Professional Documents
Culture Documents
AKTUALISASI DIRI
A. Maslow Theory
Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan akan dihargai
Tinggi
Dasar
AKTUALISASI DIRI
Kebutuhan psikologis untuk menumbuhkan,mengembangkan,
dan menggunakan kemampuannya sesuai dengan potensi diri
Berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang
ketika mencapai usia tertentu (adolensi) seseorang akan
mengalami pergeseran aktualisasi diri dari fisiologis ke
psikologis. (Arianto, 2009).
Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan
mengembangkan sifat-sifat dan potensi psikologis yang unik.
Aktualisasi diri dapat didefinisikan sebagai perkembangan
yang paling tinggi dari semua bakat, pemenuhan semua
kualitas dan kapasitas
Dorongan yang menimbulkan motivasi disebut dengan
metamotivation
Bu
daya
Li
ngku
ngan
Po
la a s
uh
FAKTO
R INTE
RN
AL
n
a
u
h
a
t
k
a
d
i
t
Ke
i
r
i
d
i
s
n
e
t
o
p
n
a
d
u
g
a
r
n
a
Perasa
takut
n
a
k
p
a
k
g
n
u
g
men
potensi diri
VS
Kekuatan yang mengarah pada keutuhan diri dan terwujudnya
seluruh potensi diri yang dimiliki, sehingga yang muncul adalah
kepercayaan diri dan penerimaan diri secara penuh.
KARAKTERISTIK
AKTUALISASI DIRI
Lanjutan...
Organismic Trusting Organismic merupakan suatu
proses dimana seseorang merasa percaya diri, melakukan
apa yang terasa benar, apa yang datang secara alami.
Bagi seseorang yang cenderung beraktualisasi maka ia
akan membiarkan dirinya percaya dan mengikuti proses
organismic.
Experiental Freedom Karakter ini menjelaskan bahwa
kita merasa memiliki kebebasan dalam memilih dan
bertanggungjawab terhadap pilihannya.
Creativity Saat seseorang telah merasa bebas dan
bertanggung jawab atas pilihannya, maka ia akan
cenderung berpartisipasi dan berkontribusi guna
mengaktualisasikan kehidupan orang lain.
17
Meta Patologi
Lanjutan...
8. Kesempurnaan, meta-patologi : keputusasaan, tidak bisa
bekerja apa-apa.
9. Kepastian, meta-patologinya kacau-balau, tidak dapat
diramalkan.
10. Penyelesaian; penghabisan meta-patologi
ketidaklengkapan, keputusasaan, berhenti berjuang dan
menanggulangi.
11. Keadilan, meta-patologi : kemarahan, sinisme,
ketidakpercayaan, pelanggaran hukum, mementingkan diri
sendiri.
12. Tata tertib, meta-patologi : ketidakamanan,
ketidakwaspadaan, ketidakhati-hatian.
13. Kesederhanaan, meta-patologi terlalu kompleks,
kekacauan, kebingungan, kehilangan orientasi.
Lanjutan ...
14.Kekayaan; keseluruhan; kelengkapan, metapatologi : depresi, kegelisahan, kehilangan
perhatian pada dunia.
15.Tanpa susah payah; santai; tidak tegang,
meta-patologi : kelelahan, tegangan,
kecanggungan, kejanggalan, kekakuan.
16.Bermain; kejenakaan, meta-patologi :
keseraman, depresi, kesedihan.
17.Mencukupi diri sendiri; mandiri, metapatologi : tidak berarti, putus asa, hidup sia-sia.
Gangguan aktualisasi
Megalomania Syndrom pengakuan dari diri orang
tersebut yang bisa kita nilai semacam suatu kebesaran
yang abnormal
Ciri ciri :
Pengkajian
1. Identitas
2. Alasan masuk
3. Faktor
predisposisi
4. Pemeriksaan fisik
5. Psikososial
Pemeriksaan Fisik
1. Mata tampak lingkaran hitam (tanda kurang tidur)
atau mata sembab (karena menangis)
2. Peningkatan tekanan darah, nadi, dan respirasi
3. Peningkatan asam lambung,dll
4. Aktivitas motorik
a) Lesu, tegang, gelisah.
b) Agitasi : gerakan motorik yang menunjukan kegelisahan
c) Kompulsif : kegiatan yang dilakukan berulang-ulang
Tujuan
Tujuan Umum :
Meningkatkan aktualisasi diri dengan membantu
menumbuhkan, mengembangkan, menyadari
potensi sambil mencari kompensasi ketidak
mampuan
Tujuan Khusus :
Klien dapat mengenal dukungan yang dibutuhkan
dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan konsep diri dan membantu klien agar lebih
mengerti akan dirinya secara tepat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
3.
4.
5.
Isolasi sosial
Gangguan peran diri
Gangguan ideal diri
Koping individu tidak efektif
Risiko terjadi suiside
Intervensi
Bina hubungan saling percaya
Diskusikan kemampaun dan aspek positif yang dimiliki
klien
memberi penilaian yang negatif
memberi pujian yang realistik
Diskusikan dengan klien kemampian yang masih dapat di
gunakan selama sakit
Tunjukkan respon emosional dan menerina klien apa
adanya
Beri umpan balik tentang perilaku, stressor dan sumber
koping
Libatkan keluarga dan sistem pendukung lainnya
Evaluasi
1. Pasien dapat mengidentifikasikan aspek positif yang dimiliki
pasien.
2. Pasien menilai kemampuan yang digunakan.
3. Pasien membuat rencana kegiatan
4. Pasien melakukan sesuai kondisi sakit dan kemampuanya
5. Pasien mampu memanfaatkan sistem pendukung yang ada
di keluarga
6. Melakukan kegiatan hidup sehari hari sesuai jadwal yang
dibuat klien.
7. Meminta bantuan keluarga
Selesai