Professional Documents
Culture Documents
Jihan Nurlaela
Ratih Nur Indah Siregar
Rozi Kodarusman Warganegara
Grade 1 :
Kontusio renis
terdapat
perdarahan di ginjal tanpa
kerusakan jaringan, kematian jaringan
maupun kerusakan kaliks
Hematuria dapat mikroskopik/ makroskopik
Pemeriksaan imajing normal
Grade 2
Hematom subkapsular atau perirenal yang
tidak meluas, tanpa adanya kelainan
parenkim.
Grade 3
Laserasi ginjal tidak melebihi 1 cm
Tidak mengenai pelviokaliks
Tidak terjadi ekstravasasi.
Laserasi superfisial
Grade 4 :
Laserasi lebih dari 1 cm dan tidak mengenai
pelviokaliks atau ekstravasasi urin
Laserasi yang mengenai korteks, medulla,
dan pelviokaliks
Grade 5 :
Cedera pembuluh darah utama
Avulsi pembuluh darah gangguan
perdarahan ginjal
Laserasi luas pada beberapa tempat
Ginjal yang terbelah
Penyebara
n energi
Trau
A
ma
langs
ung
MEKANISME
Jatu
Bh
dud
uk
Pemeriksaan fisik:
Urinalisis :
Sangat penting
Hematuria
pada 95% pasien dgn trauma ginjal; dan
merupakan indikasi adanya trauma pd ginjal.
Tingkat hematuria,tidak berhubungan langsung
dengan beratnya trauma.Hematuria bisa tidak
ada pada trauma ginjal dengan %-kecil.
Trauma pada renovascular tidak ada hematuria
pada 24-60% kasus.
Pemeriksaan radiologis.
Tujuannya :
menentukan secara akurat stadium dari
trauma ginjal,
menentukan perlu operasi dan rencana
tindakan operasi.
1.
Urinoma
Laserasi dalam yang tidak direpair extravasasi urin
yang persisten massa besar di perinefrik
hydronephrosis dan abses.
2.
Hydronephrosis
Hematom besar di retroperitoneum dan ektravasasi urine
fibrosis perinefrik meliputi ureter di uretropelvic
junction hydronephrosis
3.
Arteriovenous fistula
Bisa terjadi setelah trauma penetran.
Jarang terjadi
4.
Riwayat
trauma(punggung,pinggang,thorak
bag.bawah,perut bag.atas)
Fraktur kostae bagian bawah /
prosesus transv.corpus vertebra.
Hematuria
Massa di daerah flank
Hilangnya opasitas ginjal atau adanya
extravasasi dari urin pada
pemeriksaan excretory urography.
Trauma
Hematuria
Nyeri / nyeri tekan didaerah ginjal
Hemorrhagic shock oliguria / anuria
Nausea, vomiting, distensi abdomen
( ileus )
Pemeriksaan fisik :
Ada echymosis , trauma penetran pada
CVA atau flank.
Ekstravasasi darah atau urin teraba
massa di flank.
CT-Scan terbaik
Dapat menentukan :
o Adanya laserasi ginjal
o Kerusakan arteri
o Ekstravasasi
o Hematoma retroperitoneal
o Jaringan ginjal non-vital
o Trauma penyerta
Renal Angiography (Bila dicurigai trauma vasculer, dan penderita
stabil)
Pilihan kedua bila IVP tidak informatif dan CT-scan tidak ada
Yang dapat ditemukan pada arteriografi :
- Adanya ekstravasasi
- Bagian ginjal yang avaskuler
- Oklusi total arteri renalis
A.
B.
AWAL
Perdarahan perirenal yang berlanjut
fatal.
Infeksi pada hematoma perirenal.
LAMBAT
Hydronephrosis
Hypertensi
Trauma tembus
Hematuria
> 5/LPB
Tidak stabil
Laparatomi
eksplorasi
Stabil
IVP
Normal
Abnormal/
Tidak informatif
eksplorasi
Observasi
Hematom retroperitoneal
Meluas/berdenyut
eksplorasi
Tidak meluas
Observasi
Hematuria
mikroskopik
tanpa syok
Imajing () Kec:
Trauma penyerta
Deselerasi cepat
Stabil
IVP
Trauma tumpul
Hematuria
Gross/mikroskopik dengan syok
Tidak stabil
Laparatomi
eksplorasi
(+)
Observasi eksplorasi
Observasi
Meluas/berdenyut
eksplorasi
Tidak meluas
Observasi
Approach:
Transperitoneal
A. Insisi
retroperitoneal
diatas aorta
medial dari v.
mesenterika
inferior
B. Hubungan
anatomi dari
pembuluh darah
ginjal
C. Insisi
retroperitoneal
lateral dari kolon
memperlihatkan
ginjal
A. Insisi
retroperitoneal
diatas aorta
medial dari v.
mesenterika
inferior
Hubungan anatomi
dari pembuluh
darah ginjal
Insisi retroperitoneal
lateral dari kolon
memperlihatkan
ginjal
Rekonstruksi
Diseksi tajam
30% ginjal cukup
Sisakan kapsul ginjal
Hemostasis
Kromik 4-0
Jangan pakai non-absorbabale
Rekonstruksi
Penutupan pelviokalises
Kromik 4-0
Kedap air
Nefrektomi parsial
Tutup defek omentum flap
Renorrhaphy
Pinggir parenkhim kromik 3-0
Pemotongan
Secara tajam
Untuk jaringan
Yang non viabel
Teknik renorafi
A. Cidera khas pada ginjal tengah
B. Debridement, hemostasis dan penutupan sistem pengumpul
C. Aproksimasi tepi parenkim
D. Penjahitan dengan gelfoam
Teknik renorafi
A. Cidera khas pada ginjal tengah
B. Debridement, hemostasis dan penutupan sistem pengumpul
Teknik renorafi
C. Aproksimasi tepi parenkim
D. Penjahitan dengan gelfoam
Tirah baring
Mobilisasi bila hematuria (-)
Drain banyak hari 5-7 obstruksi distal
Komplikasi:
Perdarahan ulang
Abses perirenal
Urinoma
Tanda komplikasi:
Nyeri kostovertebra
Demam
Massa retroperitoneal
Penurunan hematokrit tiba-tiba