You are on page 1of 87

Gambaran Radiologi :

Penyakit Paru
Oleh :
Dr. Harsono K, Sp.Rad

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Pendahuluan
Untuk memeriksa gambaran radiologi penyakit
paru, perlu dilakukan pemeriksaan :
1.
2.
3.

Foto thorax
Bronchografi (dengan kontras)
CT Scan thorax, baik polos maupun kontras

Dr. Harsono K, Sp.Rad

1. Foto thorax
Untuk mendapatkan bacaan foto thorax yang akurat,
maka foto thorax harus dibuat baik. Usaha-usaha untuk
mendapatkan foto thorax yang baik adalah sebagai
berikut :
A.

B.
C.

D.
E.
F.

Sedapat mungkin foto thorax dibuat pada posisi tegak


dan arah sinar PA
Berdirinya simetris
Semua lapangan paru harus masuk pada film, jangan
ada yang terpotong
Scapula diusahakan terlempar dari lapangan paru
Inspirasi harus cukup
Kondisi harus baik (kondisi tergantung dari pengaturan
KV, MA dan S
Dr. Harsono K, Sp.Rad

A.

B.

C.

Posisi tegak dan arah sinar PA


Posisi tegak dapat berdiri atau tegak
PA : arah sinar dari punggung ke dada (film
didada)
Berdirinya simetris
Pada foto tepi medial clavicula kanan-kiri
jaraknya ke linea mediaa sama.
Semua gambaran paru dan jantung harus
tampak

Dr. Harsono K, Sp.Rad

D.

E.

F.

Scapula kanan-kiri terlempar dari lapangan


paru, dapat dicapai degan foto PA dan bahu
kedepan
Inspirasi cukup
Pada foto tampak ujung costaeno 6 kanan
depan memotong pertengahan hemidiaphragma
kanan
Kondisi baik
Pada foto tampak jelas V.th 1-4, yang lan kabur

Dr. Harsono K, Sp.Rad

2.

Bronchografi
Pemeriksaan bronchus dengan menggunakan
kontras, yaitu memasukan kontras kedalam
bronchus

3.

CT Scan thorax
Ini dapat dilakukan CT Scan polos maupun
dengan kontras, yang dimasukkan intravenus.

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Foto thorax normal

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Ada kelainan pada costa, tetapi tidak


menyababkan kelainan klinis
1. Costa depan bentuk garpu
2. Costa cervical
3. Jembatan costa

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Costa cervical

Jembatan Costa

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Ada gambaran-gambaran pada thorax, tetapi


normal

Jaringan mammae
Pembuluh darah orthograd

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Gambaran papilla mammae

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Gambaran muskulus pectoralis mayor

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Gambaran lubang di apex kanan-kiri. Dibentuk oleh


muskulus sternokleidomastoideus dengan costa I

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Gambaran lipatan kulit

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Gambaran Rambut

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Penyakit Paru
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.

Radang paru non spesifik


Emphysema
Atelektasis
Bronchiectasis
Tuberkulosis (TBC )
Tumor paru
Kelainan paru akibat lapangan kerja
Penyakit pada pleura

Dr. Harsono K, Sp.Rad

I. Radang paru non spesifik


Dibagi menjadi :
Radang Bronkus
B. Radang Jaringan paru
A.

A.

Radang Bronkus
1.

Radang bronkus akuta (bronkitis akuta)


Tidak ada gambaran radiologi yang khas pada
foto thorax.
Foto thorax berguna bila ada komplikasi :
pneumonitis
Dr. Harsono K, Sp.Rad

Radang bronkus kronis ( bronkitis kronik)


Tidak ada gambaran radioligi yang khas pada
foto. Hanya tampak corakan paru yang ramai
dibagian dasar paru
Secara radiologik bronkitis kronis dibagi
dalam 3 golongan, yaitu :
a. Ringan
b. Sedang
c. Berat
2.

Dr. Harsono K, Sp.Rad

a. Bronkitis kronis ringan

Pada foto thorax adanya corakan paru yang


ramai di basal paru

Dr. Harsono K, Sp.Rad

b. Bronkitis kronis sedang

Pada foto thorax adanya corakan paru yang


ramai dan juga ada emphysema

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Kadang disertai adanya bronchiectasis di


para cardial kanan-kiri

Dr. Harsono K, Sp.Rad

c. Bronkitis kronis berat

Pada foto thorax dijumpai kelainan seperti pada


bronkitis konis sedang dengan disertai adanya
cor-pulmonale-cronicum (CPC)

Dr. Harsono K, Sp.Rad

B. Radang Jaringan paru


Radang

jaringan paru disebut : Pnemonia


Penyebabnya :
Bakteri
Virus
Protozoa
Jamur
Bahan

kimia
Lesi kanker
Radiasi ion
Gambaran

Radiologi : pada foto thorax


tampak bercak-bercak konsolidasi (infitrat)
Gambar ini baru tampak setelah 24 jam
Dr. Harsono K, Sp.Rad

Bila konsolidasi ini mengenai satu lobus disebut :


pneumonia lobaris

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Bila

bronkus juga kena radang disebut bronkopneumouia


Bila peradangan jaringan paru menimbulkan nekrosis
dengan pengumpulan nanah disebut : abses paru.
Gambaran radioloi: pada foto thorax tampak
kavitas dengan dinding tebal, tidak teratur dan ada airfluid level.

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Pada umumnya (75%) abses paru terletak


dilapangan paru kanan bawah
Abses paru juga dapat terlihat pada CT Scan.

Dr. Harsono K, Sp.Rad

II. Emphisema

Emphisema adalah : keadaan dimana paru


lebih banyak berisi udara, sehingga ukuran
paru bertambah.
Gambaran radiologi pada foto thorax :
- Tampak paru lebih radiolusen
- Diafragma letak rendah dan datar.

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Emphisema dapat dibagi menjadi :


A. Emphisema obstruktif, terdiri atas :
1. Akut
2. Kronik
3. Bullous
B. Emphisema non obstruktif, yang bersifat :
1. Kompensasi
2. Senilis (postural)

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Emphisema lobaris:
Biasanya pada bayi baru lahir, dengan kelainan
tulang rawan bronkus, mucosa bronkial yang
tebal, sumbatan mukus (mucous plug),
penekanan bronkus dari luar oleh anomali
pembuluh darah.
Gambaran radiologi : pada foto thorax tampak
bayangan radiolusen, dengan pendorongan
mediastinum kearah kontra-lateral

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Hyperlusen idiopatik unilateral

Hyperlusen idiopatik unilateral adalah emphisema yang


unilateral dengan hipoplasi a. pulmonalis dan gambaran
bronchiectasis
Gambaran radiologi : pada foto thorax tampak paru yang
lebih radiolusen, tetapi ukurannya tetap.
Emphisema hipertrofik kronik
Emphisema hipertrofik kronik terjadi akibat komplikasi
penyakit paru.
GAmbaran radioligi : pada foto thorax tampak paru yang
lebih radiolusen dan ada penambahan ukuran thorax.
Biasanya terjadi pada satu sisi. Sering ditemukan adanya
bleb dan bulla.
Dr. Harsono K, Sp.Rad

Emphysema bulla

Bulla merupakan emphisema yang lokal, sukar


dibedakan dengan pneumothorax.
Penyebabnya sering tidak diketahui, tetapi
dianggap sebagai akibat penyakit paru yang
menyebabkan sumbatan.
Gambaran radiologi : pada foto thorax tampak
kavitas radiolusen diperifer lapangan paru,
terutama apex atau basal.

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Emphisema kompensasi

Keadaan ini merupakan usaha tubuh secara


fisiologik menggantikan jaringan paru yang tidak
berfungsi atau mengisi bagian paru yang
terangkat
Emphisema senilis
Emphisema senilis merupakan akibat proses
degeneratif orang tua pada V.th yang mengalami
kifosis, sehingga ukuran paru anterio-posterior
bertambah

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Dr. Harsono K, Sp.Rad

III. Atelektasis
Atelektasis adalah : suatu keadaan paru atau
sebagian paru yang mengalami hambatan
berkembang, sehingga isi udara berkurang atau
tidak berisi sama sekali.
Penyebab atelektasis :
- Sumbatan bronkus
- Tekanan extrapulmoner
Gambaran radiologi : pada foto thorax tampak
gambaran paru dengan densitas tinggi (radio opak)
dengan mediastinum tertarik kearah atelektasi dan
diafragma tertarik ke atas serta sela iga menyempit
Dr. Harsono K, Sp.Rad

Dr. Harsono K, Sp.Rad

IV. Bronkiektasis
Brokiektais adalah suatu keadaan bronkus yang
melebar, disebabkan sifat elastisitas dinding otot
bronkus hilang.
Penyebab :
- Obstruksi dan adanya peradangan yang kronis
- Kelainan kongenital . Sindrom Kartagener, yaitu
sindrom yang terdiri atas : bronkietasis, sinusitis,
dekstrocardia
Gambaran radiologi pada foto thorax tampak :
- Gambaran bonko-vasculer yang kasar dan gambaran
garis-garis translusen yang panjang menuju ke hilus
serta ada bayangan konsolidasi disekitarnya.
Dr. Harsono K, Sp.Rad

- Gambaran bulatan-bulatan translusen,


menyerupai gambaran sarang tawon
(honeycomb appearance)

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Bila dengan foto thorax polos belum jelas adanya


bronkiektasis, dapat diperiksa dengan :
bronkografi, yaitu dengan memasukan kontras
kedalam bronkus.
Dengan bronkografi dapat dilihat pula bentuk
bronkiektasis, yaitu:
-

tubulus/fusiform
Sakuler/kistik
Varikosis

Dapat pula untuk menentukan luasnya paru yang


mengalami bronkiektasis sebelum diangkat.
Dr. Harsono K, Sp.Rad

V. Tuberkulosis (TBC)
Penyebab : Mycobacterium tuberculosis
Pemeriksaan radiologi yang diperlukan adalah :

Foto thorax PA, kadang diperlukan foto thorax


lateral atau foto thorax Top lordotic (AP)
Gambar radiologi pada foto thorax :
tampak adanya bercak-bercak infiltrat di

lapangan atas paru atau disegmen apikal lobus


bawah
Kadang-kadang tampak kavitas (cavernae)
Dr. Harsono K, Sp.Rad

Foto thorax disamping untuk diagnosa, juga

dipakai untuk evaluasi pada pengobatan


Tuberkulosis dibagi menjadi :
A. Tuberkulosis anak (infeksi primer)
B. Tuberkulosis orang dewasa ( re-infeksi)

Dr. Harsono K, Sp.Rad

A. Tuberkulosis anak

TBC pada anak disebut : Primer Kompleks TB atau


PKTB
Pato-fisiologi
Mycobacteri TBC masuk ke paru dan bersarang di
subpleura, menimbulkan lesi disebut Ghon-focus,
kemudian ke saluran lymphe menyebabkan
lymphangitis, akhirnya ke kelenjar lymphe didaerah
hilus, menyebabkan lymphadenitis.
Gambaran radiologi pada foto thorax :
Ghon focus tampak titik putih
Lymphangis tampak garis putih
Lymphadenitis tampak pembesaran dan pemadatan
kelenjar lymphe hilus
Dr. Harsono K, Sp.Rad

Gambaran ini bila masih lengkap menyerupai


gambaran halter. Tetapi pada umumnya Ghon
focus sudah tidak tampak dan gambaran
lymphengitis sukar dibedakan degan gambaran
pembuluh, sehingga yang masih jelas adalah
pembesaran kelenjar lymphe hilus

Dr. Harsono K, Sp.Rad

B. Tuberkulosis orang dewasa

TBC orang dewasa disebut TBC re-infeksi atau


TBC sekunder
Gambar radiologi : pada foto thorax tampak
bercak-bercak atau sarang-sarang infiltrat
terutama dibagian atas /apex paru atau di
segment apical lobus bawah, kadang-kadang ada
cavernae.
Bila sudah sembuh kadang-kadang ada bekas
berupa fibrotk atau kalsifikasi.
TBC yang masih ada infitrat atau cavernae,
menandakan TBC masih aktif.

Dr. Harsono K, Sp.Rad

TBC yang hanya ada fibrotik atau kalsifikasi,


berarti TBC yang sudah tenang (sembuh)

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Menurut American Tuberculosis Association tbc


sekunder dibagi :
1. Tuberkulosis minimal (minimal tuberculosis),
dimana sarang-sarang infiltrat tidak melebihi
costa II depan, atau sarang-sarang soliter
berada dimana saja, dan tidak ada cavernae.
2. Tuberkulosis lanjut sedang (moderately
advanced tuberculosis), dimana sarangsarang infiltrat tidak melebihi luas satu paru,
dan bila ada cavernae tidak melebihi 4 cm.
Atau kalau ada konsolidasi homogen tidak
boleh melebihi satu lobus.
Dr. Harsono K, Sp.Rad

3. Tuberkulosis sangat lanjut (far advanced

tuberculosis), dimana sarang-sarang infiltrat


lebih dari yang ke-2 dan bila ada cavernae
melebihi 4 cm.
Saat ini ada salah satu center pendidikan yang

membagi TBC sekunder menjadi :


1. TBC lesi minimal, kriteria seperti pada minimal

tuberculosis
2. TBC lesi luas, kriteria seperti pada moderate
advanced tuberculosis dan far advanced
tuberculosis
Dr. Harsono K, Sp.Rad

Dr. Harsono K, Sp.Rad

3. Tuberkuloma

Ini merupakan suatu sarang keju (caseosa),


tidak begitu virulen, dipinggirnya ada sarangsarang kapur

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Kelanjutan dari sarang tuberkulosis


1. Penyembuhan
2. Perluasan penyakit
1. Penyembuhan
a. Penyembuhan tanpa bekas

Bila penyembuhan adequat (baik) maka


sarang tuberkulosis tidak menimbulkan
bekas

Dr. Harsono K, Sp.Rad

b. Penyembuhan dengan meninggalkan cacat.

Dapat berupa :
Garis-garis fibrotik
Bintik-bintik kalsifikasi
2.

Perluasan penyakit
a. Pleuritis (radang pleura)
b. Milliar TBC
Tampak bintik-bintik infiltrat, sebesar kepala
jarum, tersebar di kedua langan paru,
menyerupai badai kabut/snow storm
appearance
Dr. Harsono K, Sp.Rad

Dr. Harsono K, Sp.Rad

c. Stenosis bronkus

Berakibat terjadinya atelektasis


d. Timbulnya cavernae
Ini karena adanya pelunakan sarang keju,
berupa lubang dengan dinding tipis dan
berbatas licin

Dr. Harsono K, Sp.Rad

VI.

Tumor paru
Ada 2 macam
A. Tumor paru jinak (Beniqna)
B. Tumor paru ganas (Maligna)

Dr. Harsono K, Sp.Rad

A. Tumor paru jinak


Jarang ditemui, hanya 2%
Biasanya ditemukan secara kebetulan pada foto
rutin, karena jarang memberikan keluhan.
Macam tumor paru jinak
1. Hamartoma

5. Hemangioma

2. Fibroma

6. Tumor neurogenik

3. Kondroma

7. Papiloma

4. Lipoma

8. Leiomiofibroma

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Tumor jinak yang sering ditemukan adalah :

Hamartoma, yang lain jarang

Hemartoma :
Jarang terjadi pada anak, biasanya diatas umur 49

th
Lokasi sebagian besar (90%) di perifer paru,
kadang-kadang di sentral (endobronkial)
Sering multiple
Gambaran radiologi : pada foto thorax tampak lesi
kecil (< 4cm), radio-opak bentuk bulat atau
bergelombang (globulated), batas tegas

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Sering mengandung bercak-bercak kalsifikasi,

tidak pernah membentuk kavitas

Dr. Harsono K, Sp.Rad

B. Tumor paru ganas

Klasifikasi tumor ganas, menurut Leebow :


1. Tumor ganas epitelial (Primary malignant

epithelial tumor)
a. Karsinoma bronkogen
Epidermoid (squamous cell Ca) : 45 60 %
Adenokarsinoma : 15 %
Karsinoma anaplastik : 30 %
Campuran (mixed)
b. Karsionoma bronkiolar (Alveolar
Carsinoma/Pulmonary adenomatosis)
c. Adenoma bronkial
Dr. Harsono K, Sp.Rad

2. Sarkoma
a. Differentiated spindle cell sarcoma
b. Differentiated sarcoma
c. Limfo sarkoma primer
3. Mixed ephitelial and sarcomatous tumor

(carcinosarcoma)
4. Neoplasma asal sistem retikuloendothelial
(RES) dalam paru
5. Metastasis pada paru

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Pemeriksaan radiologi untuk mencari tumor paru

ganas:
Bronchografi
CT Scan thorax, biasanya dengan kontras
Foto thorax

Gambaran radiologi tumor paru ganas :


Dapat berupa massa, berbentuk bulat atau oval,

yang berbenjol (globulated)


Dapat berupa module dan tidak ada kalsifikasi

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Dapat berupa perselubungan, terutama di apex,


dengan ada gambaran destruksi costae atau corpus
vertebral disekitarnya, ini dikenal sebagai Pancoast
tumor

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Kadang-kadang tumor itu sendiri tidak terlhat, tetapi


ada kelainan-kelainan sebagai akibat adanya tumor,
akan sangat perlu dicurigai ke arah keganasan.
Kelainan itu seperti :

Atelektasis
Pembesaran hilus unilateral
Emphysema lokal (setempat)
Kavitas atau abscess yang soliter
Pneumonitis yang sukar sembuh
Pelebaran mediastinum.

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Metastasis paru :
Metastase dari tumor ganas diluar paru ke paru
dapat melalui hematogen dan limfogen.
Metastase melalui hematogen

Tumor-tumor ganas yang metastase ke paru


melalui hematogen adalah :
Wilms tumor
Osteo sarcoma
Ewings tumor
Ca mammae
Tumor ganas tractus digestivus, ginjal dan testis

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Gambaran di paru berupa : coin lesion, dapat


soliter maupun multiple

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Metastase

melalui limfogen

Tumor-tumor

ganas yang metastase ke paru


melalui limfogen adalah :
Ca-thyroid
Silidroma
Gambaran di paru berupa :
Pembesaran kelenjar mediastinum
Corakan bronko-vaskuler yang kasar
Garis-garis halus menyerupai rambut

Dr. Harsono K, Sp.Rad

VII.

Kelainan paru akibat lapangan


kerja

Penyakit paru akibat lapangan kerja disebut


Pneumokoniosis.
Pneumokoniosis ada :

Yang Jinak :

Yang Ganas :

- antrakosis - baritosis
- siderosis

- stanosis

- silikosis

- talkosis

- asbestosis - berylliosis
Dr. Harsono K, Sp.Rad

Gambaran

radiologi :
Tampak beraneka ragam bentuk bayangan
densitas tinggi.
Bentuk bayangan dapat berupa :
Garis-garis tipis
o Bercak-bercak moduler
o Perselubungan, menyerupai radang paru
o Kadang ada pembesaran kelenjar halus
o

Dr. Harsono K, Sp.Rad

VIII. Pleura

Pleura terdiri atas : Pleura parietale dan


pleura viserale, diantaranya ada rongga
(cavum pleura)
Penyakit pleura :
A. Pleural effusion
B. Pleuritis
C. Tumor pleura
D. Pneumothorax

Dr. Harsono K, Sp.Rad

A.

Pleural effusion
Adanya cairan di cavum pleura.
Pembentukan cairan dapat disebabkan :
I.
Kelainan pada paru :
1. Infeksi paru
2. Tumor paru
3. Tumor mediastinum
4. Metastasis

Dr. Harsono K, Sp.Rad

II.

Kelainan sistemik :
1. Penyakit yang mengakibatkan lambatan
aliran getah bening
2. Hipoproteinema
3. Trauma
4. Tindakan pembedahan

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Cairan pada pleural effusion dapat berupa :

Cairan transudat (cairan bening)


2. Cairan eksudat (cairan keruh)
3. Caian darah
4. Cairan getah bening
1.

Gambaran radiologi pleural effusion :

Pada foto thorax tegak : tampak perselubungan


radio-opak menutupi lapangan paru bawah,
dengan permukaan cekung. Jaringan paru
terdorong kearah hilus dan mediastinum
terdorong kearah kontralateral
Dr. Harsono K, Sp.Rad

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Jumlah cairan yang tampak pada foto thorax tegak

minimal 250 300 cc


Bila jumlah cairan kurang daru 250 cc (100 200
cc), hanya tampak pada foto lateral tegak. Cairan
mengisi sinus costo-phrenicus posterior
Bila cairan kurang dari 100 cc (50 100 cc) dapat
terlihat pada foto dekubitas

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Gambaran radiologi tidak dapat membedakan

jenis cairannya. Kadang-kadang cairan itu


terkumpul setempat, disebut loculated atau
encapsulated effusion

Dr. Harsono K, Sp.Rad

B.

Pleuritis
Ada 2 jenis :
1. Pleuritis akuta
Gambaran radiologi :
Penebalan pleura
Cavum pleura terisi cairan sedikit
Hemidiaphragma letak tinggi
2. Pleuritis kronis
Gambaran radiologi :
Penebalan pleura tidak teratur
Penarikan hemidiaphragma keatas
Sering ada kalsifikasi
Dr. Harsono K, Sp.Rad

Pleuritis dapat meninggalkan bekas disebut


Schwarte

Dr. Harsono K, Sp.Rad

C. Tumor Pleura
Tumor pleura jinak :
1. Lipoma
2. Fibroma
3. Hemangioma
4. Neurofibroma

Gambaran radiologi : adanya massa dinding


thorax

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Tumor pleura ganas :


Mesotelioma

Gambaran radiologi : adanya massa


didinding thorax, cepat besar dan ada cairan
di cuvum pleura

Dr. Harsono K, Sp.Rad

C. Pneumothorax
Keadaan dimana cavum pleura berisi udara
Gambaran radiologi :

Ada gambaran radiolusen (avasculer)


dilapangan paru, dengan paru kolaps ke arah
hilus

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Dr. Harsono K, Sp.Rad

Bila ada pneumothorax dan pleural effusion


disebut : Fluido-pneumothorax.

Dr. Harsono K, Sp.Rad

SELESAI

Dr. Harsono K, Sp.Rad

You might also like