Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 1
Anugrah Abdurrohman
Badai Ardyana Arimbi Putri
Carissa Gayatri Putri
Deni Nelissa
Dinda Meladya
Dyoza Ashara Cinnamon
Mundri Nur Afsari
Rifky Fadila Naratama
Sari Azzahro Said
Virni Tiana Aprielia
Yunita Maharani Burhan
2013730125
2013730129
2013730131
2013730133
2013730137
2013730139
2013730155
2013730171
2013730176
2013730186
2013730187
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Setelah mempelajari modul keputihan mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan dan menjelaskan:
Gejala umum keputihan
Penyebab keputihan
Kondisi fisiologis
Bakteri
Jamur
Parasit
Patofisiologi infeksi saluran alat genitalia wanita yang menyebabkan gejala keputihan
Gejala dan tanda sepesifik dari masing-masing etiologi keputihan
Pemeriksaan penunjang diagnostik untuk menetapkan etiologi keputihan
Penatalaksanaan penyakit yang menyebabkan keputihan
Angka kejadian dan kelompok risiko tinggi
Pencegahan penyakit dengan gejala keputihan
SKENARIO 3
Seorang anak perempuan berusia 4 tahun
dibawa ke dokter oleh karena mengeluh nyeri
bila buang air dan menurut keterangan ibunya
banyak keluar cairan keputihan yang berwarna
kehijauan. Pada pemeriksaan terlihat vulva yang
eritematosa dan terlihat adanya cairan
keputihan kuning tua kehijauan serta sangat
berbau.
Mind Map
1. Definisi
2. Epidemiologi
3. Etiologi
4. Patofisiologi
5. Manifestasi Klinis
6. Alur Diagnosis
7. Penatalaksanaan
8. Prognosis
9. Komplikasi
Differensial Diagnosis
Pertanyaan
1. Jelaskan definisi dan gejala keputihan!
2. Jelaskan etiologi keputihan!
3. Jelaskan fisiologis keputihan!
4. Jelaskan patofisiologis keputihan!
5. Jelaskan mekanisme nyeri bila buang air!
6. Jelaskan mengapa pasien mengalami vulva eritematosa!
7. Jelaskan faktor risiko dari keputihan!
8. Jelaskan pemeriksaan untuk mendiagnosis keputihan!
9. Jelaskan differential diagnosis 1!
10. Jelaskan differential diagnosis 2!
11. Jelaskan differential diagnosis 3!
DEFINISI
KEPUTIHAN
DEFINISI
KEPUTIHAN
Infeksi
-Bakteri
-Jamur
-Protozoa
-Virus
Iritasi
-Sperma
-Sabun cuci / softener
-Cairan antiseptik
-Celana yang ketat
2. Etiologi
Keputihan
Benda asing
Faktor Psikologis
Volvovaginitis
psikosomatik
Tidak diketahui
Desquamative
inflammatory vaginitis
3. Jelaskan fisiologis
keputihan!
Definisi
cairan tubuh (bukan darah) yang
keluar dari
organ reproduksi wanita
Keputihan
Fisiologis
Patologis
4. Jelaskan patologis
keputihan!
Patologis keputihan
Pada keputihan yang patologis cairan yang
keluar banyak mengandung leukosit. Tandatanda yang terdapat pada keputihan
patologis antara lain cairan yang keluar
sangat kental dan berubah warna, bau yang
menyengat, jumlahnya yang berlebih dan
menyebabkan rasa gatal, nyeri serta rasa
sakit dan panas saat berkemih.
Gonococcus
Clamidya trachomatis
Gardanerella treponema paalidum
Parasit
Trichomonas vaginalis
Jamur
Candida albicans
Virus
Herpes simplek
Human papiloma virus
Benda Asing
Cebok/cara
membersihkan vagina
kurang tepat.
Area vagina yang
lembab
Kondisi Stres
Gangguan
hormonal
Pemeriksaan PH Vagina
Pemeriksaan Amin dengan KOH 10%
(Wiff Test)
Pemeriksaan Garam Faal
Pemeriksaan pewarnaan Gram
Pemeriksaan Kultur
9. DD 1
Vaginitis merupakan radang pada vagina disebabkan oleh parasit protozoa yang
dikenal sebagai Trichomonas vaginalis. Infeksi primer dari trikomonas adalah pada
traktus urogenitalis, lokasi paling sering adalah pada urethra dan vagina wanita.
Angka prevalensi dan penyebab vaginitis tidak diketahui pasti. Kebanyakan ahli
meyakini bahwa sampai sekitar 90% kasus vaginitis disebabkan oleh vaginosis
bakterial, kandidiasis vulvovaginal dan trikomoniasis. Penyebab non-infeksi
termasuk vaginalatrophy, alergi dan iritasi kimiawi.
Penyebab dari vaginitis adalah Candida albicans, Trichomonas vaginalis,
Neisseriagonorrhoeae, Hemophilus vaginalis.Penyebab lain meliputi gabungan
bedak tabur, cacing kremi, benda asing, hygiene perineum yang buruk,
Vulvovaginitis pada anak.
Gejala yang timbul bila hospes meningkatkan respon peradangan terhadap
organisme yang menginfeksi dengan menarik leukosit serta melepaskan
prostaglandin dan komponen respon peradangan lainnya.Gejala ketidaknyamanan
dan pruritus vagina berasal dari respon peradangan vagina lokal terhadap infeksi T.
vaginalis atau C. albicans.
Keluhan antara lain berupa infeksi pada servik (cervicitis) , urethra (urethritis) , dan
vagina (vaginitis) yang menimbulkan gejala rasa gatal dan pedih.
Rasa tidak nyaman bertambah hebat saat sanggama dan buang air kecil.
Terjadi keputihan yang berwarna kuning kehijauan, menimbulkan rasa pedih, berbau
tidak sedap dan berbusa. Kadang-kadang juga dapat disertai dengan nyeri perut
bagian bawah.
Penggunaan kondom dapat mencegah penularan trikomoniasis.Penularan melalui
air jarang terjadi oleh karena trikomonas akan mati dalam waktu 45 60 menit
dalam air .
Definisi
Servisitis adalah inflamasi serviks yang
mungkin akut ayau kronik. Mungkin
menjalar ke uterus dan parametrium.
Servisitis adalah infeksi pada serviks
uteri.
Servisitis adalah radang dari selaput
lendir canalis servicalis
Etiologi
Gonorrhoe : sediaan hapus dari fluor cervix
terutama yang purulent.
2.
Sekunder terhadap kolpitis.
3.
Tindakan intrauterin : dilatasi.
4.
Alat-alat/obat kontrasepsi.
5.
Robekan cervix terutama yang
menyebabkan ectropion.
Infeksi servisitis sering terjadi karena luka
kecil bekas persalinan yang tidak dirawat dan
infeksi karena hubungan seks.
Klasifikasi
Servisitis Gonokokus.
Servisitis Klamidia
Servisitis Herpetika
Servisitis Kronika non spesifik
Manifestasi Klinis
Fluor berat biasanya kental/purulent dan
kadang-kadang berbau.
Sering menimbulkan erosio (erythroplaki)
pada portio, yang nampak sebagai daerah
yang merah menyala.
bintik putih dalam daerah selaput lendir
yang merah
Patofisiologi
Komplikasi
Endometritis
Salpingitis
Penatalaksanaan
Antibiotika, terutama bila ditemukan
gonokokus pada sekret.
Pada servisitis yang tidak spesifik dapat
diobati dengan AgNO3 10% dan irigasi.
Servisitis kronik dapat dioperasi dengan cara
konisasi.
Pada servisitis yang disebabkan oleh etropion
dapat dilakukan operasi plastik/amputasi.
DD 3!
GAMBARAN
KLINIK
Diagnosa VB atas dasar Kriteria Amsel.
1. Cairan vagina berwarna putih kekuningan, encer dan
homogen
2. Clue Cells
3. pH vagina > 4.5 pada pemeriksaan mikroskopis
4. Whiff Test positif (bau amis timbul setelah pada cairan
vagina diteteskan larutan KOH-potassium hydroxide)
Alur Diagnosis
Melakukan anamnesis
Melakukan pemeriksaan Fisik
Untuk menegakkan diagnosis VB harus dilakukan hapusan vagina
yang selanjutnya diperiksa mengenai :
Bau khas fishy odor pada preparat basah yang disebut sebagai
whiff test yang dilakukan dengan meneteskan potassium hydroxideKOH pada mikroskopik slide yang sudah ditetesi dengan cairan
keputihan.
Hilangnya keasaman vagina. Seperti diketahui, bahwa untuk
mengendalikan pertumbuhan bakteri, pH vagina berkisar antara 3.8
4.2. Pemeriksaan dengan kertas lakmus yang memperlihatkan
adanya pH > 5 memperlihatkan terjadinya VB.
Adanya clue cells. Cara pemeriksaan adalah dengan meneteskan
larutan NaCl pada microscop slide yang telah dibubuhi dengan cairan
keputihan. Clue cell adfalah sel epitel yang dikelilingi oleh bakteria.
Penatalaksanaan
Komplikasi
Kesimpulan
Anak perempuan berusia 4 tahun dengan keluhan nyeri bila
buang air dan menurut keterangan ibunya banyak keluar
cairan keputihan yang berwarna kehijauan. Pada
pemeriksaan terlihat vulva yang eritematosa dan terlihat
adanya cairan keputihan kuning tua kehijauan serta sangat
berbau. Berdasarkan keterangan yang didapat bahwa anak
perempuan tersebut terindikasi sakit Vaginitis etcausa
Trikomonas Vaginalis sebagai differential diagnosis satu,
Servisitis sebagai differential diagnosis dua, dan Vaginosis
bakteri (bacterial vaginosis/BV) sebagai differential diagnosis
tiga.
Untuk dapat menegakkan diagnosis maka diperlukan
pemeriksaan penunjang.
Referensi
Thank you!