Professional Documents
Culture Documents
Akromegali
OLEH :
YOSI OKTARINA, S.Kep., Ners., M.Kep
OUTLINE
Review Anfis
Definisi
Etiologi
Patofisiologi
Manifestasi klinis
Komplikasi
Pemeriksaan Diagnostik
Penatalaksanaan
Rencana Keperawatan
REVIEW ANFIS
Kelenjar Endokrin
Hormon
:
Pertumbuhan dan perkembangan
- Metabolisme
- Fungsi seksual
- Reproduksi
- Mood
Hipofisis
Tiroid
Para tiroid
Sistem
Endokrin
Korteks
Adrenal
Medulla
Adrenal
Ovarium &
Testis
HIPOFISIS
Anterior
(ACTH, TSH, LH,
FSH, GH,
Prolactin)
Hipofisis
Posterior
(ADH, oksitosiin)
Fungsi GH :
1.Meningkatkan protein tubuh
2.Menghabiskan simpanan lemak
3.Menghemat karbohidrat
4.Merangsang pertumbuhan kartilago dan
tulang
DEFINISI
Gigantisme
: penyakit kelebihan
pertumbuhan longitudional tulang skeleal,
dijumpai akibat kelebihan GH sebelum
pubertas.
Akromegali
: penyakit proliferasi jaringan
penyambung dijumpai pada ndividu dewasa
dengan kelebihan GH . Akromegali
berkaitan dengan pertumbuhan kartilago
tangan, kaki, hidung, rahang, dagu, dan
tulang wajah.
Etiologi
:
Tumor yang menyebabkan sekresi hormon
pertumbuhan yang berlebih
Sekresi hGh yang berlebihan, jika terjadi
sebelum pubertas penderita mengalami
gigantisme, setelah pubertas mengalami
akromegali
Kemungkinan adanya penyebab genetik
Adenoma somatotropik
Patofisiologi
Peningkatan kadar GH menyebabkan
MANIFESTASI KLINIS
Gigantisme :
Berperawakan tinggi lebih dari 2 meter
Memiliki gangguan penglihatan
Hiperhidrosis
Jadwal menstruasi yang tidak teratur
Rahang yang membesar, tulang dahi yang
menonjol, dan penampakan wajah yang
kasar
CONTD
Akromegali
:
Sindrom terowongan karpal
Otot proksimal lemah
Kulit berminyak
Pertumbuhan kartilago dan jaringan ikat
berlebihan
Daerah supraorbital membesar
Tonjolan rahang yang terlihat jelas, yang
bisa mengganggu proses mengunyah
KOMPLIKASI
Carpal tunnel syndrome
Pemeriksaan Diagnostik
Kadar serum hGh yang diukur dengan
Penatalaksanaan Medis
Hipofisektomi kranial : terapi radiasi
Masalah Keperawatan :
Gangguan citra diri
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Gangguan persepsi sensori : penglihatan
Kelemahan
Nyeri
Biodata pasien
Keluhan utama : pembesaran pada kaki
dan tangan
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan fisik :
a)Sistem kardiovaskuler
c) Sistem integumen
e) Sistem neuromuskular
Dapat mengganggu penglihatan dan dapat
merusak N.III, IV< V, dan VI
f) Sistem digestive
terjadi deformitas mandibula disertai
timbulnya prognatisme (rahang menjorok
ke depan) dan gigi geligi tidak dapat
menggigit, lidah membesar sehingga
kesulitan dalam mencerna makanan
Sistem endokrin
Diagnosa Keperawatan :
1.Gangguan Body image b.d penampilan fisik
ditandai dengan klien merasa malu dengan
kondisinya
Tujuan : setelah 3 x 24 jam perawatan,
klien mengalami perbaikan citra diri.
Intervensi :
Pertahankan lingkungan yang kondusif untuk
membicarakan perubahan citra tubuh dan menjalin
kepercayaan kepada klien
R : agar pasien dapat mengungkapkan tentang
perasaan dan anggapan mengenai keadaanya
Kaji klien dengan mengidentifikasi dan
mengembangkan mekanisme koping pasien
R : Untuk membantu pasien dalam mengatasi
perubahan fisik
Ikut sertakan klien dalam merencanakan perawatan
dan membuat jadwal aktivitas
R : keterlibatan klien dapat meningkatkan dan
memperbaiki rasa percaya diri klien
Intervensi :
1. Beri makan sedikit tapi sering (termasuk cairan)
R : memenuhi nutrisi klien
2.
Masukkan makanan kesukaan dalam diet.
R : membantu menambah nafsu makan klien
3.
Anjurkan untuk makan sendiri bila mungkin (kelemahan otot dapat
membuat keterbatasan)
R : Agar otot-otot pasien bila terlatih selama pasien berada di rumah sakit
4. Memilih makanan dari daftar menu
R : agar si pasien tidak cepat bosan dengan menu makanan yang sudah
disediakan oleh rumah sakit
5. Atur makanan secara menarik di atas nampan (pring)
R : agar pasien merasa terhibur dan diperhatikan oleh perawat maupun
keluarganya
6. Atur jadwal pemberian makanan
R : agar nutrisi sesuai dengan kebutuhan klien
Berikan makanan yang bergizi tinggi dan berkualitas
R : agar kebutuhan klien terpenuhi dengan cukup dan mempercepat
penyembuhan
Intervensi :
1. Kaji TTV
R : mengetahui perkembangan klien
2. Ciptakan lingkungan yang tenang : ruangan yang dingin,
turunkan stimulasi sensori
R : menurunkan stimulasi yang kemungkinan besar dapat
menimbulkan agitasi, hiperaktif, dan insomnia
3. Sarankan klien untuk mengurangi aktivitas
R : Membantu melawan pengaruh dari peningkatan metabolisme
4. Berikan tindakan yang membuat klien nyama, sentuhan, masase
R : dapat menurunkan energinya dalam saraf yang selanjutnya
meningkatkan relaksas
5. Memberikan aktivitas pengganti yang menyenangkan dan tenang
: membaca, mendengarkan radio, dan menonton televisi
R : memungkinkan untuk menggunakan energi dan cara
konstruktif dan mungkin juga akan menurunkan ansietas