You are on page 1of 10

PERPAJAKAN

MULTINASONAL
POKOK BAHASAN :
Pengantar

Metode Penentuan Harga /Pricing method

Transfer pricing menurut UU pajak

Tax Haven

Tax treaty
Multinational corporation transfers technology all over the
globe, raises capital where it is cheapest,often produces
where costs are lowest and develops markets wherever
people will buy its products and services.

Perusahaan yang beroperasi di berbagai negara dengan


membuka cabang, mengorganisasi anak perusahaan atau
melakukan kontrak keagenan dan sebagainya.

PERPAJAKAN INTERNASIONAL
Secara garis besar masalah perpajakan yang
termasuk dalam ruang lingkup perpajakan
internasional adalah :
 pengenaan pajak daripenghasilan yang sama

oleh beberapa negara


Pencegahan seminimal mungkin terjadinya

pajak berganda
Kerjasama mengatasi penghindaran pajak

dan penyelundupan pajak


INTERNASIONAL TAX LAW
• PJA.Adriani mengatakan Hukum Pajak
Internasional adalah keseluruhan peraturan
yang mengatur tata tertib hukum dan yang
mengatur soal pengalihan daya beli masing-
masing negara.

•H.Rochmat Sumitro, mengemukakan


Hukum Pajak Internasional adalah hukum
pajak nasional yang terdiri dari kaidah, baik
berupa kaidah-kaidah nasional maupun
kaidah yang berasal dari traktat antar
negara dan prinsip/kebiasaan yang telah
diterima baik oleh negara-negara di dunia,
untuk mengatur soal-soal perpajakan dan
dalam mana dapat ditunjukkan adanya unsur
– unsur asing, baik mengenai subjek
maupun objek.
Beberapa istilah dalam hukum pajak
internasional
 National External TaxLaw, adalah merupakan bagian dari
hukum pajak nasional yang memuat ketentuan mengenai
pengenaan pajak yang mempunyai daya kerja sampai diluar batas
negara karena terdapat unsur-unsur asing, baik mengenai subjek
maupun objek.
Cirinya : Hukum Pajak nasional sedangkan sasarannya adalah pajak

internasional.

 Foreign Tax Law, merupakan keseluruhan perundang-


undangan dan peraturan pajak dinegara –negara seluruh
dunia.Foreign TaxLaw berguna bagi studi perbandingan yang
diperlukan dalam rangka melaksanakan perjanjian pencegahan
pajak berganda dengan negara lain.

 International Tax Law :


secara sempit, merupakan seluruh kaidah berdasarkan
hukum antar negara, seperti traktat, konvensi dll.
secara luas,merupakan kaidah yang berdasarkan traktat,
konvensi dan prinsip hukum pajak yang diterima oleh negara lain di
dunia.
Subjek pajak :
Dalam Negeri dan Luar negeri
 Perbedaan penting diantaranya adalah :

Wajib Pajak dalam negeri dikenakan pajak


atas penghasilan baik yang diterima dari
dalam negeri atau luar negeri, sedangkan
WP LN hanya dikenakan atas penghasilan di
Indonesia.

WP DN dikenakan pajak atas penghasilan


neto dengan tarif umum, sedangkan WP LN
dikenakan atas penghasilan bruto dengan
tarif sepadan

WP DN Wajib menyampaikan SPT


tahunan,sedangkan WP LN tidak wajib
menyampaikan SPT.
Bentuk Usaha Tetap
 BUT adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh
orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
Indonesia atau berada di Indonesia kurang dari 183
hari dalam jangka waktu 12 bulanatau badan yang
tidak didirikan dan tidak berkedudukan di Indonesia,
untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di
Indonesia, yang dapat berupa :
Tempat kedudukan manajemen

Cabang Perusahaan

Kantor Perwakilan

Gedung Kantor

Pabrik, Bengkel

Pertambangan dan penggalian sumber alam

Perikanan,peternakan,pertanian atau kehutanan

Proyek konstruksi,instalasi,atau proyek perakitan

Pemberian jasa, agen atau pegawai perusahaan

asuransi
Objek Pajak BUT
 Objek Pajak Bentuk Usaha Tetap adalah :
Penghasilan dari usaha atau kegiatan BUT

tersebut dan dari harta yang dimiliki dan


dikuasai
Penghasilan kantor pusat dari usaha atau

kegiatan, penjualan barang, atau pemberian


jasa di Indonesia yang sejenis dengan yang
dijalankan atau yang dilakukan oleh BUT di
Indonesia
Penghasilan sebagaimana disebut dalam pasal

26 yang diterima atau diperoleh kantor pusat,


sepanjang terdapat hubungan efektif antara
BUT dengan harta atau kegiatan yang
memberikan penghasilan.
Biaya yang dapat dikurangkan dalam
menentukan besarnya Laba BUT
 Biaya administrasi kantor pusat diperbolehkan
untuk dibebankan adalah biaya berkaitan
dengan usaha atau kegiatan BUT, yang besarnya
ditetapkan Dirjen Pajak
 Pembayaran kepada kantor pusat yang tidak
boleh dibebankan sebagai biaya adalah:
1. Royalti atau imbalan lainnya sehubungan dengan
penggunaan harta, paten dan hak-hak lainnya.
2. Imbalan sehubungan dengan jasa manajemen
dan jasa lainnya.
3. Bunga, kecuali bunga berkenaan dengan usaha
perbankan.
 Pembayaran sebagaimana tersebut pada huruf b
yang diterima atau diperoleh dari kantor pusat
didak dianggap sebagai objek pajak, kecuali
bunga yang berkenaan dengan usaha
perbankan.
Perencanaan Pajak
Perusahaan Multinasional
 Persyaratan Perencanaan Pajak
Perusahaan Multinasional
1. Mempunyai latar belakang
pendidikan ilmu keuangan negara
sehingga dapat memahami
prinsip pajak netral, keadilan
dalam perpajakan, moral pajak.
2. Memahami ketentuan perpajakan
3. Menguasai bahasa asing
4. Memiliki pengetahuan akuntansi
5. Memiliki pengetahuan
manajemen
Pajak Berganda
Perusahaan Multinasional
 Pada dasarnya sistem perpajakan diseluruh dunia
memiliki kesamaan, namun dalam beberapa hal
terdapat perbedaan-perbedaan yang menyangkut
berbagai dimensi , misalnya :
Tarif marjinal yang berbeda secara esensial dari 0%

di negara yang disebut sebagai surga pajak /tax-


haven country, samapi 60% di negara-negara
tertentu/high-tax country
 Definisi penghasilan yang berbeda secara dramatis

satu negara dengan negara lainnya.


Pengertian penghasilan yang dikecualikan dari

pengenaan pajak
Wajib pajak yang dipajaki dari penghasilan dalam

negeri atau termasuk pengahsilan luar negeri.

You might also like