You are on page 1of 45

Rehabilitasi Medik pada

Stroke

STROKE
Definisi

STROKE

STROKE INFARK
(85%)

ATHEROTHROMBOTIK
(80%)

STROKE PERDARAHAN
(15%)

PERDARAHAN
INTRASEREBRAL
KARDIOEMBOLI
(20%)

PERDARAHAN
SUBARAKNOID

FAKTOR
RESIKOMODIFIABLE
NON-MODIFIABLE
Umur
(semakin tua, semakin
berisiko)
Jenis kelamin
(Laki-kali > Perempuan)
Ras & etnik
(banyak pada kulit hitam
karena berpotensi untuk
terkena hipertensi, diabetes
mellitus dan obesitas)
Herediter
(terdapat stroke di kalangan
anggota keluarga)

MAYOR
Hipertensi

MINOR
Hiperkolesterole
mia

Penyakit
jantung

Merokok

DM

Alkohol

Gejala Klinis

Gejala Sentral

Gejala Klinis

Gejala Ekstremitas

Ganggguan Fungsi pada Stroke

evel ICF
Impairment (gangguan organ atau fungsi organ)

Rehabilitasi
Setelah Stroke

Tujuan latihan fisik pada penderita stroke :


Mengoptimalkan fungsi motorik
Meningkatkan QOL, kapasitas fungsional dan
mobilitas
Mencegah komplikasi dari inaktivitas yang
berkepanjangan
Menurunkan resiko terjadinya serangan stroke
Meningkatkan kegiatan aerobic fitness sesuai
dengan keterbatasan fungsi yang masih ada

REHABILITASI
FASE LATIHAN
STROKE
AKTIF

FASE AKUT

biasanya 48-72 jam pertama setelah serangan stroke


keadaan pasien belum stabil pasien harus
berbaring di tempat tidur

Hal-hal yang harus diperhatikan:


1. Sikap dan posisi pasien harus diperhatikan untuk
mencegah kecacatan serta memberikan rasa
nyaman kepada pasien.
2. Latihan-latihan pasif anggota gerak atas dan bawah
yang berguna untuk mencegah kekakuan otot dan
sendi

1. POSISI PASIEN

Posisi pasien harus dirubah


setiap 2-3 jam berupa:

terlentang
miring ke sisi yang sehat
miring ke sisi yang sakit

BERBARING TERLENTANG
Posisi kepala, leher dan
punggung harus lurus
Letakkan bantal di bawah
bahu dan lengan yang
lumpuh secara
hati-hati,
sehingga bahu terangkat ke
atas dengan lengan agak
ditinggikan dan memutar ke
arah
luar,
siku
dan
pergelangan tangan agak
ditinggikan.
Letakkan
pula bantal di
bawah pangkal paha yang
lumpuh dengan posisi agak
memutar ke arah dalam,
lutut agak ditekuk.

MIRING KE SISI YANG


SEHAT
Bahu yang

Bahu yang lumpuh


harus menghadap ke
depan, lengan yang
lumpuh
memeluk
bantal dengan siku
diluruskan
Kaki
yang
lumpuh
agak
ditekuk,
kaki
yang sehat menyilang
di atas kaki yang
lumpuh
dengan
diganjal bantal

MIRING KE SISI YANG


LUMPUH
Lengan yang

lumpuh
menghadap ke depan,
pastikan bahwa bahu
pasien tidak memutar
secara berlebihan.
Kaki
yang
lumpuh
agak
ditekuk,
kaki
yang menyilang di
atas kaki yang lumpuh
dengan
diganjal
bantal

2.LATIHAN PASIF ANGGOTA GERAK


ATAS DAN BAWAH
Latihan pasif anggota gerak atas
Gerakan menekuk dan
meluruskan
sendi
bahu:

Tangan satu penolong


memegang siku, tangan
lainnya
memegang
lengan.
Luruskan siku, naikkan
dan
turunkan
lengan
dengan siku tetap lurus.

Gerakan menekuk dan


meluruskan siku:
Pegang
lengan
atas
dengan tangan satu,
tangan lainnya menekuk
dan meluruskan siku.
Gerakan memutar
pergelangan tangan :
Pegang lengan bawah
dengan tangan satu,
tangan
lainnya
menggenggam telapan
tangan pasien.
Putar
pergelangan
tangan pasien kearah
luar (terlentang) dan ke
arah dalam (telungkup)

Konsul terapis fisik sebelum melakukan


latihan ini
Gerakan
menekuk
dan
meluruskan
pergelangan
tangan:
Pergelangan
lengan bawah
dengan tangan satu, tangan
lainnya
memegang
pergelangan tangan pasien.
Tekuk pergelangan tangan ke
atas dan ke bawah
Gerakan memutar ibu jari:
Pegang telapak tangan dan
keempat jari dengan tangan
satu, tangan lainnya memutar
ibu jari tangan.
Gerakan
menekuk
dan
meluruskan jari-jari tangan.

b) Latihan pasif anggota gerak bawah


Gerakan
menekuk
dan
meluruskan
pangkal
paha:
Pegang
lutut
dengan
tangan
satu,
tangan
lainnya
memegang
tungkai.
Naikkan
dan turunkan
kaki dengan lutut tetap
lurus.
Gerakan
menekuk
dan
meluruskan lutut:
Pegang
lutut
dengan
tangan
satu,
tangan

Gerakan pangkal paha:


Gerakan kaki pasien
menjauh
dan
mendekati badan (kaki
satunya)
Gerakan memutar
pergelangan kaki:
Pegang
tungkai
dengan tangan satu,
tangan
lainnya
memutar

FASE LATIHAN AKTIF

1. LATIHAN AKTIF ANGGOTA GERAK ATAS


DAN BAWAH.
Latihan 1:

Angkat tangan
yang
lumpuh
menggunakan
tangan yang sehat
ke atas

Letakkan kedua
tangan
di
atas
kepala

Kembalikan
tangan ke posisi
semula

Latihan 2:
Angkat tangan
yang lumpuh
melewati dada
kearah tangan
yang sehat.
Kembali ke
posisi semula

Latihan 3:
Angkat
tangan
yang
lemah
menggunakan
tangan yang sehat
ke atas
Kembali
seperti
semula

Latihan 4:
Pegang
pergelangan
tangan yang lumpuh
menggunakan tangan
yang sehat
Luruskan
siku
kemudian angkat ke
atas
Letakkan
kembali
tangan yang lumpuh
di tempat tidur

Latihan 5:
Pegang
pergelangan
tangan
yang
lumpuh
menggunakan
tangan
yang
sehat, angkat ke
dada.
Putar pergelangan
tangan ke arah
dalam dan ke arah
luar.

Latihan 6:
Tekuk jari-jari yang
lumpuh
dengan
tangan
yang
sehat,
kemudian
luruskan
Putar ibu jari yang
lemah
menggunakan
tangan yang sehat

Latihan 7:
Letakkan kaki
yang
sehat di bawah lutut
yang lumpuh
Turunkan kaki yang
sehat,
sehingga
punggung kaki yang
sehat
berada
di
bawah
pergelangan
kaki yang lumpuh
Angkat kedua kaki ke
atas dengan bantuan
kaki
yang
sehat,
kemudian
turunkan
pelan-pelan

Latihan 8:
Angkat kaki lumpuh
menggunakan
kaki
yang sehat ke atas
sekitar 3 cm.
Ayunkan kedua kaki
sejauh mungkin
kearah satu sisi,
kemudian ke sisi
sebelahnya (sisi
satunya)
Kembali ke posisi
semula dan ulangi
lagi

Latihan 9: (bridging
exercise)
Anjurkan pasien untuk
menekuk
lututnya,
Bantu pegang pada
lutut yang lumpuh
dengan tangan satu.
Dengan tangan yang
lainnya
penolong
memegang pinggang
pasien.
Anjurkan pasien untuk
mengangkat
bokongnya
Kembali
ke
posisi
semula dan ulangi

2. LATIHAN KESEIMBANGAN

Bila keadaan umum pasien telah


stabil yang dinyatakan oleh tim
medis,
mulailah
melatih
keseimbangan duduk, berdiri dan
berjalan

a) Melatih keseimbangan
duduk
Penolong berdiri di sebelah sisi

yang lumpuh, penolong lainnya


berdiri di sisi yang sehat (bila
diperlukan)
Letakkan lengan anda yang dekat
dengan kepala pasien di belakang
punggung pasien, demikian pula
tangan penolong satunya.
Tarik bersama-sama pasien ke
arah duduk tegak.
Bila pasien telah mampu menjaga
keseimbangan
waktu
duduk,
letakkan bantal di belakang
kepala, leher dan bahu yang
lumpuh
(jumlah
4
bantal),
letakkan juga satu bantal di
bawah lengan yang lumpuh

b) Melatih keseimbangan
sediakan cermin besar supaya
berdiri

pasien dapat melihat apakah


berdirinya sudah tegak atau
belum.

berikan kesempatan kepada


pasien untuk berusaha berdiri
sendiri semaksimal mungkin.

berdirilah dekat sisi pasien


yang lumpuh untuk memberikan
perasaan aman padanya

3. Latihan Menggunakan Tangan yang


Lumpuh
Hampiri dan berbicara pada
pasien dari sisi tubuh yang
lumpuh, sentuhlah anggota
tubuh yang lumpuh tersebut
dan gosoklah dengan lembut.
Jangan topang pasien bila
tiba-tiba
pasien
seakan
terjatuh (condong ke sisi
lumpuh), kerna pasien akan
belajar sendiri untuk menjaga
keseimbangan tubuhnya
Berikan
motivasi
kepada
pasien untuk menggunakan
tangan
yang
lumpuh
sebanyak mungkin

4. Latihan Mobilisasi
a) Latihan berjalan
menggunakan
tongkat berkaki
satu atau berkaki
empat
b) Latihan naik
turun tangga
(dibantu
penolong)

naik turun tangga tanpa menggunakan


tongkat

naik turun tangga menggunakan


tongkat

5. Latihan Berkomunikasi
Latihan menulis
Latihan
membaca

Latihan mengucapkan
huruf A, I, U, E, O.

Latihan mendengar
suara, musik, kaset berisi
suara anggota keluarga.

Latihan berkomunikasi menggunakan


papan yang bergambar atau berupa
tulisan.

6. Latihan Melakukan Kegiatan


Sehari-hari
A. Tata Cara Makan
Ciptakan suasana tenang dan rileks pada waktu
makan
Latihan dikonsentrasikan pada latihan menelan,
diberikan makanan yang tidak perlu dikunyah dan
letakkan pada bagian tengah belakang dari lidah.
Pada
waktu menelan, anjurkan pasien untuk
memegang kerongkongnya untuk merasakan proses
menelan.
Setelah pasien mampu menelan, lanjutkan dengan
latihan mengunyah dan menggigit
Bila
perlu, gunakan peralatan makan khusus,
misalnya:sendok sekaligus garpu, dsb.

B. Tata Cara
Berpakaian
Cara menggunakan
kemeja:
Masukkan terlebih
dahulu lengan yang
lemah ke dalam
lengan baju.
Tarik lengan baju ke
atas sampai bahu.
Putar baju ke arah
lengan yang sehat.

Masukkan tangan

Cara menggunakan
celana :
Masukkan kaki yang lemah
terlebih dahulu ke dalam
celana
Kemudian masukkan kaki
yang sehat ke dalam
celana.
Jika keseimbangan pasien
telah bagus, celana
langsung di tarik ke atas
Jika keseimbangan belum
pulih, pasien berbaring
dahulu, baru celana di tarik
ke atas secara bergantian.

C. Tata Cara Menggunakan Kamar Kecil


Berikan pegangan yang menempel di dinding
samping kloset
Bila perlu gunakan commode di atas commode
di atas kloset
Sediakan kursi di kamar mandi untuk mandi
pasien, jika ada sediakan shower
Pasangkan pegangan pada dinding kamar mandi
Usahakan terdapat bagian yang kering di kamar
mandi.

D. Tata Cara Berpindah


Dari tempat tidur ke kursi
Letakkan kursi roda/kursi di sebelah sisi yang lemah
Pastikan bahwa tempat tidur dan kursi roda dalam
keadaan terkunci
Anjurkan agar pasien bergeser ke tepi tempat tidur,
duduk dengan telapak kaki menapak di lantai.
Pegang pinggang pasien dengan kedua tangan anda,
anjurkan pasien untuk memegang kedua bahu anda
Bantu pasien untuk berdiri dan mundur ke belakang
untuk duduk di kursi.

Dari kursi roda ke mobil


Parkir mobil cukup jauh dari trotoar untuk
memberi ruang pada kursi roda
Dorong kursi roda ke dekat pintu mobil dengan
sisi yang sehat berada dekat pintu mobil.
Pastikan bahwa kursi roda dalam keadaan
terkunci
Dengan ditopang lengan yang sehat, pasien
berdiri dan masuk ke pintu mobil serta duduk di
jok mobil, anjurkan pasien untuk bergeser ke
belakang sejauh mungkin

You might also like