Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Dalam bahan pangan seringkali terdapat
senyawa-senyawa kimia yang tidak
mempunyai nilai gizi
Sifat2nya tidak diinginkan bahkan ada
yang berbahaya
Bahaya ada yang akut, ada yang
menimbulkan perubahan sifat gen
Anti gizi
Zat yang menyebabkan penurunan nilai
gizi bahan makanan
Klasifikasi zat anti gizi:
Penghambat enzim
Antivitamin
Pengikat mineral
Penghambat enzim
(enzyme inhibitor)
1. Penghambat enzim protease
Menghambat pemecahan protein
Pada kacang-kacangan, ubi jalar
Contoh:
2. Penghambat amilase
Menghambat pemecahan amilum
Pada kentang, gandum, serealia
3. Tanin/polifenol
Menurunkan kualitas protein tanin
bergabung dg protein, shg protein tidak
dapat dicerna
Menghambat tripsin, amilase, lipase
Mengendapkan protein
Pada teh, kopi, coklat, biji sorghum
Antivitamin
Anti tiamin (B1)
1.
2. Avidin
4. Lipoksidase (antivit A)
Pada kedelai mentah
Mengoksidasi karoten (provit A)
7. Antivit D di kedelai
Senyawa Beracun
Penggolongan
Racun alamiah (keberadaannya alami)
Racun dari mikrobia
Bahan tambahan yang tidak disengaja (residu
dan pencemaran)
BTM yang sengaja ditambahkan
Racun alamiah
HCN
Solanin
Alkaloid pirilizida
Kafein
Mimosin
Asam jengkolat
Pakirizida
Saponin
Goitrogen
Gosipol
Hemaglutinin
HCN
Kadar HCN:
Singkong manis: <50mg/kg bahan
Singkong pahit: >50mg/kg bahan
Dosis fatal: 0,5-3,5g/kg berat badan
Mengurangi HCN:
Penyimpanan pada suhu dan kelembaban
tinggi
Pengolahan: pengupasan, perendaman,
pengeringan, fermentasi
ANALISIS HCN
Kafein
Alkaloid dalam teh, kopi, coklat, kola,
minuman penyegar
Stimulan terhadap pusat susunan syaraf
dan beberapa aktivitas biologis lainnya
Secangkir teh : 30mg
Secangkir kopi : 85mg
Asam jengkolat
Pada biji jengkol
1-2% berat biji jengkol adalah asam
jengkolat
Sulit larut dalam air, asam dan basa
Membentuk kristal menyumbat saluran
air seni
Bila urin asam, asam jengkolat
mengkristal di ginjal
Hemaglutinin
Pada kacang-kacangan
Mengikat membran butir darah merah
darah menggumpal
Dapat rusak karena
perebusan/pengukusan
Botulinin
Dihasilkan Clostridium botulinum
Dampak: botulism
Botulinin: neurotoksin berbahaya, akut,
mematikan
Gejala: dalam 12-36 jam
Botulinin
Sifat: tidak tahan panas, tidak aktif dalam
suhu pemanasan 80oC 30 menit
Pencegahan/penghambat pertumbuhan
Clostridium botulinum
Garam 8%
pH 4,5
Enterotoksin
Dihasilkan Staphylococcus aureus
Menyebabkan gastroenteritis
Sifat: stabil thd panas
Media penularan: hidung, tenggorokan,
kulit, luka bernanah
Gejala: banyak mengeluarkan ludah,
mual, muntah, kejang perut, diare, sakit
kepala, keringat dingin