You are on page 1of 32

Motor Induksi (Motor AC)

Konstruksi
Pada dasarnya konstruksi motor induksi terdiri
dari dua bagian, yaitu stator dan rotor
A. Stator
Stator adalah bagian yang tidak bergerak atau
bagian yang statis. Stator terdiri dari dua
bagian yaitu:
Rumah Motor atau Yoke dan
Kumparan Medan.

A.1. Rumah Motor atau Yoke.


Rumah motor (yoke) terbuat
dari besi baja lunak yang
berlapis-lapis
dengan
ketebalan 2-3 milimeter agar
menngurangi terjadinya arus
pusar (eddy current).

Contoh penampang melintang


rumah motor

Fungsi inti besi (iron core)


untuk jalan arus magnet,
dibuat dari bahan yang
mempunyai hambatan magnet
(reluntance) yang rendah. Di
sekeliling bagian dalamnya
dibuat alur-alur (slot), tempat
meletakan ketiga kumparan
jangkar (kumparan armature)

A.2 Kumparan Medan


Kumparan medan adalah kumparan yang digunakan untuk
mengubah arus listrik menjadi medan magnet putar (rotating
magnetic field).

B. Rotor
Rotor adalah bagian motor yang bergerak, berguna untuk
merubah daya listrik induksi menjadi daya mekanik (berupa
putaran).
B.1

Rotor Sangkar (Squirel Cage).

(a) Rotor Sangkar


konduktor serong.

(b) Rotor sangkar susunan

B.2. Rotor Belit.


Rotor belit digunakan pada motor yang memerlukan
pengontrolan kecepataan putaran untuk mendapatkan
torsi starting yang tinggi

KLASIFIKASI DARI MOTOR AC


DILIHAT DARI BERBAGAI SUDUT PANDANG :

Ditinjau dari putarannya :


1. Motor Sinkron, Putaran Medan Stator = Putaran Rotor
2. Motor Asinkron, Putaran rotor < ns.

Ditinjau dari jumlah fasa tegangan yang di gunakan


1. Motor Satu Fasa
a) Motor Kapasitor
b) Motor Shaded Pole (Kutub Bayangan)
c) Motor Repulsi
d) Motor Seri
2.

Motor 3 Fasa
a) Motor 3 Fasa dengan rotor Belitan
b) Motor 3 Fasa dengan rotor sangkar
c) Motor 3 fasa dengan rotor kolektor

Prinsip Terjadinya Fluks pada Motor Induksi


Hal yang penting dalam proses terjadinya putaran pada
motor induksi adalah terjadinya fluks pada bagian stator dari
motor, dimana pada motor induksi satu phasa dan tiga phasa
proses yang terjadi adalah berbeda, adapun prosesnya adalah
sebagai berikut:
a) Motor Tiga Phasa
Pada motor tiga phasa, lilitan statornya tidak berbeda
dengan lilitan stator pada generator tiga phasa. Karena pada
lilitan stator dimasukkan arus listrik bolak balik maka
disekitar stator akan terjadi fluk magnet yang berubah ubah
pula. (perhatikan gambar) .
Gambar tersebut menunjukan keadaan arus tiga phasa
yang dimasukkan pada lilitan stator pada suatu saat tertentu.
Gambar 2 menunjukkan arah arah fluk magnet pada beberapa
keadaan.

Contoh peletakan kumparan jangkar pada


motor induksi tiga pasa

Susunan Kumparan Stator dan Sumber 3 Phasa

IA

t1

IB

t2

IC

t3

t4

Gambar arus yang dimasukkan pada lilitan stator motor 3 phasa

B2

A1

B2

C2
C1

C1

A1
B2

A1
C2

B2
C2

C2

B1
A2

A1

A2

B1

C1

C1

B1

B1
A2

A2

Gambar Fluk Magnet Stator pada Motor 3 Phasa 2 Kutub


Keterangan :
A1 A2 = Lilitan Phasa 1
B1 B2 = Lilitan Phasa 2
C1 C3 = Lilitan Phasa 3

Putaran medan magnet selama satu putaran

Cara Kerja.

f = frekuensi sumber listrik (Hz)


P = jumlah kutub magnet
Ns = putaran sinkron.(rpm)

Dengan adanya medan magnet yang berputar


mengelilingi rotor, maka pada kumparan
rotor akan teriadi tegangan induksi (ggl).
Karena susunan kumparan rotor merupakan
rangkaian tertutup, maka akan mengalir arus
rotor (Ir). Dengan adanya arus rotor ini maka
pada rotor akan timbul medan magnet listrik.
Ke dua medan magnet di stator dan di rotor
akan saling bereaksi, menimbulkan gaya
gerak (F).
Bila kopel mula beban mekanik yang dipikul
oleh rotor lebih kecil dari gaya reaksi magnet
(F) yang terjadi, maka rotor akan bergerak
mengikuti arah putaran medan magnet dari
stator.
Perbedaan kecepatan antara kecepatan rotor
(nr) dengan kecepatan medan stator (ns) disebut
Slip. Dinyatakan dengan:

ns nr
S
x100%
ns

Contoh soal
1.
2.

3.
4.

5.

Sebuah motor induksi 6 kutub di hubungkan ke sumber 50


Hz, tentukanlah kecepatan medan stator nya.
Sebuah motor induksi 4 kutub berputar pada kecepatan
750 rpm. Jika motor tersebut dihubungkan dengan sumber
60 Hz, berapakah slip nya?
Hitunglah kecepatan motor induksi 8 kutub, 50 Hz jika
diketahui slipnya 0,08 ?
Putaran rotor motor induksi 50 cps dengan jumlah kutup
sebesar 6, sebesar 960 rpm, Hitunglah besarnya slip
dalam prosen
Hitunglah putaran rotor dari suatui motor induksi yang
memiliki jumlah kutup 14, frekuensi 60 cps dan slip (s)
sebesar 0,05 ?

b) Motor 1 phasa
Pada motor 3 phasa dapat dilihat bahwa fluk magnet yang
terjadi / terbentuk disekitar stator merupakan medan magnet yang
berputar. Tetapi lain halnya medan magnet yang terbentuk pada
motor 1 phasa dimana fluk magnet hanya bergantian arah saja
sehingga menyukarkan / menyulitkan bagi motor pada saat start.
Untuk itu diperlukan bantuan yang pada prinsipnya membuat medan
magnet baru yang tidak sephasa dengan medan magnet utama,
sehingga seolah olah terdapat arus listrik dua phasa dengan lilitan
stator 2 phasa pula. Lilitan utama disebut main winding dan lilitan
Bantu disebut auxiliary winding. Apabila motor telah berjalan normal
maka lilitan bantu terlepas.
Untuk memperoleh adanya 2 arus listrik yang berbeda phasa
digunakan sistem penggeser phasa yaitu kapasitor / inductor.

MOTOR INDUKSI SATU PHASA


Di lihat dari konstruksi dan prinsip kerjanya motor induksi satu phasa dapat di
kelompokan menjadi beberapa jenis antara lain:
a) Motor phase belah (split phase motor)
Motor phase belah statornya terdiri dari dua kumparan yang memiliki beda
phasa 90 derajat.

Kumparan bantu

ROTOR

kumparan utama : tahanan rendah, reaktansi tinggi.


kumparan bantu : tahanan tinggi, reaktansi rendah.

Kumpara
Utama

Gambar 2.2 Bagan Hubungan Kumparan


pada Motor Split Phase

Gambar 2.3 Diagram Vektor Kumnpran Utama &


Kumparan bantu

Untuk memutuskan arus pada kumparan Bantu dilengkapi dengan saklar pemutus yang
dihubungkan seri terhadap kumparanbantu. Alat ini secara otomatis akan memutuskan
arus padakumparan Bantu setelah motor mencapai 75% dari kecepatan penuh. Pada motor
split phase biasanya digunakan saklar sentrifugal. Sedangkan pada lemari es biasanya
digunakan relay. Baik relay arus maupun tegangan

Sumber

Sumber

Starting Kapasitor

R
(a)

R
Starting Kapasitor
(b)

Gambar 2. 4 Pemasangan Relay Pada Motor Split Phase

Keterangan :
Gambar 2.4a. Relay Arus
Pada saat start, I besar maka kontak berhubungan.
Pada saat berjalan, I kecil maka kontak terlepas.
Gambar 2.4b. relay tegangan
Pada saat start, tegangan turun maka relay NC.
Pada saat berjalan, tegangan naik maka relay NO.

b) Motor capasitor
a) Permanent capasitor . ELCO (2 s/d 20 mikro farad)
b) Start Run capasitor
c) Motor shaded pole (Motor kutub bayangan )
Prinsip kerjanya : berputarnya rotor akibat dari perpindahan kutub, dari kutub utama ke kutub Bantu.

Kutub Bayangan

Gambar 2.5 Motor Shaded Pole

Kutub Utama

d) Motor universal
Dapat dihubungkan dengan sumber AC maupun DC
Konstruksi sama dengan motor DC seri
Torsi yang dihasilkan sangat besar sehingga biasanya motor universal dihubungkan /
dikopel dengan beban, besarnya torsi di nyatakan dalam :

T K .Ia.

Sumber

Prinsip kerja motor universal mudah dimengerti karena sama dengan prinsip kerja motor DC.
Berdasarkan persamaan torsi bila ndihubungkan dengan sumber AC pada saat perioda positif motor
berputar melawan arah jarum jam. (perhatikan gambar 3), pada saat periode negative motor tetap
berputar melawan putaran jarum jam karena perubahan arus pada kumparan penguat (stator) waktunya
bersamaan dengan perubahan arah arus pada rotor. Dalam hal ini arus jangkar menjadi (-IA) dan fluk
magnet menjadi (- ) sehingga dihubungkan dengan sumber AC arah putaran tidak berubah.

Slip Pada Motor Induksi


Berubah ubahnya kecepatan motor induksi (nr) mengakibatkan berubahnya
harga slip dari 100% pada saat start sampai 0% pada saat motor berputar (nr=ns).
Adapun Hubungan slip dengan frekwensi dapat dilihat sebagai berikut:
Bila f1 = frekwensi jala jala,
ns

120. f1
p

f1

Pada rotor berlaku hubungan :

atau

Maka,

p.ns ns nr
f2
x
120
ns

p.ns
120

f2

p(ns nr )
120

Karena

f2 = S . f 1

f2 = frekwensi pada rotor

ns nr
ns

dan

f1

Dan pada saat start (S=100%), f2

p.ns
120

= f1

Sedangkan ketika motor telah berputar nilai frekuensi rotor dipengaruhi


oleh SLIP ( f2 = S. f1).

Karena tegangan induksi & reaktansi kumparan rotor merupakan


fungsi frekwensi, maka harganya turut pula dipengaruhi oleh slip.

E2 S 4,44. f 2 .N 2 .m

E2 S 4,44. Sf1.N 2 .m

E2 S S.E2

Dimana:
E2 = tegangan induksi pada saat motor start (diam)
E2S = tegangan induksi pada saat motor berputar

X 2 S 2 f 2 .L2

X 2 S 2 .Sf1.L2

X 2 S S .X 2

Dimana:
X2 = Reaktansi pada saat start (diam)
X2S = reaktansi pada saat berputar

Latihan-1
Sebuah motor induksi 3 fasa 6 kutub di hubungkan ke
sumber 50 Hz, memiliki induktansi di rotor sebesar 0,3mH
dan jumlah lilitan rotor 250 lilit. fluks yang mengalir sebesar
0,7 weber, tentukanlah ggl yang dibangkitkan di rotor dan
reaktansi rotornya, pada
a. Keadaan diam
b. Pada saat motor berputar pada kecepatan
kecepatan putar medan stator
c. Pada saat motor berputar pada kecepatan medan
putar stator.

DAYA YANG MUNCUL DI ROTOR


P2 = Daya Input Rotor (Watt)

P2 = Pmk + Pcu

Pmk = Daya Mekanik Rotor (Watt)


Pcu = Daya yang diserap tembaga pada Rotor (Watt)
Adapun perbandingan dari ketiga jenis daya tersebut adalah sbb:

P 2 : Pmk : Pcu 1 : (1 S ) : S
Efisiensi pada rotor :

Pmk

(1 S )
P2

Jika slip kecil maka Effisiensi Tinggi

TORSI / KOPEL MOTOR INDUKSI


Torsi Motor Induksi adalah :

Pmk

Dimana, Pmk adalah Daya Mekanik dan


r adalah kecepatan sudut rotor

r s (1 S )
2 .ns
s
60
2 .nr
r
60

(N-m)

Contoh soal
Motor induksi 3 fasa memiliki Pmk : 1500
Watt dan slip nya 0,4. hitunglah P2 dan
Pcu, serta effisiensinya. Tentukan pula
torsinya jika diketahui motor tsb berputar
pada kecepatan 1250 rpm.

MENJALANKAN DAN MENGATUR PUTARAN MOTOR INDUKSI


( JENIS ROTOR LILIT DAN ROTOR SANGKAR TUPAI)

Seperti diketahui bahwa pada saat start motor listrik menarik arus jala-jala
yang sangat besar (6-7 kali arus normal). Oleh karena itu masalah ini
menjadi persoalan . ketika kita akan memasang dan mengoperasikan motor
tersebut. Dalam hal ini kita menghindari agar pada waktu start diperoleh
torsi maksimum, tetapi arus yang ditarik pada saat itu relative kecil. Untuk itu
ada beberapa metode dalam penggerakkan motor induksi.
1. Starting untuk motor rotor lilit
Untuk starting motor jenis rotor lilit ( motor slipring ) digunakan tahanan
luar yang dapat diatur dihubungkan ke rotor melalui cincin slip ( slip ring )
dan sikat-sikat. Motor rotor lilit mempunyai jumlah kutub yang sama pada
lilitan rotor dan statornya. Seperti terlihat pada gambar penambahan
tahanan luar sampai harga tertentu dapat membuat kopel mula mencapai
kopel maksimum disamping itu dengan mengubah tahanan luar kecepatan
motor dapat diatur.

Sebelum motor distart, semua tahanan dalam posisi maksimum, selama


menjalankan hingga terjadi putaran yang dikehendaki tahanan sedikit demi
sedikit dikurangi dan akhirnya pengaturan sampai pada posisi akhir
( tahanan pada posisi manimum. Pada posisi ini seolah olah rotor telah
terhubung singkat tahanan-tahanan itu sendiri sekarang tidak mempunyai
peranan lagi. Dan sekarang motor bekerja seperti motor rotor sangkar
( rotor hubung sangkat ). Motor rotor lilit sering disebut juga motor slip sing.
2. Starting Untuk Motor Rotor Sangkar Tupai
Cara yang paling sederhana untuk menjalankan motor rotor sangkar
tupai ini ialah dengan menghubungkan langsung dengan sumber
menggunakan saklar tiga fasa (rangkaian Direct On Line/ DOL). Akan
tetapi cara ini hanya diizinkan pada motor motor sangkar tupai dengan
dengan daya dibawah 3 HP. Motor motor dengan daya lebih besar dari 3
HP, tidak boleh langsung dihubungkan dengan sumber. Untuk motor
motor dengan daya 2 4 KW (3 5 HP) kita memakai saklar bintang
(delta). Untuk itu kumparan stator mula-mula dihubungkan bintang dan
sesudah itu dihubungkan delta. Starting metode ini hanya dilakukan
pada motor induksi tiga fasa yang memiliki hubungan delta pada
kondisi normalnya.

Contoh Soal
Motor tiga fasa dengan rotor sangkar tupai pada
statornya memiliki impedansi perfasa 40+j0,6 ohm,
dihubungkan dengan sumber 380 volt, 50 HZ.
Hitunglah arus line yang ditarik ketika motor dihubung
bintang dan delta ?

Latihan
Motor tiga fasa dengan rotor sangkar tupai pada
statornya memiliki jumlah kutub 4 dan impedansi
perfasa 50 + j100 ohm, dihubungkan dengan sumber
450 Volt, 50 HZ. Hitunglah arus line yang ditarik ketika
motor dihubung bintang dan delta,dan tentukan pula
slipnya jika motor tersebut berputar pada kecepatan
500 rpm.

Pengaturan putaran dengan mengubah frekuensi jala-jala.

Pengaturan putaran motor induksi dapat dilakukan dengan mengubah ubah


frekuensi jala. Hanya saja untuk menjaga keseimbangan fluks pengubahan
tegangan harus dilakukan bersamaan dengan pengubahan frekuensi. Adapun
alat yang dipergunakan adalah inverter. Prinsip kerjanya lihat gambar dibawah
ini.
Pengubahan frekuensi arus bolak balik
dari inverter ditentukan oleh periode pulsa
yang memacu penyearah (Thyristor) yang
digunakan. Dengan mempercepat atau
memperlambat periode pulsa yang memacu
thyristor, frekuensi dan juga kecepatan motor
dapat diatur.
Pengaturan metode ini sangat efisien dan
daerah pengaturan pun cukup lebar. Akan
tetapi metode ini lebih rumit dan mahal. Dan
pengaturannnya lebih halus dari 0 - max RPM.

pengaturan tegangan jala-jala


Karena besarnya kopel pada motor induksi berbanding lurus
dengan pangkat dua tegangan yang diberikan, maka kecepatan motor
induksi bisa diatur dengan merubah tegangan jala-jala.
Penyalaan Thyristor dilakukan dengan perbedaan urutan sudut
fasa 120

Sistem Pengaturan Tegangan Masuk Pada Motor 3 Phase Menggunakan Thyristor

You might also like