Professional Documents
Culture Documents
Risperidone
• Merupakan antipsikotik yang cukup efektif dengan efek
samping minimal.
• Dengan dosis yang umum digunakan, gejala-gejala
ekstrapiramidal jarang terjadi.
• Lebih sedikit menyebabkan ngantuk, dan lebih sedikit
efek antikolinergik daripada dopamin reseptor antagonis.
• Bukti-bukti yang ada telah mendukung peranan obat ini
sebagai obat pilihan pertama untuk gangguan yang
muncul pertama kali, untuk gangguan yang ringan
sampai sedang, dan juga untuk gangguan yang parah
dan menetap.
Farmakoterapi (SDA) (6)
Clozapine
• Clozapine mungkin merupakan obat yang paling efektif
untuk pengobatan pasien dengan gejala yang parah, namun
penggunaannya dibatasi dengan adanya efek samping yang
serius, yang tidak ditemukan pada golongan SDA yang lain.
• Obat ini berhubungan dengan potensial agranulositosis
yang mengancam nyawa yang muncul pada 1 sampai 2
persen pasien, di mana membutuhkan monitoring mingguan
terhadap hitung sel neutrofil. Juga memiliki risiko timbulnya
serangan kejang dan efek antikolinergik yang bermakna.
• Clozapine tetap bermanfaat untuk pasien-pasien yang
refrakter terhadap jenis antipsikotik yang lain dan untuk
pasien dengan tardive dyskinesia.
• Obat ini memiliki sedikit aktivitas antagonis pada reseptor
D2 dan tampaknya dapat mengurangi gejala-gejala dari
tardive dyskinesia tanpa memperburuk kondisi pasien.
Farmakoterapi (SDA) (7)
Olanzapine
• cukup efektif bagi pasien skizofrenia dengan efek
samping yang ringan dan agak berbeda dengan yang
terdapat pada risperidone.
• Lebih sedikit kemungkinannya menimbulkan gejala
ekstrapiramidal namun lebih mudah menyebabkan
sedasi, pertambahan berat badan, hipotensi ortostatik,
dan konstipasi.
• Obat ini bermanfaat sebagai obat pilihan pertama,
terutama bagi pasien yang tidak berespon terhadap
golongan SDA yang satu tetapi masih berespon
terhadap golongan lainnya.
Farmakoterapi (SDA) (8)
Quetiapine
• Quetiapine adalah obat antipsikotik yang efektif dan
tidak menyebabkan efek samping ekstrapiramidal.
• Efek samping utama yaitu sedasi, takikardia, kenaikan
berat badan, dan agitasi.
• Dosis awal harus ditritasi naik lebih dari 4 hari untuk
menghindari hipotensi ortostatik dan sinkop.
Farmakoterapi (SDA) (10)
Ziprasidone
• Obat ini cukup efektif dan memiliki keuntungan
tambahan untuk pasien-pasien dengan gejala
afektif, karena obat ini memblok pengambilan
kembali (reuptake) serotonin dan norepinefrin.
• Juga baik untuk pasien dengan ansietas, karena
obat ini merupakan agonis reseptor 5-HT1A.
• Efek sampingnya antara lain sedasi, mual,
dizziness, dan lightheadedness, tetapi tidak
menyebabkan pertambahan berat badan.
Prinsip Terapi (1)
Relapse
X
Syndrome
ress
isord
ion
er