You are on page 1of 14

PREMENSTRUAL

SYNDROME (PMS)
DEFINISI

 Premenstrual Syndrome (PMS)


adalah sekelompok gejala-gejala
fisik maupun tingkah laku yang
timbul pada pertengahan siklus
dari menstruasi.
 Diperkirakan kurang lebih 85%
wanita usia produktif antara usia
25-35 tahun mengalami satu atau
lebih gejala dari PMS. PMS terjadi
pada siklus menstruasi wanita di
setiap usia, biasanya pada wanita
usia 14 - 50 tahun. Gejala PMS yang
terjadi bervariasi dan berubah-ubah
pada tiap wanita dari bulan ke bulan.
ETIOLOGI
 Penyebab munculnya PMS ini memang belum
jelas. Beberapa teori menyebutkan antara
lain karena faktor hormonal yakni ketidakse-
imbangan antara hormon estrogen dan pro-
gesteron; hormon estrogen yang berlebihan;
perbedaan genetik pada sensitifitas reseptor
dan sistem pembawa pesan yang menyam-
paikan pengeluaran hormon seks dalam sel;
faktor kejiwaan; masalah sosial; fungsi
serotonin dan lain-lain.
PATOFISIOLOGI
 PMS (Premenstrual syndrome)
mempunyai gejala yang tidak jelas.
Etiologi yang belum diketahui
membuat sulit untuk mencari
penyebab dan efek dari
perubahan-perubahan fisiologis.
MANIFESTASI KLINIS
 Gejala utama termasuk sakit kepala,
keletihan, sakit pinggang, pembesaran dan
nyeri pada payudara, dan perasaan begah
pada abdomen. Irritabilitas umum,
perubahan suasana hati, ketakutan akan
kehilangan kontrol, makan sangat berlebihan
dan menangis tiba-tiba dapat juga terjadi.
Gejala-gejala sangat beragam dari satu
wanita ke wanita lainnya dan dari satu siklus
ke siklus berikutnya pada wanita yang sama
(Brunner & Suddarth, 2001).
ASSESSMENT
 DATA SUBJEKTIF
 Keluhan nyeri pada kepala, punggung,
perut bagian bawah, payudara.
 Mood menjadi labil (mood swings)
 Iritabilitas (mudah tersinggung)
 Depresi
 Insomnia (sulit tidur)
 Sering merasa lapar (food cravings)
LANJUTAN….
 DATA OBJEKTIF
 Tampak cemas, konsentrasi

terganggu.
 Tampak lemah
NURSING DIAGNOSIS
 Kelebihan volume cairan tubuh
sehubungan dengan retensi cairan pada
jaringan ekstrasel.
 Cemas sehubungan dengan
ketidakseimbangan hormon
progresterone dan estrogen dalam tubuh.
 Perubahan pola makan sehubungan dengan
meningkatnya metabolisme karbohidrat.
INTERVENTION
 Diagnosa 1 :
 Observasi intake dan output
cairan.
 Kaji adanya edema pada
ekstremitas.
 Berikan obat antidieuritik.
LANJUTAN…...
 Diagnosa 2 :
 Kaji tingkat kecemasan klien.
 Berikan dorongan dan suport positif.
 Diagnosa 3 :
 Anjurkan klien mengurangi makanan yang
tinggi gula
 Anjurkan klien mengkonsumsi vitamin B
kompleks terutama vitamin B6, vitamin E,
kalsium, magnesium juga omega-6 (asam
linolenat gamma GLA).
ARIGATO MAS……

You might also like