1

Heru Prasetyo, SH, MARS

Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan

( sebagai dasar pertimbangan )

1. UU No. 44 / 2009 tentang Rumah Sakit

Pasal 7 ayat (3) dan Pasal 33 ayat (1) dan (2) Pengorganisasian
2. PP No.23 / 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU
3. Perpres 47 tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi kementerian
Negara

Pasal 92 ayat (1) dan ayat (2) Eselon II.a dan II.b tetap berlaku
4.

Permenkes 355 / 2006 tentang Pedoman Pelembagaan Organisasi UPT

5.

Permenkes 1045 / 2006 tentang Pedoman Organisasi RS dilingkungan Depkes

ada persetujuan MenPAN, belum dicabut

7. PermenPAN No.: Per/02/M.PAN/1/2007 tentang Pedoman Organisasi Satuan
Kerja dilingkungan Instansi Pemerintah yang menerapkan PPK BLU.
8. PermenPAN No.: Per/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi UPT
Kementerian dan LPND.

Pasal 23 ayat (2) Organisasi RS diatur sesuai dengan per uu yang berlaku

UU 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT

Pasal 7
(3) RS yg didirikan Pemerintah dan Pemda berbentuk UPT
atau LTD dengan pengelolaan BLU
Pasal 33
(1) Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang
efektif, efisien dan akuntabel.
(2) Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas
Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit,
unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur
penunjang medis, komite medis, satuan
pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan
keuangan

UU 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT

Pasal 34
(1) Kepala Rumah Sakit harus seorang tenaga medis
yang mempunyai kemampuan dan keahlian di
bidang perumah sakitan.
(2) Tenaga struktural yang menduduki jabatan sebagai
pimpinan harus berkewarganegaraan Indonesia
(3) Pemiliki rumah sakit tidak boleh merangkap
menjadi kepala rumah sakit.
Pasal 35
Pedoman organisasi rumah sakit ditetapkan dengan
Peraturan Presiden

PEJABAT PENGELOLA B L U
PEMIMPIN;
PEJABAT KEUANGAN;
PEJABAT TEKNIS.

PEMIMPIN PENGELOLA BLU BERFUNGSI SBG

PENANGGUNGJAWAB
UMUM
OPERASIONAL DAN KEUANGAN BLU
PEJABAT KEUANGAN BLU BERFUNGSI SBG
PENANGGUNGJAWAB
KEUANGAN
PEJABAT TEKNIS BERFUNGSI SEBAGAI
PENAGGUNGJAWAB TEKNIS
MASING-MASING
KEPEGAWAIAN:
PEJABAT PENGELOLA BLU DAN PEGAWAI BLU DAPAT TERDIRI DARI PNS /
TENAGA PROFESIONAL NON PNS SESUAI DENGAN KEBUTUHAN BLU

( PERMENPAN 02 TAHUN 2007 )

PEMIMPIN
PEJABAT KEUANGAN
PEJABAT TEKNIS
DEWAN PENGAWAS
SATUAN PEMERIKSAAN INTERN

PERPRES 47 TAHUN 2009

TENTANG PEMBENTUKAN DAN
ORGANISASI
KEMENTERIAN NEGARA
Pasal 92
(1) Kepala UPT adalah jabatan struktural setinggi-tinginya eselon III.a
(1) Bagi UPT yg pada saat berlakunya Perpres in telah
ditetapkan sebagai jabatan struktural eselon II.a atau
eselon II.b tetap berlaku dan AKAN DILAKUKAN
EVALUASI

PERMENPAN 18 TAHUN 2008

TENTANG PEDOMAN ORGANISASI UPT
KEMENTERIAN DAN LPNK

(1)
a.
b.
c.

Nomenklatur UPT adalah :

Balai;
Loka;
Pos.

TIDAK
MENGATUR
BALAI BESAR/
RUMAH SAKIT

Pasal 18

Pasal 19

Susunan Organisasi UPT adalah :

a. Balai atau nomenklatur lain terdiri dari :
1) Kepala
2) Subbagian Tata Usaha
3) Seksi, paling banyak 3 (tiga) seksi
4) Kelompok Jabatan Fungsional

( III.b atau III.a )

( IV.b atau IV.a )
( IV.b atau IV.a )

b.

Loka atau nomenklatur lain terdiri dari :

1) Kepala
2) Urusan Tata Usaha
3) Subseksi, paling banyak 2 (dua) Subseksi
4) Kelompok Jabatan Fungsional

( IV.b atau IV.a )

( V.a )
( V.a )

c.

Pos atau nomenklatur lain terdiri dari :

1) Kepala
2) Petugas Tata Usaha
3) Kelompok Jabatan Fungsional

( V.a )

PERMENPAN 18 TAHUN 2008

TENTANG PEDOMAN ORGANISASI UPT
KEMENTERIAN DAN LPNK
Pasal 23
(1) Organisasi Perguruan Tinggi Negeri dan Kedinasan diatur
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
(2) Organisasi Rumah Sakit di lingkungan Kementerian
Kesehatan diatur sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR : 1045/MENKES/PER/XI/2006
TENTANG
PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT
DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KESEHATAN

Persetujuan MenPAN
No. /2690/M.PAN/10/2006

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Mempunyai visi, misi da tujuan yang spesifik dibidang

peningkatan mutu pelayanan masyarakat.
Membagi habis tugas kedalam unit-unit organisasi
dibawahnya
Setiap unit organisasi mempunyai hubungan yang jelas
antara unit kerja satu dgn unit kerja lainnya
Desain organisasi harus memperhatikan keserasian
antara besaran organisasi dengan beban tugas,
kemampuan dan sumber daya yang dimiliki.
Setiap unit orgnisasi mempunyai kewenangan yang jelas
Pembagian unit organisasi disesuaikan dengan beban
tugas
Menggambarkan secara jelas kedudukan, susunan
jabatan, dan hubungan kerja antar unit organisasi.
Adanya kepastian bahwa tugas-tugas dalam organisasi
akan terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

1.
2.
3.
4.
5.

Menetapkan visi, misi dan tujuan organisasi

Mengidentifikasi urusan / tugas pokok dan fungsi
Pengelompokan tugas pokok dan fungsi ( grouping work activities )
Pendelegasian ( work activities )
Desain Struktur organisasi

pimpinan

bagian

bidang

bidang

 Organisasi RS jangan birokratis

harus disesuaikan dengan karakteristik sifat dan tugasnya
Perlu desentralisasi kewenangan
agar proses pengambilan keputusan lebih cepat
Perlu mendayagunakan jabatan-jabatan fungsional
ujung tombak RS adalah para pejabat fungsional
Perlu langkah deeselonisasi
eselon jabatan hanya untuk unit pendukung administrasi
Fleksibilitas organisasi
Untuk mengantisipasi/merespon perkembangan/tuntutan

PENERAPAN
DEESELONISASI
ESELONISASI HANYA UNTUK JABATAN
STRUKTURAL YANG MENANGANI SDM,
PERALATAN DAN KEUANGAN
(ESELON TERTINGGI HANYA III.A)
JABATAN TEKNIS LAINNYA DIDUDUKI
OLEH TENAGA FUNGSIONAL YANG
DIBERI TUGAS TAMBAHAN MEMIMPIN
SUATU UNIT KERJA

CONTOH STRUKTUR ORGANISASI RS DEESELONISASI

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT PUSAT OTAK NASIONAL JAKARTA
DIREKTUR UTAMA

KOMITE
KOMITE
MEDIK KEPERAWATAN

BIDANG
MEDIK

DIREKTORAT
SUMBER DAYA MANUSIA,
PENDIDIKAN DAN PENELITIAN

DIREKTORAT
PELAYANAN

BIDANG
KEPERAWATAN

BIDANG
PENUNJANG

BAGIAN
SUMBER DAYA
MANUSIA

BAGIAN
PENDIDIKAN
DAN
PELATIHAN

BAGIAN
PENELITIAN
DAN
PENGEMBANGAN

DIREKTORAT
KEUANGAN DAN
ADMINISTRASI UMUM

BAGIAN
KEUANGAN

SUBBAGIAN
PROGRAM DAN
ANGGARAN

SUBBAGIAN
PERBENDAHARAAN
DAN AKUNTANSI

BAGIAN
ADMINISTRASI
UMUM

SUBBAGIAN
TATA USAHA
DAN PELAPORAN

SUBBAGIAN
RUMAH TANGGA
DAN PERLENGKAPAN

SUBBAGIAN
MOBILISASI
DANA

INSTALASI
STAF MEDIK
FUNGSIONAL

INSTALASI
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

INSTALASI
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

SATUAN
PEMERIKSAAN
INTERN