You are on page 1of 19

ANTRAKS

OLEH KELOMPOK II
YUSLIANI
WD SALMI
HASTUTI HARDIANTI
SUMARTO

D. Antraks atau Radang Limpa

Penyakit antraks (Anthrax) atau radang limpa,


merupakan salah satu penyakit yang bersifat zoonosis
atau dapat menular ke manusia. Kasus muncul terutama
pada musim pancaroba.
Antraks menyerang hewan khususnya ruminansia (sapi,
kerbau, domba, kambing), babi, burung unta dan hewan
menyusui lainnya.
Penyebab adalah bakteri bacillus anthracis

Sumber infeksi utama adalah :


- ternak terinfeksi,
- air dan tanah.
- bahan-bahan lain misalnya bahan pakan
yang tercemari oleh spora atau
kumannya.

Gejala klinis :
Masa inkubasi penyakit antraks biasanya berkisar antara
1-3 hari dan kadang-kadang dapat lebih dari 2 minggu.
Tanda-tanda umum pada tipe akut dan kronis adalah :
- Demam
- Sesak nafas
- Depresi dan lemah
- Terkadang disertai kejang

Tanda-tanda ternak terserang antraks biasanya


berbeda antar spesies.

Ada beberapa tipe antraks :


Tipe kutaneus (kulit).
Penyebaran melalui kulit yang terluka dengan bahan
yang terkontaminasi.
Spora dari tanah atau karkas yang terkontaminasi
kuman menjadi penyebab kasus tersebut.

1.

2. Tipe inhalasi
Antraks tipe ini seringkali disebabkan ternak atau orang
yang menghirup debu yang tercemari spora, sehingga
masuk melalui saluran pernafasan.
Penyakit menimbulkan demam yang tinggi, batuk kering,
cyanosis, shock dan rasa sakit yang luar biasa dan
akhirnya kematian.
3. Tipe gastrointestinal
Dapat terjadi jika ternak mengkonsumsi bahan yang
terkontaminasi kuman basil antraks.

Pengendalian penyakit atau


pencegahan
Profilaksis Setelah Terpajan
Vaksinasi
Pengendalian Infeksi dan
Dekontaminasi]
Pencegahan Pada manusia

Asuhan Keperawatan Klien.


Keadaan Umum Klien mengeluh nyeri
kepala dan demam, rasa sakit perut yang
hebat
Tanda-tanda Vital Meliputi pemeriksaan:
Tekanan darah : rendah (<120/80mmHg)
Pulse rate lemah dan cepat (>100 kali/menit)
Respiratory rate meningkat (>20 kali /menit)
Suhu meningkat (>37,5OC)

Riwayat penyakit sebelumnya


Ditanyakan apakah sebelumnya klien
pernah mengalami luka, kontak dengan
hewan dengan antrax

Pola Fungsi Keperawatan :


Aktivitas istirahat : Kelemahan
Sirkulasi : Takikardi
Eliminasi :Ketidakmampuan defekasi ,
Diare
Makanan dan cairan :disfagia, mual,
muntah.
Nyeri atau ketidaknyamanan :Nyeri
abdomen, nyeri otot

Lanjut
Pernapasan : Terdengar stridor, dispnea,
batuk dengan sputum purulen,
pemeriksaan radiologi tampak pelebaran
mediastinum , efusi pleura, pada
pewarnaan gram bahan diambil dari
darah,cairan pleura, cairan serebrospinal,
dan lesi anthrax ditemukan basil anthrax.

Integumen
Terdapat lesi kulit primer yang tidak nyeri
dan papula yang gatal, vesikel yang berisi
cairan jerni, vesikel mengalami nekrosis
sentral menimbul eskar (ulkus nekrotik)
kehitaman yang khas dikelilingi edema
dan vesikel keunguan

Lanjut
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan radiologi tampak pelebaran
mediastinum , efusi pleura.
Pemeriksaan cairan vesikel ditemukan bakteri
gram positif.
Pada pewarnaan gram bahan diambil dari
darah,cairan pleura, cairan serebrospinal, dan
lesi anthrax ditemukan basil anthrax.
Pemeriksaan ELIZA terdeteksi antibodi
terhadap antigen protekstif

Diagnosa Keperawatan
Bersihan jalan nafas berhubungan dengan
obstruksi jalan nafas ditandai dengan
terdengar stridor, dispnea, batuk dengan
sputum purulen, pemeriksaan radiologi
tampak pelebaran mediastinum , efusi pleura
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan
penurunan ekspansi paru ditandai dengan
dispnea, menggunakan otot bantu
pernapasan, RR meningkat 28 x /menit

lanjut
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera
biologi ditandai dengan klien mengeluh nyeri ,
dispnea, nadi cepat, klien tampak gelisah

Hipertermi berhubungan dengan


peningkatan metabolic ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh diatas rentang
normal (36,5-37,5), RR meningkat 28 x /
menit, dan kulit berwarna merah

Diare berhubungan dengan peningkatan motilitas GI ditandai


dengan BAB cair dan leebih dari 3 kali/hari, suara usus
hiperaktif dan nyeri perut
Kerusakan intergritas jaringan berhubungan dengan iritan
toksin bakteri anthrax ditandai dengan terdapat lesi kulit primer
yang tidak nyeri dan papula yang gatal, vesikel yang berisi
cairan jerni, vesikel mengalami nekrosis sentral menimbul
eskar (ulkus nekrotik) kehitaman yang khas dikelilingi edema
dan vesikel keunguan

Konstipasi berhubungan dengan penurunan


motilitas traktus GI ditandai dengan klien
mengatakan sulit BAB, suara usus hipoaktif,
adanya darah dalam feses, feses keras

You might also like