You are on page 1of 24

Bab III

Pengolahan Data Variasi Tekanan


Mencari Slope
Mencari Laju penguapan (E)
Memplot grafik antara E dengan Tekanan Sistem

Pengolahan data Variasi suhu


Mencari tekanan rata-rata Steam dan Suhu saturasinya
Mencari titik didih dengan tekanan sistem
Menghitung perbedaan titik didih dengan suhu saturasi
steam
Mencari laju alir feed rata-rata dan laju sirkulasi
Mencari Ratio laju alir diatas
Plot hubungan antara Level kondensat dan waktu
Mencari laju penguapan (E)
Plot Laju penguapan dengan perbedaan suhu steam dan
sistem

Perbandingan Sirkulasi alami dan


Sirkulasi Paksa
Mencari tekanan rata-rata sistem dan steam
Mencari temperature rata-rata
Serta laju alir umpan dan sirkulasi
Menghitung ratio laju alir
Menghitung jumlah air yang terevaporasi dengan mengamati
perubahan level pada tangka kondensasi
Menhitung jumlah total kondensat yang terkumpul
Menghitung nilai Ec yaitu factor keekonomisan
Melakukan plot grafik yang menghubungkan nilai
keekonomisan terhadap tekanan sistem

Menghitung Neraca energi


Mencari nilai nilai factor perpindahan panas fluida
dengan suhu tertentu
Menghitung perbedaan level pada tangki masukan
Menghitung massa air umpan, air terevaporasi dan air
terkondensasi
Menghitung neraca massa dengan asumsi steady state
Mencari kesalahan relatif

Variasi Tekanan
Menghitung laju evaporasi (C2=17.6)

Jenis
Alami

Paksa

0 mmHg
100 mmHg
200 mmHg
0 mmHg
100 mmHg
200 mmHg

Slope
0.000586
0.000721
0.000893
0.000624
0.000743
0.000771

E
0.618514
0.761829
0.942857
0.658743
0.784457
0.814629

Variasi Tekanan
Hubungan E dan P1

1
0.8
0.6

Evaporation Rate

0.4
0.2
0
0 5 1015202530
System Pressure (kPa)

Sirkulasi Alami
Sirkulasi Paksa

Variasi Suhu
Mencari data suhu Saturasi Steam
Sirkulasi Alami
P1 = 0
P1 = 100 P1 =
P
T
P
T
P
63.4 87 42.7 77 35.2
61.4 87 42.1 77 34.5
60.7 86 40.7 76 33.8
59.6 86 40.7 76 33.1
60.0 86 41.4 77 32.4
60.7 86 42.1 77 27.6
61
86 41.6 77 32.8

Sirkulasi Paksa
200
P1 = 0
P1 = 100 P1 =
T
P
T
P
T
P
73 62.7 87 49.0 81 35.9
72 64.1 88 49.0 81 35.2
72 64.8 88 47.6 80 33.1
71 62.1 87 48.3 80 33.8
71 60.7 86 47.6 80 34.5
67 61.4 87 48.3 80 34.5
71 62.6 87 48.3 80 34.5

200
T
73
73
71
72
72
72
72

Variasi Suhu
Membandingkan titik didih sistem dan temperature
steam
Sirkulasi Alami
Sirkulasi Paksa
Temperat
P1 =
P1 =
P1 =
P1 =
ur
P1 = 0
P1 = 0
100
200
100
200
T. Steam
86
77
71
87
80
72
(C)
T. Didih
(C)

103

97.17

93

102.17

99

95.3

Selisih

17

20.17

22

15.17

19

23.3

Variasi Suhu
Menghitung laju evaporasi (C2=17.6)

Jenis
Alami

Paksa

0 mmHg
100 mmHg
200 mmHg
0 mmHg
100 mmHg
200 mmHg

Slope
0.000586
0.000721
0.000893
0.000624
0.000743
0.000771

E
0.618514
0.761829
0.942857
0.658743
0.784457
0.814629

Variasi Suhu
Melakukan plot untuk laju evaporasi terhadap
perbedaan suhu (plot logaritmik)
0

1.1 1.2 1.3 1.4

-0.05
-0.1
Evaporation Rate

Sirkulasi Alami
Sirkulasi Paksa

-0.15
-0.2
-0.25
Delta TE

Perhitungan keekonomisan
Mencari rata-rata tekanan dan suhu
Jenis
Alami

Paksa

P1
(mmHg)
0
100
200
0
100
200

P2
(kPA)

T7 (C)

61.0
41.6
32.8
62.6
48.3
34.5

103.0
97.2
93.0
102.2
99.0
95.3

F2
F3
(L/jam) (L/Jam)
10.0
10.0
10.0
10.0
10.0
10.0

5.0
5.0
5.0
5.0
5.0
5.0

Perhitungan keekonomisan
Menghitung jumlah air terevaporasi (C2=17.6)

Jenis
Alami

Paksa

P1 (mmHg)
0
100
200
0
100
200

(mL)
34.0
43.0
57.0
37.0
45.0
46.0

(kg/min)
6.0
7.6
10.0
6.5
7.9
8.1

Perhitungan keekonomisan
Menkonversi volume kondensat ke SI
Jenis
Alami
Paksa

P1 (mmHg)
0
100
200
0
100
200

Volum
Kondensat
(mL)
1075
1135
1205
1195
1155
1230

Qc (L)
1.075
1.135
1.205
1.195
1.155
1.23

Perhitungan keekonomisan
Menghitung keekonomisan dengan

Jenis
Alami
Paksa

P1 (mmHg)
0
100
200
0
100
200

1.075
1.135
1.205
1.195
1.155
1.23

(kg/m)
6.0
7.6
10.0
6.5
7.9
8.1

Ec (kg/m.L)
5.567
6.668
8.325
5.449
6.857
6.582

Perhitungan Keekonomisan
Plot Perbandingan keekonomisan terhadap tekanan
9.000
sistem
8.000
7.000
6.000
5.000
Ec 4.000
3.000
2.000
1.000
0.000
0

Sirkulasi Alami
Sirkulasi Paksa

10

15

20

25

System Pressure (kPa)

30

Perhitungan NME
Mencari data entalpi
Jenis

Alami

Alami

Rata-rata

Entalpi (kJ/kg) keadaan saturated

P1
(mmH
g)

P2
(kPa)

T3

T5

T8

hl T5

60.96

103.00

69.83

36.17

292.32

100

41.60

97.83

70.33

37.50

294.41

200

32.75

93.83

70.33

39.50

294.41

62.63

102.00

71.50

75.67

299.30

100

48.26

99.00

75.00

82.50

313.97

hv P2

hv T3

2653.5
3
2637.6
4
2628.0
2
2654.6
7
2643.7
5

2680.2
8
2672.1
4
2665.7
4
2678.7
2
2673.9
9

hl T8

hl P2

151.52 361.55
157.09 321.53
165.45 297.73
316.77 364.47
345.44 336.79

Perhitungan NME
Mendata perubahan level tangki
Jenis
Alami
Paksa

P1 (mmHg)
0
100
200
0
100
200

dL1 (cm)
4.50
4.00
2.50
3.00
3.50
2.50

dL2 (cm)
34.00
43.00
57.00
37.00
45.00
46.00

dL3 (cm)
77.00
63.00
60.00
73.00
76.00
73.00

Perhitungan NME
Mencari massa air disetiap tangki

P1
dL=
Jenis
Faktor(mmHg)
Alat C1
110dLkg/min
=
1 (cm)
2 (cm) dLC2
3 (cm)
0
4.50
34.00
77.00
Alami
100
4.00
43.00
63.00
200
2.50
57.00
60.00
0
3.00
37.00
73.00
100
3.50
45.00
76.00
Paksa
200
2.50
46.00
73.00

Wc
C3Wf
= 17.6We
kg/min
4.95
4.40
2.75
3.30
3.85
2.75

5.98
7.57
10.03
6.51
7.92
8.10

13.55
11.09
10.56
12.85
13.38
12.85

Perhitungan NME
Menghitung Neraca massa

Menghitung Neraca energy

Tabel NME
Jenis

P1
(mm
Hg)
0

Alami

100
200
0

Paksa

100
200

Entalpi (kJ/kg) keadaan saturated


hl T5

hv P2

hv T3

hl T8

hl P2

292.3
2
294.4
1
294.4
1
299.3
0
313.9
7
302.7
9

2653.
53
2637.
64
2628.
02
2654.
67
2643.
75
2630.
06

2680.
28
2672.
14
2665.
74
2678.
72
2673.
99
2668.
15

151.5
2
157.0
9
165.4
5
316.7
7
345.4
4
334.2
5

361.5
5
321.5
3
297.7
3
364.4
7
336.7
9
302.7
6

Massa (kg)
Wf

We

Wc

Qc

4.95

5.98

13.55

1.08

4.40

7.57

11.09

1.14

2.75

10.03

10.56

1.21

3.30

6.51

12.85

1.20

3.85

7.92

13.38

1.16

2.75

8.10

12.85

1.23

KR
Nerac Nerac
a
a
Massa Energi
294.6 329.8
7
4
324.0 420.6
0
1
648.8 625.5
0
0
486.6 427.6
7
2
453.1 514.4
4
0
661.6 545.7
0
8

Kesimpulan
Peristiwa evaporasi terbagi menjadi dua, yaitu evaporasi sirkulasi alami dan
sirkulasi paksa. Pada sirkulasi paksa membutuhkan steam yang bersirkulasi
dalam sistem evaporator.
Laju evaporasi seharusnya semakin besar pada evaporator dengan sirkulasi
paksa. Hal ini disebabkan oleh beda suhu yang semakin tinggi pada
evaporator sirkulasi paksa dibandingkan pada evaporator sirkulasi alami.
Laju evaporasi berbanding lurus dengan peningkatan tekanan karena
konsentrasi air dalam fasa gas akan semakin besar dan mendekati
kesetimbangan uap-cair sehingga kemampuan menguap menjadi lebih besar.
Laju evaporasi berbanding lurus dengan peningkatan suhu karena hal ini
disebabkan oleh semakin besar perbedaan suhu, maka semakin banyak
energi panas yang ditransfer oleh steam ke air dan akan berdampak pada
peningkatan laju evaporasi

Keekonomian evaporator seharusnya semakin besar ketika


tekanan sistem dinaikkan. Akan tetapi, pada sirkulasi alami,
keekonomian evaporator akan berkurang atau menjadi konstan
karena pada tekanan tertentu tidak adanya drive.
Faktor yang mempengaruhi laju evaporasi adalah suhu steam,
tekanan operasi, laju alir umpan, sifat fisik dan sifat kimia
umpan yang digunakan, luas permukaan kontak antara umpan
dan media pemanas (panjang dan jumlah tube yang digunakan),
laju alir steam, dan laju alir pendingin pada kondensor.
Besarnya persen kesalahan dikarenakan tidak akuratnya
perkiraan F3 karena flowmeter yang tidak berfungsi. Sehingga
mengakibatkan terdapat error yang besar.

You might also like