You are on page 1of 27

Minyak Bumi

Bungaran Saing, S.Si., Apt.,


SE., MM

Petroleum

Start

Formation
process

Phase

Hydrocarbons

Modification of
petroleum

Of type

Arrive from

Single bond

The main component of

Aliphatic

Cyclic

Utilization

Aromatic

Separations techniques

Fractination
Produce

Fuel and lubricoat


product

Petrochemical
Industry

Minyak Bumi
Sumber hidrokarbon utama di alam
Sekitar 87% BBM (sisanya pelarut, industri
pelumas, dan lilin)
Sebagai bahan baku serat sintetis seperti nilon, orlon
dan dakron serta poliester, polietilen dan karet
sintetis
Bahan mentah untuk membuat zat pendingin,
aerosol, anti beku, detergen, zat pencelup, lem
alkohol, peledak dll.
Modifikasi minyak bumi digunakan untuk industri
petrokimia seperti amonia, amonium nitrat dan asam
nitrat untuk bahan baku pupuk nitrogen

Proses pembentukan Minyak Bumi


dan Gas Alam
Minyak bumi terbentuk dari pelapukan sisa-sisa
hewan dan tumbuhan renik yang terkubur di dasar
laut jutaan tahun yang lalu SDA tak terbarukan.
Bangkai makhluk laut kecil dan tumbuhan yang
mengendap di dasar laut dan tertutup lumpur
fosil Minyak bumi dan gas alam terapung di
atas air dan terdorong bergerak mencari tempat
yang lebih baik untuk berhenti dan terperangkap
dalam batuan sedimen yang kedap atau kadangkadang merembes keluar permukaan bumi.
Petroleum petrus: batu & oleum:minyak

Komponen utama minyak


bumi
Minyak mentah tdd:
50 90% alkana, sikloalkana, dan senyawa aromatik
Gas alam merupakan campuran alkana dengan berat
molekul sedang. Komposisi gas alam tergantung pada
sumbernya, umumnya mengandung:

80% metana
7% etana
6% propana
4% butana dan isobutana
3% pentana
Propana dan butana dicairkan dengan tekanan tertentu dan
dijual sebagai Liquefied Petroleum Gas (LPG)

Komponen utama minyak


bumi
Minyak bumi pertama kali dibor pada
tahun 1859 oleh Edwin Drake di
Titusville, Pennsylvania.
Di Indonesia banyak terdapat di:
Bagian utara pulau Jawa
Bagian timur Kalimantan dan Sumatera
Bagian timur pulau Seram.
Umumnya mengandung banyak senyawa
hidrokarbon siklik, baik sikloalkana maupun
aromatik.

Fraksi-fraksi Minyak Bumi


Minyak Bumi tdd berbagai campuran yang
harus diolah dengan cara penyulingan atau
fraksionasi.
Prinsip dasar penyulingan bertingkat
adalah perbedaan titik didih.
Minyak mentah dipanaskan dalam boiler
menggunakan uap air bertekanan tinggi
sampai temperatur 600C. Uap minyak
mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan
ke bagian bawah menara destilasi.

Fraksi-fraksi Minyak Bumi


Dalam menara detilasi, uap minyak mentah
bergerak ke atas melewati pelat-pelat (tray).
Setiap pelat memiliki banyak lubang yang
dilengkapi tutup gelembung (bubble cup)
yang memungkinkan uap lewat. Dalam
pergerakannya, uap minyak mentah akan
menjadi dingin. Sebagian uap akan mencapai
ketinggian dimana uap tersebut akan
terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair
yang diperoleh dalam suatu kisaran
temperatur tertentu ini disebut fraksi

Hasil Fraksionasi
a. Jika minyak mentah dipanaskan pada
temperatur tinggi yaitu 600oC maka akan
terjadi penguapan:
Residunya berupa aspal dan arang minyak
bumi

b. Minyak yang menguap masuk ke dalam


kolom pendingin dengan temperatur
350oC. Pada temperatur ini ada:
residu yang mencair seperti minyak pelumas,
vaselin, atau lilin

Hasil Fraksionasi
c. Minyak bumi yang titik didihnya dibawah 350 oC
akan masuk ke dalam kolom pendingin dengan
temperatur 270 350oC. Pada rentang temperatur
ini,
minyak solar akan mencair dan keluar menuju
penampungan

d. Minyak bumi dengan titik didih di bawah 270 oC


dapat berupa uap yang akan masuk ke dalam
kolom pendingin dengan temperatur 190-270 oC.
Pada temperatur ini ada:
Kerosin (minyak tanah) akan mengembun dan keluar
menuju penampungan.

Hasil Fraksionasi
e. Minyak bumi yang titik didihnya dibawah 190 oC
akan masuk ke dalam kolom pendingin dengan
temperatur 140-190oC. Pada rentang temperatur
ini,
Naftalen akan mengembun dan keluar menuju
penampungan

f.

Minyak bumi dengan titik didih di bawah 140oC


dapat berupa uap yang akan masuk ke dalam
kolom pendingin dengan temperatur 70-140oC.
Pada temperatur ini ada:
Bensin akan mengembun dan keluar menuju
penampungan.

Hasil Fraksionasi
g. Minyak bumi yang titik didihnya dibawah 70 oC akan masuk
ke dalam kolom pendingin dengan temperatur 20-70 oC. Pada
rentang temperatur ini,
Petroleum eter akan mengembun dan keluar menuju penampungan

h. Proses pendinginan antara temperatur 20-70 oC dalam


kolom pendingin terjadi pada temperatur kamar. Minyak
bumi dengan TD di bawah 20 oC pada temperatur kamar
berupa gas. Gas pada kolom ini ialah gas yang tadinya
terlarut dalam minyak mentah, sedangkan gas yang tidak
terlarut dipisahkan pada saat pengeboran. Gas tersebut
dengan tekanan tinggi diembunkan menjadi cairan sehingga
mudah untuk pengangkutan dan pemasarannya, sedangkan
pada saat pemakaian wujudnya akan kembali berubah
menjadi gas.

Fraksionasi Minyak Bumi

Fraksi

Jumlah
atom C

Titik Didih
(oC)

C1-C4

<20

Bensin

C5-C10

70 140

Nafta

C8-C12

140 180

Nafta digunakan untuk sintetis


senyawa organik, pembuatan
plastik, karet sintetis,
detergen, obat, cat, bahan
pakaian, dan kosmetika

Kerosi
n

C11 C14

180 250

Bahan bakar pesawat dan


kompor parafin

Solar

C15 C17

250 - 300

BB diesel

Gas

Kegunaan
LPG dan bahan baku untuk
sistetis senyawa organik
BBM

Fraksi
Pelumas

Jumlah
atom C

Titik Didih
(oC)

C18 C20

300 - 350

Kegunaan
Minyak pelumas

Lilin

Untuk membuat lilin,


kertas pembungkus
berlapis lilin, lilin batik,
korek api, bahan
pengkilap, semir sepatu

Minyak
bakar

BB kapal, industri
pemanas dan pembangkit
listrik

Bitumen

>20

>350

Materi aspal jalan dan


atap bangunan. Aspal
digunakan juga untuk anti
korosi, isolasi listrik, dan
pengedap suara pada
lantai.

Bilangan Oktan
Fraksi terpenting dari Minyak Bumi adalah
bensin atau gasolin sebagai BBM.
Sekitar 10% produk destilasi minyak bumi
adalah fraksi gasolin rantai lurus.
Gasolin rantai lurus tidak dapat dibakar
secara merata dalam mesin bertekanan
tinggi. Akibatnya timbul gelombang kejut
yang menyebabkan ketukan mesin. Jika
ketukan dibiarkan, mesin kenderaan
menjadi mudah panas dan tidak awet.

Bilangan Oktan
Untuk mengukur kemampuan gasolin
terbakar tanpa ketukan digunakan
istilah bilangan oktan.
Bilangan oktan adalah bilangan yang
dipakai untuk membandingkan
ketukan yang dihasilkan gasolin
dengan ketukan yang berasal dari
campuran dua hidrokarbon standar.

Bilangan Oktan
Campuran hidrokarbon yang digunakan
sebagai standar adalah n-heptana dan 2,2,4trimetil-pentana atau isookatana.
Gasolin dengan campuran 87% isooktana
dan 13% heptana dinyatakan dengan
bilangan oktan 87.
n-heptana adalah alkana dengan rantai lurus
yang tidak terbakar secara merata dengan
ketukan terbesar sedangkan isookatana
memiliki ketahanan terhadap ketukan tinggi.

Bilangan oktan
Pada tahun 1922, sejumlah senyawa ditemukan untuk
meningkatkan bilangan oktan gasolin seperti TEL (tetraetillead,
Pb(C2H5)4). Penambahan 6 ml TEL pada 1 galon gasolin dapat
meningkatkan bilangan oktan 15 sampai 20 satuan. Bensin yang
ditambah TEL dengan angka oktan 80 disebut bensin premium.
Pembakaran bensin yang mengandung TEL PbO. Untuk
mencegah penimbunan PbO pada mesin, bensin ditambah
dengan 1,2-dibromometana PbBr2 yang mudah menguap dan
dibebaskan ke udara (pencemaran udara) sakit kepala,
mudah teriritasi, mudah lelah, depresi hingga kerusakan otak,
ginjal dan hati, bahkan penyimpangan perilaku seperti
vandalisme dan holiganisme yang diduga disebabkan oleh
keracunan timbal.
TEL diganti dengan MTBE (metil tersier butil eter) yang lebih
ramah terhadap lingkungan

Dampak pembakaran
Minyak bumi
Pembakaran MB gas-gas oksida dari karbon,
hidrogen, sulfur dan nitrogen.
Pembakaran sempurna CO2, H2O, NOx, SOx.
Pembakaran tidak sempurna CO selain gas-gas
tersebut.
CO2 efek rumah kaca Global warming
Efek rumah kaca dapat merusakkan lapisan ozon,
sehingga sinar ultra violet tidak tersaring. Dapat
menyebabkan kanker kulit, suhu bumi naik
sehingga tidak nyaman, es kutub mencair
sehingga permukaan laut naik.

Dampak Pencemaran Gas CO


Gas CO tidak berbau dan tidak berwarna. Pada
keadaan normal konsentrasinya di udara 0,1
ppm, dan di kota dengan lalulintas padat 10 - 15
ppm. Dampak pencemaran oleh gas CO antara lain:
Bagi manusia dampak CO dapat menyebabkan
gangguan kesehatan sampai kematian, karena:
CO bersifat racun metabolis, ikut bereaksi secara
metabolis dengan hemoglobin dalam darah
Hb + O2 O2Hb (oksihemoglobin)
Hb + CO COHb (karboksihemoglobin)
COHb 140 kali lebih stabil daripada O 2Hb.

Dampak pencemaran CO

Tanda-tanda keracunan gas CO adalah: pusing, sakit kepala dan


mual.
Keadaan yang lebih berat lagi adalah:
- kemampuan gerak tubuh menurun,
- gangguan pada sistem kardiovaskular,
- serangan jantung, sampai dengan kematian.
Bagi tumbuhan, kadar CO 100 ppm pengaruhnya hampir tidak ada
khususnya tumbuhan tingkat tinggi. Kadar CO 200 ppm dengan
waktu kontak 24 jam dapat mempengaruhi kemampuan fiksasi
nitrogen oleh bakteri bebas terutama yang terdapat pada akar
tumbuhan.

Dampak pencemaran Oksida


Nitrogen (Nox)

Gas NO tidak berbau dan tidak berwarna.


Gas NO2 berbau menyengat, berwarna coklat kemerahan.
Sifat racun (toksisitas) NO2empat kalinya NO.
Organ yang paling peka adalah paru-paru, jika terkena NO 2 akan
membengkak sehingga sulit bernapas sampai kematian.
Konsentrasi NO yang tinggi mengakibatkan kejang-kejang, bila
keracunan berlanjut mengakibatkan kelumpuhan.
NO akan lebih berbahaya jika teroksidasi menjadi NO 2.
Oksida nitrogen bagi tumbuhan menyebabkan bintik-bintik pada
permukaan daun, bila konsentrasinya tinggi mengakibatkan
nekrosis (kerusakan jaringan daun), sehingga fotosintesis
terganggu. Konsentrasi NO :10 ppm dapat menurunkan
kemampuan fotosintesis 60 70 %. Di udara oksida nitrogen
dapat menimbulkan PAN (Peroxy Acetyl Nitrates) yang dapat
menyebabkan iritasi mata (pedih dan berair). PAN bersama
senyawa yang lain akan menimbulkan kabut foto kimia (Photo
Chemistry Smog).

Dampak Pencemaran Oksida Belerang


(SOx)
SOx sebagian besar berasal dari pembakaran
bahan bakar fosil, terutama batubara. Gas buang
lebih banyak mengandung SO2 dibanding SO3.
Dengan oksigen dari udara SO2 menghasilkan SO3:
SO2 + O2 SO3
Gas SO2 berbau tajam dan tak mudah terbakar.
Gas SO3 sangat reaktif. Dengan uap air dari udara:
SO2 + H2O H2SO3
SO3 + H2O H2SO4

Dampak Pencemaran Oksida Belerang


(SOx)
Jika ikut terkondensasi di udara dan jatuh bersama air hujan menyebabkan
hujan asam.
Bagi tumbuhan kadar SOx 0,5 ppm dapat menyebabkan timbulnya
bintik-bintik pada daun. Jika paparan lama daun menjadi berguguran.
Bagi manusia SOx menimbulkan gangguan pernapasan. Jika SOx berubah
menjadi asam akan menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan
dan saluran napas yang lain sampai ke paru-paru. SO2 dapat
menimbulkan iritasi tenggorokan tergantung daya tahan masing-masing
(ada yang 1 - 2 ppm, atau 6 ppm). SO2 berbahaya bagi anak-anak, orang
tua, dan orang yang menderita kardiovaskuler. Otot saluran pernapasan
akan mengalami kejang (spasma). Akan lebih berat lagi jika konsentrasi
SO2 tinggi dan suhu udara rendah. Pada paparan lama akan terjadi
peradangan yang hebat pada selaput lendir yang diikuti paralysis cilia
(kelumpuhan sistem pernapasan), kerusakan lapisan ephitelium, akhirnya
kematian. Pada konsentrasi 6 12 ppm dengan paparan pendek yang
berulang-ulang dapat menyebabkan hiperplasia dan metaplasia sel-sel
epitel yang akhirnya menjadi kangker.
Pada benda-benda, SO2 bersifat korosif. Cat dan bangunan gedung
warnanya menjadi kusam kehitaman karena PbO pada cat bereaksi
dengan SOx menghasilkan PbS. Jembatan menjadi rapuh karena
mempercepat pengkaratan.

Dampak pencemaran
hidrokarbon
Pembakaran hidrokarbon menghasilkan panas. Panas yang
tinggi menimbulkan peristiwa pemecahan (Cracking)
menghasilkan rantai hidrokarbon pendek atau partikel
karbon.
Gas hidrokarbon dapat bercampur dengan gas buangan
lainnya. Cairan hidrokarbon membentuk kabut minyak
(droplet). Padatan hidrokarbon akan membentuk asap
pekat dan menggumpal menjadi debu/partikel.
Hidrokarbon bereaksi dengan NO2 dan O2 mengahsilkan
PAN (Peroxy Acetyl Nitrates). Campuran PAN dengan gas CO
dan O3 disebut kabut foto kimia (Photo Chemistry Smog)
yang dapat merusak tanaman. Daun menjadi pucat karena
selnya mati. Jika hidrokarbon bercampur bahan lain
toksitasnya akan meningkat.

Dampak pencemaran
hidrokarbon

You might also like