You are on page 1of 20

Arsen (As) pada Bahan Makanan

dan Lingkungan Serta


dampaknya Terhadap Kesehatan
OLEH :
SUARNI A.S (P1801212006)

Latar Belakang
Makanan Faktor Penting Dalam Meningkat
Derajat KESMAS
Menurut UU RI No 7 tahun 1996, keamanan
pangan didefinisikan sebagai kondisi dan
upaya yang diperlukan untuk mencegah
pangan dari dari kemungkinan cemaran
biologis, kimia, benda lain yang dapat
mengganggu,
merugikan
dan
membahayakan kesehatan manusia

Lanjuta
n

Kontaminasi
Masuknya zat asing yg tidak dikehendaki ke
dalam makanan
4 macam Pencemaran Makanan:
Pencemaran mikroba (bakteri, jamur)
Pencemaran fisik (rambut, debu, tanah, dll)
Pencemaran kimia (pupuk, pestisida, mercury, cad,
arsen, cyanida, dll)
Pencemaran radioaktif ( sinar alfa, gamma, dll)

Lanjutan

Kasus keracunan logam berat yang berasal


dari bahan pangan semakin meningkat.
Pencemaran lingkungan oleh logam berat
terjadi jika industri yang menggunakan
logam
tersebut
tidak
memperhatikan
keselamatan lingkungan, terutama saat
membuang
limbahnya.
Logam-logam
tertentu dalam konsentrasi tinggi akan
sangat berbahaya bila ditemukan didalam
lingkungan (air, tanah dan udara).

Tujuan

1. Mengetahui keberadaan arsen di


Lingkungan dan pada bahan makanan

2. Mengetahui dampak arsen terhadap


kesehatan manusia.

Manfaat

1. Bagi instansi pemerintah


Diharapkan dapat memberikan masukan bagi para
penentu kebijakan dalam upaya menjaga masyarakat
agar tidak terkena dampak merugikan dari arsen.
2. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang
keberadaan arsen di lingkungan, serta dampaknya
terhadap kesehatan.
3. Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
keberadaan arsen, di lingkungan serta dampaknya
terhadap kesehatan

TENTANG ARSEN (As)

Arsen (As) adalah suatu unsur kimia


metaloid (semilogam) golongan VA dengan
nomor atom 33. Arsen berwujud bubuk
putih, tanpa warna dan bau. Arsen
merupakan bahan metaloid yang terkenal
beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik,
yaitu kuning, hitam dan abu-abu

Lanjutan

Klasifikasi Arsen (As)

1. Organik
2. Inorganik
Keberadaan Arsen (As)
Keberadaan arsen di alam (meliputi
keberadaan di batuan (tanah) dan sedimen,
udara, air dan biota), produksi arsen di
dalam industri, penggunaan dan sumber
pencemaran arsen di lingkungan.

Lanjutan

Dampak Arsen Terhadap Kesehatan


Salah satu akibat yang merugikan dari
arsen adalah apabila dalam air minum
mengandung unsur arsen melebihi nilai
ambang batas, yaitu bila kadarnya melebihi
100 ppb dalam air minum. Gejala keracunan
kronis yang ditimbulkannya pada tubuh
manusia berupa iritasi usus, kerusakan
syaraf dan sel, kelainan kulit atau
melanoma serta kanker usus.

HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Kandungan Arsen dalam Air (ng/100 g)
Range
Sampel

Mean

Pantai Dunga, 200 m perairan pantai

Minimum

Maksimum

2.0 0.10d

1.60

2.70

Air Ledeng/kran

0.00 e

0.00

0.00

Sungai Nyamasaria

1.70.60d

0.00

3.90

Pantai Tilapia 200 m perairan pantai

4.20.50 c

2.70

5.80

Perairan Pantai Tilapia

13.11.10 a

9.10

16.80

Pantai Dunga

8.301.10 b

1.30

11.30

Batas Minimum WHO

1000

Tabel 2. Kandungan arsen dalam Tanah (g/100 g)


Range
Sampel

Mean

Minimum

Maksimum

12.39 0.0.65c

11.1

14

Sungai Nyamasaria

24.360.50 a

23.1

26.6

Perairan Pantai Tilapia

15.921.46bc

13.2

17.1

Pinggir Jalan

19.010.53 b

10.3

24.3

2 km dari pinggir jalan

12.390.06c

9.25

16.2

Pantai Dunga

12.390.65c

11.1

14.0

Pantai Dunga

Batas Minimum WHO

50

Tabel 3. Kandungan Arsen dalam Jagung Kering dan Kacang (g/100 g)

Range
Sampel

Mean

Minimum

Maksimum

Jagung

7.03 0.4a

6.08

7.42

Kacang Hijau/Kuning

5.210.7c

4.91

5.54

Kacang Merah/Putih

6.310.9b

5.61

7.01

Batas Minimum WHO

10

Tabel 4. Kandungan Arsen dalam Sayur-sayuran ( g/100 g)


Range
Sampel

Mean

Minimum

Maksimum

Spiderplant

3.94 0.08de

3.64

4.25

Tomat

4.560.06 cd

4.39

4.67

Black nightshade

7.340.07a

7.16

7.50

Bawang

2.890.10 e

2.40

3.39

Bayam

5.960.32ab

5.07

7.28

Kacang polong

3.850.16de

3.59

4.29

Kangkung

6.960.09a

6.77

7.20

Batas Minimum WHO

10

Tabel 5. Kandungan Arsen dalam Ikan ( g/100 g)


Range
Sampel

Mean

Minimum

Maksimum

Sarden Kering

7.62 0.27a

7.10

8.78

Sarden Segar

5.120.38 bc

4.27

5.59

Nile perch

3.920.42d

3.11

4.4

Ikan Nila

5.440.49 bc

4.04

6.17

Batas Minimum WHO

10

PEMBAHASAN

Proses fisik, kimia dan biologi yang terjadi di


lingkungan perairan sering mempengaruhi
unsur-unsur anorganik dan konsentrasi logam
berat.
Aktifitas
Manusia
lah,
yang
mengendalikan proses-proses tersebut.
Sungai dan danau yang papar oleh polusi
udara Hal ini dapat menciptakan efek
berbahaya pada lingkungan dan kesehatan
manusia karena toksisitas dan bioakumulasi
mereka
dalam
berbagai
kompartemen
lingkungan.

Total konsentrasi arsen dalam bahan


makanan
dari berbagai negara
sangat bervariasi tergantung pada jenis
makanan, kondisi pertumbuhan (jenis
tanah,
air,
aktivitas
geokimia,
penggunaan
pestisida
yang
mengandung
arsen) dan teknik
pengolahan.
Temuan dalam penelitian ini (5,2 7,0
g/100 g ) menunjukkan tingkat relatif
yang jauh lebih rendah dari total
arsenik
dalam jagung yang dijual di

Beberapa
studi
telah
menunjukkan
bahwa
kandungan
arsen
pada
tanaman bervariasi dengan
jenis tanaman, jenis tanah, dan
kandungan arsen pada air
irigasi. Umumnya, konsentrasi
tertinggi arsenik selalu tercatat
dalam-akar tanaman, dan ini
mungkin
disebabkan
kontaminasi dari partikel koloid

KESIMPULAN

Keberadaan arsen di alam meliputi keberadaan di


batuan (tanah) dan sedimen udara, air dan biota,
produksi arsen di dalam industri, adanya penggunaan
arsen oleh manusia dan adanya sumber pencemaran
arsen di lingkungan.
Arsen digunakan dalam kehidupan manusia, antara lain
sebagai bahan pestisida, bahan semikonduktor
rangkaian listrik, pupuk, industri pewarna dan cat serta
dalam bidang pengobatan.
Dampak negatif akibat terpapar arsen yaitu dapat
mengganggu fungsi tubuh manusia, antara lain mata,
kulit, darah, hati, ginjal, saluran pernapasan, pembuluh
darah, sistem reproduksi, sistem immunologi, sistem
sel, serta gastrointestinal (saluran pencernaan).

Lanjutan

Temuan utama penelitian ini adalah kandungan arsen dalam


semua sampel air dan tanah dari semua tempat di Kisumu
masing-masing berkisar 0,00-8,30 ng/100 ml dan 12,39 untuk
24.36 g/100 g, , dan masih dalam batas aman WHO.
Kandungan arsen pada jagung dan sampel kacang, sayuran dan
semua dalam sampel ikan masing-masing berkisar 5,21-7,03
g/100 g, 2,89-7,34 g/100 g, dan 4,31-7,66 g/100 g, masingmasing. Ini juga masih dalam batas aman WHO, dan karena itu
tidak menimbulkan risiko yang signifikan untuk keracunan arsen
kepada konsumen.
Ada perbedaan yang signifikan (p <0,05) kandungan arsen
dalam sampel air dan tanah karena lokasi geografisnya . Untuk
sampel makanan, ada perbedaan yang signifikan (p <0,05)
dalam kandungan arsen di antara makan yang berbeda yang
dianalisis. Disarankan bahwa pemantauan terus menerus
kandungan arsen pada air, tanah dan makanan disesuaikan
lokasinya karena ada kemungkinan pengaruh akan variasi
musim.

TERIMA KASIH

You might also like