You are on page 1of 26

TUMOR OTAK

Oleh:
Rica Pritama Putri (1010070100203)
Riski Novika (1210070100174)
Satrya Edo Permana (1210070100188)

Anatomi Otak

Otak terletak dalam rongga kranium (tengkorak),


terdiri atas semua bagian Sistem Saraf Pusat (SSP) diatas
korda spinalis. Secara anatomis terdiri dari cerebrum
(otak besar), cerebellum (otak kecil), brainstem ( batang
otak) dan limbic system (sistem limbik).

Cerebrum merupakan bagian terbesar dan teratas


dari otak yang terdiri dari dua bagian, yaitu hemisfer kiri
dan hemisfer kanan. Otak besar terdiri atas corteks
(permukaan otak), ganglia basalis, dan sistem limbik.
Kedua hemisfer kiri dan kanan dihubungkan oleh
serabut padat yang disebut dengan corpus calosum.
Setiap hemisfer dibagi atas 4 lobus, yaitu lobus frontalis
(daerah dahi), lobus oksipitialis (terletak paling
belakang), lobus parietalis dan lobus temporalis.

Cerebellum berada pada bagian bawah dan


belakang tengkorak dan melekat pada otak tengah.
Hipotalamus mempunyai beberapa pusat (nuklei) dan
Thalamus suatu struktur kompleks tempat integrasi
sinyal sensori dan memancarkannya ke struktur otak
diatasnya, terutama ke korteks serebri.

Brainsteam (batang otak) terletak diujung atas korda


spinalis, berhubungan banyak dengan korda spinalis.
Batang otak terdiri atas diensefalon ( bagian batang otak
paling atas terdapat diantara cerebellum dengan
mesencephalon, mesencephalon (otak tengah), pons
varoli ( terletak di depan cerebellum diantara otak
tengah dan medulla oblongata), dan medulla oblongata
(bagian dari batang otak yang paling bawah yang
menghubungkan pons varoli dengan medula spinalis.

Sistem limbik terletak di bagian tengah otak yang


bekerja dalam kaitan ekspresi perilaku instinktif, emosi
dan hasrat-hasrat dan merupakan bagian otak yang
paling sensitif terhadap serangan.

Fisiologi Otak
Otak memiliki kurang lebih 15 miliar neuron yang
membangun substansia alba dan substansia grisea.
Otak merupakan organ yang sangat kompleks dan
sensitif. Fungsinya sebagai pengendali dan pengatur
seluruh aktivitas, seperti : gerakan motorik, sensasi,
berpikir, dan emosi. Sel-sel otak bekerja bersamasama dan berkomunikasi melalui signal-signal listrik.

Definisi Tumor Otak


sekelompok tumor yang timbul dalam sistem
saraf pusat dan dapat dijumpai beberapa derajat
diferensiasi glia.
Apabila sel-sel tumor berasal dari jaringan otak
itu sendiri, disebut tumor otak primer dan bila
berasal dari organ-organ lain, disebut tumor
otak metastase.

Patofisiologi Tumor Otak


Gejala neurologik pada tumor otak biasanya
dianggap disebabkan oleh 2 faktor gangguan fokal,
disebabkan oleh tumor dan tekanan intrakranial.
Gangguan fokal terjadi apabila penekanan pada
jaringan otak dan infiltrasi/invasi langsung pada
parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron.
Tentu saja disfungsi yang paling besar terjadi pada
tumor yang tumbuh paling cepat.

Perubahan suplai darah akibat tekanan yang


ditimbulkan tumor yang tumbuh menyebabkan nekrosis
jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada
umumnya bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi
secara akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan
gangguan cerebrovaskuler primer. Serangan kejang
sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuro
dihubungkan dengan kompresi invasi dan perubahan
suplai darah ke jaringan otak. Beberapa tumor
membentuk kista yang juga menekan parenkim otak
sekitarnya sehingga memperberat gangguan neurologis
fokal.

Peningkatan
tekanan
intra
kranial
dapat
diakibatkan oleh beberapa faktor : bertambahnya
massa dalam tengkorak, terbentuknya oedema sekitar
tumor dan perubahan sirkulasi cerebrospinal.
Pertumbuhan tumor menyebabkan bertambahnya
massa, karena tumor akan mengambil ruang yang
relatif dari ruang tengkorak yang kaku. Tumor ganas
menimbulkan oedema dalam jaringan otak.

Mekanisme belum seluruhnyanya dipahami,


namun diduga disebabkan selisih osmotik yang
menyebabkan perdarahan. Obstruksi vena dan
oedema yang disebabkan kerusakan sawar darah
otak, semuanya menimbulkan kenaikan volume
intrakranial.
Observasi
sirkulasi
cairan
serebrospinal dari ventrikel laseral ke ruang sub
arakhnoid menimbulkan hidrocepalus.

Peningkatan
tekanan
intrakranial
akan
membahayakan jiwa, bila terjadi secara cepat.
Mekanisme kompensasi memerlukan waktu berharihari/berbulan-bulan untuk menjadi efektif dan oleh
karena itu tidak berguna apabila tekanan
intrakranial timbul cepat. Mekanisme kompensasi
ini antara lain bekerja menurunkan volume darah
intra kranial, volume cairan serebrospinal,
kandungan cairan intrasel dan mengurangi sel-sel
parenkim.

Etiologi dan Faktor Resiko


Penyebab tumor otak masih belum diketahui
tetapi masih ada faktor-faktor yang perlu
ditinjau yaitu:
1. Herediter sindrom
2. Radiasi
3. Substansi-substansi karsinogenik
4. Virus infeksi
5. Gaya hidup

Klasifikasi

Manifestasi Klinis
Gejala yang timbul pada pasien dengan tumor
otak tergantung dari lokasi dan tingkat pertumbuhan
tumor. Kombinasi gejala yang sering ditemukan
adalah peningkatan tekanan intrakranial (sakit
kepala hebat disertai muntah proyektil), defisit
neurologis yang progresif, kejang, penurunan fungsi
kognitif. Pada glioma derajat rendah gejala yang
biasa ditemui adalah kejang, sementara glioma
derajat tinggi lebih sering menimbulkan gejala defisit
neurologis progresif dan tekanan intrakranial
meningkat.

Diagnosis
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Keluhan yang timbul dapat berupa sakit kepala,
mual,
penurunannafsu
makan,
muntah
proyektil, kejang, defisit neurologik (penglihatan
dobel, strabismus, gangguan keseimbangan,
kelumpuhan ekstremitas gerak, dsb), perubahan
kepribadian, mood, mental, atau penurunan
fungsi kognitif. Pemeriksaan status generalis
dan status neurologis.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Terutama untuk melihat keadaan umum pasien
dan kesiapannya untuk terapi yang akan dijalani
(bedah, radiasi, ataupun kemoterapi). Sebagai
bahan pertimbangan untuk persiapan
kemoterapi diusulkan pemeriksaan :

Darah lengkap
Hemostasis
LDH
Fungsi hati, ginjal, gula darah
Elektrolit lengkap

Pemeriksaan Radiologik
CT Scan
MRI, MRS, DWI
SPECT CT
PET CT

Diagnosa Banding

Abses serebri
Subdural hematom
Tuberkuloma
Pseudotumor serebri

Penatalaksanaan
Pembedahan
Radioterapi
Kemoterapi

Komplikasi:
Herniasi otak
Perdarahan pada tumor
Hidrosefalus

Prognosis Tumor Otak


Tergantung jenis tumor, lokalisasi, perjalanan
klinis.

Kesimpulan:
Tumor otak adalah sekelompok tumor yang
timbul dalam sistem saraf pusat dan dapat
dijumpai beberapa derajat diferensiasi glia.
Apabila sel-sel tumor berasal dari jaringan otak
itu sendiri, disebut tumor otak primer dan bila
berasal dari organ-organ lain, disebut tumor otak
metastase. Gejala yang timbul pada pasien
dengan tumor otak tergantung dari lokasi dan
tingkat pertumbuhan tumor. Kombinasi gejala
yang sering ditemukan adalah peningkatan
tekanan intrakranial (sakit kepala hebat disertai
muntah proyektil), defisit neurologis yang
progresif, kejang, penurunan fungsi kognitif.

Pada glioma derajat rendah gejala yang biasa


ditemui adalah kejang, sementara glioma derajat
tinggi lebih sering menimbulkan gejala defisit
neurologis progresif dan tekanan intrakranial
meningkat. Diagnosis tumor dapat ditegakkan
dengan anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan tumor
otak meliputi, pembedahan, radioterapi, dan
kemoterapi.

Daftar pustaka
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2015.Panduan Nasional Penanganan Kanker
Tumor Otak.KPKN.http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PNPKOtak.pdf (diakses
13/05/2016. 10:05 WIB)

Misbach, Yusuf, dkk.2006.Buku pedoman standar pelayanan medis (SPM) dan satandar
prosedur operasional (SPO).PERDOSSI:Jakarta

Radinal, YSP.2014. Tumor Otak Primer dengan Hemiparese Dextra dan Parese Nervus II,
III, IV,VI.Medula, Volume 2, Nomor 3, Maret 2014.Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung.http://jukeunila.com/wp-content/uploads/2015/11/333-645-1-SM.pdf(diakses
13/05/2016, 09:30 WIB)

Singh, R.2012. Tumor Otak.


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31137/4/Chapter%20II.pdf (diakses
13/05/2016, 10:00 WIB)

Wiendartun.Brain Cancer.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708071982112-WIEND
ARTUN/BRAIN_CANCER.pdf(diakses
13/05/2016, 11:03 WIB)

Yunivitasari.2014.Tumor Otak. http://digilib.unila.ac.id/2359/9/BAB%20II.pdf (diakses

You might also like