You are on page 1of 28

Sistem Reproduksi Wanita

dr. Asnawati
Bag. Fisiologi FK Unlam

SISTEM REPRODUKSI WANITA


Fungsi utama sistem reproduksi :
Pembentukan ovum (oogenesis)
Menerima sperma;
Transportasi sperma dan ovum ke tempat
penyatuan (fertilisasi/pembuahan/ konsepsi)
Gestasi/kehamilan, termasuk pembentukan
plasenta
Melahirkan (partus)
Menyusui (laktasi)

Oogenesis
Oogonium (=spermatogonium) bermitosis
menghasilkan 6-7 jt oogonia pada bulan ke-5 masa
gestasi.

Oogonia memulai meiosis I pada bulan-bulan terakhir


masa gestasi, tetapi tidak diselesaikan menghasilkan
oosit primer.
Oosit primer tetap dalam keadaan meiosis yang terhenti
sampai dipersiapkan untuk ovulasi.
Oosit primer, sebelum lahir, diikelilingi oleh selapis sel
granulosa membentuk folikel primer.
Oosit yang tidak membentuk folikel berdegenerasi, saat
lahir hanya 2 jt folikel primer yang tersisa.

Oogenesis
Dari 2 jt folikel primer, hanya sekitar 400 akan matang
dan menghasilkan ovum
Sekali berkembang folikel akan:
Mencapai kematangan dan berovulasi, atau
Mengalami degenerasi membentuk jaringan parut (atresia).

Beberapa tahun pertama setelah pubertas, banyak


siklus bersifat anovulatorik (tidak mengeluarkan ovum).
Sesaat sebelum ovulasi, oosit primer menyelesaikan
meiosisnya yang pertama menghasilkan 2 sel anak:
Oosit sekunder memiliki hampir semua sitoplasma, akan
menjadi ovum.

Badan polar pertama sedikit bagian sitoplasma.

Oogenesis
Meiosis II memerlukan masuknya sperma ke dalam oosit
sekunder, menghasilkan:
Badan polar kedua (separuh set kromosom bersama sedikit
sitoplasma disingkirkan)

Ovum matang (separuh set kromosom lainnya).


Langkah-langkah yang terlibat dalam distribusi
kromosom selama oogenesis setara dengan yang terjadi
dengan spermatogenesis, kecuali:
Distribusi sitoplasma, dan
Rentang waktu penyelesaian.

SIKLUS SEKSUAL WANITA (SIKLUS MENSTRUASI)


= perubahan ritmis bulanan dari kecepatan sekresi
hormon-hormon wanita dan juga perubahan pada
organa genitalia yang menandai tahun-tahun
reproduksi normal .
Siklus reproduksi merupakan gambaran dari hasil
aktivitas kelenjar endokrin yang terletak pada
hipotalamus (gonadoliberin atau GnRH), hipofisis
(FSH & LH) & ovarium (estrogen & progesteron).
Mulai usia pubertas (11-12 tahun) sp menopause
(45-50 tahun)

SIKLUS SEKSUAL WANITA


(SIKLUS MENSTRUASI)
interval 28 hari dari permulaan satu
periode haid sampai permulaan periode
berikutnya. Biasanya hari-hari haid diberi
nomor, dimulai hari pertama haid.
Keteraturan siklus berhubungan dengan
keteraturan terjadinya ovulasi
Dikendalikan oleh 2 hormon hipofisis
anterior : FSH & LH

Siklus ovarium: Fase folikel dan


Fase luteal
Fase folikel
Perubahan pada sel yang mengelilingi oosit:
Sel granulosa berproliferasi membentuk beberapa
lapisan mengelilingi oosit dan mengeluarkan bahan
kental mirip gel membungkus oosit zona pelusida.
Sel-sel jaringan ikat di tepi folikel berproliferasi dan
berdiferensiasi membentuk lapisan luar sel-sel
teka
Sel teka & sel granulosa = sel folikel mensekresi
estrogen.

Folikel primer menjadi folikel sekunder/ folikel


antrum, oosit mencapai ukuran maksimum

Siklus ovarium: Fase folikel dan Fase luteal


Fase folikel
Salah satu folikel tumbuh lebih cepat daripada
folikel lain menjadi folikel matang (praovulasi, tersier, atau de Graaf):
+14 hari setelah permulaan perkembangan folikel
Antrum menempati sebagian besar ruang folikel, oosit
bergeser secara asimetris ke salah satu sisi folikel.
Folikel matang menonjol dari permukaan ovarium
membentuk daerah tipis yang pecah dan
mengeluarkan oosit pada saat ovulasi ovum (oosit
sekunder) yang dikelilingi zona pelusida dan sel
granulosa (=korona radiata) disapu keluar oleh cairan
antrum yang bocor..

Siklus ovarium: Fase folikel dan


Fase luteal
Fase Luteal
Sel-sel granulosa dan sel teka yang terdapat di folikel
yang telah ruptur kolaps ke dalam antrum mengalami
transformasi menjadi korpus luteum.
Korpus luteum:
Mensekresi progesteron dan estrogen.
Mulai berfungsi penuh dalam 4 hari setelah ovulasi, terus
membesar selama 4-5 hari berikutnya.
Jika tidak terjadi pembuahan ovum, korpus luteum
berdegenerasi dalam 14 hari setelah pembentukannya.

Fase-fase siklus menstruasi di uterus:


Fase proliperatif
Fase sekretori
Fase menstruasi

Fase proliperatif
Lamanya: 14 hari (akhir menstruasi ovulasi)
Ovarium: 6-12 folikel primer dipercepat pertumbuhannya oleh
FSH, 1 folikel menjadi folikel dominan berkaitan dengan
kemampuan mensekresi E yang diperlukan untuk pematangan
akhir.
Hormonal: estrogen disekresi folikel dibawah FSH (folitropin),
sekresi LH relatif masih rendah.
Pertumbuhan cepat endometrium (persiapan kehamilan)
Ostium servikal sangat kecil. Estrogen menyebabkan mukus
menipis & lebih basa

Ovulasi
Hormonal : melalui putaran umpan balik positif
estrogen, kadar LH (lutropin) yang sangat tinggi dalam
darah dengan cepat dicapai dan memulai ovulasi
pada hari ke-14 (bervariasi).
Ovarium: Terlepasnya folikel matang (folikel Graaf).
Perdarahan ringan folikel ke dalam rongga abdomen
dapat menimbulkan iritasi peritoneum dan nyeri
abdomen bawah singkat (mittelschmerz).
Suhu tubuh basal meningkat 0,5oC (efek termogenik
progesteron).
Mukus servikal berada dalam keadaan paling tipis dan
elastisitasnya meningkat (dapat ditarik seperti benang
yang panjang; Spinnbarkeit). Ostium diperbesar.

Fase sekretori
Lamanya: konstan 14 hari, variasi lama siklus haid
sebagian besar disebabkan variasi lamanya fase
proliferatif.
Ovarium: folikel yang pecah membentuk korpus
hemoragikum. Sel-sel granulosa & teka berproliferasi,
bekuan darah diganti sel luteal membentuk korpus
luteum.
Hormonal: Progesteron & sedikit estrogen dihasilkan
korpus luteum. E2 dan P mempunyai efek penghambatan terhadap sekresi FSH & LH, akibatnya mencegah pematangan folikel lebih lanjut.
Endometrium terus berkembang, lebih vaskular,
kelenjar melebar & bersekresi.
Serviks uteri: P menyebabkan mukus menebal, kental
& selular.

Fase Menstruasi
Lamanya : 4-5 hari.
Ovarium: Apabila ovum tak dibuahi, maka korpus
luteum berdegenerasi 4 hari sebelum haid
berikutnya & diganti jaringan ikat membentuk korpus
albikans.
Hormonal: estrogen & progesteron terus menurun
secara tiba-tiba.
Endometrium mengalami degenerasi, sekresi kelenjar
dikeluarkan, & kapiler-kapiler yang tidak mempunyai
sokongan pecah & berdarah
Komposisi: darah, sekresi kelenjar endometrium,
endometrium yang mengalami degenerasi, sekresi
kelenjar servikalis, cairan vagina. Cairan menstruasi
ini normalnya tidak membentuk bekuan, karena
fibrinolisin dilepaskan bersama dengan bahan nekrotik
endometrium.

HORMON-HORMON OVARIUM
ESTROGEN
Hormon steroid C18
Ada 3 : 17-estradiol (E2), estron (E1) & Estriol (E3) aktifitas
relatif = E2 : E1 : E3 = 10 : 5 : 1
Sintesis : kolesterol androstenedion estradiol
Tempat sintesa :
Ovarium (sel granulosa & sel teka, korpus luteum) & plasenta
Dibentuk melalui aromatisasi di: korteks adrenal, sel-sel interstitial
Leydig testis. Aromatase adalah enzim yang mengkatalisis perubahan
androstenedion menjadi estron & testosteron menjadi 17 estradiol.

Metabolisme : di hati estrogen mengalami oksidasi atau


dikonjugasi menjadi glukoronida & sulfat diekskresi ke dalam
empedu/urine.
Efek utama estrogen :
Meningkatkan proliferasi & pertumbuhan sel-sel khusus
dalam tubuh
Bertanggung jawab untuk perkembangan ciri-ciri seksual .

EFEK ESTROGEN
Efek pada genitalia :
Mempercepat pertumbuhan folikel ovarium &
meningkatkan motilitas tuba uterina.
Meningkatkan aliran darah uterus
Meningkatkan jumlah otot uterus & kandungan
proteinnya.
Efek pada organ endokrin:
Menurunkan sekresi FSH
Terhadap LH: menghambat/meningkatkan
Perilaku: estrus pada hewan, meningkatkan libido
pada manusia (efek pada hipotalamus)
Payudara: menyebabkan (1) pertumbuhan duktus, (2)
perkembangan jaringan stroma, (3) deposit lemak
pada payudara. E berperan dalam pigmentasi areola.

EFEK ESTROGEN
Karakteristik seks sekunder (=hormon feminisasi):
Pembesaran payudara & organ genital
Bahu sempit, panggul lebar, paha menyatu, &
lengan melebar
Distribusi lemak pada payudara & bokong
Rambut tubuh sedikit, rambut kepala banyak
Pubes: pola datar di puncak
Darah: E meningkatkan kekuatan pembekuan darah
bahaya trombosis yang berhubungan dengan pil
KB.
Kulit: lebih lembut, tipis & lebih vaskular; mengurangi
kelenjar sebasea, meningkatkan deposit lemak
subkutan.
Tulang: meningkatkan aktivitas osteoblastik,
mempercepat penutupan epifisis.

PROGESTERON
Hormon steroid C21
Sintesis : kolesterol pregnenolon progesteron
Tempat sintesa :
korpus luteum
plasenta
korteks adrenal
Transport : terikat protein spesifik
Metabolisme :
Progesteron degradasi pregnanediol urin

Progesteron
Efek progesteron:
Mempersiapkan saluran genital terhadap
penerimaan & pematangan ovum yang telah
dibuahi: meningkatkan perubahan sekretorik
pada tuba Fallopi & endometrium.
Mempertahankan kehamilan: mengurangi
frekuensi & intensitas kontraksi uterus.
Payudara: P meningkatkan perkembangan
lobulus & alveoli payudara, mengakibatkan
sel-sel alveolar berproliferasi, membesar &
bersifat sekretorik.

MENOPAUSE
= periode di mana siklus berhenti & hormon-hormon kelamin
menghilang dengan cepat sampai hampir tidak ada
Penurunan jumlah folikel primordial mendadak ovarium jadi
tidak responsif terhadap gonadotropin seiring bertambah usia &
fungsinya menurun daur seksual menghilang.
Produksi progesteron & 17-estradiol turun menjadi hampir nol,
sebaliknya FSH & LH diproduksi dalam jumlah besar dan
kontinyu.
Uterus & vagina : atrofi
Usia : 45 55 tahun
Gejala menurunnya fungsi ovarium :

rasa panas yang ditandai dengan kemerahan kulit yang ekstrem


Berbagai gejala psikis
Letih
Penurunan kekuatan & kalsifikasi tulang di seluruh tubuh
osteoporosis.

PR

Sebutkan tahapan-tahapan oogenesis dan


waktu terjadinya!
Jelaskan siklus haid di ovarium dan
endometrium (meliputi hormon2 yang
terlibat dan perubahan yang terjadi)
Sebutkan ciri2 terjadi ovulasi
Sebutkan fungsi/efek hormon:
Estrogen
Progesteron

Bagaimana perubahan hormon pada


masa menopause

You might also like