You are on page 1of 20

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA PASIEN
DENGAN
OSTEOSARKOMA

GROUP 2

Apa itu Osteosarkoma


Sarkoma
osteogenik
(Osteosarkoma)
merupakan
neoplasma tulang primer yang sangat ganas. Tumor ini
tumbuh di bagian metafisis tulang tempat yang paling
sering terserang, tumor ini biasanya pada bagian ujung
tulang panjang, terutama lutut (Price, 1998)

Etiologi

Tidak di ketahui..

Faktor-factor predisposisi.. :
1. Trauma
2. Ekstrinsik karsinogenik
3. Virus
4. Genetik

Manifestasi

( Menurut Smeltzer Suzanne C, 2001)


Nyeri pada ekstremitas yang terkena
Pembekakan pada atau di atas tulang atau
persendian
keterbatasan gerak
kehilangan berat badan.
Lesiprimer dapat mengenai semua tulang,
namun tempat yang paling sering adalah distal
femur, proksimal tibia, dan proksimal humerus

Klasifikasi
Local osteosarcoma
Metastatic osteosarcoma
Metastatic penyakit di diagnosa

Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Radiologi
Laboratorium
Biopsi

Penatalaksanaan
Medis
1.Pembedahan
secara
menyeluruh
atau amputasi
2.Kemoterapi
3.Radiasi

Keperawata
n nyeri
1. Manajemen

2. Mengajarkan
mekanisme koping
yang efektif
3. Memberikan
nutrisi yang
adekuat
4. Pendidikan
kesehatan

Prognosis
Stadium I

>90%

Stadium II
Stadium III

50%
(5
Tahun)

20%
(2
Tahun)

Patofisiologi
Adanya tumor pada tulang menyebabkan
jaringan lunak diinvasi oleh sel tumor. Timbul
reaksi dari tulang normal dengan respon
osteolitik
yaitu
proses
destruksi
atau
penghancuran tulang dan respon osteoblastik
atau proses pembentukan tulang. Pada proses
osteoblastik, karena adanya sel tumor maka
terjadi penimbunan periosteum tulang yang
baru dekat tempat lesi terjadi, sehingga terjadi
pertumbuhan tulang yang abortif

VIRUS ONKOGENIK

GENETIKA

TERPAPAR RADIASI

TUMOR

KELAINAN GENETIK PADA LENGAN


PANJANG KROMOSOM 13

MASUK KEDALAM TUBUH


TUMBUH KEDALAM JARINGAN METAFISIS

TERJADI DELESI PADA TULANG

OSTEOLITIK

MENGEROSI KORTEKS
PERTUMBUHAN TULANG
ABNORMAL

JARINGAN LUNAK TERSERANG

OSTEOSARKOMA

OSTEOBLASTIK

TIMBUL LESI
DESTRUKTIF
IREGULAR

TULANG RUSAK

TULANG HUMERUS
PARU
NYERI TULANG RAWAN
METASTASIS PARU
MK:GANGGUAN RASA
NYAMAN

MK: INFEKSI

TIMBUL BENJOLAN
MK:KERUSAKAN INTEGRITAS
KULIT

TERAPI

MK:KOMPLIKASI PENYAKIT

RADIASI X-RAY
BEDAH
KEMOTERAPI

MK:KELETIHAN
BIOPSI

MK:
KERUSAKAN
INTEGRITAS KULIT

AMPUTASI

MK:
GANGGUAN RASA
NYAMAN

MK:GANGGUAN CITRA
TUBUH
MK:KERUSAKAN MOBILITAS FISIK

ALOPESIA

BERAT BADAN
TURUN

MUAL/MUNTAH

MK:
PERUBAHAN NUTRISI

Kasus
Seorang laki-laki, 45 tahun, dirawat di RS A
dengan keluhan nyeri pada tu ngkai atas. Nyeri
dirasakan memberat sejak 3 minggu lalu, seperti
ditusuk-tusuk, skala 8. Awalnya nyeri hanya
dirasakan di daerah bahu kemudian menjalar
hingga ke siku. Terdapat benjolan lunak pada
area bahu dan axilla kanan. Semenjak sakit,
pasien mengeluh nafsu makan menurun, berat
badan menurun 8 kg. Pasien mengalami
kesulitan dalam menggerakkan tangannya dan
sedih karena tidak bisa beraktivitas seperti
biasa.
RR=28x/menit,
nadi=82x/menit,

N
o

Data

Subyektif :

ANALISA DATA

1. Keluhan utama : klien mengatakan


nyeri di rasakan sejak 3 minggu yang
lalu
2. Q : seperti di tusuk-tusuk
3. R : Tungkai Atas
4. S : angka 8 sekala 0 10

Tumor

tulang

Invasi tumor

Destruksi

Obyektif :

1. Pasien mengeluh nafsu makan menurun


Obyektif :
2. BB menurun 8 Kg.

Nyeri

Jaringan lunak

tulang local

bahu dan axilla kanan


Subyektif :

Diagnose

5. T : 6. Terdapat benjolan lunk pada area


2

Etiologi

Nyeri

Osteosarcoma

Peningkatan
metabolisme

BB

Nutrisi Kurang

Resiko
ketidakseimb
angan Nutrisi

N
o

Data

Subyektif :

ANALISA DATA

1.

Klien mengetakan kesulitan dalam menggerakkan


tangannya dan sedih karena tidak bisa beraktivitas seperti
biasa

Etiologi

Diagnose

Osteosarcoma

Hambatan

mobilitas

Kerusakan
jaringan lunak

Obyektif :
2.

Terdapat benjolan lunak pada area bahu dan axilla kanan

Ketidak
nyamanan

Keterbatasan
gerak

Subyektif :
-

Keluarga selalu bertanya tentang penyakit klien

Obyektif :
-

Osteosarcoma

Kurang terpapar
informasi

Kurang
pengetahuan

Defisit
pengetahuan

Diagnosa
1. Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi jaringan saraf
2. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan yang
berhubungan dengan hipermetabolik
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
4. Defisit

pengetahuan

kurangnya informasi

berhubungan

dengan

DX 1 : Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi jaringan saraf


NOC

NIC

NOC:

NIC:

1. Pain level

Pain Manajement

2. Pain control

1. Lakukan

pengkajian

nyeri

secara

komprehensif

3. Comfort level

termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,

Kriteria Hasil :

kualitas dan faktor presipitasi.

4. Mampu mengontrol nyeri (tahu

2. Observasi reaksi non verbal dan ketidaknyamanan,

penyebab nyeri,mampu menggunakan

seperti pasien tampak meringis, dan memegangi

teknik non farmakologi untuk

bagian tubuh yang sakit.

mengurangi nyeri)
5. Melaporkan bahwa nyeri berkurang
dengan menggunakan manajemen
nyeri
6. Mampu mengenali nyeri
(skala,intensitas,frekuensi, dan tanda
nyeri)
7. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri

3. Gunakan

tehnik

komunikasi

terapeutik

untuk

mengetahui pengalaman nyeri pasien.


4. Kontrol lingkungan yang dapat menpengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan.
5. Kurangi faktor presipitasi nyeri.
6. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi
(analgetik), dan non farmakologi (relaksasi nafas
dalam)

NOC

NOC :

NIC
NIC :

DX 1 : Nyeri akut berhubunganNutrision


dengan
obstruksi jaringan saraf
Management

1. Nutritional Status

2. Nutritional Status : food and fluid intake


3. Nutritional Status : nutrient intake

D
X
2

1. Kaji adanya alergi makanan


2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien

4. Weight control

3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C

Kriteria Hasil :

4. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

5. Adanya peningkatan berat badan sesuai

5. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

dengan tujuan
6. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan

6. Kaji kemempuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan


Nutrition Monitoring

7. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

7. BB pasien dalam batas normal

8. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

8. Monitor adanya penurunan berat badan

9. Menunjukkkan peningkatan fungsi

9. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang bisa dilakukan

pengecapan dari menelan

10. Monitor lingkungan selama makan

Tidak terjadi penurunan berat badan yang 11. Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
berarti

12. Monitor mual muntah


13. Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
14. Monitor kalori dan intake nutrisi

NOC

NIC

:
Exerciseobstruksi
therapy : ambulation
DXNOC
1 : Nyeri
akut berhubungan dengan
jaringan saraf
1. Joint Movement : active
2. Mobility level

D
X
3

3. Self care : ADLs


4. Transfer performance

1. Monitoring vital sign sebelum dan sesudah latihan


kemudian lihat respon klien
2. Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana
ambulasi sesuai dengan kebutuhan

Kriteria Hasil :

3. Ajarkan pasien tentang teknik ambulasi

5. Klien meningkat dalam aktivitas

4. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara

fisik
6. Mengerti tujuan dari peningkatan
mobilitas fisik

mandiri sesuai kemampuan


5. Dampingin dan bantu pasien saat mobilisasi dan penuhi
kebutuhan ADLs.
6. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan
bantuan jika di perlukan.

NOC
NOC:

NIC
NIC:

DX 1 : Nyeri akut berhubunganTeaching


dengan
obstruksi jaringan saraf
: Disease Process

1. Kowlwdge : disease process


2. Kowledge : health Behavior

D
X
4

1.

Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga

2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini

Kriteria hasil:

berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara

3. Pasien dan keluarga menyatakan

yang tepat.

pemahaman tentang penyakit,


kondisi, prognosis dan program
pengobatan
4. Pasien dan keluarga mampu
melaksanakan prosedur yang
dijelaskan secara benar
5. Pasien dan keluarga mampu
menjelaskan kembali apa yang

3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada


penyakit, dengan cara yang tepat
4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat
6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara
yang tepat
7. Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien
dengan cara yang tepat

dijelaskan perawat/tim kesehatan

8. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan

lainnya

9. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan


second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
10.Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan

Health education
Pasien dan keluarga diberikan pendidikan
kesehatan
tentang
kemungkinana
terjadinya komplikasi, program terapi,
dan teknik perawatan di rumah

Sekian
Terimakasih

You might also like