You are on page 1of 35

Asuhan Keperawatan Diabetes

Mellitus
By
Rosalina

Definisi
Merupakan penyakit kronis progresif yang

ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk


melakukan metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein.
umumnya mengenai orang dewasa dan
ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam
darah (hiperglikemia) berhubungan dengan
defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya
efektivitas biologis dari insulin atau keduanya

Klasifikasi
1.

2.

Diabetes Mellitus tipe 1 (insulin Dependent


Diabetes Mellitus) adalah diabetes melitus
yang tergantung pada insulin karena
pankreas tidak mampu mensekresi insulin
Diabetes Mellitus tipe 2 (Non Insulin
Dependent Diabetes Mellitus) adalah DM
yang tidak tergantung insulin, karena tubuh
masih mampu menghasilkan insulin tetapi
terjadi resistensi insulin

Lanjutan.
3. Diabetes sekunder : akibat gangguangangguan lain atau karena pengobatan
(pankreatitis, endokrinopati, sindrom
genetik terkait DM)
4. Gestational DM : diagnosa DM pada ibu
hamil dengan intoleransi glukosa

Type 1 IDDM
Sering ditemukan pada anak2 dan remaja
Ditandai : hiperglikemia dan

berkembangnya ketosis (pembentukkan


benda keton)
Etiologi : kerusakan sel pankreas karena
autoimun atau idiopatik
Hiperglikemia puasa: sel kehilangan 8090% fungsinya

Faktor resiko
Genetic
Lingkungan : merangsang perkembangan

DM tipe 1

Infeksi virus memicu reaksi autoimun yang


merusak sel betha pankreas.
Racun kimia

Manifestasi
Hiperglikemia : akibat akumulasi molekul

glukosa
Hiperosmolaritas
volume darah
osmotic diuresis

urin output (poliuria)

aliran darah renal

Glukosuria : 180 mg/dl


vol. intrasel dan urin output
dehidrasi
Mulut menjadi kering
merangsang pusat
haus
minum
polidipsi
Glukosa tdk bisa masuk sel tanpa insulin
produksi energi
stimulasi pusat lapar
polifagia

Pemeliharaan kesehatan
Menjaga kadar glukosa darah
Mencegah hipoglikemia dan hiperglikemia

yang menyertai stres, penyakit dan aktivitas


fisik melalui monitor glukosa darah
Melakukan perawatan kaki harian
Mencegah komplikasi DM dengan
menghilangkan atau mengobati faktor resiko
: merokok, hiperlipidemia

Diabetic KetoAcidosis (DKA)


DM tipe 1 yang tidak teratasi/berlanjut,
Deficit insulin menyebabkan lipolisis,

hiperglikemia berlanjut dan mobilisasi


asam lemak dengan konsekuensi ketosis
Defisiensi insulin: meningkatkan hormon2
counterregulatory insulin

Gejala
Gejala klasik DM semakin berat
Kelemahan
Napas bau aseton
Mual
Muntah
Kram

otot
Berat : penurunan kesadaran

Infeksi /stres

Dosis insulin

Sekresi Glukagon &


hormon counter regulatori
Glykogenolisis &
Lipolisis jar adiposa

Glukoneogenesis
oleh hati

Inadekuat
insulin
Menurunnya
uptake glukosa

Ketogenesis
Vomiting

Hyperglikemia

Ketosis
Osmotic diuresis
Asidosis
Patofisiologi DKA

Dehidrasi

Kehilangan Kalium

DKA meliputi 4 masalah metabolik


1.
2.
3.
4.

Hiperosmolaritas dari hiperglikemia dan


dehidrasi
Asidosis metabolik dari akumulasi asam
keton
Deplesi volume ekstrasel dari osmotik
diuresis
Ketidakseimbangan elektrolit dr osmotik
diuresis

Laboratorium
Kadar glukosa darah > 250 mg/dl
pH plasma < 7.3
Bikarbonat

(HCO3-)plasma < 15 mEq/dl


Adanya serum keton
Adanya urin keton dan glukosa
Kadar Na+, K +, Cl- abnormal

Management DKA
Rehidrasi
Koreksi ketidakseimbangan asam
Pemberian insulin
Identifikasi faktor-faktor presipitasi

ketoasidosis

basa

Type 2 NIDDM
Resistensi sel terhadap

insulin baik dihati

maupun jaringan perifer


Penurunan sensitivitas insulin terhadap
glukosa darah mengakibatkan
peningkatan produksi glukosa hepatik
Resistensi meningkat :

Obesitas faktor resiko mayor


Penyakit pembuluh darah koroner
Meningkatnya usia

Tanpa
insulin

Peningkatan
pemanfaatan
protein

Penurunan
Pemanfaatan
glukosa

Peningkatan
mobilisasi
lemak

Faktor Resiko
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Riwayat diabetes pd keluarga atau


sibling
Obesitas
Physical inactivity
Ras/etnis
Pada wanita, riwayat kehamilan dg DM
Hipertensi ( > 130/85 mmHg) HDL
kolesterol > 35 mg/dl, kadar trigliserida >
250 mg/dl

Manifestasi klinis
Kejadian lambat
Gejala klasik DM, Sering tidak disadari
Tidak berat seperti tipe 1
Gejala poliuria & polidipsia
Pandangan kabur
Parasthesia
Gatal-gatal

di kaki

Diagnosa DM
Kadar glukosa darah puasa > 126 mg/dl
Kadar glukosa darah sewaktu > 200 mg/dl
Kadar glukosa darah 2 jam

sesudah
makan ( 2 jam post prandial) > 126 mg/dl
Pemeriksaan HBA1C (hemoglobin
glikosilat) > 7 % (nilai normal 4-6 %)

Penatalaksanaan
Penyuluhan dan pendidikan kesehatan
Perencanaan makan
Exercise
Intervensi farmakologis :
Obat hipoglikemik oral (OHO):

1.
2.
3.
4.

Pemicu sekresi insulin


Penambah sensitivitas insulin
Penghambat absorbsi glukosa

Insulin
5. Pemantauan glukosa darah

Penatalaksanaan diet
Tujuan adalah untuk membantu klien

dengan DM meningkatkan pengendalian


metabolisme dengan perilaku makan
1. Memperbaiki kadar lemak dan glukosa
2. Menyediakan asupan makanan secara
konsisten
3. Memfasilitasi pengelolaan berat badan
4. Memberikan nutrisi yang adekuat

Diet
Komposisi :

60% Karbohidrat
20-30% lemak
10 % protein

Harus memperhatikan 3 J:

Tepat jenis
Tepat Jumlah
Tepat jadwal

Komplikasi
Komplikasi akut :

1.

Hiperglikemia
hipoglikemia

2. Komplikasi kronis

Komplikasi mikrovaskuler : retinophaty,


neurophaty, nefrophaty, ulkus diabetic foot
Komplikasi makrovaskuler : aterosklerosis

Ulkus diabetik foot


3 faktor yang berkontribusi terhadap

infeksi pada kaki :

Neurophaty
Penyakit pembuluh darah perifer
Imunocompromise

Faktor resiko
Lama menderita diabetes lebih dari 10 tahun
Usia > 40 years
Riwayat merokok
Menurunnya denyut nadi perifer
Menurunnya sensasi
Anatomic deformities or pressure areas (eg,

bunions, calluses,hammer toes)


Riwayat adanya ulkus kaki atau amputasi

Penatalaksanaan
bed rest,
Pemberian antibiotics

dbridement
Mengontrol glukosa darah
Lakukan perawatan luka

pathway

autoimun infeksi

polifagia
Stimulasi
pusat lapar
Produksi
energi

Hiperosmolaritas

Transudasi cairan dari CIS


ke CES

obat

Kerusakan sel beta


pankreas

genetik

Kehamilan

Estrogen
menempati
reseptor insulin

Produksi insulin

Transportasi
glukosa dlm sel
terhambat

Insulin tidak bisa


berikatan dengan
respetor

hiperglikemia
Gangguan kebutuhan nutrisi : kurang
dari kebutuhan tubuh
Dehidrasi

Polidipsi

Mulut terasa kering

Transudasi cairan dari CIS


ke CES

Peningkatan volume
plasma
Peningkatan aliran darah
ke renal

Osmotic diuresis

Poli uria

Hiperglikemia

Komplikasi
mikrovaskuler

Retinophaty
Neuropathy
Nefropathy

Gangguan
keseimbangan
cairan dan
elektrolit

Komplikasi
makrovaskuler

Aterosklerosis
Hipertensi
Miocard infark
stroke

Resiko Injury

Asuhan keperawatan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d ketidakcukupan insulin,
hipermetabolisme
2. Resti kekurangan volume cairan b/d
diuresis osmotic
3. Resti cedera b/d penurunan sensasi
taktil
1.

Intervensi dx.1

Timbang BB setiap hari sesuai indikasi


Tentukan program diet dan pola makan klien
Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri, mual
dan muntah
Obs. Tanda-tanda hipoglikemi
Monitor kadar gula dalam darah
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
diet klien
Kolaborasi Pemberian insulin

Hiperosmolar Hiperglikemia State


(HHS)
Karakteristik :
Osmolaritas plasma 340 mOsm/L atau
lebih (N. 280 s/d 300 mOsm/L)
Kadar glukosa darah 600 mg/dl dan sering
1000 s/d 2000 mg/dl
kesadaran
Angka kematian lebih tinggi dari DKA

Faktor presipitasi HHS :

Infeksi : ulkus gangren


Agen terapeutik
Prosedur terapeutik
Penyakit akut dan kronis

Manifestasi berjalan lambat : 24 jam s/d

2 mg
Diawali : hiperglikemia
volume plasma & GFR

urin output

Diskusi kelompok
Buatlah menjadi 6 kelompok besar
Setiap 2 kelompok akan membahas topik
yang sama, yaitu :
Kelompok 1 : askep hiperglikemia
Kelompok 2 & 3: askep hipoglikemia
Kelompok 4 &5 ; askep klien dengan ulcus
diabetik foot
Kelompok 6 : Diet pada penderita DM
Silahkan dikerjakan waktu anda 30 menit

Bahan diskusi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jelaskan tentang definisi


Etiologi
Dampak
Pengelolaan
Pencegahan
Askep

You might also like