Professional Documents
Culture Documents
Zahara fonna
15174047
Pembimbing
dr. Gunawan, Sp.An
*pendahuluan
Anestesi (pembiusan; berasal dari Yunani
an-"tidak, tanpa" dan aesthtos, "persepsi,
kemampuan untuk merasa")
tindakan menghilangkan rasa sakit
pembedahan
rasa sakit pada tubuh
Oliver Wendel Holmes Sr (1846)
Tipe anestesi
1.
2.
3.
Pembiusan total
Pembiusan regional
Pembiusan lokal
4.
Inhalasi
5. Intarvena
6. Intramuskular
7. Subkutan
8. Spinal
9. Lidah & mukosa pipi
10. Rektal
11. Transdermal
12. Epidural
13. Oral
*premedikasi
pemberian obat-obatan
1-2 jam sebelum
induksi anestesia
untuk melancarkan induksi,
rumatan, dan bangun dari anestesi atau
pemulihan yang baik
ujuan premedikasi
* Kenyamanan pasien
* Memperlancar induksi
* Mengurangi sekresi kelenjar saliva
* Mengurangi dosis obat anestesi
* Mengurangi mual muntah
* Menimbulkan amnesia
* Mengurangi isi cairan lambung
* Mengurangi refleks yang tidak diinginkan
* Menghasilkan anlgesia
*induksi
tindakan
membuat pasien dari
sadar
tidak sadar
dimulainya
anestesi dan pembedahan
Persiapan anestesi
*
*
*
*
*
*
*
* Umur
* Berat badan
* Keadaan fisik
* Keadaan psikis
* Teknik anestesi
* Teknik pembedahan
Obat premedikasi
dan induksi
1.Ketamin/ketalar
-.Efek analgesia kuat sekali (nyeri somatik)
-.Saat pdrt mulai sadar dpt timbul eksitasi
-. tekanan intracranial (Efek ini dapat diperkecil dengan
* Indikasi
- Jalan napas sulit
- Prosedur diagnostic pada bedah saraf/radiologi (arteriograf).
- Tindakan orthopedic (reposisi, biopsy)
- Dipakai untuk induksi pada pasien syok
- Untuk operasi kecil
- Pasien asma
* Kontra Indikasi
- Hipertensi sistolik 160 mmHg diastolic 100 mmHg
- riwayat Cerebro Vascular Disease (CVD)
- DEkompensasi kordis
2. Propofol
- Bentuk cairan, warna putih spt susu dgn bhn pelarut tdd minyak kedelai & postasida
-
telur yg dimurnikan
Kdg terasa nyeri pd penyuntikan
Dicampur lidokain 2% +0,5cc dlm 10cc propolol
Dpt dipakai sbg obat induksi & obat maintenance
Didistribusi dgn cepat ke seluruh tubuh
Metabolisme di liver & dikeluarkan lwt ginjal
Saat dipakai utk induksi juga dapat tjd hipotensi karena vasodilatasi & apnea
sejenak
* Efek samping
- Bradikardi
- Nausea
- Sakit kepala pada penderita yg mulai sadar
- Dosis berlebihan dapat mendepresi jantung & pernapasan
- Tidak diberikan pd penderita dengan ggn jalan napas, ginjal, liver, syok hipovolemik
3. Morfin
- mengurangi kecemasan dan ketegangan
- menekan TD dan nafas
- merangsang otot polos
- depresan SSP
- pulih pasca bedah lebih lama
- penyempitan bronkus
- mual muntah (+)
4. Midazolam
- Midazolam premedikasi pd pediatrik sebagai sedasi dan induksi anestesia
- Pre-medikasi, induksi, rumatan, sedasi post operasi.
- Memiliki efek antikonvulsan sehingga dapat digunakan untuk mengatasi
kejang
- Dianjurkan sebelum pemberian ketamin karena pasca anestesi ketamin
dosis 1-2mg/kgBB menimbulkan halusinasi.
5. Pentotal
*Kontraindikasi
- Syok berat
- Anemia berat
- Asma bronkiale
- Menyebabkan konstriksi bronkus
- Obstruksi sal napas atas
- Penyakit jantung & liver
- Kadar ureum sangat tinggi (ekskresinya lewat ginjal)
6. Petidin
- menimbulkan analgesia
- dosis dan sediaan yang tersedia adalah tablet 50 dan 100 mg ;
7. Diazepam
8. Droperidol
9. ATROPIN SULFAT
10. BARBITURAT
Contoh Luminal.
Merupakan hipnotik .
Diberikan peroral sebelum waktu tidur sehari pre op.
Kontraindikasi pada pasien intermitten porphyria.
KEUNTUNGAN.
Menimbulkan sedasi.
Efek terhadap depresi respirasi minimal.
Depresi sirkulasi minimal
Tidak menimbulkan efek mual-muntah.
KERUGIAN.
Tidak adanya efek anlgesia.
Terjadi disorientasi terutama pada pasien yang kesakitan.
Tidak ada antagonisnya.
* kesimpulan
Dalam memilih obat-obat anestesi yang akan
digunakan, sangat penting memperhatikan
farmakokinetik dan farmakodinamik dari masingmasing obat. Farmakokinetik antara lain terdiri
atas absorbsi, distribusi, biotransformasi, dan
ekskresi. Sedangkan farmakodinamik antara lain
berupa mekanisme kerja obat, efek samping
terhadap organ termasuk juga interaksi obat.
TERIMA KASIH