You are on page 1of 16

ATRESIA ANI

Kelompok 5

KELOMPOK 5
Anastasia Maulida
Denniar Suryatika
Hairul Anam
Mahelviva Nevi
Silviani Amelia
Raymond Febrian

DEFINISI
Atresia

ani
merupakan
kelainan
bawaan
(kongenital), tidak adanya lubang atau saluran anus
(Wong, D. L, 2003).
Atresia ani adalah kelainan kongenital yang dikenal
sebagai anus imperforate meliputi anus, rectum
atau keduanya (Betz, C. L and Sowden, L. A, 2002).
Atresia ani adalah tidak lengkapnya perkembangan
embrionik pada distal anus atau tertutupnya anus
secara abnormal (Suriadi & Yuliani, R, 2001).
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa atresia ani adalah suatu kelainan bawaan
dimana tidak terdapatnya lubang atau saluran anus.

EPIDEMIOLOGI
Atresia

ani
adalah
suatu
kelainan
congenital tanpa anus atau anus tidak
sempurna, termasuk di dalamnya agenesis
ani, agenesis rektumdan atresia rektum.
Insiden atresia ani 1: 5000. Atresia ani
padaanaklaki-laki yang paling sering terjadi
dengan fistula rectourethral. Di anak
perempuan yang paling sering terjadi
dengan fistula rectovestibular.

Faktor resiko
Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah

dubur sehingga bayi lahir tanpa lubang dubur


Gangguan organogenesis dalam kandungan
Berkaitan dengan down syndrom
Kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan
berusia 12 minggu/3 bulan
Adanya
gangguan atau berhentinya perkembangan
embriologi di daerah anus/rektum bagian distal serta
traktus urogenetalitas, yg terjadi antara minggu ke 4-6
usia kehamilan
Resiko atresia ani meningkat pada bayi yg memiliki
saudara dengan kelainan atresia ani yakni 1 dalam 100
kelahiran, dibandingkan populasi umum yakni 1 banding
5000

KLASIFIKASI
Ateresia ani dapat dibagi menjadi antara lain :
Anal stenosis

adalah terjadinya penyempitan daerah anus sehingga feses tidak


dapat keluar.
Membranosus atresia
adalah terdapat membran pada anus.
Anal agenesis
adalah memiliki anus tetapi ada daging diantara rectum dengan anus.
Rectal atresia
adalah kondisi dimana tidak memiliki rektum.
Anus imperforata dan ujung rektum buntu terletak pada berbagai
jarak dari peritoneum.
Lubang anus yang terpisah dengan ujung rektum yang buntu.
:

Cont
Namun Pasien

bisa saja diklasifikasikan lebih lanjut menjadi 3 sub


kelompok anatomi, yaitu

a. Anomali rendah / infralevator

Rektum mempunyai jalur desenden normal melalui otot puborektalis,


terdapat sfingter internal dan eksternal yang berkembang baik dengan
fungsi normal dan tidak terdapat hubungan dengan saluran
genitourinarius.

b. Anomali intermediet

Rektum berada pada atau di bawah tingkat otot puborectalis, lesung anal
dan sfingter eksternal berada pada posisi yang normal.

c. Anomali tinggi / supralevator

Ujung rectum di atas otot puborectalis dan sfingter internal tidak ada. Hal
ini biasanya berhubungan dengan fistula genitourinarius retrouretral
(pria) atau rectovagina (perempuan). Jarak antara ujung rectum buntu
sampai kulit perineum lebih dari 1 cm.

Sedangkan untuk Klasifikasi menurut letaknya antara lain :

a. Tinggi (supralevator) : rektum berakhir di atas M.


levator ani (M. puborektalis) dengan jarak antara ujung buntu
rektum dengan kulit perineum lebih dari 1 cm. Letak upralevator
biasanya disertai dengan fistel ke saluran kencing atau saluran
genital.
b. Intermediate : rektum terletak pada M. levator ani tetapi
tidak menembusnya.
c. Rendah : rektum berakhir di bawah M. levator ani
sehingga jarak antara kulit dan ujung rektum paling jauh 1 cm.

MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinik atresia ani adalah:

a.Mekonium tidak keluar dalam 24 jam pertama setelah kelahiran


b.Tidak dapat dilakukan pengeluaran suhu rectal pada bayi
c.Mekonium keluar melalui fistula atau anus yang salah letaknya
d.Distensi bertahap dan adanya tanda-tanda obstruksiusus (bila
tidak ada fistula)
e.Bayi muntah-muntah pada umur 24-48 jam
f. Pembuluh darah dikulit abdomen akan terlihat menonjol

PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI.docx

Px DIAGNOSTIK

Pemeriksaan rectal digital dan visual adalah pemeriksaan diagnostik

yang umum dilakukan pada gangguan ini.


Jika ada fistula, urin dapat diperiksa untuk memeriksa adanya sel-sel

epitelmekonium.
Pemeriksaan sinyal X lateral infeksi (teknik wangensteen-rice) dapat

menunjukkan adanya kumpulan udara dalam ujung rectum yang buntu


pada mekonium yang mencegah udara sampai keujung kantong rectal.
Ultrasound dapat digunakan untuk menentukan letak rectal kantong.
Aspirasi jarum untuk mendeteksi kantong rectal dengan menusukan

jarum tersebut sampai melakukan aspirasi, jika mekonium tidak keluar


pada saat jarum sudah masuk 1,5 cm Derek tersebut dianggap defek
tingkat tinggi.

Pemeriksaan radiologis dapat ditemukan:

- Udara dalam usus berhenti tiba-tiba yang menandakan


obstruksi di daerahtersebut.
- Tidak ada bayangan udara dalam rongga pelvis pada bagian
baru lahir dan gambaran ini harus dipikirkan kemungkinan
atresia reftil/anus impoefartus, pada bayi dengan anus
impoefartus. Udara berhenti tiba-tiba didaerah
sigmoid,kolon/rectum.
- Dibuat foto anterpisterior (AP) dan lateral. Bayi diangkat
dengan kepala dibawah dan kaki diatas pada anus benda bang
radio-opak, sehingga pada foto daerah antara benda radio-opak
dengan dengan bayangan udara tertinggi dapat diukur.

PENATALAKSANAAN KEP.

PENATALAKSANAAN MEDIS
Dilakukan Pembedahan

Terapi pembedahan diberikan pada bayi baru lahir sesuai dengan


keparahan kelainan yang terjadi. Semakin tinggi gangguan, semakin
kompleks prosedur pengobatannya. Untuk kelainan dilakukan
kolostomi beberapa saat setelah lahir,
anoplasti perineal yaitu pembuatan anus permanen (prosedur

penarikan perineum abnormal) dilakukan pada bayi berusia 12 bulan.


Indikasi :
dilakukan pada usia 12 bulan dengan tujuan untuk memberi waktu
pada pelvis agar dapat membesar dan membuat otot-otot untuk
berkembang. Tindakan ini juga memungkinkan bayi untuk
menambah berat badan dan bertambah baik status nutrisnya.
pembedahan yang minimal membran dilubangi degan

hemostratau skapel

Dilakukan Pengobatan
1) Aksisi membran anal (membuat anus

buatan)
2) Fiktusi yaitu dengan melakukan
kolostomi sementara dan setelah 3 bulan
dilakukan korksi sekaligus (pembuat anus
permanen)

Thank you....

You might also like