You are on page 1of 10

ANTIPIRETIK DAN

ANALGESIK

Antipiretik adalah zat-zat yang dapat


mengurangi suhu tubuh.
Analgetik atau obat penghalang nyeri
adalah zat-zat yang mengurangi atau
menghalau rasa nyeri tanpa meghalangi
kesadaran.

PEMBAGIAN ANALGETIK
Analgetik Perifer (non narkotik)
Terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat
narkotik dan tidak bekerja sentral
misalnya : asetosal dan parasetamol.
Analgetik Narkotik
Khusus digunakan untuk menghalau rasa
nyeri hebat, seperti fraktur dan kanker.

Contoh obat analgetik narkotik


a. Morfin
b. Heroin
c. Hidromorfon
d. Oksimorfon
e. Levorfanol
f. Levalorfan
g. Kodein

h. Hidrokodon
i. Oksikodon
j. Nalorfin
k. Nalokson
l. Nalbufin
m. Tebain

FARMAKOLOGI PARACETAMOL
Parasetamol adalah drivat p-aminofenol yang
mempunyai sifat antipiretik / analgesik.
Sifat antipiretiknya disebabkan oleh gugus
aminobenzen dan mekanismenya diduga
berdasarkan efek sentral. Sifat analgesik
Parasetamol dapat menghilangkan rasa nyeri ringan
sampai sedang. Sifat antiinflamasinya sangat rendah
sehingga tidak digunakan sebagai antirematik.

Pada penggunaan per oral Parasetamol


diserap dengan cepat melalui saluran
cerna. Kadar maksimum dalam plasma
dicapai dalam waktu 30 menit sampai 60
menit setelah pemberian. Parasetamol
diekskresikan melalui ginjal, kurang dari
5% tanpa mengalami perubahan dan
sebagian besar dalam bentuk terkonjugasi

FARMAKODINAMIK PARACETAMOL
Efek analgesik parasetamol serupa
dengan salisilat yaitu menghilangkan atau
mengurangi nyeri ringan sampai sedang.
Parasetamol menurunkan suhu tubuh
dengan mekanisme yang diduga juga
berdasarkan efek sentral seperti salisilat.

Lanjutan farmakodinamik
Parasetamol merupakan penghambat
biosintesis prostaglandin yang lemah.
Efek iritasi erosi dan perdarahan lambung
tidak terlihat pada obat ini, demikian juga
gangguan pernafasan dan keseimbangan
asam basa. [Farmakologi dan Terapi ed.
5, hal. 238]

FARMAKOKINETIK PARACETAMOL
Parasetamol diabsorpsi cepat dan sempurna melalui
saluran cerna.
Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu
jam dan masa paruh plasma antara 1-3 jam. Obat ini
tersebar ke seluruh cairan tubuh. Dalam plasma 25%
parasetamol terikat protein plasma.
Obat ini dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati.
Sebagian asetaminofen (80%) dikonjugasi dengan asam
glukoronat dan sebagian kecil lainnya dengan asam sulfat.

Lanjutan farmakokinetik
Selian itu, obat ini juga dapat mengalami
hidroksilasi dan menimbulkan
methamoglobinemia dan hemolisis
eritrosit. Obat ini diekskresikan melalui
ginjal sebagian kecil sebagai parasetamol
(3%) dan sebagian besar dalam bentuk
terkonjugasi. [Farmakologi dan Terapi ed.
5, hal.238]

You might also like