Professional Documents
Culture Documents
PH yang konstan dipelihara secara bersama oleh sistem buffer tubuh, paruparu dan ginjal.
Respon segera (dalam beberapa detik) terhadap ion hidrogen adalah buffer
kimiawi dari H+, baik ECF maupun ICF. Usaha kedua berupa pengendalian
oleh paru-paru terhadap CO2 melalui ventilasi alveolar (beberapa menit).
Usaha terakhir oleh ginjal terhadap HCO3- sampai beberapa hari ).
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3 Sisi kiri adalah komponen respirasi, sisi kanan adalah komponen ginjalmetabolik.
Ginjal berperan dalam keseimbangan asam-basa dengan mengatur HCO 3plasma dengan cara :
Reabsorbsi HCO3- yang terfiltrasi dan mencegah kehilangan melalui
urin.
Ekskresi kelebihan H+ sehari-hari sebagai kelebihan metabolisme.
Dengan demikian dapat menahan atau membuang HCO3- sesuai kebutuhan,
baik dengan Na+, K+ atau menukarnya dengan Cl- .
Persamaan Henderson Hasselbalch
pH darah tergantung ratio : bicarbonat/carbonic acid = 20/1 dan pH = 7,4
didalam plasma dan ECF.
pH = HCO3-/ PaCO2
pH normal = 7,35 7,45.
pH < 7,35 disebut asidosis dan pH > 7,45 disebut alkalosis.
Menurut Bronsted : asam adalah donor ion H+ dan basa adalah akseptor ion
H+. Larutan asam mengandung kelebihan ion H+ sedangkan larutan basa
mengandung kelebihan OH-. PH menunjukkan negative logaritma ion H+
dalam gram molekul perliter cairan. Cairan tubuh mempunyai pH = 7,35
7,45 atau mempunyai kadar ion H+ = 35 45 nmol/L.
Ketidakseimbangan metabolik terjadi bila gangguan primer pada konsentrasi
bikarbonat.
Karena bikarbonat sebagai pembilang, maka peningkatan bikarbonat akan
meningkatkan pH disebut alkalosis metabolik. Sedang penurunan bikarbonat
akan menurunkan pH disebut asidosis metabolik.
ASIDOSIS METABOLIK
Terjadi penurunan pH akibat konsentrasi HCO3- plasma turun.
Gejala :
Gangguan kardiovaskuler : vasodilatasi perifer, kontraksi otot jantung
terganggu ( pH < 7,1 ).
Gangguan neurologis
: kelelahan, coma.
Kompensasi tubuh :
Ginjal
: menahan HCO3- , ekskresi garam-garam asam, produksi
amonia meningkat.
ECF
: menurunkan ion H+ H+ masuk kedalam sel, diikuti K+
keluar dari intra sel hyperkalemia.
Pernafasan
: membuang CO2 hyperventilation.
Laboratorium
: pH < 7,35
Terapi :
Infus Ringer Lactate ( Na Lactate Na bicarbonat ).
Bicarbonas Natricus ( NaHCO3 ) : BE x BW x 0,3 =
PaCO2 = 40 mmHg
meq,
ALKALOSIS METABOLIK
Terjadi peningkatan pH akibat konsentrasi HCO3- plasma meningkat.
Sering disertai berkurangnya volume ECF dan hipokalemia.
Kompensasi tubuh :
Ginjal
ECF
Pernafasan
Terapi :
Responsif Chlorida : lar. Garam isotonik + KCl.
Alkalosis berat : lar. HCl.
ASIDOSIS RESPIRATORIK
Terjadi penurunan pH akibat konsentrasi CO2 meningkat.
Gejala: somnolen, stupor, coma (PaCO2 > 60 mmHg), flapping tremor,
vasodilatasi cerebrovascular (TIK meninggi).
Kompensasi tubuh :
Ginjal
: menahan HCO3-.
ECF
: meningkatkan H+ H+ keluar dari intrasel di ikuti K+
masuk ke intrasel.
Pernafasan
: membuang CO2 hyperventilation.
Laboratorium: PaCO2 > 45 mmHg
Terapi: causative.
pH < 7,35
PaO2 rendah.
ALKALOSIS RESPIRATORIK
Terjadi peningkatan pH akibat konsentrasi CO2 menurun.
Gejala : nafas pendek, kepala terasa ringan, palpitasi, parestesi, tetani,
syncope.
Kompensasi tubuh :
Ginjal
: membuang HCO3-.
ECF
: membuang H+ H+ masuk ke intrasel, diikuti K+ keluar
dari intrasel.
Pernafasan
: menahan CO2 --> hypoventilation.
Laboratorium : pH > 7,45
TERIMA KASIH