You are on page 1of 27

MATA KULIAH

ELEKTRONIKA 1
MATERI : STRUKTUR ATOM
DAN SEMIKONDUKTOR
PENGAMPU :
DANNY KURNIANTO, ST

1. KLASIFIKASI BENDA

Berdasarkan kemampuan menghantarkan


listrik.
Mudah menghantar
Konduktor

Benda
/
Materi

SemiKonduktor

Isolator

arus listrik,
memiliki banyak
elektron bebas

Bukan konduktor yg
baik dan bukan
isolator yg baik

Tidak bisa
menghantarkan
listrik, tidak
memiliki atau
sedikit elektron
bebas

Apa itu bahan


semikonduktor?
???

Harus tahu
struktur atom
bahan
semikonduktor!

Mengetahui
dan memahami
kerja bahan
semikonduktor

2. STRUKTUR ATOM

Model Atom Bohr

Atom tersusun dari inti atom (Nukleus) yang


dikelilingi elektron-elektron yang mengitari pada
setiap orbitnya masing-masing.

Setiap

orbit terdiri dari satu atau beberapa


suborbit, yang masing-masing dapat menampung
sejumlah tertentu elektron.
Keberadaan orbit, suborbit dan jumlah
maksimum elektron pada setiap orbit maupun
suborbit diperlihatkan pada tabel berikut ini:

Struktur atom bahan silikon

Mempunyai 14 proton dan 14 elektron yg


mengelilingi proton.

Struktur atom bahan Germanium

Memiliki 32 proton dan 32 elektron yang


mengelilingi proton

Level / Tingkat Energi


Setiap

orbit elektron menggambarkan level


energi tertentu.
Semakin tinggi level energinya maka semakin
besar energi.
Semakin jauh orbit elektron dari inti maka level
energinya makin tinggi dan energinya makin
besar.

Eksitasi Elektron

Eksitasi adalah keadaan dimana elektron


berpindah ke tingkat energi yg lebih tinggi.
Untuk bereksitasi dibutuhkan energi dari luar
seperti energi panas, cahaya, dan radiasi
lainnya.

Pita Energi
Pada

kondisi sebenarnya, atom-atom akan saling


mengikat dalam jumlah yang banyak.
Sehingga level-level energi dari atom-atom
tersebut akan saling berdekatan.
Level-level energi yang berdekatan tersebut akan
membentuk sebuah pita energi (energy band).
Secara umum, pita energi terbagi kedalam dua
daerah yang besar yaitu pita valensi dan pita
konduksi.
Elektron-elektron pada pita valensi terikat erat
dengan inti atom sedangkan elektron-elektron
pada pita konduksi dapat bergerak bebas atau
mudah terlepas dari inti atom.

Selisih

antara energi tertinggi pita valensi (Ev)


dengan energi terendah pita konduksi (Ec)
disebut sebagai celah energi (Eg).
Karakteristik celah energi inilah yang
mengelompokkan benda / materi menjadi
konduktor, isolator atau semikonduktor.

Pita energi dan celah energi pada konduktor

Pita energi dan celah energi pada isolator

Pita energi dan celah energi pada


semikonduktor

3. KRISTAL ATOM SILIKON DAN


GERMANIUM

Silikon dan Germanium adalah bahan


semikonduktor
Di

dalam tabel periodik unsur, maka silikon dan


germanium termasuk ke dalam golongan IVA.
Artinya memiliki 4 elektron valensi.
4 elektron valensi ini ikatannya dg inti atom tdk
kuat dan mudah lepas dengan sedikit energi dari
luar.
Untuk stabil secara kimia, atom silikon dan
germanium membutuhkan 8 elektron valensi
sehingga setiap atom akan bergabung dengan
atom yg lain untuk mencapai kondisi stabil.

Ketika

kondisi stabil terjadi maka atom silikon


dan germanium akan membentuk benda padat yg
disebut kristal.

Struktur 3 dimensi kristal atom silikon

Struktur 2 dimensi atom silikon

Kenaikan suhu menyebabkan terputusnya


ikatan kovalen
Jika

ada energi dari luar atau kenaikan suhu


maka gerakan atom-atom akan semakin
meningkat sehingga bisa menyebabkan beberapa
ikatan kovalen terputus.
Terputusnya ikatan kovalen mengakibatkan
terbentuknya elektron bebas yg berada pada pita
konduksi.
Pergerakan elektron bebas pada pita konduksi
akan menimbulkan arus elektron.

Bersamaan

dengan terlepasnya elektron ke pita


konduksi maka akan terbentuk hole pada pita
valensi.
Gerakan hole pada pita valensi akan
menimbulkan arus hole.
Pada semikonduktor murni (intrinsik) maka
jumlah elektron bebas sama dengan jumlah hole.

4. SEMIKONDUKTOR INTRINSIK
DAN EKSTRINSIK

Semikonduktor intriksik
Semikonduktor

yang belum mengalami


penyisipan oleh atom akseptor atau atom donor,
dengan kata lain semikonduktor murni.
Pada suhu tinggi ,elektron pada pita valensi
dapat berpindah menuju pita konduksi, dengan
menciptakan hole pada pita valensi.
Pengahantar listrik pada semikonduktor adalah
elektron dan hole.

Ada

2 kelemahan pada bahan semikonduktor


intriksik yaitu:
tidak terdapat cukup banyak elektron bebas
dan hole shg tidak menghasilkan arus yg
berguna seperti pada konduktor.
Masalah rekombinasi yaitu proses hilangnya
pembawa muatan karena kembali menyatu
dengan hole.
Untuk menghilangkan kelemahan tersebut, maka
perlu dilakukan doping pada bahan
semikonduktor tersebut.
Doping adalah penambahan atom atom
impuritas ( non tetravalent ) pada kristal untuk
menambah jumlah elektron bebas maupun hole.
Semikonduktor yg telah di dop disebut
semikonduktor ekstrintik.

Semikonduktor ekstrinsik
Semikonduktor

murni yg telah di doping dg bahan


pengotor (akseptor atau donor).
Karena proses doping, maka terbentuk 2 jenis
semikonduktor yaitu semikonduktor-N dengan
pembawa muatannya adalah elektron dan
semikonduktor-P dengan pembawa muatannya
adalah hole.
Semikonduktor N
o Menambahkan sejumlah kecil atom tak murni
pentavalen ke atom semikonduktor murni.
o Misalnya unsur fosfor, arsen atau antimoni,
yang memiliki orbit valensi dengan lima
elektron.

Penambahan atom donor ini akan menambah


jumlah elektron bebas tanpa meningkatkan
jumlah hole.
Pembawa muatan mayoritas adalah elektron
dan pembawa muatan minoritas adalah hole.

Semikonduktor P
o Menambahkan sejumlah kecil atom tak murni
trivalen ke dalam semikonduktor murni.
o Misalnya Boron, Galium dan Indium. Unsurunsur tersebut semuanya memiliki tiga
elektron valensi.
o Meningkatkan jumlah hole tanpa
meningkatkan jumlah elektron.
o Pembawa muatan mayoritas adalah hole dan
pembawa muatan minoritas adalah elektron.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

You might also like