Professional Documents
Culture Documents
1/6
Ilmu Statika
Ilmu Statika: adalah ilmu yang mempelajari
tentang kesetimbangan benda,
termasuk gaya-gaya yang bekerja pada
sebuah benda agar benda
tersebut dalam keadaan setimbang.
2/6
STATIKA
Gaya ( F ) :
Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan benda
diam menjadi bergerak atau sebaliknya dari
bergerak menjadi diam
Contoh :gaya tarik,gaya gesek,gaya lentur dll.
3/6
Gaya biasanya
disimbolkan dengan huruf F
Satuan gaya adalah Newton.
Yaitu perkalian antara besarnya massa /m= ( kg )
dengan perpanjangan a ( m/det2).
F = m x a.
HUKUM NEWTON
Hukum 1 Newton
Hukum 1 Newton berbunyi: Benda
yang dalam keadaan diam akan
mempertahankan keadaannya untuk tetap
diam dan benda yang sedang bergerak
lurus beraturan akan cenderung
mempertahankan keadaannya untuk
bergerak lurus beraturan dalam arah yang
sama selama tidak ada gaya yang bekerja
padanya.
Teknologi dan Rekayasa
Hukum 2 Newton
Hukum 2 Newton berbunyi Percepatan
sebuah benda yang diberi gaya adalah
sebanding dengan besar gaya dan
berbanding terbalik dengan massa benda
Hukum 3 Newton
Hukum 3 Newton berbunyi Setiap ada
gaya aksi, maka akan selalu ada gaya
reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya
berlawanan.
.
Penjelasan hukum 3 Newton
Hukum 3 Newton menjelaskan bahwa
setiap ada gaya aksi akan timbul gaya
reaksi yang besarnya sama tetapi
arahnya berlawanan.
Ciri gaya aksi reaksi :
* besarnya sama.
* arah berlawanan.
* bekerja pada benda yang berlainan.
ARAH GAYA
Gaya merupakan besaran vektor, yaitu besaran yang
memiliki besar dan arah. Karena merupakan besaran
vektor, maka gaya dapat dilukiskan dengan diagram
vektor, yaitu sebuah anak panah
Contoh :
Sebuah gaya F1 yang berarah ke kanan dan besarnya 4 N
dilukiskan dengan diagram vektor yang panjangnya 2 cm,
seperti pada gambar
Penyelesaian
Besar gaya 4 N dilukiskan dengan panjang 2 cm, artinya
besar gaya 2 N dilukiskann dengan panjang 1 cm. Atau 1
cm mewakili 2 N
RESULTAN GAYA
Resultan gaya searah
CONTOH SOAL
Dua orang anak mendorong sebuah lemari dengan gaya searah masing-masing
25N dan 33 N. Berapakah resultan gaya kedua anak tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
F1 = 25 N
F2 = 33 N
Ditanyakan:
R = . . .?
Jawab:
Kedua anak tersebut mendorong lemari sehingga kedua gaya yang diberikan
searah.
R = F1 + F2
R = 25 + 33
R = 58 N
Jadi, resultan gaya kedua anak adalah 58 N.
Teknologi dan Rekayasa
CONTOH SOAL
LATIHAN SOAL
1. Tiga buah gaya segaris dan searah masing-masing
besarnya 2 N, 5 N, dan 10 N.
Tentukan resultan gaya-gaya tersebut!
2. Perhatikan gambar di bawah ini!
R2 = R1 + K3
= K1 + K2 + K3
LATIHAN SOAL
Tentukan resultan dari gaya-gaya berikut dengan metode grafis dan
analisis.
Empat gaya K1, K2, K3 dan K4 dengan besar dan arah seperti pada
gambar. Tentukan resultan dari gaya-gaya berikut dengan metode
polygon
TEGANGAN
Tegangan adalah reaksi yang timbul di seluruh bagian
spesimen dalam rangka menahan beban yang
diberikan. Bila penampangnya kecil itu dijumlah hingga
mencapai penampang spesimen, maka jumlah gaya per
satuan luas yang muncul di dalam bahan itu harus
menjadi sama dengan beban dari luar
: Tegangan (N/m2)
F : gaya (Newton)
A : luas (m2)
MACAM-MACAM TEGANGAN
Tegangan timbul akibat adanya tekanan, tarikan,
bengkokan, dan reaksi. Pada pembebanan tarik terjadi
tegangan tarik, pada pembebanan tekan terjadi tegangan
tekan, begitu pula pada pembebanan yang lain
a. Tegangan Normal
b. Tegangan Tarik
c. Tegangan Tekan
d. Tegangan Geser
e. Tegangan Lengkung
f. Tegangan Puntir
Teknologi dan Rekayasa
A. TEGANGAN NORMAL
Tegangan normasl terjadi akibat adanya reaksi yang
diberikan pada benda. Jika gaya dalam diukur dalam N,
sedangkan luas penampang dalam m2, maka satuan
tegangan adalah N/m2 atau dyne/cm2.
B. TEGANGAN TARIK
Tegangan tarik
pada umumnya
terjadi pada
rantai, tali, paku
keling, dan lainlain. Rantai yang
diberi beban W
akan mengalami
tegangan tarik
yang besarnya
tergantung pada
beratnya.
Teknologi dan Rekayasa
C. TEGANGAN TEKAN
Tegangan tekan terjadi bila suatu batang diberi gaya F
yang saling berlawanan dan terletak dalam satu garis
gaya. Misalnya, terjadi pada tiang bangunan yang belum
mengalami tekukan, porok sepeda, dan batang torak.
Tegangan tekan dapat ditulis:
D. TEGANGAN GESER
Tegangan geser terjadi jika
suatu benda bekerja
dengan dua gaya yang
berlawanan arah, tegak
lurus sumbu batang, tidak
segaris gaya namun pada
penampangnya tidak
terjadi momen. Tegangan
ini banyak terjadi pada
konstruksi. Misalnya:
sambungan keling,
gunting, dan sambungan
baut
Teknologi dan Rekayasa
E. TEGANGAN LENGKUNG
Misalnya, pada
poros-poros mesin
dan poros roda yang
dalam keadaan
ditumpu. Jadi,
merupakan tegangan
tangensial. Tegangan
lengkung pada
batang rocker arm
F. TEGANGAN PUNTIR
Tegagan puntir sering terjadi pada poros roda
gigi dan batang-batang torsi pada mobil, juga
saat melakukan pengeboran. Jadi, merupakan
tegangan trangensial.
POROS RODA
TRANSMISI
CONTOH SOAL:
Sebuah batang dengan diameter 8 cm mendapat beban
tarik sebesar 10 ton. Berapakah besarnya tegangan tarik
yang timbul?
MOMEN
Momen gaya F terhadap titik pusat O adalah hasil kali
antara besarnya gayaF dengan
jarak garis gaya, ke titik pusat O. Besarnya momen
tergantung dari besarnya gayaF dan jarak
garis gaya terhadap titik putarnya (L). Dalam bidang
teknik mesin momen sering terjadi pada
saat mengencangkan mur atau baut, pengguntingan
pelat, sistem pegas, dan sebagainya
Dimana F = gaya, d= jarak gaya terhadap titik pusat, dan M = Momen gaya.
Dalam satuan SI (standar international), momen memiliki satuan Newton
meter (N.m)
Jika terdapat beberapa gaya yang tidak satu garis kerja seperti
gambar di bawah maka momen gayanya adalah jumlah dari
momen gaya-momen gaya itu terhadap titik tersebut
Contoh Momen.
Poros
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk
meneruskan tenaga melalui putaran
mesin. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti
cakra tali, puli sabuk mesin, piringan
kabel, tromol kabel, roda jalan, dan roda gigi,
dipasang berputar terhadap poros dukung
yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung
yang berputar.
Contoh sebuah
poros dukung yang berputar, yaitu poros roda
kereta api, as gardan, dan lain-lain.
Teknologi dan Rekayasa
Macam-macam poros
1.Gandar
Gandar merupakan poros yang tidak
mendapatkan beban puntir, fungsinya
hanya sebagai penahan beban, biasanya
tidak berputar. Contohnya seperti
yang dipasang pada roda-roda kereta barang,
atau pada as truk bagian depan
2.Spindle
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin
perkakas, di mana beban utamanya berupa puntiran, disebut
spindle. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah
deformasinya harus kecil dan bentuk
serta ukurannya harus teliti.
3.Poros transmisi
Poros transmisi berfungsi untuk
memindahkan tenaga mekanik salah
satu elemen mesin ke elemen mesin yang
lain. Poros transmisi mendapat
beban puntir murni atau puntir dan lentur
yang akan meneruskan daya ke
poros melalui kopling, roda gigi, puli sabuk
atau sproket rantai, dan lain-lain.
Transmissi
Jenis Penggerak Roda Gigi
Bentuk dasar geometrisnya sama dengan roda gigi lurus, tetapi arah alur profil
giginya mempunyai kemiringan terhadap sumbu putar. Selain untuk posisi
sumbu yang sejajar, Roda Gigi miring dapat digunakan pula untuk pemasangan
sumbu bersilangan. Dengan adanya kemiringan alur gigi, maka perbandingan
kontak yang terjadi jauh lebih besar dibanding Roda gigi lurus yang seukuran,
sehingga pemindahan putaran maupun beban pada gigi-giginya berlangsung
lebih halus. Sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada putaran tinggi dan
beban besar
Transmissi
Jenis Penggerak Rantai
Pemakaian komponen penggerak dengan
roda gigi mewajibkan jarak antara nokenas dan kruk-as harus pendek dan biasanya
di gunakan pada mesin motor jenis OHV
(overhead valve). Karena kerja dari
komponen ini saling bertautan antar gigi
yang akan menimbulkan suara berisik,
maka roda gigi di buat miring dan biasanya
roda gigi noken-as di buat dari bahan
sintetis. -
Roller chain
detachable link chain
Silent chain
Transmissi
Jenis Penggerak Sabuk
Bantalan
Bantalan diperlukan untuk menumpu poros
berbeban, agar dapat berputar atau
bergerak bolak-balik secara kontinyu serta
tidak berisik akibat adaya gesekan. Posisi
bantalan harus kuat, hal ini agar elemen
mesin dan poros dapat bekerja dengan
sempurna.
BANTALAN
Bantalan luncur
A. Bantalan luncur Radial
Bantalan Radial atau disebut jurnal bearing, dimana arah beban yang
ditumpu bantalan adalah tegak lurus terhadap sumbu poros. Bantalan ini
untuk mendukung gaya radial dari batang torak saat berputar.
Konstruksinya terbagi / terbelah menjadi dua agar dapat dipasang pada
poros engkol..
85
Bantalan gelinding
Di mana terjadi gesekan gelinding antara
bagian yang
berputar dengan yang diam melalui
elemen gelinding seperti rol atau rol
jarum
Bearing ini mempunyai alur dalam pada
kedua cincinnya. Karena memiliki alur,
maka jenis ini mempunyai kapasitas
dapat menahan beban secara ideal pada
arah radial dan aksial. Maksud dari
beban radial adalah beban yang tegak
lurus terhadap sumbu poros, sedangkan
beban aksial adalah beban yang searah
sumbu poros.
Teknologi dan Rekayasa
Bantalan radial, di mana arah beban yang ditumpu bantalan tegak lurus
sumbu poros.
96
Bantalan aksial, di mana arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu
poros.
97