You are on page 1of 34

LOGO

PERSIAPAN KOLAM
Sri Astutik
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan
Banyuwangi, 2014
1

BIODATA
NAMA
:
JABATAN :
ALAMAT
INSTANSI
NO.HP
:

SRI ASTUTIK
INSTRUKTUR MUDA
: GGM BLOK L-5 BWI
: BPPP BANYUWANGI
081 249 58 324

Find the baby

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU) :


Setelah mengikuti mata diklat ini peserta
diharapkan dapat menyiapkan kolam budidaya
ikan dengan benar
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta
diharapkan dapat :

1. Melakukan persiapan kolam tanah


2. Melakukan persiapan kolam
semen/tembok
3. Melakukan persiapan kolam terpal

KERAGAAN BUDIDAYA LELE


1. Kawasan sentra budidaya lele pada awalnya berkembang di
P.Jawa, kemudian menyebar ke P. Sumatera, Kalimantan
dan saat ini hampir diseluruh wilayah Indonesia
2. Produksi nasional didominasi oleh Jatim, jabar,Jateng, DIY
3. Teknologi budidaya sudah dikuasai dengan tingkat
produktivitas 1- 3 ton/100 m2 (Uk.konsumsi 100-150 gr/ek)
4. Sudah dikembangkan berbagai produk olahan lele (abon,
nuget, sosis, dendeng, dll)
5. Pasar dalam negeri belum dapat terpenuhi (dominan untuk
pecel lele dan restoran padang) dengan harga relatif stabil
6. Komoditas ekspor (taiwan, singapura, hongkong. Jepang,
belanda, Perancis, italia, USA, Turki, E. Arab, Afrika selatan)

PERMASALAHAN :
Bukan pada ketahanan pangan (food security) tetapi
lebih kepada keamanan pangan (food safety) dan
citra pangan (food image)
PEMECAHAN :
budidaya lele tidak boleh dilakukan pada:
- Kolam comberan
- Kolam tempat pembuangan limbah RT/septic tank.
- Memberi pakan bangkai, kotoran hewan dan lainlain secara langsung tanpa melalui proses
keamanan pakan dan kesehatan terlebih dahulu.

PERSIAPAN KOLAM

Kontruksi Kolam
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan kolam lele yaitu :
topografi, elevasi lahan, vegetasi, tekstur tanah, sumber air.

Konstruksi Kolam Konstruksi Kolam


tanah
terpal

Konstruksi Kolam
beton

1. Kolam Tanah
kolam yang paling ideal (plankton tumbuh
secara subur)
Plankton : pakan alami bagi lele yang
sangat menunjang pertumbuhan lele.
Pakan alami sangat diperlukan saat-saat
awal benih lele ditebarkan (pakan starter),
yakni ketika lele belum diberi pakan buatan
(pabrikan)

Persiapan Kolam tanah


1.

PENGERINGAN , bertujuan :
membasmi hama dan penyakit,
menghilangkan senyawa atau gas-gas beracun,
aerasi tanah menjadi baik,
meningkatkan tekstur tanah,
meningkatkan pH,
membunuh serangga dan bakteri yang berbahaya
bagi ikan
mengistirahatkan lahan.
Proses selama 2 7 hari ( tanah retak )

2. PENGOLAHAN DASAR KOLAM


Tujuan :
a. Menggemburkan tanah,
b. Proses pengudaraan dalam tanah berlangsung
sempurna,
c. Mempercepat proses penguraian senyawasenyawa organik dalam tanah,
d. membuang gas-gas beracun ke udara (H2S, NH3)
Dilakukan pada tanah yang mulai mengering
Alat : cangkul, bajak, traktor
Sekaligus perbaikan kemalir dan kobakan

3. PENGANGKATAN LUMPUR HITAM


Tujuan : Membuang tanah yang mengandung H2S dan
NH3 (pH asam)
Cara : dicangkul 5-10 cm, diangkat dan dipindahkan
ke luar kolam
4. PERBAIKAN PEMATANG DAN SALURAN AIR
Jika ada yang rusak dan mencegah kebocoran
pematang
Bocor : Penyumbatan dengan tanah/ijuk
Perbaikan saluran air bertujuan agar pemasukan air
berjalan lancar

5. PENGAPURAN
Tujuan: membunuh hama, parasit, penyakit ikan
Kapur pertanian (CaCO3) atau dolomit dalam
bentuk CaMg (CO3)2
Cara : kapur disebar merata di permukaan
tanah , dengan dosis 60 200 gram/m2
(tergantung pH tanah). Semakin rendah pH
tanah semakin banyak
Selesai pengapuran, tanah dasar kolam di balik
dengan cangkul

6. PEMUPUKAN
Tujuan :
Menyediakan media tempat tumbuh pakan alami dan
unsur hara bagi plankton yang menjadi pakan bagi
ikan lele.
Jenis pupuk :
Kotoran ternak dosis 150 g/m2, keuntungan :
1. Mengandung nutrien lengkap
2. Menghasilkan bakteri, zoo dan phytoplankton
3. Meningkatkan struktur tanah dan kesuburan kolam
Pupuk urea 15 g/m2, dan TSP 10 g/m2 dosis
disesuaikan dengan kesuburan kolam.

LOGO

PERSIAPAN KOLAM
Sri Astutik
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan
Banyuwangi, 2014
15

7. PENGISIAN AIR KOLAM


Diisi air dengan ketinggian air 40-50 cm
Waktu penebaran benih ikan, air kolam
dipertahankan pada ketinggian semula
karena ukuran benih masih kecil.
Dengan bertambahnya ukuran dan berat
lele, air dinaikkan hingga 100 150 cm
(tergantung konstruksi dan ketinggian
kolam)

2. KOLAM SEMEN
Kelebihan : lebih kuat menahan rembesan air,
lebih permanen, dan kolam tampak lebih
rapi.
Kekurangan : biaya lebih mahal dan
pengerjaannya membutuhkan waktu lebih
lama.
Persiapan awal : pembersihan lumpur /
kotoran/lumut, pengeringan, pengapuran,
pengisian air, pemupukan.

3. Kolam Terpal
Penemu : Bpk. Mujarob, 1999 di Bekasi Jabar
Kelebihan :
praktis, efisien, dan dapat dibuat di atas lahan
terbatas, proses pembuatannya mudah dan
cepat, biaya relatif lebih murah
Lokasi Pembuatan Kolam Terpal :
di lahan terbatas dan di atas semua tipe tanah
Perlu pertimbangan teknis dan sosial ekonomi

18

Pertimbangan teknis
1. Ada sumber air
Air sumur, PAM, air hujan, air sungai, saluran
irigasi, waduk, danau
2. Ketinggian lokasi, 0-700 m dpl
3. Segmen ikan ketinggian kolam
4. Dasar tanah rata dan kerangka tidak tajam,
dasar tanah tidak rata diberi pelepah batang
pisang/sekam, berfungsi : meratakan tanah
dan menstabilkan suhu
5. Penampungan limbah yang dibuang
19

Pertimbangan sosial-ekonomi
a) Lokasi bukanlah lokasi sengketa
b) Dekat dengan daerah pengembangan budidaya ikan
c) Tersedia sarana dan prasaran trasportasi
d) Adanya alat dan bahan disekitar lokasi
(pengadaanya mudah)
e) Pasar cukup terbuka untuk menampung produksi,
baik lokal maupun ekspor, serta harga yang cukup
memadai.
f) Lokasi cukup aman dari berbagai gangguan
g) Adanya sumber energi listrik
h) Adanya dukungan dari pihak-pihak terkait, misalnya
permodalan dan lain-lain
20

Jenis-jenis Kolam Terpal


Berdasarkan penempatan terpal :
1. Kolam terpal yang dibuat di atas permukaan tanah,
dan
2. Kolam terpal yang dibuat di bawah permukaan tanah
Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan

21

Bentuk Kolam
Bentuk kolam : empat persegi panjang.
Umumnya, terpal plastik yang dipilih
berukuran 6 x 8 meter. Ukuran tersebut
cukup untuk membuat kolam ukuran 3 x 5
meter atau 4 x 6 meter
Kedalaman Air dan Ketinggian Dinding Kolam

Tinggi air 1 meter


Tinggi dinding kolam menyesuaikan dengan
tinggi air, misalnya 1,25 meter
22

Lubang Saluran Air


Umumnya kolam terpal tidak menggunakan
lubang pemasukan dan pembuangan air.
Untuk pemasukan dan pengeluaran air
cukup menggunakan pompa diesel
Kamalir
Dasar kolam bagian tengah
dibuatkan got atau kamalir
berbentuk huruf'T'
(sebelum dilapisi terpal)
23

Penyangga Dinding Kolam


Dinding kolam terpal adalah terpal plastik itu sendiri.
Agar berfungsi sbg dinding kolam,harus dibuatkan
penyangga dinding.
Beberapa pilihan bahan baku untuk penyangga dinding,
al : bambu, papan kayu, batako, asbes, dan karung
berisi tanah /pasir yang disusun rapat di sekeliling
kolam.
Bahan baku untuk penyangga dinding disesuaikan
dengan budget atau anggaran keuangan yang ada.
Yang perlu diperhatikan : dalam pembuatan penyangga
dinding adalah memastikan tidak ada bagian
penyangga dinding yang dapat merusak atau merobek
terpal, seperti tonjolan atau paku yang menyembul.
24

TAHAPAN PEMBUATAN KOLAM TERPAL


Ratakan tanah sekaligus
bersihkan dari bendabenda yang bisa
merobek/merusak terpal

Buat patok setiap sudut


dengan ukuran panjang 4
m, lebar 3 m, tinggi 0.75-1
m

25

TAHAPAN PEMBUATAN KOLAM TERPAL


Pasang batang bambu setiap 1
m, menghubungkan panjang
dan lebar kolam dan agar
rangka kolam lebih kuat
pemasangan nya bisa lebih
rapat jaraknya
Pasang terpal membentuk
segi empat di dalam rangka
dan sebelumnya,
isi dasar kolam dengan
sekam/ serbuk gergaji
dengan ketebalan 15 cm
26

TAHAPAN PEMBUATAN KOLAM TERPAL


Ikat ujung terpal dengan kuat
menggunakan kawat ke patok
bamboo

Pasang pipa untuk saluran


pembuangan maupun
ketika kolam kelebihan air
pada saat hujan

27

KEGIATAN PEMBUATAN KOLAM TERPAL

MEMBERSIHKAN LAHAN

KOLAM SIAP DIGUNAKAN

MEMBUAT PATOK

MEMASANG TERPAL

MEMBUAT DINDING

PEMBERIAN SEKAM

28

KEGIATAN PEMBUATAN KOLAM TERPAL

MEMBERSIHKAN LAHAN

PENGISIAN AIR

MEMASANG DINDING

PEMBERIAN SEKAM

PEMBUATAN PINTU PENGELUARAN

PEMASANGAN TERPAL

29

Tabel 1. Kelebihan dan Kelemahan Bentuk dan Bahan Kolam Terpal


No. Bentuk dan Bahan

Kelebihan

1.

Kolam terpal
di atas
permukaan tanah

2.

Kolam terpal di
bawah permukaan
tanah

Kelemahan

Praktis dan mudah


- Suhu kurang
Investasi kecil
- Bila tidak kokoh/ kuat akan
tidak mudah kena banjir
mudah jebol
Mudah dilakukan pengeringan dan
pembersihan
- Mudah disifon untuk mengeluarkan
timbunan sisa pakan dan kotoran
didasar kolam
- Mudah dilakukan pemanenan
- Mudah dipindahkan
Kolam lebih kuat
Tidak mudah rusak
Lebih mudah mengisi air
Suhu lebih stabil

- Mudah terkena banjir


- Sulit membuat saluran
pembuangan
- Sulit melakukan pengeringan
- Sulit melakukan sifon untuk
di dasar kolam
- Investasi lebih besar
- Rawan serangan predator
- Sulit dilakukan pemanenen
- Sulit dipindahkan
30

Tabel 1. Kelebihan dan Kelemahan Bentuk dan Bahan Kolam Terpal


No. Bentuk dan Bahan

Kelebihan

Kelemahan

Mudah dan praktis


Biaya pembuangan
lebih murah
Dapat dibangun dilahan sempit
Mudah dipindahkan
Mudah dibongkar
Mudah dilakukan pemanenan
Mudah dibersihkan dan
dikeringkan

- Jika tidak kokoh/ kuat


mudah jebol
- Tidak tahan lama, terutama
di daerah rayap

3.

Kolam terpal dengan


kerangka bambu atau
kayu

4.

Kolam terpal dengan


kerangka besi atau
pipa Ledeng

- Relatif praktis dapat dibangun


dilahan sempit
- Mudah dipindahkan
- Mudah dibongkar
- Lebih kokoh/kuat
- Tahan lama
- Mudah dilakukan pemanenan
- Mudah dilakukan pembersihan
dan pengeringan

- Biaya relatif mahal


- relatif sulit dalam
pembuatan
- Bila berkarat dapat
merusak terpal

31

5.

6.

Kolam terpal
dengan dinding
batako

Mudah dan praktis


- Mudah jebol
Mudah dipindahkan
- Pada sela-sela batako
Mudah dilakukan pemanenan
hewan-hewan kecil,
Mudah dilakukan
yang kemungkinan
pembersihan dan
menjadi perusak terpal
pengeringan
- Dibutuhkan banyak
batako
- Relatif mahal

Kolam terpal dengan - Kolam lebih kuat, tidak


Dinding tanah
mudah rusak
- Mudah mengisi air
- Suhu air lebih stabil

- Mudah terkena banjir


- lebih sulit membuat
saluran pembuangan,
terutama kolam di
bawah permukaan
tanah
- Rawan predator
- Relatif sulit melakukan
pemanenan
- Relatif sulit melakukan
pembersihan dan
pengeringan
- Relatif mahal

32

7.

Kolam beton
atau kolam
tanah berlapis
terpal

- Kolam lebih kuat, tidak


mudah rusak
- Lebih mudah mengisi air
- Suhu air lebih stabil

- Mudah terkena
banjir
- Lebih sulit membuat
saluran
pembuangan,
terutama kolam
dibawah
permukaan tanah
- Rawan predator
- Relatif sulit
melakukan
Pemanenan
- Relatif sulit
melakukan
pembersihan dan
pengeringan
- Relatif mahal

33

i
r
TeFor
k
a
m yo u r
h
i
i
s
t
n
a
e
t
t
a

on
34

You might also like