You are on page 1of 38

PERBANDINGAN SNI GEMPA

TAHUN 2002 DENGAN SNI


GEMPA TAHUN 2012
KELOMPOK 3 :
AKHMAD RIFAI

FAHREZA FIKRI

ANASTASIA MAYA

NURHIDAYAH

ANIS FAJAR SAJATI

SITI AISYAH

BEVIANTO DEMAS

THETA MARGARITIFERA

UNI HANDAYANI

TUJUAN
1. Mengetahui perbedaan beban gempa antara SNI 2002 dengan SNI 2012 .
2. Mengetahui perbedaan analisa gempa statis linear SNI 2002 dengan SNI
2012.

Perbedaan SNI Gempa 2002 dan 2012


1. Ketentuan Umum
2. Pembagian Wilayah Kegempaan
3. Jenis Tanah dan Perambatan Gelombang Gempa
4. Wilayah Gempa dan Spektrum Respons
5. Analisis Gempa Statis Linier
6. Kombinasi Pembebanan
7. Simpangan Antar Lantai pada Analisis Statis

BEBAN GEMPA
PETA WILAYAH
GEMPA

PERCEPATAN
GERAK TANAH

WAKTU GETAR
ALAMI

RESPON GEMPA

BEBAN GEMPA

KOMBINASI
PEMBEBANAN

KETENTUAN UMUM
Berdasarkan SNI 03-1726-2002

Faktor Keutamaan Kategori Gedung


Dan Bangunan

BERDASARKAN SNI 03-1726-2012

Faktor Keutamaan Kategori Resiko


Bangunan Gedung dan Non Gedung

FAKTOR KEUTAMAAN GEMPA

JENIS TANAH DAN PERAMBATAN GELOMBANG GEMPA


Berdasarkan SNI 03-1726-2002

JENIS TANAH DAN PERAMBATAN GELOMBANG GEMPA


Berdasarkan SNI 03-1726-2012

Perbedaan Cara Analisa Respon


Gempa Rencana
Berdasarkan SNI 03-1726-2002
Pada pembagian wilayah kegempaannya. Di dalam zona gempa SNI 2002
mengganggap semua daerah di setiap
kota memiliki respons spektra yang
sama. Tetapi pada kenyataannya
setiap daerah atau dalam lingkup yang
kecil misalnya setiap kecamatan pada
suatu
kabupaten
tidak
memiliki
respons spektra yang sama.

Berdasarkan SNI 03-1726-2012


Setiap tempat atau setiap lokasi
dengan koordinat lintang dan bujurnya
memiliki
respons
spektra
yang
berbeda.
Karena
wilayah
gempa
ditentukan berdasarkan parameter
gerak tanah Ss (percepatan batuan
dasar pada periode pendek 0,2 detik)
dan S1 (percepatan batuan dasar pada
periode 1 detik). Sehingga respon
spektra yang terbentuk berbeda pada
setiap tempat.

WILAYAH GEMPA DAN SPEKTRUM RESPON


Berdasarkan SNI 03-1726-2002

PETA WILAYAH GEMPA SNI 2002

WILAYAH GEMPA DAN SPEKTRUM RESPON


Berdasarkan SNI 03-1726-2012

PETA WILAYAH GEMPA SNI 2012

PETA WILAYAH GEMPA SNI 2012

PETA WILAYAH GEMPA SNI 2012

PETA WILAYAH GEMPA SNI 2012

PETA WILAYAH GEMPA SNI 2012

Perbandingan Respons Spektrum Gempa

PERBANDINGAN RESPON SPEKTRUM GEMPA


Perbandingan respons gempa rencana dapat dilihat pada grafik, sehingga dapat
disimpulkan bahwa faktor respons gempa pada T > 0,5 detik berdasarkan standar
kegempaan SNI 2002 dan SNI 2012 memiliki besar dan bentuk lekukan yang relatif
sama. Perbedaan faktor respons gempa terletak pada 0,2 detik > T berdasarkan
SNI 2012 memiliki nilai lebih besar daripada SNI 2002 dan pada 0,2 detik < T < 0,5
detik berdasarkan SNI 2002 memiliki nilai lebih besar daripada SNI 2012.

ANALISA GEMPA STATIS LINEAR PROSEDUR GAYA LATERAL


Berdasarkan SNI 03-1726-2002

ANALISA GEMPA STATIS LINEAR PROSEDUR GAYA LATERAL


Berdasarkan SNI 03-1726-2012

ANALISA GEMPA STATIS LINEAR PROSEDUR GAYA LATERAL


Berdasarkan SNI 03-1726-2012

ANALISA GEMPA STATIS LINEAR PROSEDUR GAYA LATERAL


Berdasarkan SNI 03-1726-2012

ANALISA GEMPA STATIS LINEAR PROSEDUR GAYA LATERAL


Berdasarkan SNI 03-1726-2012

Perbandingan Distribusi Gaya Geser


Berdasarkan Statik Ekivalen SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-1726-2012

KOMBINASI PEMBEBANAN

SNI 2002
faktor-faktor dan kombinasi beban
untuk beban mati, beban hidup
dan beban gempa adalah:
1. 1,4 DL
2. 1,2 DL + 1,6 LL
3. 1,2 DL + 1,0 LL 0,3 EX
1,0 EY
4. 1,2 DL + 1,0 LL 1,0 EX
0,3 EY
5. 0,9 DL 0,3 EX 1,0 EY
6. 0,9 DL 1,0 EX 0,3 EY

SNI 2012
Karena, memiliki kategori desain seismik D dan SDS = 0,58.
Sehingga kombinasi pembebanan-nya menjadi seperti berikut:
1. 1,4 DL
2. 1,2 DL + 1,6 LL
3. 1,2 DL + 1,0 LL 0,3 ( QE + 0,2SDS DL) 1,0 ( QE +
0,2SDS DL)
4. 1,2 DL + 1,0 LL 1,0 ( QE + 0,2SDS DL) 0,3 ( QE +
0,2SDS DL)
5. 0,9 DL 0,3 ( QE - 0,2SDS DL) 1,0 ( QE - 0,2SDS DL)
6. 0,9 DL 1,0 ( QE - 0,2SDS DL) 0,3 ( QE - 0,2SDS DL)

SIMPANGAN ANATAR LANTAI


Berdasarkan SNI 03-1726-2002 pada Analisis Statis
Simpangan antar lantai berdasarkan kinerja batas layan (s) SNI 03-1726-2002 pasal 8.1,
dihitung dari simpangan struktur gedung tidak boleh melampaui 0,03 kali tinggi tingkat
yang bersangkutan atau 30 mm, bergantung yang nilainya lebih kecil. Sedangkan
simpangan antarlantai berdasarkan kinerja batas ultimit (m) SNI 03-1726- 2002 pasal 8.2,
dihitung dari simpangan struktur gedung akibat pembebanan gempa dikalikan dengan
faktor pengali untuk struktur gedung beraturan = 0,7 R. Untuk memenuhi syarat kinerja
batas ultimit, simpangan antarlantai tidak boleh melampaui 0,02 kali tinggi tingkat.

ANALISA GEMPA STATIS LINEAR PROSEDUR GAYA LATERAL


Berdasarkan SNI 03-1726-2012 pasal 8.2
Kinerja batas ultimit struktur gedung ditentukan oleh simpangan dan simpangan antartingkat maksimum struktur gedung akibat pengaruh Gempa Rencana dalam kondisi
struktur gedung di ambang keruntuhan, yaitu untuk membatasi kemungkinan terjadinya
keruntuhan struktur gedung yang dapat menimbulkan korban jiwa manusia dan untuk
mencegah benturan berbahaya antar-gedung atau antar bagian struktur gedung yang
dipisah dengan sela pemisah (sela delatasi). Sesuai Pasal 4.3.3 simpangan dan simpangan
antar-tingkat ini harus dihitung dari simpangan struktur gedung akibat pembebanan gempa
nominal, dikalikan dengan suatu faktor pengali sebagai berikut :

SIMPANGAN ANTAR LANTAI


Berdasarkan SNI 03-1726-2012 pada Analisis Statis

Penentuan simpangan antar lantai tingkat desain ( ) harus dihitung sebagai


perbedaan defleksi pada pusat massa di tingkat teratas dan terbawah yang ditinjau.
Lihat Gambar 5. Apabila pusat massa tidak terletak segaris dalam arah vertikal, diijinkan
untuk menghitung defleksi di dasar tingkat berdasarkan proyeksi vertikal dari pusat
massa tingkat di atasnya. Jika desain tegangan ijin digunakan, harus dihitung
menggunakan gaya gempa tingkat kekuatan yang ditetapkan dalam Pasal 7.8 tanpa
reduksi untuk desain tegangan ijin.

Bagi struktur yang dirancang untuk kategori desain seismik C,D, E atau F yang memiliki
ketidakberaturan horisontal Tipe 1a atau 1b pada Tabel 10, simpangan antar lantai
desain, , harus dihitung sebagai selisih terbesar dari defleksi titik-titik di atas dan di
bawah tingkat yang diperhatikan yang letaknya segaris secara vertikal, di sepanjang

Simpangan Antarlantai Berda- sarkan


SNI 03-1726-2012 pada Analisis Statis

Simpangan antarlantai berdasarkan SNI 03-1726-2012 pasal 7.8.6, dihitung sebagai


defleksi pusat massa di tingkat teratas dan terbawah yang ditinjau. Defleksi pusat
massa di tingkat x harus ditentukan dengan persamaan = . Nilai Cd
merupakan faktor pembesaran defleksi, untuk rangka beton bertulang pemikul momen
menengah adalah 4,5. Sedangkan nilai Ie merupakan faktor keutamaan gempa yaitu 1.
Untuk memenuhi syarat kinerja batas ultimit, simpangan antarlantai tidak boleh

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil studi analisis dan proses komparasi terhadap desain gedung dengan
menggunakan SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-1726-2012 adalah :

1. Faktor respons spectrum gempa berdasarkan standar kegempaan SNI 2012 lebih besar
daripada SNI 2002.

2. Pada analisis gempa statis linier, didapatkan hasil gaya geser nominal yang dihasilkan
analisis statik ekivalen dan simpangan antarlantainya berdasarkan SNI 2012 lebih besar
dibandingkan dengan SNI 2002. Serta kombinasi pembebanan berdasarkan SNI 2012 memiliki
koefisien yang lebih besar dibandingkan dengan SNI 2002 akibat dari pengaruh beban gempa.

KESIMPULAN
3. Kekurangan SNI Gempa 2002 adalah menganggap semua daerah disetiap kota memiliki
respon spectra yang sama, sedangkan pada SNI gempa 2012 wilayah gempa ditentukan
berdasarkan parameter gerak tanah sehingga repon spectra yang terbentuk berbeda di
setiap tempat.

4. Kombinasi pembebanan pada SNI 2012 memiliki koefisien yang lebih besar dibandingkan
dengan SNI gempa 2002 akibat dari pengaruh beban gempa.

You might also like