You are on page 1of 18

ASUHAN KEPERAWATAN

ANAK DENGAN MASALAH


SINDROM NEFROTIK

By. Nunink Tri Nur

PENGERTIAN
Sindrom Nefrotik adalah Status klinis yang
ditandai dengan peningkatan permeabilitas
membran glomerulus terhadap protein, yang
mengakibatkan kehilangan protein urinaris yang
massif (Donna L. Wong, 2004).
Sindrom Nefrotik merupakan kumpulan gejala
yang disebabkan oleh injuri glomerular yang
terjadi pada anak dengan karakteristik;
proteinuria, hipoproteinuria, hipoalbuminemia,
hiperlipidemia, dan edema (Suriadi dan Rita
Yuliani, 2006).

Lanjutan...
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat
di simpulkan bahwa Sindrom Nefrotik adalah
gangguan klinis ditandai oleh peningkatan
protein dalam urine secara bermakna,
penurunan albumin dalam darah
( hipoalbuminemia), edema dan serum
kolesterol yang tinggi dan lipoprotein dan
densitas rendah
( hiperlipidemia).

ETIOLOGI

1. Primer/ Idiopatik
a. Yang berhubungan dengan kelainan primer
glomerulus dengan sebab tidak diketahui.
b. Banyak terjadi pada usia sekolah (74% pada
usia 2 7 tahun)
c. Pria dan wanita 2 : 1
d. Diawali dengan infeksi virus pada saluran
nafas atas.

2. Sekunder
a.kerusakan glomerulus (akut/kronik) karena
penyakit tertentu.
b. Karena infeksi, keganasan, obat-obatan,
penyakit multisistem dan jaringan ikat, reaksi
alergi, bahan kimia, penyakit metabolik,
penyakit kolagen, toksin, transplantasi ginjal
c. Banyak terjadi pada anak dengan penurunan
daya tahan tubuh/ gangguan imunitas, respon
alergi, glomerulonefritis.
d. Pada orang dewasa SN skunder terbanyak
disebabkan oleh dibetes mellitus

3. Kongenital
a. Diturunkan sebagai resesif autosom
atau karena reaksi fetomaternal
b. Herediter Resisten gen
c. Tidak resisten terhadap terapi malalui
Transplantasi Ginjal

PATOFISIOLOGI

Manifestasi Klinis
a.Retensi cairan edema, edema biasanya terjadi
pada muka (mata), dada, perut, tungkai dan
genetalia. Biasanya lunak dan cekung bila
ditekan (piting).
b. Penurunan jumlah urine - urine gelap, berbuih
atau berbusa.
c. Anoreksia (nafsu makan menurun).
d. Hiperlipidemi khususnya hipercholedterolemi.
e. Berat badan meningkat.
f. Gagal tumbuh kembang & pelisutan otot (jangka
panjang).
g. Malaise (rasa tidak enak badan).
h. Diare karena edema mukosa.

Komplikasi
a. Penurunan volume intravakular (syok
hipovolemik)
b. Kemampuan koagulasi yang berlebihan
(thrombosis vena)
c. Perburukan pernafasan (berhubungan dengan
retensi cairan)
d. Kerusakan kulit
e. Infeksi sekunder, trauma infeksi kulit
f. Peritonitis (berhubungan dengan asites)

Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Identitas keluarga
c. Riwayat Kesehatan

Lanjutan...
a. Keluhan Utama :
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
e. Riwayat Kesehatan Lingkungan

Pemeriksaan Fisik
Adapun tanda dan gejala yang ditemukan pada
penderita sindrom nefrotik (Cecily, 2002) :
1.Tanda-tanda vital
2. Wajah biasanya membengkak (moon face)
3. Mata biasanya mengalami edema pada
palpebra, konjungtiva anemis
4. Abdomen, pada saat dilakukan inpeksi
terlihat adanya pembesaran abdomen karena
adanya penumpukan cairan.
5. Ekstremitas akan terjadi edema dan
kelemahan akibat kondisi penyakit yang
dialami penderita.

Pola Aktivitas sehari-hari


Pola nutrisi akan mengalami gangguan, penderita
akan menjadi malas makan dan minum, mual dan
muntah.
Pola eliminasi akan mengalami gangguan, terutama
pada eliminasi buang air kecil, penderita akan
mengalami kesulitan atau penurunan volume urine.
Kadang-kadang bisa terjadi hematuria.
Pola istirahat dan tidur akan mengalami gangguan
akibat adanya nyeri pada edema, terutama scrotum.
Pola aktivitas menjadi terganggu, pasien menjadi
malas beraktivtas
Personal hygiene menjadi tidak terurus akibat
kelemahan fisik.

Pemeriksaan penunjang
1. Urine
Volume biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (fase
oliguria). Warna urine kotor, sediment kecoklatan
menunjukkan adanya darah, hemoglobin, mioglobin,
porfirin.
2. Urinalisis dan bila perlu biakan urin
3. Protein urin kuantitatif, dapat berupa urin 24 jam
atau rasio protein /kreatini urin pertama pagi hari.
4. Pemeriksaan darah
Darah tepi (HB, Leukosit, hitung jenis, trombosit,
hematokrit, LED) Kadar albumin dan kolesterol
plasma ,Kadar ureum, kreatinin, serta klirens
kreatinin dengan cara klasik atau dengan rumus
Schwartz

LANJUTAN....
5. Titer ASO dan kadar komplemen C3 bila
terdapat hematuria mikroskopis persisten
6. Bila curiga lupus eritematosus sistemik
pemeriksaan dilengkapi dengan pemeriksaan
kadar komplemen C4, ANA (anti nuclear
antibody) dan antidsDNA
7. Biopsi ginjal dilakukan untuk memperkuat
diagnosa.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan
retensi air dan natrium.
2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler)
berhubungan dengan kehilangan protein.
3. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan penurunan pertahanan tubuh.
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan
tubuh yang menurun.
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kehilangan nafsu makan.

ASUHAN KEPERAWTAN

THANK YOU.......

....

You might also like