You are on page 1of 11

Anatomi Bola mata

Fisiologi Penglihatan

Refraksi mata
Refraksi mata adalah perubahan jalannya cahaya akibat media refrakta
mata, dimana mata dalam keadaan istirahat atau dalam keadaan tidak
berakomodasi.
Hasil pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh media penglihatan
yang terdiri atas :
- Kornea
- Humour Aquos
- Lensa
- Vitreus humour
- Panjangnya bola mata

Daya Akomodasi
Akomodasi adalah kemampuan lensa untuk mencembung yang
terjadi akibat kontraksi otot siliaris.
Mekanisme akomodasi ada 2 teori:
1. Teori Helmholzt: Kalau mm. siliaris berkontraksi maka iris dan
badan siliare digerakkkan ke kedepan bawah, sehingga zonula zinii
jadi kendor, lensa menjadi lebih cembung karena elastisitasnya
sendri.
2. Teori Tschering: Bila mm. siliaris berkontraksi, maka iris dan
badan siliaris digerakkan kebelakang atas sehingga zonula zinii
menjadi tegang, juga bagian

Emetropia
Mata dengan sifat emetropia adalah mata tanpa adanya
kelainan refraksi pembiasan sinar mata dan berfungsi
normal.
Pada mata ini daya bias adalah normal, dimana sinar
jauh difokuskan sempurna di daerah macula lutea tanpa
bantuan akomodasi.
Mata emetropia akan mempunyai penglihatan
normalatau 6/6 atau 100%.

Ametropia
Ametropia aksial
Ametropia yang terjadi akibat sumbu optic bola mata lebih panjang
atau lebih pendek sehingga bayangan benda difokuskan di depan
atau di belakang retina. Pada myopia aksial focus akan terletak di
depan retina karena bola mata lebih panjang dan pada
hipermetropia aksial focus bayangan dibelakang retina.
Ametropia Refraktif
Ametropia akibat kelainan system pembiasan sinar di dalam mata.
Bila daya bias kuat maka bayangan benda terletak di depan retia
(myopia) atau bila daya bias kurang maka bayangan benda akan
terletak di belakang retina (hipermetropia retraktif).

Miopia
Definisi
Miopia adalah kelainan refraksi
dimana bayangan jatuh di
depan retina.
Dimana panjang bola mata
anteroposterior dapat terlalu
besar atau kekuatan
pembiasan media refraksi
terlalu kuat.

Klasifikasi
1. Miopia retraktif
Bertambahnya indeks bias media penglihatan
seperti terjadi pada katarak intumesen dimana
lensa menjadi lebih cembung sehingga
pembiasan lebih kuat.

2. Miopia aksial
Miopia akibat panjangnya sumbu bola mata,
dengan kelengkungan kornea dan lensa yang
normal.

Menurut derajat beratnya myopia


Miopia ringan: dimana myopia kecil
daripada 1-3 dioptri

Miopia sedang: dimana myopia lebih


dari 3-6 dioptri

Miopia berat atau tinggi: dimana


myopia lebih besar dari 6 dioptri

Menurut perjalanan myopia


Miopia stasioner: myopia yang menetap
setelah dewasa
Miopia progresif: myopia yang bertambah terus pada
usia dewasa akibat bertambah panjangnya bola
mata

Miopia maligna: myopia yang berjalan progresif yang dapat


mengakibatkan ablation retina dan kebutaan atau sama
dengan myopia permisiosa = myopia degenerative

You might also like