Interpretasi tidak bisa dinilai benar atau salah, karena keadaan
geologi sesungguhnya tidak ada yang tahu. Interpretasi hanya bisa diuji mengenai konsistensinya dari suatu data/event/pernyataan berikutnya. Tujuan dari interpretasi seismik secara umum adalah untuk mentransformasikan profil seismik refleksi stack menjadi suatu struktur kontinu/model geologi secara lateral dari subsurface (Anderson dan Atinuke, 1999). Untuk dapat melakukan interpretasi dengan baik, maka seseorang interpreter harus menguasai ilmu dasar-dasar akuisisi data seismik, pengolahan data seismik, kemampuan imaginasi, pengetahuan geologi dan ketelitian pembahasan, analisis, dan lain-lain. Pada umumnya langkah atau tahapan yang sederhana dalam mengerjakan interpretasi suatu daerah adalah sebagai berikut: meneliti data (evaluasi data) yang jelek dan data yang harus dibuang membandingkan data dari survey yang berbeda menentukan reflektor yang harus di-pick memilih anomali yang menarik melakukan studi komprehensip/ analisis terhadap anomali tersebut menyusun rekomendasi atau laporan