You are on page 1of 100

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KEHAMILAN

PUSPITA PALUPI
2016

KEHAMILAN
Pertemuan

sel telur & sel


sperma yang diikuti
dengan perubahan
fisiologis dan psikologis

SYARAT TERJADINYA KEHAMILAN

Ovum
Spermatozoa
Fertilisasi
Nidasi
Plasentasi

PENDAHULUAN

Seorang wanita disebut hamil jika sel telur


berhasil dibuahi oleh sel sperma laki laki
(Fertilisasi ).
Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang
lalu berkembang ( dengan cara pembelahan sel
secara besar besaran ) menjadi embrio.
Pembuahan itu sendiri berlangsung setelah
terjadinya hubungan seksual ( persetubuhan )
antar lawan jenis, meskipun tidak semua
hubungan seksual akan menghasilkan pembuahan.

Pembuahan hanya dapat terjadi ketika wanita


sedang dalam masa subur.
Pada masa itu, seorang wanita akan
melepaskan sel telur yang sudah matang dan
siap dibuahi.
Dalam keadaan normal, seorang pria akan
mengeluarkan jutaan sperma saat melakukan
hubungan seksual
Dari berjuta juta sel sperma tersebut hanya satu
yang akan berhasil membenamkan diri ke dalam
dinding sel telur yang sudah masak, dan
menyatukan dua inti sel.

Sel yang telah dibuahi akan membelah diri.


Mula mula menjadi 2 lalu 4, 8, 16 dan
seterusnya.
Seminggu setelah pembuahan, kelompok sel
yang terus tumbuh itu telah sampai di
dalam rongga rahim dan melekat diri di
dinding rahim ( Nidasi/implantasi ).
Bila berlangsung normal, proses kehamilan
akan berjalan terus sampai janin siap untuk
dilahirkan ke dunia

OVULASI

Setiap bulan, sebuah sel yang matang


dilepaskan oleh salah satu diantara kedua
ovarium PROSES OVULASI

Ovulasi umumnya terjadi 2 minggu setelah


hari pertama haid terakhir.

PROSES TERJADINYA KEHAMILAN

Setiap bulan perempuan melepaskan 1 sel telur


(ovum) dari ovarium pada masa ovulasi
Ditangkap oleh fimbriae dan masuk ke tuba
falopii
Saat koitus 300 juta spermatozoa dilepaskan
ke vagina
Banyak yg dikeluarkam; beberapa tetap berada
di vagina kehilangan motilitas krn lingkungan
yg asam di vagina
Ribuan spermatozoa menemukan jalan menuju
uterus, sebagian kecil mencapai lumen tuba
falopii

Spermatozoa utk membuahi ovum


perubahan fisiologis kapasitasi
Mekanisme ini melibatkan pelepasan
membran plasma bagian atas dan membran
akrosom bagian luar melepaskan enzim
hialuronidase

Hanya 1 spermatozoa yg dapat meneruskan


kehidupan melalui fertilisasi, setelah lebih
dari 24 jam
Fertilisasi ovum oleh spermatozoa terjadi
pada tuba falopii dalam waktu 2 menit
Ovum yg telah dibuahi melakukan
pembelahan sambil bergerak menuju rongga
uterus menetap nidasi (implantasi)
Waktu yg diperlukan 7 hari

KONSEPSI atau FERTILISASI terjadi pada saat


sebuah sperma melakukan penetrasi pada
SEL TELUR YANG TELAH MATANG.

PERJALANAN SPERMA

Melalui ejakulasi dikeluarkan 150-300 juta


sperma yang segera berenang dengan cepat
menuju TUBA FALOPII untuk membuahi sel telur.
Dengan berenang secara cepat, sperma dapat
mencapai telur dalam waktu 30 menit.
Sperma dapat bertahan hidup selama 48 72 jam.
Jumlah sperma yang dapat mendekati sel telur
hanya berjumlah ratusan saja akibat adanya
penghalang yang berada didalam saluran
reproduksi wanita.

FERTILISASI:
SPERMA MENGADAKAN PENETRASI
TERHADAP SEL TELUR

Bila sel sperma bertemu dan mengadakan penetrasi


sel telur maka terjadilah sebuah proses pembuahan
atau fertilisasi.
Proses fertilisasi memerlukan waktu sekitar 24 jam.
Setelah proses fertilisasi terjadi perubahan pada
permukaan sel telur untuk mencegah terjadinya
penetrasi oleh sperma lain.
Saat penetrasi , proses genetik telah berlangsung
sempurna termasuk dalam hal jenis kelamin
mudigah.

FERTILISASI

Pada saat Coitus antara pria dan wanita dengan


ejakulasi,
sperma dari saluran reproduksi pria didalam vagina
wanita, akan dilepaskan cairan sperma berisi sel
sperma ke dalam saluran reproduksi wanita.
Jika senggama terjadi pada masa ovulasi (masa
subur wanita), maka kemungkinan sperma akan
bertemu dengan ovum yang disebut sebagai
pembuahan atau fertilisasi..

Proses pembuahan terjadi didalam tuba


fallopi,
umumnya didaerah ampula/infundibulum
Ovum yang dilepaskan saat ovulasi dikelilingi
oleh zona pelusida yang diluarnya ada sel yang
membentuk corona radiata.
Setelah terjadi pembuahan, zona pelusida
mengalami perubahan sehingga tidak dapat
ditembus oleh sperma yang lain

Ovum dibuahi dalam 12 jam setelah ovulasi,


atau bila tidak akan segera mati dalam 24
jam.
Dalam saluran reproduksi wanita,
spermatozoa mengalami kapasitasi sebelum
membuahi ovum dilepaskan enzim
Corona Penetrating Enzyme (CPE) untuk
menembus korona radiata dan hialuronidase
untuk menembus zona pellusida.

PEMBELAHAN SEL

Sel telur yang telah dibuahi membelah dengan


cepat , bertumbuh dalam pars ampularis tuba
falopii menjadi beberapa sel (stadium MORULA)
Morulla terdiri atas inner cell mass yg akan
tumbuh menjadi embrio dan janin & outer cell
mass trofoblas sampai plasenta
Morula meninggalkan tuba falopii dan masuk
kedalam uterus 3 4 hari pasca fertilisasi
(stadium BLASTULA)
Hari ke 5-6 sela inner cell mass membentuk
ruang antar sel bersatu membentuk
blastokista embrio, sedangkan outer cell mass
trofoblass plasenta

IMPLANTASI

Setelah berada dalam uterus, sel telur yang


telah mengalami fertilisasi menempel pada
endometrium pada hari ke-7 setelah fertilisasi
Kontak antara zygot dgn dinding uterus reaksi
seluler sel trofoblas zygot menempel dan
infiltrasi pd lapisan endometrium
Proses tersebut dinamakan IMPLANTASI.
Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka
baru dikatakan terjadi KEHAMILAN (Gravid)

IMPLANTASI

Perubahan dari fase proliferatif ke fase sekresi


endometrium merupakan bagian yang penting dalam
menyiapkan kondisi reseptif untuk terjadinya
implantasi.
Ketebalan endometrium pada fase midluteal berkisar
10-14 mm. Pada saat ini aktivitas sekresi mencapai
puncaknya.
Tempat terjadinya implantasi biasanya pada fundus
uteri bagian posterior.
Kadang-kadang, oleh karena sebab tertentu sel telur
yang telah mengalami fertilisasi tetap berada didalam
tuba falopii sehingga menyebabkan terjadinya
keadaan yang membahayakan jiwa ibu yaitu
KEHAMILAN EKTOPIK.

Setelah impalntasi sel trofoblas


yg tertanam pd endometrium terus
berkembang membentuk jaringan
dgn pembuluh darah maternal
menjadi PLASENTA

FUNGSI PLASENTA

Alat metabolisme pada kehamilan muda


mensintesis glikogen, kolesterol, dan asam
lemak sebagai persediaan nutrien dan energi
embrio.

FUNGSI PLASENTA
1. Nutrisi alat yang menyalurkan makanan
dari ibu ke janin
2. ekskresi alat yang menyalurkan hasil
metabolisme dari janin ke ibu.
3. respirasi menyalurkan O2 dari ibu ke janin
4. alat pembentuk hormone (Endokrin)
5. alat penyalur antibody dari ibu ke janin
(Imunologi)
6. Farmakologi menyalurkan obat yang
dibutuhkan janin, dari sang ibu

CAIRAN AMNION (AIR KETUBAN)

Rongga yang diliputi selaput janin disebut


sebagai rongga amnion.
Didalam ruang ini terdapat cairan amnion
AIR KETUBAN

FAAL AIR KETUBAN

Cairan amnion , normalnya berwarna putih ,


agak keruh
mempunyai bau yang khas agak amis dan
manis.
mempunyai berat jenis 1,008 yang seiring
dengan tuannya kehamilan akan menurun
dari 1,025 menjadi 1,010.

Asal dari cairan amnion belum diketahui dengan


pasti , dan masih membutuhkan penelitian lebih
lanjut
Diduga cairan ini berasal dari lapisan amnion
sementara teori lain menyebutkan berasal dari
Plasenta.
Cairan Amnion merupakan salah satu sistem
komunikasi antara janin dan ibu

FUNGSI CAIRAN AMNION


1. Melindungi janin dari trauma
2. tempat perkembangan musculoskeletal janin
3. menjaga suhu tubuh janin
4. meratakan tekanan uterus pada partus
5. membersihkan jalan lahir sehingga bayi
kurang mengalami infeksi
6. Menjaga perkembangan dan pertumbuhan
normal dari paru-paru dan traktus gastro
intestinalis

PENGUKURAN CAIRAN AMNION

untuk melihat adanya resiko kematian janin.


ultrasonografi telah digunakan dalam
mengukur jumlah cairan amnion, seperti
indeks cairan amnion , kantong vertika
terbesar , dan pengukuran biofisik profil
Volume cairan amnion pada saat aterm
berkisar antara 1000-1500 ml

PERKEMBANGAN JANIN

Setelah proses implantasi, sejumlah sel berkembang


menjadi plasenta dan sel lainnya menjadi mudigah.
Sekitar 3 minggu pasca ovulasi, mulai terjadi
pembentukan otak, sumsum tulang belakang, dan
jantung.
Sekitar minggu ke 5 sudah terjadi detak jantung
janin
Talipusat terlihat setelah minggu ke 7
Mudigah disebut sebagai janin setelah kehamilan 8
minggu atau sekitar 2.5 cm.
Persalinan aterm terjadi pada kehamilan 40 minggu

PERKEMBANGAN JANIN PADA


KEHAMILAN 4 MINGGU

Sudah mulai terlihat struktur


yang akan membentuk muka
dan leher.
Terjadi perkembangan
pembentukan jantung dan
pembuluh darah
Terjadi pula pembentukan paru,
lambung dan hepar.
Umumnya tes kehamilan sudah
positip.

PERKEMBANGAN JANIN PADA


KEHAMILAN 8 MINGGU

Ukuran mencapai seukuran buah


anggur diameter sekitar 2.5
cm.
Telah terjadi pembentukan
kelopak mata dan telinga ;
kadang-kadang terlihat adanya
pangkal hidung
Tungkai dan lengan sudah
terbentuk secara lengkap
Jari-jari sudah semakin panjang
dan terpisah satu sama lain. .

PERKEMBANGAN JANIN PADA


KEHAMILAN 12 MINGGU

Panjang janin sekitar 5 cm,


mulai terlihat gerakan janin.
Rahim mulai dapat diraba pada
perabaan dinding perut.
Dengan alat khusus, sudah
dapat didengar detik jantung
janin
Alat kelamin sudah mulai
jelas..

PERKEMBANGAN JANIN PADA


KEHAMILAN 16 MINGGU

Panjang janin sekitar 11-12


cm dan berat sekitar 250
gram
Rahim teraba sekitar
pertengahan simfisis pusat
Mata sudah dapat berkedip
dan proses pembentukan
jantung dan pembuluh
darah sudah sempurna.
Jari-jari tangan sudah
memiliki sidik jari.

PERKEMBANGAN JANIN PADA


KEHAMILAN 20 MINGGU

Panjang sekitar 25 cm
dan berat sekitar 450
gram
Tinggi rahim sekitar
pusar
Janin sudah dapat
mengisap ibu jari,
menyeringai .
Terasa gerakan janin

PEMERIKSAAN
ULTRASONOGRAFI

Pemeriksaan Ultrasonografi umumnya


dilakukan pada kehamilan 20 minggu
Dokter mengamati keadaan dan lokasi
plasenta
Mengamati tingkat pertumbuhan janin
dalam rahim
Dapat dilihat gerakan jantung, gerakan
janin
Umumnya sudah dapat dilihat jenis kelamin

PERKEMBANGAN JANIN PADA


KEHAMILAN 24 MINGGU

Berat janin sekitar 600


gram.
Memberikan respon
terhadap suara, gerakan.
Seringkali dapat dirasakan
adanya gerakan gerakan
janin
Dapat merasakan gerakan
naik atau turun oleh karena
organ telinga yang sudah
terbentuk dengan baik.

KEHAMILAN 28 MINGGU

Berat janin sekitar 1 kilogram


Umumnya sudah berada pada
posisinya
Kesempatan hidup cukup
besar bila terpaksa harus
dilahirkan sebagai bayi
prematur
Waspada terhadap gejala
persalinan preterm

PERKEMBANGAN
PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Berat janin sekitar 2


kg.
Kulit sudah tidak
terlampau keriput
oleh karena sudah
mulai terjadi
pembentukan lemak
dibawah kulit
Persiapkan laktasi.

TANDA KEHAMILAN
Presumptive
Probable
Positive

PRESUMPTIVE MANIFESTATIONS

Symptoms
- Mual muntah
- Urinary tract bladder iritability, UTI
- Keletihan (Fatigue)
- Quickening
18-20 mgg (primigravida)
14-16 mgg (multigravida)
- Amenorea
- Breast mastodynia (breast tenderness),
perubahan anatomi payudara
hiperpigmentasi areola
- Perubahan vagina perubahan warna vagina ungu
kebiruan (Chadwick sign)

PRESUMPTIVE MANIFESTATIONS

Sign
- Skin Hyperpimegtation
Chloasma (mask of pregnancy)
Linea nigra (darkening linea alba from
umbilicus to pubis)
Stretch mark (striae)

PROBABLE MANIFESTATIONS

Pembesaran abdomen
Perubahan ukuran, bentuk dan konsistensi
uterus (12 minggu) uterus mjd lebih
bulat, membesar, lunak berbentuk spt rongga.
Hegar sign istmus uteri lunak
Perubahan serviks usia gestasi 8 mgg
serviks melunak (Goodel sign)
Ballotement 16-24 mgg
Adanya hCG dalam darah / urine
Kontraksi Braxton Hicks
Teraba sketsa janin oleh pemeriksa

POSITIVE MANIFESTATIONS

Fetal heart tones (FHT)


- USG (8 mgg)
- Doppler (10 mgg)
- Fetoscope (18-20 mgg)
Persepsi gerakan janin aktif oleh
pemeriksa (>20 mgg)
Visualisasi janin
- kantung gestasi 4-5 mgg

ADAPTASI FISIOLOGIS
KEHAMILAN

PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI

Uterus
- Perubahan ukuran uterus semula 50 gram 1000
gram
Serviks
- serviks mulai melunak pd minggu ke-8
- hipervaskularisasi
- edema
- hiperplasia kelenjar serviks peningkatan lendir
serviks
Vulva vagina
- peningkatan vaskularisasi perubahan warna
Ovarium
- membentuk korpus luteum plasenta (mgg ke-16)

Payudara
Estrogen pembesaran payudara
Progesteron menambah jml sel
asinus

SISTEM SIRKULASI

Darah
- volume darah bertambah 50%
- jml serum darah lebih besar daripada
pertumbuhan sel darah pengenceran
(hemodilusi) anemia fisiologis
- cardiac output meningkat 30%
- penekanan vena kava inferior
penurunan tekanan darah (5-10 mmHg)

SISTEM ENDOKRIN

Estrogen :
- Pertumbuhan uterus
- hipertrofi muskulus
- proliferasi endometrium
- Pertumbuhan mamae
- pembesaran genetalia eksternal
- peningkatan hiperpigmentasi
- retensi cairan & sodium
- perubahan psikologis

Progesteron
- perkembangan sel decidua di
endometrium
- supresi imunologi maternal fetus
- menurunkan kontraktilitas uterus
- sekresi alveolus produksi ASI
- hipotalamus supresi FSH dan LH
- penumpukan lemak
- stimulasi pusat pernapasan
- relaksasi otot
- penurunan motilitas gaster

hCG human chorionic


gonadotropin adalah hormon yang
berada dalam darah dalam waktu
beberapa minggu pasca konsepsi.
hCG merupakan hormon yang dapat
di deteksi dalam darah atau urine
setelah beberapa minggu
hCG diproduksi oleh sel sel
pembentuk plasenta
meningkat pada 8 hari konsepsi
mencapai puncaknya 60-90 hari
mempertahankan fungsi korpus
luteum
regulasi fungsi steroid fetus

HPL
- anti insulin
- pertahankan nutrisi fetus
- stimulasi mamae

SISTEM PENCERNAAN

Kebutuhan nutrisi ibu meningkat pertumbuhan janin


& persiapan menyusui
Metabolisme basal meningkat 15%-20% dari semula
terutama pada trimester III
Keseimbangan asam basa mengalami penurunan krn
hemodilusi darah dan keb mineral janin
Kebutuhan protein meningkat pertumbuhan dan
perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan &
persiapan laktasi
Estrogen pengeluaran asam lambung meningkat
hipersalivasi, nyeri ulu hati, mual, sakit kepala
(morning sickness), hiperemesis gravidarum
Progesteron relaksasi otot polos sist gastrointeestinal
motilitas sist gastrointestinal berkurang obstipasi

SISTEM PERKEMIHAN

Pembesaran uetrus krn bertambahnya


usia kehamilan & turunnya kepala janin
menekan kandung kemih sering
berkemih

SISTEM INTEGUMEN

Striae gravidarum (tanda peregangan) memudar


setelah kehamilan
Hiperpigmentasi
- linea nigra
- kloasma gravidarum (topeng kehamilan)
- areola mammae
SKelenjar kulit & folikel rambut lebih aktif
normal kembali setelah persalinan

SISTEM RESPIRASI

Kebutuhan O2 meningkat selama hamil


Tinggi Diafragma naik 4 cm
pembesaran uterus sesak napas

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Pengaruh hormon dan mekanis


Abdomen tdk mampu menahan ketegangan yg
diciptakan krn pembesaran uterus otot rektus
abdominis menjadi terpisah di pertengahan garis
tubuh diastasis recti abdominis
Pembesaran uterus perubahan anatomis tubuh
ketegangan otot pd ligamen punggung & paha nyeri
pd akhir kehamilan
Progesteron relaksasi ligamen yg menopang sendi
Pertambahan uterus relaksasi sendi sakroiliaka &
simpisis pubis instabilitas pelvis menambah
ketegangan otot punggung & paha gaya berjalan
spt bebek (wadding gait), postur tubuh lordosis (akhir
kehamilan)

ADAPTASI PSIKOLOGIS

TRIMETER I

Ambivalensi
- ketidakpastian awal ttg ketepatan waktu
kehamilan
- ketdknyamanan fisik: sering berkemih,
mual, letih, gelisah & tdk dapat tidur
malam hari
- ketidakpastian ttg keadekuatan peran diri
dan pasangannya sebagai ortu
- ketdkpastian ttg pertimbangan material

TRIMESTER II

Adanya pergerakan janin yakin


keberadaan bayi percaya segera
memiliki bayi
Lebih berfokus pd bayi
Perubahan bukuran tubuh ggn
body image

TRIMESTER III

Persiapan kelahiran sudah mulai


dilakukan ibu
Ketakutan akan persalinan & tdk
nyaman menghadapi persallinan
Mulai mempersiapkan pakaian,
tempat untuk bayi, rencana
perawatannya

ADAPTASI PERAN IBU

Memikirkan bgm menjadi peran ibu


Faktor yg mempengaruhi adaptasi
psikososial ibu:
- usia
- pasangan
- multiparitas
- sosial ekonomi

ADAPTASI PASANGAN

Beberapa pria menunjukkan kepedulian


thd istri, sebagian merasa kesepian krn
istri scr emosional terikat dgn anak
Kesempatan bagi pria untuk
mempersiapkan diri menjadi seorang ayah
Dukungan mjd ayah dukungan emosi,
dukungan instrumental, dukungan
informasi

MENENTUKAN USIA KEHAMILAN

Berdasarkan HPHT
Pemeriksaan Leopold TFU (diatas 22 mgg)
Rumus Mc Donald
- TFU (cm) x 2/7 = usia kehamilan (bulan)
- TFU (cm)x 8/7 = usia kehamilan (minggu)
USG
- Penentuan dimensi kantung kehamilan (6-10 mgg;
janin dlm kantung kehamilan 7-8 mgg, aktivitas DJJ 910 mgg, pergerakan janin 11 mgg)
- penentuan panjang ujung kepala bokong (7 14
mgg)
- penentuan panjang femur (setelah 12 mgg)
- penentuan diameter biparietal setelah 12 mgg.

MENENTUKAN TAKSIRAN BERAT


JANIN (TBJ)

Rumus Johnsons
TBJ = TFU (cm) n x 155
n = 11, bila divergen / PD di H. III
n = 12, bila sejajar / PD di H. II
n = 13, bila konvergen / PD di H. I

PENGKAJIAN

Kunjungan Pertama
1. Memastikan adanya kehamilan: pemeriksaan fisik & tandatanda kehamilan, HT, keluhan saat ini
2. status kesehatan saat ini dan masa lalu
- TTV, BB, TB, status gizi
- riwayat penyakit terdahulu: hipertensi, DM,
Asma, operasi, dsb
3. Riwayat penyakit keluarga: hipertensi, DM, Asma, gemelli,
dsb
4. Faktor Risiko: gaya hidup, riwayat obstetri yg lalu
(Preeklampsia, abortus, dsb)
5. Kesejahteraan janin : DJJ, TFU, USG
6. Adaptasi Psikologis ibu & pasangan
7. faktor budaya & sosek
8. Support kelg
9. kebutuhan klien thd penkes

FORMAT PENGKAJIAN IBU HAMIL

Identitas klien & suami


Riwayat keperawatan:
- keluhan utama saat ini
- riwayat menstruasi: menarche, siklus, banyak,
lama, HT, usia kehamilan saat ini
Riwayat obstetri: G.. P.. A..H..
Riwayat ginekologi
Riwayat KB
Riwayat imunisasi TT
Riwayat penyakit & operasi
Riwayat penyakit kelg
Riwayat kebiasaan sehari-hari
Riwayat psikososial
Status sosek

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum, kesadaran, TTV, BB, TB


Head to toe:
- kepala: rambut, muka (pucat, kloasma),
mata (anemis, ikterik), bibir (lembab,
kering), mulut (sariawan, perdarahan gusi),
tellinga (kebersihan berdengung)
- leher : hiperpigmentasi, pembesaran
kelenjar tyroid
- aksilla: hiperpigmentasi, pembesaran
kelenjar limfe

Dada:
- jantung,
- paru
- payudara: kebersihan, kesimetrisan, areola mamae:
hiperpigmentasi, papilla mamae (menonjol, datar, masuk)
Abdomen
a. Inspeksi: membesar, linea nigra, striae, luka bekas
operasi
b. Palpasi :
Leopold I: TFU (cm), terdapat..
Leopold II: Kanan. Kiri.
Leopold III:.
Leopold IV: konvergen/sejajar/divergen
TBJ..
c. Auskultasi: DJJ.x/menit, teratur/tdk

Perineum:
- kebersihan
- keputihan
Ekstremitas:
- refleks
- edema
- varises
Laboratorium, USG, dsb

CARA PEMERIKSAAN LEOPOLD

Sebelum pemeriksaan anjurkan klien b.a.k


Beritahu klien tujuan pemeriksaan
Klien tidur dgn posisi supine, kaki ditekuk
Buka pakaian bgn abdomen

LEOPOLD I

Tujuan:
- menentukan TFU
- menentukan bgn janin yg ada di fundus
Cara :
- raba bagian fundus tentukan batas
fundus, ukur jarak antara simpisis pubis
sampai fundus dgn meteran
- tentukan bgn janin yg ada di fundus uteri

LEOPOLD II

Tujuan : menentukan yg berada di samping


kiri dan kanan perut ibu
Caranya:
- tangan pemeriksa meraba bgn samping kiri
dan kanan perut ibu apakah punggung
janin/bagian-bagian kecil janin
- bila punggung teraba panjang, lebar & rata
- bila bgn kecil teraba bagian yg tdk rata

LEOPOLD III

Tujuan : menentukan bgn janin yg berada di


bgn bawah uterus & menentukan apakah bgn
bawah janin tsb sdh masuk pap atau belum
Caranya:
- tangan kanan pemeriksa meraba bgn simpisis
klien, bila teraba keras dan bulat kepala
- kmd digoyangkan, bila bgn bawah tsb tidak
bisa digoyangkan, berarti sudah masuk pap

LEOPOLD IV

Tujuan: menentukan sampai seberapa jauh


masuknya bgn terendah janin masuk ke
dalam rongga panggul
konvergen/sejajar/divergen
Caranya:
- pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu,
kedua tangan pemeriksa diletakkan di
simpisis dan tentukan masuknya janin

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Perubahan kenyamanan: mual, muntah, nyeri


uluhati
Intoleransi aktivitas b.d keletihan
Risiko infeksi vagina b.d perubahan hormonal
Kurang pengetahuan mengenai pertumbuhan
dan perkembangan janin, efek kehamilan pd
tubuh, psikososial, sumber-sumber persiapan
melahirkan
Risiko tinggi komplikasi kehamilan
Ansietas

Gangguan penampilan peran


berhubungan dengan stres karena tugas
perkembangan yang harus dilakukan.
Tidak efektifnya koping individu,
keluarga berhubungan dengan stres
karena tugas perkembangan/krisis.
Gangguan proses keluarga berhubungan
tugas perkembangan keluarga.

INTERVENSI/IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
.
.

Tujuan : memberikan petunjuk pencegahan


terjadinya perubahan emosi,
- Mendiskusikan perasaan bimbang dan
negatif; dan memberikan support
tentang perasaan normal pada wanita
hamil.

Tujuan: meningkatkan ketrampilan koping individu dan


keluarga dan mengurangi stress pada keluarga.

- Mendorong dan memperkuat kekuatan keluarga dengan


melakukan komunikasi yang terbuka dengan pasangannya,
saling bertukar pikiran dan perasaan.
- Meningkatkan pengertian tentang kebutuhan masing-masing
dan menganjurkan untuk saling mensuport.
- Meningkatkan kecenderungan ibu untuk melihat pasangan
sebagai orang yang paling berarti.
- Mendorong keterikatan keluarga dengan mengikutkan
pasangan dalam kelas prenatal.
- Mempromosikan pengertian dan penerimaan perubahan
peran dengan memfasilitasi/mensuport pencapaian
kesuksesan tugas perkembangan;
- Mengurangi kemungkinan masalah psikologis pada postnatal.

Mempromosikan keterikatan keluarga.

Tujuan : Memberikan pendidikan


kesehatan.
a. Untuk persiapan saudara (sibling)
b. Keluarga lainnya: Ingatkan tentang
kemungkinan perasaan negatif yang
melawan hukum.
c.Anjurkan untuk mengikuti kelas
persiapan menjadi orang tua.
Bila diperlukan bisa dirujuk kepada ahli
untuk mengurangi stresnya.

EVALUASI DAN KRITERIA


KEBERHASILAN

Keluarga berpartisipasi aktif dalam


pengambilan keputusan dalam kehamilan.
Menunjukkan kepuasan dengan pengambilan
keputusan yang tepat.
Menunjukkan petumbuhan dan
perkembangan dalam melakukan peran
orang tua.
Mempersiapkan persalinan dan menerima
anggota keluarga yang baru.

THANK YOU .

You might also like