You are on page 1of 59

SURVEILANS DAN

METODOLOGI PENELITIAN

FIFI NIRMALA G.

RABU, 05 AGUST 2015

EPIDEMIOLOGI
Asal kata :
Epi ; pada,
Demos ; penduduk,
logos: ilmu
Epidemiologi : ilmu yang mempelajari hal2 yg terjadi pd
pddk
Definisi LAMA

Ilmu yang mempelajari


penyebaran suatu penularan
penyakit di dlm suatu kelompok
penduduk / masyrkt

Definisi BARU

Ilmu ttg terjadinya dan distribusi


keadaan kesehatan, penyakit
dan perubahan pd penduduk
serta determinan dan akibat2 yg
terjadi pd kelompok pddk.

Definisi epidemiologi
Ilmu yg mempelajari terjadinya (frekuensi) dan
penyebarannya (distribusi) suatu penyakit /
keadaan kesehatan/ perubahan pd penduduk
menurut ciri2 orang (who), tempat (where) dan
waktu (when) epidemiologi deskriptif dan juga
mempelajari faktor2 yg mempengaruhi terjadinya
berbagai masalah kesehatan tersebut
(=determinan) yg disebut epidemiologi analitik
(why,how) yg aplikasinya di tujukan utk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi tingginya.

MACAM EPIDEMIOLOGI
ANALITIK

DESKRIPTIF
Hanya menjelaskan
keadaan suatu masalah
kesehatan (who, where,
when)
Pengumpulan, pengolahan,
analisis dan interpretasi
data hanya pd satu
kelompok masyarakat saja
Tidak bermaksud
membuktikan suatu
hipotesis

Juga menjelaskan
mengapa dan bagaimana
suatu masalah kesehatan
terjadi di masyarakat
(why, how)
Pengumpulan,
pengolahan, analisis dan
interpretasi data pada dua
kelompok masyarakat
Bermaksud membuktikan
suatu hipotesis

MANFAAT EPIDEMIOLOGI
1. Membantu pekerjaan administrasi
pelayanan kesehatan
2. Membantu menjelaskan cara timbulnya
penyakit
3. Membantu menjelaskan riwayat alamiah
penyakit
4. Membantu menjelaskan penyebaran
penyakit
5. Menyususn klasifikasi penyakit

KONSEP DASAR TIMBULNYA PENYAKIT


BATASAN
- penyakit : suatu keadaan di mana terdapat
gangguan pd bentuk dan fungsi tubuh, sehingga
berada dalam keadaan yg tdk normal.
- bersifat obyektif
- seseorang yg menderita penyakit blm tentu
merasa sakit


PERHATIAN UTAMA EPIDEMIOLOGI KOTAK NO 1
DAN 3 tidak mempelajari ttg rasa sakit melainkan
mempelajari ttg penyakit

*MODEL TIMBULNYA PENYAKIT

1. MODEL SEGITIGA EPIDEMIOLOGI (THE


EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE
2. MODEL JARING JARING SEBAB AKIBAT ( THE
WEB OF CAUSATION)
3. MODEL RODA (THE WHEEL)

1. Model segitiga epidemiologi


PEJAMU (host) ; Semua faktor (faktor keturunan,
umur, jenis kelamin, ras, status perkawinan,
pekerjaan, kebiasaan2 hidup yg terdapat pd diri
manusia yg dpt mempengaruhi timbulnya serta
perjalanan suatu penyakit.
BIBIT PENYAKIT (AGENT) : suatu substansi atau
elemen (nutrient, kimia, fisik, mekanik, biologik )
tertentu yg karena kehadirannya/tanpanya dpt
menimbukkan atau mempengaruhi perjalanan suatu
penyakit
LINGKUNGAN (ENVIRONMENT) ; Agregat dr seluruh
kondisi dan pengaruh2 luar yg mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan suatu organisasi

HUBUNGAN PEJAMU, BIBIT PENYAKIT DAN LINGKUNGAN


Epidemiological Triangle

HOST

ENVIRO
NMENT

AGENT

SAKIT
Menderita penyakit karena
daya tahan host berkurang

Menderita penyakit karena


kemampuan bibit penyakit
meningkat

Menderita penyakit karena


lingkungan berubah

2. Model jaring2 sebab akibat


Dalam menimbulkan penyakit peranan unsur2
tersebut tidaklah secara sendiri2 melainkan
saling mempengaruhi antara satu dengan
lainnya bagaikan jala penyebab sehingga
terjadinya penyakit dapat dicegah atau
dihentikan dgn memotong mata rantai pada
berbagai titik .

3. Model Roda
-Peranan faktor agent tdk terlalu dipentingkan yg
terutama dipentingkan adalah hubungan antara
manusia dgn lingkungan hidupnya.
-Besarnya peranan dr masing2 lingkungan menentukan
penyakit yg akan ditimbulkan, misalnya :
Peranan lingkungan sosial yg lebih besar dr yg lainnya
akan timbul penyakit stres mental
Peranan lingkungan biologis yg lebih besar vector
borne disease
Peranan lingkungan fisik yg lebih besar penyakit
sunburn
Peranan inti genetik yg lebih besar penyakit
keturunan

*Riwayat Alamiah Penyakit


Adalah proses terjadinya penyakit (terutama
penyakit infeksi) pd orang sehat sampai terhentinya
penyakit tersebut, yg secara umum dapat
dibedakan dlm 5 tahap :
1. Tahap prepatogenesa
2. Tahap inkubasi
3. Tahap penyakit dini
4. Tahap penyakit lanjut
5. Tahap akhir penyakit

Tahap Akhir Penyakit


a. Sembuh Sempurna (bentuk dan fungsi spt semula)
b. Sembuh dgn Cacat (fisik, mikroskopik, fungsional,
mental dan sosial)
c. Karier sumber penularan
d. Kronis perjalan penyakit berhenti (tdk bertambah
berat/ ringan) ; pejamu ttp dlm keadaan sakit
e. Meninggal dunia

Bila jumlah kasus utk setiap tahap di atas dpt


diketahui maka dpt diketahui pula sifat dari suatu
bibit penyakit (patogenisiti, virulensi, antigenisiti,
infektiviti dan case fatality)

PERJALANAN PENYAKIT

Bibit penyakit
Belum memasuki
Tubuh

Bibit penyakit
telah memasuki tubuh

gejala penyakit tampak


terjadi interaksi
antara host& agent
Prepatogenesa

penyakit
dini

kronis
karier

gejala penyakit tdk tampak

inkubasi

meningg

penyakit
lanjut

S. Cacat
SEMBUH
penyakit
terhenti

Hubungan antara manifestasi dan penyebab

(1) KASUS KLASIK ditemukan manifestasi gejala,


namun penyebab penyakit tdk ditemukan
(2) KASUS KLINIS dimana ditemukan manifestasi
gejala, namun penyebab penyakitnya tdk ditemukan
(3) KASUS SUB KLINIS manifestasi klinis gejala tdk
ditemukan, tetapi penyebab penyakit ditemukan
karier dan convalescent
(4) KASUS SEHAT baik manifestasi gejala maupun
penyebab penyakit tdk ditemukan, krn kasus mmg
tdk sakit

Sifat dari Bibit penyakit

1. PATOGENISITI
yaitu kemampuan dr bibit penyakit utk
menimbulkan penyakit pd pejamu (disease
stimulus).
Jika kemampuan ini tdk dimiliki penyakit ini tdk
muncul apatogen
PATOGENESITI =

b+c+d
___________
a+b+c+d
Ket : a= jumlah penderita tanpa gejala
b= jumlah penderita penyakit dini
c. Jumlah penderita penyakit lanjut
d. Jumlah penderita meninggal dunia

2. VIRULENSI
Adalah ukuran keganasan atau derajat
kerusakan yg ditimbulkan oleh bibit penyakit
jika kerusakan yg ditimbulkan hebat bibit
penyakit yg virulen
VIRULENSI =
c+d
________
b+c+d
3. ANTIGENISITI
Adalah kemampuan bibit penyakit utk
merangsang timbulnya mekhanisme
pertahanan tubuh (antigen) pd diri pejamu
jika banyak dihasilkan antigen bibit penyakit
memiliki antigenisiti yg tinggi.

4. INFEKTIVITI :
kemampuan bibit penyakit utk
mengadakan invasi dan menyesuaikan diri,
bertempat tinggal dan berkembang biak dlm
diri pejamu
5. CASE FATALITY =

d
_______________
b+c+d

EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
BATASAN : frekuensi dan penyebaran penyakit/

keadaan kesehatan/ perubahan pd penduduk akan


berubah menurut perubahan variabel2 epidemiologi
yaitu orang (person), temapat (place), waktu (time)
1. ORANG (PERSON); JENIS KELAMIN ; RAS ATAU
GOLONGAN ETNIK, AGAMA, KELAS SOSIAL
EKONOMI, STATUS PERKAWINAN
2. TEMPAT (PLACE)
KEADAAN GEOGRAFIS
KEADAAN PENDUDUK
KEADAAN PELAYANAN KESEHATAN

3. WAKTU (TIME)
PEMBAGIAN PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN MENURUT WAKTU:
a. Penyebaran Penyakit pada Satu Saat
Pointsource epidemic = common source epidemic adalah suatu
wabah yg ditandai dengan ;
Onset (timbulnya gejala penyakit) yg cepat
Masa inkubasi yg pendek
Episode penyakit merupakan peristiwa tunggal
Penyakit lenyap dlm waktu cepat
Misalnya peristiwa keracunan makanan
Contagious epidemic = propagated epidemic adalah suatu
wabah yg ditandai dgn :
Onset (timbulnya gejala penyakit) yg pelan
Masa inkubasi yg panjang
Episode penyakit bersifat majemuk
Penyakit lenyap dlm waktu lama
Misalnya wabah penyakit yg sangat menular

b. Penyebaran penyakit pada kurun waktu


Sering digunakan utk mencari penyebab suatu
penyakit ,
mis : analisis data menurut kurun waktu membuktikan
bahwa timbulnya penyakit poliomyelitis pada anak
adalah setelah anak tersebut mengalami tonsilektomi

Penyebaran sekuler disebut penyebaran secara


sekular bila perubahan terjadi dlm waktu yg cukup
lama, mis lebih dari 10 tahun
Insiden atau kematiannya menurun mis penyakit
TBC
Insiden atau kematiannya meningkat mis penyakit
degeneratif (kanker, penyakit jantung)
c.

d. Penyebaran Siklis
Bila frekuensi masalah kesehatan naik atau
turun menurut suatu siklus tertentu, mis :
Sistem kelender (mingguan, bulanan,
tahunan) peningkatan penyakit campak
setiap beberapa tahun
Keadaan cuaca (musim hujan, musim panas)
peningkatan frekuensi penyakit mata
musim kering
Peristiwa tertentu (musim panen, musim
paceklik) peningkatan frekuensi penyakit
diare pd musim panen buah2n

EPIDEMIOLOGI ANALITIK
MEMPELAJARI FAKTOR2 YG MEMPENGARUHI FREKUENSI

DAN PENYEBARAN DAN PENYEBARAN MASALAH


KESEHATAN STRATEGI EPIDEMIOLOGI;
Merumuskan hipotesis
Memanfaatkan data dari studi epidemiologi deskriptif
Epidemiologi analitik tdk dapat dilakukan bila epidemiologi
deskriptif blm dilakukan
Menguji Hipotesis
- Melakukan 2 macam studi ( observasional dan
eksperimental)
Menarik kesimpulan
- Kesimpulan yg dirumuskan pd dasarnya menyangkut
hubungan sebab akibat

HIPOTESIS DALAM EPIDEMIOLOGI


Unsur pokok hipotesis epidemiologi
a. Ket ttg manusia (man)
b. Ket ttg penyebab (agent)

c. Ket ttg akibat (disease)

d. Keterangan ttg dosis penyebab (dose

response relationship)
e. Ket ttg waktu (time response relationship)

HIPOTESIS DALAM EPIDEMIOLOGI


Cara Menyusun Hipotesis Epidemiologi

a. Method of difference
hipotesis dirumuskan dgn memanfaatkan data dari 2 peristiwa yg
berbeda.
Apabila frekuensi suatu penyakit pd peristiwa A ditemukan berbeda
secara bermakna dgn peristiwa B, sedangkan pd peristiwa A
ditemukan faktor X yg tdk ditemukan pd peristiwa B maka faktor
X mungkin sebagai penyebab timbulnya penyakit tersebut
b. Method of agreement
Hipotesis dirumuskan dengan memanfaatkan adanya suatu faktor
yg selalu ada pd setiap kali munculnya penyakit
apabila frekuensi suatu penyakit selalu muncul bersamaan dgn
munculnya faktor X faktor X mungkin sbg penyebab timbulnya
penyakit tsb.

c. Methode of concomitant variation


( perubahan bertahap) penyusunan
hipotesis yg paling baik)
Jika frekuensi suatu penyakit selalu berubah
sesuai dgn perubahan faktor X
Maka faktor X mungkin sebagai penyebab
timbulnya penyakit tersebut
d. Method of analogy
Jika frekuensi dan penyebaran suatu penyakit
baru sama dengan frekuensi dan penyebaran
penyakit yg telah dikenal penyebab
penyakit baru tersebut mungkin sama dgn
penyebab penyakit yg telah dikenal.

HUBUNGAN SEBAB AKIBAT


Dalam epidemiologi hubungan sebab akibat

diberi batasan sbb:


Hubungan antara kelompok2 peristiwa atau
sifat dimana perubahan dalam kualitas atau
frekuensi pd satu kelompok, diikuti oleh
perubahan pd kelompok lain.
A disebut mempunyai hubungan sebab akibat
dgn B, apabila setiap kehadiran A pasti
memunculkan B, serta perubahan yg dialami A
akan diikuti oleh perubahan pd B dgn kuantitas
dan kualitas yg sama.

KONDISI PADA HUBUNGAN SEBAB


AKIBAT
1. Kondisi yg mutlak harus ada (necessary condition); utk dpt terjadinya

hubungan sebab akibat, maka necessary condition ini harus ditemukan


bila X adalah kondisi yg mutlak utk Y , maka Y hanya akan muncul bila ada
X (Ex: untuk terjadi Diare, harus ada kuman penyebab diare seperti E.

Coli)

2. Kondisi yg cukup (sufficient condition) disebut sebagai kondisi yg cukup

untuk Y bila Y juga dapat muncul kecuali oleh X juga oleh faktor2 lain di
samping X (Ex: untuk terjadi Diare, kuman tersebut dalam jumlah yang
cukup untuk sampai timbulnya diare, E.coli diatas 200.000 mikrogram)

3. Kondisi yang menopang (contributory condition) peranan contributory

condition adalah menopang terjadinya hubungan sebab akibat, yakni


terhadap necessary condition dan ataupun sufficient condition Z disebut
kondisi yg menopang utk Y, jika utk terjadinya Y, disamping diperlukan X
(kondisi yg mutlak), juga diperlukan adanya Z (Ex: untuk terjadi Diare kodisi
manusia dalam keadaan menurun)

4. Kondisi yang memungkinkan (contingent condition)


peranannya adalah memungkinkan terjadinya hubungan
sebab akibat Z disebut sebagai kondisi yang memungkinkan
untuk Y , jika sekalipun ada X (kondisi yg mutlak), Y tdk akan
terjadi jika di sekitarnya tidak ditemukan Z. (Ex: untuk terjadi
Diare meningkatnya E.coli karena terinfeksi dari makanan
yang terkontaminasi tinja)

5. Kondisi pilihan (alternative condition) adalah kondisi pilihan


utk Y jika kehadiran X sbg kondisi mutlak dlm menimbulkan Y
dapat digantikan oleh Z (Ex: untuk terjadi Diare selain
disebabkan oleh E.coli juga dapat disebabkan oleh basilus
disentri)

STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK


EKSPERIMEN

STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK


OBSERVASIONAL
Jika

masalah kesehatan
diteliti sering ditemukan

yg

Jika

tujuannya adalah utk


mendapat informasi
awal
adanya
hubungan
sebab
akibat

Jika

masalah kesehatan
diteliti jarang ditemukan

Jika tujuannya adalah utk lebih

Jika tidak mungkin melakukan

penelitian eksperimen karena


alasan etik
Jika

diduga
ditimbulkannya
berbahaya

akibat
yg
terlalu

Jika hanya ingin mengetahui

tendensi
saja

hubungan

kausal

yg

menjelaskan adanya hubungan


sebab akibatnya ( tindakan
lanjut penelitian observasional)

Jika

dlm
melaksaksanakan
penelitian
tdk
terbentur
masalah etik

Jika

diketahui
akibat
yg
ditimbulkannya tdk berbahaya

Jika ingin mengetahui adanya

hubungan
sebenarnya

kausal

yg

FREKUENSI MASALAH KESEHATAN


Adalah keterangan mengenai banyaknya

suatu masalah kesehatan yg ditemukan, pd


sekelompok penduduk yg dpt dinyatakan dlm
bentuk :
Angka mutlak
Rate
ratio

Ukuran Masalah Kesehatan


a. Rate

Adalah perbandingan antara jumlah kasus


penyakit dgn jumlah penduduk yg mungkin
terkena penyakit tersebut (population at risk) dlm
waktu yg sama baik yg sehat maupun yg sakit
yang dinyatakan dlm persen atau permil
contoh :
Pada tgl 1 Maret 2000, kota kendari berpenduduk
2 juta orang terdapat 500 kasus TBC paru maka
:
Rate TBC paru di KENDARI = 500/ 2.000.000 x 100
% = 0.25 %

b. Ratio
Adalah perbandingan antara jumlah suatu peristiwa

dgn jumlah pertiwa lainnya yg tdk berhubungan


atau perbandingan antara jumlah org yg terkena
sesuatu dgn jumlah org yg tdk terkena sesuatu
Fetal Death Ratio = Jumlah kematian fetus
____________________
Jumlah life birth
Fetal Death Ratio
= Jumlah Kematian Fetus
______________________________________
jumlah kematian fetus + Jumlah life birth

C. Proportional rate
Adalah perbandingan antara jumlah suatu peristiwa

dgn jumlah seluruh peristiwa yg ada :


Proportional Mortality Rate

= jumlah kematian karena penyakit A


________________________________
Jumlah seluruh kematian
Proportional Morbidity Rate
= jumlah penderita penyakit A
_____________________________
Jumlah seluruh penderita penyakit

d. Insiden
Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit, yg

ditemukan pd suatu waktu tertentu, di suatu


kelompok penduduk karena merupakan jumlah
penderita baru, maka angka insiden hanya dpt
dihitung pd penelitian yg bersifat longitudinal yg
bersifat prospektif saja krn utk menentukan
jumlah penderita baru diperlukan jumlah penderita
pd 2 periode waktu dikenal 3 macam angka
insiden :
Insidence rate
Attack rate
Secondary attack rate

Insidence rate
Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yg

ditemukan pd suatu jangka waktu tertentu


(umumnya 1 tahun) . Dibandingkan jumlah
penduduk yg mungkin terkena penyakit tersebut
(population at risk) pd pertengahan jangka waktu
yg bersangkutan yg dinyatakan dlm persen atau
permil
Angka insidance rate dapat dimanfaatkan utk :
Mengetahui masalah kesehatan yg tengah dihadapi
Risiko utk terkena masalah kesehatan yg ada
Pelayanan kesehatan yg harus diselenggarakan

Attack rate
Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yg

ditemukan pd suatu saat, dibandingkan jumlah


penduduk yg mungkin terkena penyakit tersebut
(population at risk) pada saat yg sama yg
dinyatakan dlm persen atau permil Attack rate
ini sebenarnya adalah suatu insidance rate, tetapi
risiko seseorang utk mendapatkan penyakit
berlangsung dlm waktu yg singkat
Dapat dimanfaatkan utk : memperkirakan derajat
penularan suatu penyakit semakin tinggi nilai
attack rate semakin tinggi derajat penularan
penyakit tersebut

Secondary Attack Rate


Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit

yg terjangkit pd serangan kedua (= kasus


sekunder) dibandingkan jumlah penduduk yg
mungkin terkena penyakit tersebut
(population at risk) pd saat yg sama dikurangi
jumlah penduduk yg telah pernah terkena
serangan pertama yg dinyatakan dlm persen
atau permil
Digunakan utk suatu penyakit menular, utk
suatu populasi penduduk yg kecil, misalnya
keluarga atau asrama

e. Prevalen
Adalah jumlah penderita baru dan lama, yang

ditemukan pd suatu jangka waktu tertentu, di


suatu kelompok penduduk krn merupakan
jumlah penderita baru dan penderita lama,
maka angka prevalens cukup dihitung satu
kali aja, sehingga dpt diperoleh dari penelitian
yg bersifat cross sectional dikenal 2 macam
prevalens yaitu :
1. Periode prevalence rate
2. point prevalence rate

1. Period prevalence rate


Adalah jumlah penderita lama dan baru suatu

penyakit yg ditemukan pd suatu jangka waktu


tertentu ( umumnya satu tahun), dibandingkan
jumlah penduduk yg mungkin terkena penyakit
tersebut ( population at risk) pd pertengahan
jangka waktu yg bersangkutan yg dinyatakan
dlm persen atau permil.
Jarang digunakan hanya dipergunakan utk
suatu penyakit yg sulit diketahui saat
munculnya (misalnya penyakit kanker atau
kelainan jiwa).

2. Point prevalence rate


Adalah jumlah penderita lama dan baru suatu

penyakit yg ditemukan pd suatu saat ,


dibandingkan jumlah penduduk yg mungkin
terkena penyakit tersebut ( population at risk)
pd saat yg sama yg dinyatakan dlm persen
atau permil . point prevalence rate ini
sering disebut sbg prevalence rate saja
Digunakan utk mengetahui mutu pelayanan
kesehatan yg diselenggarakan.

Hubungan antara Prevalen dan


Insiden
Prevalence rate menggambarkan suatu masalah

kesehatan pd suatu saat besarnya nilai


prevalence rate ditentukan oleh banyaknya orang
yg sakit sebelumnya (insiden) , serta lamanya
org2 tersebut menderita penyakit (duration) .
P=IxD
Rumus diatas hanya berlaku jika :
1. insiden dlm waktu yg cukup lama konstan, tdk
menunjukkan perubahan yg mencolok
Lama berlangsungnya penyakit stabil, tdk
menunjukkan perubahan yg mencolok

PENGUKURAN FREKUENSI MASALAH

CRUDE DEATH RATE = ANGKA


KEMATIAN KASAR
Adalah semua kematian yg ditemukan pd

suatu jangka waktu tertentu (lazimnya tahun)


dibandingkan jumlah penduduk pada
pertengahan tahun yg bersangkutan yg
dinyatakan dlm persen atau permil
CDR = jumlah seluruh kematian x 100 %
_____________________
Jumlah penduduk pd pertengahan
tahun

Infant Mortality Rate = Angka


Kematian Bayi
Adalah jumlah semua kematian bayi ( di

bawah usia 12 bulan) pd suatu jangka waktu


tertentu ( laimnya 1 tahun) dibandingkan
jumlah seluruh kelahiran hidup yg dinyatakan
dlm persen atau permil

IMR = jumlah seluruh kematian bayi x 100 %


__________________________
jumlah kelahiran hidup

Cause Specific Mortality Rate


Adalah jumlah seluruh kematian krn satu

penyebab pd suatu jangka waktu tertentu,


dibandingkan jumlah penduduk yg mungkin
terkena penyakit tersebut, pd pertengahan
tahun yg bersangkutan dlm persen atau permil
CSMR
= Jumlah seluruh kematian karena penyakit X x
100 %
_____________________________________________

Jlh pddk yg mungkin terkena penyakit X pd pertengahan


tahun

Case Fatality Rate


Adalah jumlah seluruh kematian krn satu

penyebab pd suatu jangka waktu tertentu,


dibandingkan jumlah seluruh penderita pd
waktu yg sama dlm persen atau permil

CFR = jlh seluruh kematian krn penyakit X x


100 %
_______________________________
jlh seluruh penderita penyakit X

Age Specific Death Rate


Adalah jumlah kematian pd umur atau golongan

umur ttt pd suatu daerah dan jangka waktu


tertentu, dibandingkan jlh penduduk pd umur
atau golongan umur yg sama pd daerah dan
jangka waktu yg sama dlm persen atau permil

ASDR = jlh kematian pd (gol) umur tertentu x

100 %
_______________________________
jlh pddk pd (gol) umur yg sama di daerah dan pd
tahun yg sama

Data epidemiologi dan sumbernya


Data yg diperlukan utk penelitian

epidemiologi mencakup
Data kelahiran
Data kematian
Data kesakitan
Data ttg penduduk

Sumber data epidemiologi


Pd umumnya sumber data dpt dibedakan menurut

macam data yg dihasilkan yaitu ;


a. Sumber data primer
- Sensus
- Survei Khusus
* survei insiden penyakit ( data yg dikumpulkan
adalah kasus baru)
* survei Prevalen Penyakit ( data semua peristiwa
penyakit baik kasus baru maupun lama)
- Screening : penemuan penyakit secara aktif pd
orang2 yg tanpa gejala penyakit atau org yg tampak
sehat.

Surveilans
Survaeilans penyakit Adalah pengamatan yg

dilakukan secara terus menerus terhadap


semua faktor yg berperan thdp terjadi dan
penyebaran suatu penyakit, agar dpt dilakukan
usaha pencegahan dan pemberantasan yg
tepat.
Surveilans epidemiologi adalah suatu rangkaian
proses yg sistematis dan berkesinambungan
dlm pengumpulan, analisa dan interpretasi data
kesehatan, dlm upaya utk menguraikan dan
memantau suatu peristiwa kesehatan

Surveilans adalah pengamatan yg

dilakukan secara terus menerus


terhadap terjadinya dan penyebaran
penyakit, serta kejadian atau kondisi
yg mempertahankan risiko
penyebaran penyakit

Terdiri dari 4 kejadian utama


Pengumpulan data yg relevan pd suatu

populasi dan wilayah geografi tertentu


Pengolahan data sehingga menjadi suatu
susunan yg berarti
Analisis (interpretasi) data
Penyebar luasan data dan interpretasinya
secara teratur kpd mereka yg menangani
program pemberantasan.

10 sumber utama atau jenis data yg


relevan utk surveilans penyakit yaitu :
1. Laporan kematian
2. Laporan kesakitan
3. Laporan hasil penyelidikan kasus perorangan

laporan wabah
5. Laporan laboratorium
6. Laporan penyelidikan wabah
7. Survei khusus
8. Informasi ttg hewan sumber penularan dan vektor
9. Data demografi
10. Data lingkungan
4.

Sifat sistem surveilans


1. Sederhana (simpple)
2. Fleksibel
3. Akseptabilitas
4. Sensitivitas

5. Representativeness
6. Timeliness

Sumber data sekunder


1. Catatan dan laporan peristiwa kehidupan

2.
3.
4.
5.

(vital record) termasuk di dlm catatan


kehidupan adalah kelahiran, kematian,
perkawinan, perceraian
Catatan dan laporan penyakit
Catatan dan laporan instansi khusus: misalnya
perusahaan asuransi, TNI dan kepolisian.
Hasil dari survei khusus: SKRT, SDKI,
RISKESDAS
Hasil sensus penduduk

You might also like