Professional Documents
Culture Documents
(CARDIAC ARRYTHMIAS)
BATASAN
Deviasi dari Normal Sinus Rhythm
Gangguan Pembentukan Impuls dan atau
Gangguan Sistim Konduksi Jantung
Bundle of His
Right
AV node
Left
Bundle of His
Bundle Branch
Purkinje Fibre
Aktivasi Miokard
-Depolarisasi
-Repolarisasi
Right bundle
branch
Purkinje fibre
Atrium
Depolarisasi Gel P
Repolarisasi Tersembunyi
Ventrikel
Repolarisasi Gel T
1) SA node discharge :
No deflection
2) Atrial activation : The P wave
3) Activation of AV node &
bundle of His: No deflection
4A) Septal activation :
Onset of QRS complex
4B) Free wall activation :
Accomplishment of QRS complex
5) Full ventricular activation :
No deflection
6) Ventricular repolarization :
The T wave
7) Late ventricular activation :
The U wave
Heart rate
QT
Heart rate
QT
40/min
<0.50s
80/min
<0.38s
50/min
<0.46s
90/min
<0.36s
60/min
<0.43s
100/min
<0.35s
70/min
<0.42s
110/min
<0.33s
Normal
SA-Node
Jalur normal
(60-100 x/menit) (tanpa hambatan)
Abnormal
- Sinus
- Atrial
- Junctional (?)
- Ventrikular
Ekstrasistole
Takikardia
Gelepar
Fibrilasi
Kelana-A/multifocal-V
Escape/lolos
SA block and
A
Sinus arrest
B
AV block
ETIOLOGI
A. Jantung Normal Penderita Sehat
Biasanya :
Sinus Bradikardia; sinus takikardia; ekstra
sistole atrial; ekstra sistole ventrikuler
maupun ekstra sistole junctional
ETIOLOGI
pankreatitis, dll
Hormon thyroid
Obat-obatan
- Terutama over dosis, Blocker, Ca Antagonis,
Amiodaron, Anti depresan, Obat-obat anti aritmia
lain, dll
Tindakan Medis
- Endoskopi; Bronkoskopi
Gangguan keseimbangan elektrolit & asam basa :
terutama kalium, natrium, kalsium, asidosis, dll
ETIOLOGI
C. Jantung Abnormal
Penyakit katup jantung
Penyakit Jantung Koroner
Angina Pectoris, akut infark, dll
Penyakit Perikard/Miokard
Miokarditis, miopati, perikarditis
Penyakit Jantung Bawaan
Gagal Jantung apapun penyebabnya
Manipulasi / tindakan pada jantung
Punksi cairan perikard
Kateterisasi jantung
Operasi jantung
Proses degenerasi, fibrosis, kalsifikasi
Sick sinus syndrome
Lenegres disease
Levs disease
DIAGNOSA
Gejala Klinik
Pemeriksaan Nadi /
Jantung
Elektrokardiografi
Pemeriksaan Tambahan
Detak
DIAGNOSA
A.Gejala Klinik
B.Pemeriksaan Nadi dan Detak Jantung
Objektif : ada / tidak adanya aritmia sedang
jenis aritmia sulit dipastikan.
Nadi dan detak jantung normal tidak
menyingkirkan diagnosis
DIAGNOSA
Elektrokardiografi
Konvensional EKG/ EKG 12 lead
Objektif : diagnosa pasti (ada/tidak dan jenis aritmia)
Kadang-kadang diperlukan rekaman lead II, V1 panjang
Pemeriksaan lainnya :
Monitoring EKG/bed monitoring
24 hour ambulatory ECG (holter Monitor)
Exercise ECG
DIAGNOSA
Pemeriksaan tambahan
Untuk menentukan
Pemeriksaan
fisik (besarnya jantung, bising
penyakit dasar,
jantung, dll)
Faktor presipitasi,
Laboratorium (hormon tiroid, dll),
dan komplikasi
Imaging Study
: Echocardiography, foto
dari aritmia.
thorax.
Intra
cardiac
ECG
(electrophysiology
study/EPS)
Dimana elektrode record / pacing ditempatkan
di daerah coronary sinus / night right atrial / his
bundle (tepat di bawah katub trikuspid)
Pengelolaan Aritmia
A. Beberapa Konsep Dasar
1. Tidak semua aritmia harus selalu mendapat pengobatan
2. Jenis aritmia tidak selalu menentukan pengobatan agresif
3. Aritmia dengan jantung normal pada penderita sehat tidak
perlu mendapat pengobatan kecuali bila disertai dengan
keluhan yang sangat mengganggu
4. Pengobatan faktor presipitasi dan pengobatan penyakit
jantung yang mendasari aritmia harus dilakukan seoptimal
mungkin
5. Sebaiknya ditentukan stratifikasi aritmia yaitu jenis aritmia,
penyebab dan akibat aritmia (Congestive failure, shock,
embolism).
6. Pemakaian obat-obat anti aritmia harus mempunyai
indikasi tepat & perlu diperhatikan kemungkinan adanya
interaksi dengan obat lain.
Pengelolaan Aritmia
A. Beberapa Konsep Dasar
7. Obat anti aritmia kadang-kadang dapat sebagai penyebab
aritmia terutama pada penderita yang mengalami gangguan
fungsi organ vital (hepar, ginjal dll) gangguan elektrolit,
gangguan asam-basa, dll.
8. Pengobatan secara agresif dilakukan pada aritmia gawat atau
cenderung menjadi gawat (misalnya pada penderita acute
coronary syndrome) & seharusnya dilakukan monitoring EKG.
9. Pemasangan pacemaker temporer sebaiknya dilakukan dgn
indikasi yang tepat terutama untuk mengembalikan status
hemodinamik yang jelek.
10. Pemasangan pacemaker permanen dilakukan untuk menggantikan pacemaker sementara sesuai dengan prosedur atau
langsung pada penderita yang diperkirakan sudah terjadi
aritmia yang permanen/menetap
11. Pengobatan aritmia yang menggunakan alat canggih & pembedahan selalu ditangani oleh tenaga-tenaga yang ahli.
Pengelolaan Aritmia
B. Beberapa Cara Pengelolaan Aritmia
1.Psikoterapi
2.Vagal Manoeuvers
3.Obat-obatan anti aritmia
4.Direct Current (D.C) Counter Shock
5.Radiofrequency catheter ablation
6.AICD (Automatic inplatable cardioverter / defibrilator)
7.Anti Tachy-Arrythmia Surgery
8.Resuscitation (Cardiac massage & artificial ventilation)
9.Parasympathicolytic atau Sympathomimetic
10.Pemasangan Pacemaker temporer atau permanen
Terima Kasih