You are on page 1of 19

DISDOS PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI 3

ENDOKTRIN
FARMAKOTERAPI PASIEN DIABETES MELLITUS

KELOMPOK 7 / A

SITI ROHMATTILAH H.

(G1F013033)

TOFIK HIDAYAT

(G1F013039)

INAS YUMN HANIFAH

(G1F013047)

LAELA KHANIFATUNNISA

(G1F0130

Patofisiologi

Penatalaksanaan Kasus Dan


Pembahasan (SOAP)
subjective
Nama : Tn. Sol
No.rekam medik: 91xxx
Umur/TTL : 60 th
BB
: TB
: Alamat : Brebes
Status jaminan
: Tanggal MRS : 21-01-2016
Tanggal KRS : 28-01-2016
Riwayat MRS : kaki kanan bengkak sejak 3 bulan lalu. Seluruh tubuh
Riwayat penyakit
: kaki sebelah kanan kesemutan, tulang sakit
Riwayat obat : Riwayat lifestyle : Alergi
: Diagnosa : ulkus gangren pedis dextra

terasa nyeri

Objektive

Parameter penyakit
TTV

Tanggal
21/1/16 22/1/16 23/1/16 24/1/16

Nilai
Normal

Keterangan

TD

130/80

130/80

120/80

90/60120/80

Meningkat
pada tanggal 21
dan 22

76

80

88

60-100

Normal

RR

20

20

20

12-18

Meningkat
menunjukan
hiperkalemia

Suhu

36,5

36,5

37

36,537,3

Normal

Mual

Sesak

Batuk

lemas

Data Laboratorium
Pemeriksaan

Nilai Normal

Satuan

Data Pasien
21/01
22/01
174 158

Keterangan

Glukosa
sewaktu
(diabetes)
Natrium

<200

Mg/dL

135-144

mEq/L

136

Normal

Klorida

95-105

mmol

99

Normal

Kalsium

9-11

mg/dL

10,8

Normal

Kalium

3,5-5,0

mEq/L

5,8

HB

12-16

gr/dl

11,8

Leukosit

3200-10000

U/L

11990

Ht

40-50

Eritrosit

3,8-5

Trombosit

Penyebab

Normal

Meningkat

Hiperkalemia - diabetes

Menurun

Diabetes

Meningkat

Infeksi- gangren

33

Menurun

Ulkus dan kekurangan vit


B

juta/l

4,1

Normal

10/l

272.000

Normal

MCV

170000380000
80-100

pg/sel

79,7

Menurun

MCH`

28-34

Gr

28,6

Normal

MCHC

32-36

35,9

Normal

hemoglobinopati

Data Laboratorium
MPV

7-10,5

FI

9,5

Normal

Basofil

0-2

0,4

Normal

Eusinofil

0-6

3,0

Normal

Batang

0-12

0,8

Normal

Segmen

36-73

83,3

Limfosit

15-45

Monosit

0-11

Albumin

3,8-5,1

gr/dL

3,17

Globulin

2,3-3,2

gr %

SGOT

3-45

SPGT

Meningkat

Infeksi - gangren

8,5

Menurun

Infeksi - gangren

4,0

Normal
Menurun

Pembengkakan (udem)

3,9

Meningkat

Gangguan fungsi liver

/L

33

Normal

0-35

/L

33

Normal

Ureum darah

20-40

mg

130,8

Meningkat

Kreatinin darah

0,5-1,5

Mg/dL

4,09

Meningkat

Diabetes

HBA1C

<6,5

Meningkat

Diabetes

(Kemenkes RI, 2011).

Assesment

Terapi yang telah diterima pasien


Obat

Dosis

Frequens

Tanggal

i
21/1

22/2

23/1

24/1

25/1

26/1

27/1

28/1

Ceftriaxon

1x2

gentamicin

2x1

Ketorolac

3x1

Rantin

2x1

Metformin

1x1

Glimepirid

2x1

DRP
Tgl

Subjekti Objektif

Assesment

Rekomendasi

DTP: Salah Obat

Berdasarkan algoritma terapi jika HBA1C pasien

f
21

Diabetes HB menurun

samp Mellitus HBA1C


ai 28

Pemberian

Metformin 8-9 % maka diberikan 2 kombinasi OHO (Perkeni,

meningkat yaitu kontraindikasi dengan pasien 2011).


9%

Oleh

karena

itu,

pasien

diberikan

dengan serum kreatinin 1.5 kombinasi Thiazolidinedion dengan Sulfonilurea.


mg/dL serta tidak disarankan Dipilih

kombinasi

Pioglitazone/Glimepiride

diberikan untuk pasien geriatri dibandingkan dengan Rosiglitazon/Glimepiride


(Medscape, 2016).

Sedangkan karena memiliki efektivitas yang lebih baik

serum kreatinin pasien yaitu (Derosa, 2006).


4.09 mg/dL.

Dosis yang diberikan yaitu 30 mg Pioglitazone


dan 2 mg Glimepiride 1x sehari (Dipiro, 2008).

21

DTP : Terapi tanpa indikasi

samp

Pasien

ai 28

dispepsia sehingga tidak perlu

tidak

diberi Rantin.

mengalami

Tidak perlu diberikan obat untuk dispepsia.

DRP
21-25 Kesemutan

GD

DTP : Terapi tambahan

meningkat,

Pasien diberikan terapi tambahan untuk


kesemutannya

dengan

pemberian

vitamin B12, Vitamin B12 diberikan 1x


sehari 30mcg selama 5 hari untuk initial
dose (Medscape, 2016)
21

Ulkus

gangren Leukosit

DTP : obat tidak efektif

Kombinasi ceftriakson-gentamisin dan

samp pedis dekstra, kaki meningkat,

Sesuai dengan guideline IDSA pemberian ciprofloksasin setelah KRS

ai 28

tahun 2012, pasien dengan diganti dengan amoksisilin-klavulanat 2

kanan

bengkak segmen

sejak 3 bulan

2128/1

Ulkus gangrene
pedis dekstra,
seluruh tubuh
terasa nyeri, tulang
sakit

meningkat,

mild diabetic foot infection gr PO setiap 12 jam selama 7-14 hari

limfosit

diberikan terapi amoksisilin- (Medscape, 2016)

menurun

klavulanat (IDSA,2012).
DTP : overdose
Ketorolak dibatasi penggunaannya hanya
Ketorolak seharusnya
5 hari saja, yaitu dari tanggal 21 sampai
digunakan maksimal selama 5 25
hari

PLAN

Tujuan Terapi

Mengatasi diabetes mellitus


Menurunkan HBA1C hingga normal
Mencegah timbulnya komplikasi
Mendidik serta memotivasi penderita agar
dapat merawat dirinya sendiri dari penyakit
tersebut

PLAN

Terapi Non Farmakologis

Terapi gizi medis


Meningkatkan aktivitas jasmani
Untuk perawatan luka gangren dengan cara;
1.
2.
3.
4.

debridemen atau membuang jaringan yang rusak 3 x


sehari
pencucian luka dengan salin (nacl 0,9 %) dan
pemberian antibiotik
menjaga keseimbangan kelembaban dengan tampon
serta
menjaga tepi luka agar tetap bersih dan lembab

Diberikan vitamin b12 1x sehari untuk mengatasi


kesemutan
(Perkeni, 2011).

PLAN

Terapi Farmakologis

Kombinasi terapi Pioglitazone/Glimepiride

PLAN

Amoksisilin-klavulanat
Amoksisilin-klavulanat merupakan
kombinasi antibiotik oral untuk infeksi kulit
ringan (mild) oleh Streptococci dan
Staphylococcus aureus. Kombinasi ini terdiri
dari amoksisilin yang merupakan antibiotik
golongan penisilin generasi ketiga dan
klavulanat yang merupakan protektor
amoksisilin dari beta laktamase sehingga
tidak terjadi resistensi .

(Medscape, 2016)

Jadi saran terapi untuk pasien


Tn.Sol :
Tanggal

Nama Obat

Regimen
Dosis

Frekuensi

21

22

23

24

25

26

27

28

Glimepiride

2 mg

1x sehari

Pioglitazone

30 mg

1x sehari

Injeksi ketorolac

30 mg dosis 1x sehari

tunggal
Vitamin B12

100 mcg

1x sehari

(Medscape, 2016)

Terapi yang disarankan saat KRS


Nama Obat

Dosis

Frekuensi

Pioglitazone

30 mg

1x sehari

Glimepiride

2 mg

1 x sehari

Amoksisilin-asam klavulanat 2 gr PO

Setiap 12 jam selama 7-14


hari

KIE

Pasien

Minum obat dan suplemen secara teratur dan tepat waktu

Motivasi untuk melaksanakan pola hidup sehat

Tidak mengonsumsi obat selain yang diresepkan oleh dokter dan


tidak menghentikan pengobatan tanpa sepengetahuan dokter.

Tenaga kesehatan

Memberikan jadwal minum obat kepada pasien dan keluarga


pasien.

Rutin melakukan kontrol glukosa darah pada pasien.

Memberikan jadwal minum obat kepada pasien dan keluarga


pasien.

Perlu dilakukan pembersihan luka secara rutin dengan salin (NaCl


0,9%).

Perlu dilakukan debridement untuk menghilangkan jaringan kulit


yang mati, rusak dan terkontaminasi oleh bakteri.

Perlu pemeriksaan data leukosit, segmen, limfosit dan parameter

Keluarga pasien
Nama Obat

Jumlah

Manfaat

Hal yang perlu


diperhatikan

Glimepiride 1 tablet
2mg/hari

Menurunkan
HbA1C

Pioglitazon

Menurunkan
HbA1C

Mengobati infeksi Waktu minum


pada ulkus
obat harus teratur
gangrene di kaki
dan tidak boleh
terlewat agar tidak
terjadi resistensi

Jadwal
Minum

1 tablet
30mg/hari

Amoksisilin Setiap 12 jam


-klavulanat selama 7-14
hari

Monitoring
Obat
Glimepiride

Monitoring
Keberhasilan
Mengatasi

Target keberhasilan
ESO
Diabetes Hipoglikemia

HbA1C normal kembali,

Mellitus, HbA1C turun.


Pioglitazone

Mengatasi

HB normal.

diabeter Hipoglikemia,

mellitus, HbA1C turun.

infeksi

edema, HbA1C normal kembali,


saluran HB normal.

pernapasan atas.
Amoksisilin-klavulanat

Tidak

terjadi

infeksi Diare

Leukosit normal, segemen

ulkus gangrene

Injeksi ketorolac

Vitamin B12

normal, limfosit normal

Mengurangi rasa nyeri Sakit kepala, dyspepsia, Nyeri berkurang


post debridement

dan mual.

Mengurangi kesemutan

Pusing,

sakit

kepala, Kesemutan berkurang

dan nasofaringitis.

KESIMPULAN

Beberapa DRP yang terjadi pada kasus ini diantaranya


salah obat yakni metformin,terapi tanpa indikasi yakni
rantin karena pasien tidak mengalami dispepsia. dan
obat tidak efektif yakni ceftriakson-gentamisin dan
pemberian
ciprofloksasin
diganti
dengan
terapi
amoksisilin-klavulanat.
Penatalaksanaan terapi yang diberikan kombinasi terapi
Pioglitazone/Glimepiride untuk mengatasi Diabetes
Mellitus, HbA1C turun, Amoksisilin-klavulanat agar tidak
terjadi infeksi ulkus gangrene, Injeksi ketorolac untuk
mengurangi rasa nyeri post debridement dan Vitamin
B12 untuk mengurangi kesemutan.

You might also like