You are on page 1of 19

Herpes zoster

BY
LILIK S

definisi
radang

kulit akut yang bersifat khas seperti


gerombolan vesikel unilateral, sesuai dengan
dermatomanya (persyarafannya)
Herpes Zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi virus varisela zoster yang menyerang kulit
dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus
yang terjadi setelah infeksi primer.

etiologi
Virus varicella zoster
terjadi karena reaktivasi dari virus varicella (cacar

air). Frekuensi meningkat pada pasien dengan


imunitas yang lemah dan menderita
malignitas;seperti leukemia dan limfoma.

Cara penularan
Kontak langsung dengan lesi aktif
2.

Sekresi pernafasan.

epidemiologi
dapat muncul disepanjang tahun
Insidens laki-laki= perempuan
Herpes zoster bisa terjadi pada orang yang pernah

menderita varisela sebelumnya


Insiden 2/3 usia di atas 50 tahun dan kurang dari
10% usia di bawah 20 tahun.

patofisiologi
Ineksi primer

Virus replikasi permulaan bersifat asymtomatik

Masuknya virus ke RES (reticulo endotelial system


Virus replikasi ke dua dg sifat viremia yang luas dan simtomatik
Menginfeksi kulit dan mukosa
Sebagian menjalar ke serat syaraf sensoris atau ganglion dan beriam diri (laten)

Imunitas baik
- Reaktivasi dinetralisir

Imunitas buruk
- Reaktivasi muncul manifestasi herpes zozter

Manifestasi klinis
Gejala prodromal
rasa sakit dan parestesi pada dermatom yang terkena
Gejala ini terjadi beberapa hari menjelang timbulnya
erupsi
Gejala konstitusi, seperti sakit kepala, malaise, dan
demam,
2. Gambaran khas : erupsi yang lokalisata dan unilateral
(Umumnya lesi terbatas pada daerah kulit yang
dipersarafi oleh salah satu ganglion saraf sensorik
1.

Lanjutan
Makulopapula

12-24 jam
Vesikula
Pustula
Krusta

Hari ke 3
Hari ke10

Jenis
. Herpes zoster oftalmikus
Pada serabut saraf dari cabang ophtalmicus saraf trigeminus
(N.V) pada sisi kepala dan wajah unilateral
1.

2. Herpes zoster fasialis


infeksi virus herpes zoster yang mengenai bagian ganglion
gasseri yang menerima serabut saraf fasialis (N.VII),
3. . Herpes zoster brakialis
4. Herpes zoster torakalis
5. Herpes zoster lumbalis
6. Herpes zoster sakralis

Frekuensi herpes zoster menurut dermatom yang

terbanyak pada dermatom


1. torakal (55%)
2. kranial (20%)
3. lumbal (15%),
4. sakral (5%).

komplikasi
Neuralgia paska herpetik
Infeksi sekunder
Kelainan pada mata

: ptosis paralitik, keratitis, skleritis, uveitis,


korioratinitis dan neuritis optik)
Paralisis motorik
. Sindrom Ramsay Hunt

Sindroma Ramsay Hunt

Bells Palsy, tinitus, vertigo, gangguan


pendengaran, nistagmus, nausea

Herpes simplek
Penyebab Herpes simplek virus
Herpes simplek : menyerang daerah mukosa
Tipe 1 : di mulut non genetalia ( bisa di daerah
mulut)
Tipe 2 : genetalia ( mukosa vagina, glan penis
Ada lesi, nyeri
Distribusi pasti menyerang mukosa

Pengkajian secara umum


1.
2.
3.
4.

5.

Aktivitas/istirahat
Sirkulasi: bengkak, kemerahan
Integritas ego: kecemasan, harga diri rendah
Nyeri/kenyamanan : nyeri daerah genital, otot,
berkemih, bibir, wajah, kulit, mukosa mulut,
kelopak mata
Kenyamanan dan Keamanan : lesi dan vesikel di
bibir, wajah, kulit hidung, mukosa mulut,
kelopak mata dan daerah genital

Penekanan perbedaan pengkajian lesi????


Lokasi
Distribusi
Karakteristik lesi herpes

Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b/d adanya lesi akibat infeksi
2. Gangguan integritas kulit b/d infeksi herpes

simpleks, perubahan fungsi barier kulit


3. Resiko infeksi b/d penurunan imunitas
4. Perubahan body image b/d lesi kulit,
penampakan kulit yang tidak baik
5. Kurang pengetahuan tentang proses
penyakit dan tentang cara menghindari
penyebaran dan pencegahan kekambuhan

Prinsip penatalaksanaan
Mengatasi infeksi virus akut
Mengatasi nyeri akut yang ditimbulkan oleh virus

herpes zoster
Mencegah timbulnya neuralgia pasca herpetik.

pengobatan
Herpes zoster dan simplek
Antiviral (acyclovir tablet atau salep
Analgetik
Antipiretik

You might also like