Professional Documents
Culture Documents
PADA GERIATRI
Proses degenerasi
Telinga luar
Elastisitas daun telinga dan liang telinga
berkurang
Kelenjar sebasea dan serumen
mengalami gangguan fungsi sehingga
produksi berkurang
Penyusutan jaringan lemak di sekitar
liang telinga
Kulit daun dan liang telinga kering dan
mudah mengalami trauma
Serumen mcenderung mengumpul,
Telinga dalam
Rentan terhadap peoses degenerasi :
Sensorik,saraf, pembuluh darah, jaringan
penunjang, maupun sinaps saraf
Organ corti
Sel-sel rambut luar di basal koklea
Etiologi
Kelenjar serumen atrofi
Produksi berkurang
Serumen lebih kering
Gumpala serumen (serumen prop)
ETIOLOGI
Proses degeneratif
Faktor herediter
Pola makanan
Metabolisme
Arteriosklerosis
Infeksi
Bising
Gaya hidup atau bersifat
multifaktor
Menurunnya fungsi
pendengaran berangsurangsur
PATOLOGI
Proses degenerasi perubahan struktur
koklea dan N.VIII
Perubahan mencolok pada koklea :
Atrofi dan degenerasi sel-sel rambut penunjang
pada organ Corti
Berkurangnya jumlah dan ukuran sel-sel
ganglion dan saraf
KLASIFIKASI
Sensorik
Neural
Metabolik (strial presbycusis)
Mekanik (cochlear presbycusis)
Jenis
Sensorik
Patologi
Lesi terbatas pada koklea
Atrofi organ Corti, jumlah selsel rambut dan sel penunjang
berkurang
Neural
Metabolik
(Strial presbycusis)
Potensial microphonic
menurun
Fungsi sel dan keseimbangan
biokimia/bioelektrik koklea
berkurang
Mekanik
(Cochlear presbycusis)
duktus koklearis
Atrofi ligamentum spiralis
Gejala
Keluhan utama
Berkurangnya pendengaran secara perlahan dan
progresif
Simetris pada kedua telinga
Keluhan lain
Telinga berdenging (tinitus nada tinggi)
Dapat mendengar percakapan tapi susah untuk
memahami, terutama bila diucapkan cepat
denganlatar belakang riuh (coctail party deafness)
Bila intensitas suara ditinggikan nyeri di telinga
karena faktor kelelahan saraf (recruitment)
DIAGNOSIS
Otoskopi : membran timpani suram,
mobilitas berkurang
Tes penala : tuli sensorineural
Audiometri nada murni : tuli saraf nada
tinggi, bilateral, dan simetris
Sensorik dan neural
Penurunan tajam (sloping) setelah frekuensi 2000Hz
Paling sering ditemukan
PENATALAKSANAAN
Rehabilitasi dengan alat bantu dengar
(hearing aid) dikombinasi latihan
membaca ujaran (speech reading) dan
latihan mendengar (auditory training)
dilakukan bersama terapi wicara
(speech therapist)