Professional Documents
Culture Documents
PSIKOSA
Disajikan Oleh:
Dheny Surya Aditya
Dian Amelia Sari
Pembimbing:
DEFINISI PSIKOSA
- Gangguan jiwa hilangnya rasa kenyataan (sense of reality)
- Gangguan pada perasaan, pikiran, kemauan, motorik, dll
perilaku penderita tidak sesuai dengan kenyataan
- Bukti langsung dengan terdapatnya:
Gangguan kesadaran
Hilangnya sense of reality
Gangguan persepsi & proses berpikir
Halusinasi (+), waham (+)
perilaku yang kacau
Salah dalam menyimpulkan dunia luar
Gangguan afek emosi (+)
PSIKOSA
NEUROSA
DISORIENTAS - Sering
I
INSIGHT
RESIKO
SOSIAL
KLASIFIKASI PSIKOSIS
Delirium
Dementia
GANGGUAN
GANGGUAN
MENTAL
MENTAL
ORGANIK
ORGANIK
GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK
PSIKOTIK
Skizofrenia
GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK
PSIKOTIK
FUNGSIONAL
FUNGSIONAL
ORGANIK
FUNGSIONAL
ETIOLOGI
Jelas
KESADARAN
BERUBAH
DISORIENTASI (salah
satu)
AMNESIA
PERSEPSI
Dominan OPTIK
Dominan AUDITORIK
GEJALA NEUROLOGI
+/-
MRS
+/-
FLUKTUASI GEJALA
TERAPI
PSIKOSIS
5
PSIKOSA
ORGANIK
Trauma
Infeksi
Gangguan Vaskular
Tumor
Sekunder:
Gangguan Metabolik
Gangguan Toxin
Gangguan hipoksia
DEMENSIA
DEFINISI:
Suatu sindrom akibat penyakit / gangguan otak yang biasanya bersifat
kronik-progresif, dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang
multipel, termasuk di dalamnya : daya ingat, daya pikir, orientasi, daya
tangkap, berhitung, kemampuan belajar, berbahasa, dan daya nilai
(judgment).
DEMENSIA
Penegakan Diagnosis
Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir, yang sampai
mengganggu kegiatan harian seseorang (personal activities of daily living),
seperti mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, BAB dan BAK.
Kesadaran normal (clear consciousness).
Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan.
PATOFISIOLOGI
Degenerati
f
Alzheim
er
Gangguan
pembuluh
darah
Lues
CVA
trombosi
s
Pick
Huntingt
on
Infeksi
(ensefalitis
)
CVA
bleeding
(demensia
paralitika)
Virus
(demensi
a HIV)
Penyakit
creutzfelt
-Jacob
Abses
otak
Gangguan
toksik,
metabolik,
endokrin
Trauma
kapitis
Kekuran
gan
thiamin
Hipotiroi
d
Hipoglik
emi
Gangguan
otak lain
Tumor
otak
SDH
Penyumb
atan
(normal
pressure
hydrocep
halus
11
BERDASARKAN LOKASI
KERUSAKAN
kortikal
Gejala:
amnesia,
afasia,
apraksia,
agnosia
Contoh:
Alzheimer
Sub
kortikal Struktur di
dalam
substantia alba
& substantia
grisea: ganglia
basalis,
thalamus
Contoh:
Parkinson,
Huntington,
degenerasi
nigrostriatal
Campur
an
Gejala
gabungan
dari
keduanya
Contoh:
Demensia
vaskular
12
PENATALAKSANAAN
Menghambat progresivitas
Vitamin E 400-600 mg po/hari
Mengatasi masalah perilaku
Choline esterase inhibitor
Anti psikosis
Haloperidol 0,5-4 mg po/hari
Perphenazine 2-32 mg po/hari
Risperidone 0,5-4 mg po/hari
Anti cemas
Lorazepam 0,5-2 mg po/hari
Alprazolam 0,25-2 mg po/hari
Clobazam 10-15 mg po/hari
Anti konvulsan
Carbamazepin 200-600 mg po/hari
As valproat 125-1800 mg po/hari
Anti depresan
Amitriptylin 10-75 mg po/hari
Moclobemide 300-600 mg po/hari
Maprotiline 10-75 mg po/hari
Dukungan caregiver
13
DELIRIUM
DEFINISI
Sindrome otak organik karena gangguan fungsi atau metabolisme otak
secara umum atau karena keracunan yang menghambat metabolisme otak.
Gejala utama : kesadaran yang menurun
Gejala lain : penderita tidak mampu mengenal orang dan berkomunikasi dg
baik, ada yang bingung atau cemas, gelisah dan panik, halusinasi (+), bicara
inkoheren
Onset akut
Biasanya hilang jika penyakit etiologi telah sembuh.
ETIOLOGI
Gangguan
sistemik
Gangguan
pd otak
Infeksi sistemik
Gangguan metabolik akut
Gangguan endokrin
Defisiensi vit B1, B12, asam folat,
asam nikotinik, niacin
Gangguan kardiovaskuler
Kondisi pasca bedah
Hipoksia
Toksin
Infeksi
Gangguan pd pembuluh darah
otak
Tanpa etiologi
spesifik
15
GEJALA
Gejala prodromal
Restlessne
ss
Cemas
Iritabel
Gangguan
tidur
Kesulitan
utk
memusatk
an
perhatian
Gejala lain :
Gangguan kesadaran
Gangguan neuropsikiatrik
17
DIAGNOSIS
kesadaran/kewaspadaa
n & kemampuan utk
memusatkan,
mempertahan dan
mengalih perhatian
Gangguan
biasanya bbrp
jam-hari &
cenderung
berfluktuasi
Perubahan kognitif
Amnesia
Disorientasi
Gangguan bahasa
Gangguan persepsi yg tidak
terkait dgn demensia
PERJALANAN PENYAKIT
& PROGNOSIS
Gejala akan bertambah selama faktor etiologi blm teratasi
Hilang dlm 3-7 hari atau selambatnya 2 mgg setelah faktor
etiologi disingkirkan
Lama hilang jika :
Usia
Lama kondisi berlangsung
Amnesia parsial dpt terjadi setelah px sembuh
Seringkali diikuti oleh depresi/gangguan cemas pasca trauma
19
DELIRIUM
Terapi:
Terapi etiologi
Penderita harus dijaga terus, terutama jika sangat gelisah
Jangan terlalu diisolasi
Dapat diberikan neuroleptika jika gejala sangat
mengganggu
TALAKSANAAN
Kerjasama dgn bidang yg terkait
Mengatasi pykt organik yg mendasari
Monitoring, evaluasi & terapi dgn medikamentosa & manipulasi lingkungan
Tx simptomatik dgn:
Haloperidol 0.5-1.0mg PO/IV tiap 4 jam prn
Risperidone 0.5-1.0 mg PO tiap 4 jam prn
Lorazepam 0.5-1.0 mg PO tiap 4 jam (khusus utk olh krn alkohol/benzodiazepine withdrawal)
Manipulasi lingkungan
Definisi
Untuk dapat menegakkan diagnosis psikosis
karena kondisi medis umum, dokter pertamatama harus mengeksklusi sindrom dimana
gejala psikosis dapat muncul sebagai
hubungan dengan gangguan kognitif (seperti
delirium dan demensia tipe Alzheimer)
Gangguan mental pada kategori ini
umumnya tidak berhubungan dengan
perubahan sensorium
Etiologi
Hampir seluruh penyakit serebral atau
sistemik yang mempengaruhi fungsi otak
dapat menyebabkan munculnya gejala
psikosis
Gangguan degeneratif, seperti Alzheimer
atau Huntington, pada awalnya dapat muncul
dengan new-onset phychosis, dengan data
minimal dari gangguan kognitif pada stadiumstadium awal
PSIKOSA
FUNGSIONAL
DEFINISI
Gangguan mental yang
tidak
berasal/diakibatkan
adanya penyakit
otak/sistemik
29
SKIZOFRENIA
Sindrome dengan variasi penyebab dan perjalanan penyakit yang
luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan
pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya
Ditandai : penyimpangan fundamental dan karakteristik dari
pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar atau
tumpul. Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektualitas
terpelihara.
30
ETIOLOGI
Genetik, yang diturunkan adalah potensi,bukan penyakit
itu sendiri)
Neurokimia, akibat overaktivitas domanim mesolimbik
Neurodevelopmental, adanya abnormalitas struktur dan
morfologi
31
PEDOMAN DIAGNOTIK
SKIZOFRENIA
Pedoman diagnostik
A. - Thought echo
isi pikirannya berulang/bergema dlm kepalanya
- Thought insertion or withdrawal
isi pikiran dr luar masuk ke pikirannya (insertion), isi
pikirannya diambil keluar (withdrawal)
- Thought broadcasting
isi pikirannya disiarkan keluar, org lain atau umum
mengetahui pikirannya
B. - Delution of control
dirinya dikendalikan kekuatan luar
- Delution of influence
dirinya dipengaruhi kekuatan luar
- Delution of passivity
dirinya tdk berdaya
- Delution of perception
pengalaman indrawi yg didapatkan tdk wajar,
khas bersifat mistik/mukjizat
C. Halusinasi auditorik :
- Berkomentar ttg perilakunya
- Suara mendiskusikan dirinya
- Suara dari salah satu anggota badannya
D. Waham lain yg menurut budayanya tdk wajar
(mampu mengendalikan cuaca, berkomunikasi dg
mahluk dari dunia lain)
Skizofrenia paranoid
Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia katatonik
Skizofrenia tak terinci (undifferentiated)
Depresi pasca skizofrenia
Skizofrenia residual
Skizofrenia simpleks
Skizofrenia lainnya
Skizofrenia YTT
SKIZOFRENIA
PARANOID
SKIZOFRENIA
PARANOID
A. Waham atau halusinasi harus menonjol
B. Ekspresi afektif tumpul / tak serasi,
gejala katatonik, atau inkoherensi tidak
menonjol
SKIZOFRENIA
HEBREFRENIK
Sering timbul pada masa remaja atau antara usia 1525 tahun
Penampilan personal kumal, dan kelakuan sosialnya
dan respon emosinya tidak tepat.
Sering tertawa terbahak-bahak tanpa alasan yang
jelas.
Sering menyeringai dengan tidak pantas dan
meringis, tingkah lakunya konyol atau bodoh
SKIZOFRENIA
HEBREFRENIK
SKIZOFRENIA
KATATONIK
Onset biasanya usia 15-30 tahun
Tanda klasiknya: gangguan fungsi motoris
SKIZOFRENIA
KATATONIK
Selama dua minggu atau lebih terdapat gejala yang
menonjol dari :
(1) Stupor atau mutisme
(2) Gaduh gelisah
(3) Mematung
(4) Negativisme
(5)
(6)
Rigiditas
Fleksibilitas serea
SKIZOFRENIA TAK
TERINCI
Tidak memenuhi salah satu kriteria atau
memenuhi lebih dari satu kriteria subtipe
skizofrenia
DEPRESI PASCA
SKIZOFRENIA
SKIZOFRENIA
RESIDUAL
A. Saat ini tidak memenuhi kriteria skizofrenia
B. Paling sedikit terdapat empat gejala negatif
berikut ini untuk waktu 12 bulan atau lebih
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Perlambatan Psikomotor
Ekspresi Afektif Tumpul
Pasif dan inisiatif kurang
Kemiskinan kuantitas dan isi pembicaraan
Miskin komunikasi nonverbal
Perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk
PENATALAKSANAAN
a.
b. Antipsikotik
(I)
Kekurangannya :
Lebih efektif
Efek samping neurologik sangat berkurang
Dapat mengatasi positif dan negatif symtomps
(III) Clozapine
C. Psikososial
Terapi perilaku
Famili terapi
Grup terapi
Psikoterapi individual
Prognosis :
Kepribadian prepsikotik skizoid dan memiliki hubungan
antarmanusia yang kurang memuaskan menunjukkan prognosis
yang buruk
Jika timbul secara akut, prognosis lebih baik
Jenis katatonik memiliki prognosis yang paling baik
Usia, makin muda prognosis makin buruk
Pengobatan (makin dini, prognosis makin baik)
Jika ada faktor pencetus (stress psikologis, penyakit badaniah)
prognosis lebih baik
Faktor keturunan
50
GANGGUAN WAHAM
MENETAP
Gejala klinis :
- Waham yang menonjol
- Respon emosi & perilaku sgt serasi dg wahamnya.
- Dapat ada halusinasi tetapi tidak menonjol.
Jenis waham : - erotomatik (dicintai) - dianiaya
- kebesaran
- cemburu
- somatik
- tipe campuran
Cenderung berusia 40 an
Walaupun dpt melakukan pekerjaan dg baik,
penderita cenderung mengalami isolasi sosial
Bila terdapat disfungsi pekerjaan & sosial, hal
ini merupakan respons langsung thd waham
mereka
Pedoman diagnostik
Waham-waham merupakan satu2nya ciri khas klinis atau
gejala yg paling mencolok. Harus sudah ada paling tidak selama
3 bulan, harus bersifat khas pribadi & bukan budaya setempat
Gejala-gejala depresif atau bahkan episode depresif yg full
blown mungkin tjd scr intermiten, dg syarat waham tsb menetap
pd saat tdk tdp Gangguan afektif itu
Tidak boleh ada bukti ttg penyakit otak
Tidak boleh ada halusinasi auditorik, atau hanya kadang2
saja & bersifat sementara
Tidak ada riwayat gejala skizofrenia
GANGGUAN MOOD
Perubahan suasana perasaan (mood) atau afek,
biasanya ke arah depresi (dg/tanpa anxietas), atau ke
arah elasi (suasana perasaan yg meningkat).
Episode manik
Episode depresif
Gangguan afektif bipolar
EPISODE MANIK
Afek meningkat
Aktifitas fisik meningkat
Banyak bicara
Kebutuhan tidur berkurang
Harga diri melambung
Mudah tersinggung
Mudah curiga
Terlalu optimis
Pemikiran serba hebat
Suka belanja, boros
Perhatian mudah dialihkan
EPISODE DEPRESIF
Afek depresif
Kehilangan minat & kegembiraan
Mudah lelah
Aktivitas menurun
Konsentrasi & perhatian berkurang
Harga diri & kepercayaan diri berkurang
Rasa bersalah & tak berguna
Pandangan masa depan suram & pesimis
Nafsu makan menurun
Tidur terganggu
Gagasan bunuh diri
GANGGUAN AFEKTIF
BIPOLAR
GANGGUAN
SKIZOAFEKTIF
Gejala skizofrenia & gejala afektif sama-sama menonjol pada saat yang
bersamaan.
1.
2.
3.
Terima Kasih
60