You are on page 1of 61

KPDM

PSIKOSA
Disajikan Oleh:
Dheny Surya Aditya
Dian Amelia Sari
Pembimbing:

dr. Sri Fuad Hidajati, Sp. KJ

DEFINISI PSIKOSA
- Gangguan jiwa hilangnya rasa kenyataan (sense of reality)
- Gangguan pada perasaan, pikiran, kemauan, motorik, dll
perilaku penderita tidak sesuai dengan kenyataan
- Bukti langsung dengan terdapatnya:
Gangguan kesadaran
Hilangnya sense of reality
Gangguan persepsi & proses berpikir
Halusinasi (+), waham (+)
perilaku yang kacau
Salah dalam menyimpulkan dunia luar
Gangguan afek emosi (+)

BEDA PSIKOSA & NEUROSA


BEDA
PERILAKU
UMUM
GEJALA

PSIKOSA

NEUROSA

- Gangguan pd seluruh aspek - Gangguan pd sebagian kepribadian


kepribadian
- Tidak ada kontak dgn realitas
- Kontak dgn realitas masih ada
- Bervariasi luas dgn
waham, halusinasi, kedangkalan
emosi, dst. yg terjadi scr terus
menerus

DISORIENTAS - Sering
I

- Gejala psikologis & somatik


bisa bervariasi, ttp bersifat
temporer & ringan
- Tidak atau jarang

INSIGHT

- Tidak memahami bahwa dirinya - Memahami bahwa


sakit
dirinya mengalami gangguan
jiwa

RESIKO
SOSIAL

- Dpt membahayakan orang lain & - Jarang /tidak membahayakan


diri sendiri
orang lain & diri sendiri

PENYEMBUH - Memerlukan perawatan di RS


- Kesembuhan spt keadaan semula
AN
& permanen sulit dicapai

- Tidak begitu memerlukan perawatan


di RS
- Kesembuhan spt semula & permanen
sgt mungkin untuk dicapai
3

KLASIFIKASI PSIKOSIS
Delirium
Dementia
GANGGUAN
GANGGUAN
MENTAL
MENTAL
ORGANIK
ORGANIK

Psikosa terkait kondisi medis


umum
Psikosa akibat penggunaan
zat

GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK
PSIKOTIK
Skizofrenia

GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK
PSIKOTIK
FUNGSIONAL
FUNGSIONAL

Gangguan waham menetap


Gangguan mood
Gangguan skizoafektif

BEDA PSIKOSA ORGANIK &


FUNGSIONAL
BEDA

ORGANIK

FUNGSIONAL

ETIOLOGI

Jelas

Kurang jelas, butuh pem


diagnosa penunjang

KESADARAN

BERUBAH

DISORIENTASI (salah
satu)

AMNESIA

PERSEPSI

Dominan OPTIK

Dominan AUDITORIK

GEJALA NEUROLOGI

+/-

MRS

+/-

FLUKTUASI GEJALA

TERAPI

KAUSAL & PSIKOSIS

PSIKOSIS
5

PSIKOSA
ORGANIK

DEFINISI PSIKOSA ORGANIK


Gangguan mental yg berkaitan dg penyakit / gangguan otak atau
sistemik yang dapat di diagnosa tersendiri.
Termasuk, gangguan mental simtomatik, di mana pengaruh
terhadap otak merupakan akibat sekunder dari penyakit / gangguan
sistemik di luar otak

PENYEBAB PSIKOSA ORGANIK


Primer:

Trauma
Infeksi
Gangguan Vaskular
Tumor
Sekunder:

Gangguan Metabolik
Gangguan Toxin
Gangguan hipoksia

DEMENSIA
DEFINISI:
Suatu sindrom akibat penyakit / gangguan otak yang biasanya bersifat
kronik-progresif, dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang
multipel, termasuk di dalamnya : daya ingat, daya pikir, orientasi, daya
tangkap, berhitung, kemampuan belajar, berbahasa, dan daya nilai
(judgment).

Umumnya disertai, ada kalanya diawali, dengan kemerosotan dalam


pengendalian emosi, perilaku sosial, atau motivasi hidup.

Disebabkan oleh kerusakan jaringan otak yang irreversibel

DEMENSIA
Penegakan Diagnosis
Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir, yang sampai
mengganggu kegiatan harian seseorang (personal activities of daily living),
seperti mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, BAB dan BAK.
Kesadaran normal (clear consciousness).
Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan.

PATOFISIOLOGI
Degenerati
f

Alzheim
er

Gangguan
pembuluh
darah

Lues

CVA
trombosi
s

Pick

Huntingt
on

Infeksi
(ensefalitis
)

CVA
bleeding

(demensia
paralitika)
Virus
(demensi
a HIV)
Penyakit
creutzfelt
-Jacob
Abses
otak

Gangguan
toksik,
metabolik,
endokrin

Trauma
kapitis

Kekuran
gan
thiamin
Hipotiroi
d

Hipoglik
emi

Gangguan
otak lain

Tumor
otak
SDH

Penyumb
atan
(normal
pressure
hydrocep
halus
11

BERDASARKAN LOKASI
KERUSAKAN
kortikal

Gejala:
amnesia,
afasia,
apraksia,
agnosia
Contoh:
Alzheimer

Sub
kortikal Struktur di

dalam
substantia alba
& substantia
grisea: ganglia
basalis,
thalamus

Contoh:
Parkinson,
Huntington,
degenerasi
nigrostriatal

Campur
an

Gejala
gabungan
dari
keduanya
Contoh:
Demensia
vaskular

12

Perbaikan fungsi kognitif


Choline esterase inhibitor
Doneprezil 5-10 mg po/hari, single dose
Rivastigmine 2x1,5 mg po/hari selama 2 minggu
Piracetam 3x800 mg po/hari selama 6 minggu maintenance dose 3x400 mg

PENATALAKSANAAN

Menghambat progresivitas
Vitamin E 400-600 mg po/hari
Mengatasi masalah perilaku
Choline esterase inhibitor
Anti psikosis
Haloperidol 0,5-4 mg po/hari
Perphenazine 2-32 mg po/hari
Risperidone 0,5-4 mg po/hari
Anti cemas
Lorazepam 0,5-2 mg po/hari
Alprazolam 0,25-2 mg po/hari
Clobazam 10-15 mg po/hari
Anti konvulsan
Carbamazepin 200-600 mg po/hari
As valproat 125-1800 mg po/hari
Anti depresan
Amitriptylin 10-75 mg po/hari
Moclobemide 300-600 mg po/hari
Maprotiline 10-75 mg po/hari
Dukungan caregiver

13

DELIRIUM
DEFINISI
Sindrome otak organik karena gangguan fungsi atau metabolisme otak
secara umum atau karena keracunan yang menghambat metabolisme otak.
Gejala utama : kesadaran yang menurun
Gejala lain : penderita tidak mampu mengenal orang dan berkomunikasi dg
baik, ada yang bingung atau cemas, gelisah dan panik, halusinasi (+), bicara
inkoheren
Onset akut
Biasanya hilang jika penyakit etiologi telah sembuh.

ETIOLOGI
Gangguan
sistemik
Gangguan
pd otak

Infeksi sistemik
Gangguan metabolik akut
Gangguan endokrin
Defisiensi vit B1, B12, asam folat,
asam nikotinik, niacin
Gangguan kardiovaskuler
Kondisi pasca bedah
Hipoksia
Toksin

Infeksi
Gangguan pd pembuluh darah
otak

Keadaan lepas zat pd


penyalahgunaan zat psikoaktif

Tanpa etiologi
spesifik
15

GEJALA
Gejala prodromal

Restlessne
ss

Cemas

Iritabel

Gangguan
tidur

Kesulitan
utk
memusatk
an
perhatian

2 hal yg karakteristik pd gejala delirium yg bersifat sementara :


- Onset akut
- Fluktuasi dari gejala sepanjang hari
16

Gejala lain :
Gangguan kesadaran
Gangguan neuropsikiatrik

Gangguan perhatian (memusat, mempertahan, mengalih)


Amnesia
Disorientasi
Gangguan visuo-konstruksional
Gangguan fungsi luhur
Gangguan pola berpikir
Gangguan bicara & bahasa

Gangguan persepsi (optik > auditorik)


Gangguan psikomotor
Gangguan mood
Gangguan pola tidur

17

DIAGNOSIS

kesadaran/kewaspadaa
n & kemampuan utk
memusatkan,
mempertahan dan
mengalih perhatian

Gangguan
biasanya bbrp
jam-hari &
cenderung
berfluktuasi

Perubahan kognitif

Amnesia
Disorientasi
Gangguan bahasa
Gangguan persepsi yg tidak
terkait dgn demensia

Hubungan etiologi dgn


medik umum
lainnya/intoksikasi/lepa
s zat
18

PERJALANAN PENYAKIT
& PROGNOSIS
Gejala akan bertambah selama faktor etiologi blm teratasi
Hilang dlm 3-7 hari atau selambatnya 2 mgg setelah faktor
etiologi disingkirkan
Lama hilang jika :

Usia
Lama kondisi berlangsung
Amnesia parsial dpt terjadi setelah px sembuh
Seringkali diikuti oleh depresi/gangguan cemas pasca trauma

19

DELIRIUM
Terapi:
Terapi etiologi
Penderita harus dijaga terus, terutama jika sangat gelisah
Jangan terlalu diisolasi
Dapat diberikan neuroleptika jika gejala sangat
mengganggu

TALAKSANAAN
Kerjasama dgn bidang yg terkait
Mengatasi pykt organik yg mendasari
Monitoring, evaluasi & terapi dgn medikamentosa & manipulasi lingkungan
Tx simptomatik dgn:
Haloperidol 0.5-1.0mg PO/IV tiap 4 jam prn
Risperidone 0.5-1.0 mg PO tiap 4 jam prn
Lorazepam 0.5-1.0 mg PO tiap 4 jam (khusus utk olh krn alkohol/benzodiazepine withdrawal)

Manipulasi lingkungan

Ruang tidak berisik, terang & nyaman


Suasana familiar
Caregiver yg px kenal
Penderita harus dijaga supaya tidak melukakan dirinya
21

PSIKOSA KARENA KONDISI


MEDIS UMUM

Definisi
Untuk dapat menegakkan diagnosis psikosis
karena kondisi medis umum, dokter pertamatama harus mengeksklusi sindrom dimana
gejala psikosis dapat muncul sebagai
hubungan dengan gangguan kognitif (seperti
delirium dan demensia tipe Alzheimer)
Gangguan mental pada kategori ini
umumnya tidak berhubungan dengan
perubahan sensorium

PSIKOSA KARENA KONDISI


MEDIS UMUM

Etiologi
Hampir seluruh penyakit serebral atau
sistemik yang mempengaruhi fungsi otak
dapat menyebabkan munculnya gejala
psikosis
Gangguan degeneratif, seperti Alzheimer
atau Huntington, pada awalnya dapat muncul
dengan new-onset phychosis, dengan data
minimal dari gangguan kognitif pada stadiumstadium awal

PSIKOSA KARENA KONDISI MEDIS


UMUM

DIAGNOSIS DAN GAMBARAN


KLINIS

PSIKOSA AKIBAT PENGGUNAAN


ZAT PSIKOAKTIF
Gangguan psikotik yang terjadi selama atau segera sesdah
penggunaan zat psikoaktif, bukan merupakan manifestasi dari
keadaan putus zat, dengan delirium

PSIKOSA
FUNGSIONAL

DEFINISI
Gangguan mental yang
tidak
berasal/diakibatkan
adanya penyakit
otak/sistemik
29

SKIZOFRENIA
Sindrome dengan variasi penyebab dan perjalanan penyakit yang
luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan
pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya
Ditandai : penyimpangan fundamental dan karakteristik dari
pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar atau
tumpul. Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektualitas
terpelihara.

30

ETIOLOGI
Genetik, yang diturunkan adalah potensi,bukan penyakit
itu sendiri)
Neurokimia, akibat overaktivitas domanim mesolimbik
Neurodevelopmental, adanya abnormalitas struktur dan
morfologi

31

PEDOMAN DIAGNOTIK
SKIZOFRENIA
Pedoman diagnostik

Harus ada 1 gejala yg jelas,atau 2/lebih gejala bila kurang


jelas:

A. - Thought echo
isi pikirannya berulang/bergema dlm kepalanya
- Thought insertion or withdrawal
isi pikiran dr luar masuk ke pikirannya (insertion), isi
pikirannya diambil keluar (withdrawal)
- Thought broadcasting
isi pikirannya disiarkan keluar, org lain atau umum
mengetahui pikirannya

B. - Delution of control
dirinya dikendalikan kekuatan luar
- Delution of influence
dirinya dipengaruhi kekuatan luar
- Delution of passivity
dirinya tdk berdaya
- Delution of perception
pengalaman indrawi yg didapatkan tdk wajar,
khas bersifat mistik/mukjizat

C. Halusinasi auditorik :
- Berkomentar ttg perilakunya
- Suara mendiskusikan dirinya
- Suara dari salah satu anggota badannya
D. Waham lain yg menurut budayanya tdk wajar
(mampu mengendalikan cuaca, berkomunikasi dg
mahluk dari dunia lain)

Atau paling sedikit 2 gejala ini harus ada secara jelas:


E. Halusinasi yg jelas dr panca indera apa saja
F. Arus pikiran yg terputus (inkoherensi, irrelevan, neologisme)
G. Perilaku katatonik
H. Gejala negatif : apatis, jarang bicara, kemauan rendah,
efek tumpul.
Gejala tersebut berlangsung 1 bulan atau lebih.
Ada perubahan yang konsisten & bermakna dalam
keseluruhan/beberapa aspek perilaku pribadinya

Skizofrenia paranoid
Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia katatonik
Skizofrenia tak terinci (undifferentiated)
Depresi pasca skizofrenia
Skizofrenia residual
Skizofrenia simpleks
Skizofrenia lainnya
Skizofrenia YTT

SKIZOFRENIA
PARANOID

Sering mulai sesudah usia 30 tahun


Kepribadian penderita sebelum sakit sering dapat
digolongkan skizoid (mudah tersinggung, suka
menyendiri, agak congkak, kurang percaya pada
orang lain)

SKIZOFRENIA
PARANOID
A. Waham atau halusinasi harus menonjol
B. Ekspresi afektif tumpul / tak serasi,
gejala katatonik, atau inkoherensi tidak
menonjol

SKIZOFRENIA
HEBREFRENIK

Sering timbul pada masa remaja atau antara usia 1525 tahun
Penampilan personal kumal, dan kelakuan sosialnya
dan respon emosinya tidak tepat.
Sering tertawa terbahak-bahak tanpa alasan yang
jelas.
Sering menyeringai dengan tidak pantas dan
meringis, tingkah lakunya konyol atau bodoh

SKIZOFRENIA
HEBREFRENIK

A. Harus terdapat ekspresi afektif tumpul atau tidak


serasi
B. Harus terdapat salah satu dari :
(1) Perilaku tak bertujuan
(2) Inkoherensi atau pembicaraan tak menentu

C. Waham atau halusinasi tidak menonjol

SKIZOFRENIA
KATATONIK
Onset biasanya usia 15-30 tahun
Tanda klasiknya: gangguan fungsi motoris

SKIZOFRENIA
KATATONIK
Selama dua minggu atau lebih terdapat gejala yang
menonjol dari :
(1) Stupor atau mutisme
(2) Gaduh gelisah
(3) Mematung
(4) Negativisme
(5)
(6)

Rigiditas
Fleksibilitas serea

(7) Otomatisme perintah

SKIZOFRENIA TAK
TERINCI
Tidak memenuhi salah satu kriteria atau
memenuhi lebih dari satu kriteria subtipe
skizofrenia

DEPRESI PASCA
SKIZOFRENIA

A. Pernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam 12


bulan terakhir
B. Salah satu dari gejala psikotik kelompok (2) dari
skizofrenia harus tetap ada
C. Memenuhi kriteria episode depresif yang menonjol
paling sedikit dua minggu

SKIZOFRENIA
RESIDUAL
A. Saat ini tidak memenuhi kriteria skizofrenia
B. Paling sedikit terdapat empat gejala negatif
berikut ini untuk waktu 12 bulan atau lebih
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Perlambatan Psikomotor
Ekspresi Afektif Tumpul
Pasif dan inisiatif kurang
Kemiskinan kuantitas dan isi pembicaraan
Miskin komunikasi nonverbal
Perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

PENATALAKSANAAN
a.

Terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan


dalam penanganan penderita skizofrenia adalah :

Terapi harus disesuaikan dengan lingkungan yang


mendukung pasien
Strategis nonfarmakologik harus mengatasi masalahmasalah nonbiologik
Terapi tunggal jarang memberi hasil yang memuaskan,
karena gangguan skizofrenia adalah suatu gangguan yang
kompleks

b. Antipsikotik

Terdapat 5 pedoman dalam penggunaan


antipsikotik pada penderita skizofrenia , yaitu :
(1) Tentukan target symtomps terlebih dahulu
(2) Antipsikotik yang telah berhasil dengan baik pada
masa lampau sebaiknya tetap dipergunakan
(3) Pengganti jenis antipsikotik baru dilakukan setelah
jenis antipsikotik sebelumnya telah dipergunakan 4 6
minggu
(4) Hindari polifarmasi
(5) Dosis mantenans adalah dosis efektif terendah


(I)

Terdapat 3 kelompok besar antipsikotik yang dipergunakan,


yaitu :
Dopamin Reseptor Antagonis

Kekurangannya :

50 % penderita tetap tidak banyak perbaikan


Efek samping yang cukup serius ( tardive diskinesia dam neuroleptik
malignan sindrom )

Beberapa kelompok obat yang sering dipergunakan :


Chlorpromazine
Trifluoperazine
Haloperidol
Thionidazine

(II) Risperidone ( Risperidal )

Lebih efektif
Efek samping neurologik sangat berkurang
Dapat mengatasi positif dan negatif symtomps

(III) Clozapine

Kekurangan : agranulositosis dan harganya mahal


Kelebihannya : tidak menyebabkan tardive diskinesia

C. Psikososial
Terapi perilaku
Famili terapi
Grup terapi
Psikoterapi individual

Prognosis :
Kepribadian prepsikotik skizoid dan memiliki hubungan
antarmanusia yang kurang memuaskan menunjukkan prognosis
yang buruk
Jika timbul secara akut, prognosis lebih baik
Jenis katatonik memiliki prognosis yang paling baik
Usia, makin muda prognosis makin buruk
Pengobatan (makin dini, prognosis makin baik)
Jika ada faktor pencetus (stress psikologis, penyakit badaniah)
prognosis lebih baik
Faktor keturunan

50

gangguan psikotik fungsional dengan gejala utama adanya waham


yang berlangsung lama sebagai satu-satunya gejala klinis yang
menonjol.

GANGGUAN WAHAM
MENETAP
Gejala klinis :
- Waham yang menonjol
- Respon emosi & perilaku sgt serasi dg wahamnya.
- Dapat ada halusinasi tetapi tidak menonjol.
Jenis waham : - erotomatik (dicintai) - dianiaya
- kebesaran
- cemburu

- somatik
- tipe campuran

Cenderung berusia 40 an
Walaupun dpt melakukan pekerjaan dg baik,
penderita cenderung mengalami isolasi sosial
Bila terdapat disfungsi pekerjaan & sosial, hal
ini merupakan respons langsung thd waham
mereka

Pedoman diagnostik
Waham-waham merupakan satu2nya ciri khas klinis atau
gejala yg paling mencolok. Harus sudah ada paling tidak selama
3 bulan, harus bersifat khas pribadi & bukan budaya setempat
Gejala-gejala depresif atau bahkan episode depresif yg full
blown mungkin tjd scr intermiten, dg syarat waham tsb menetap
pd saat tdk tdp Gangguan afektif itu
Tidak boleh ada bukti ttg penyakit otak
Tidak boleh ada halusinasi auditorik, atau hanya kadang2
saja & bersifat sementara
Tidak ada riwayat gejala skizofrenia

GANGGUAN MOOD
Perubahan suasana perasaan (mood) atau afek,
biasanya ke arah depresi (dg/tanpa anxietas), atau ke
arah elasi (suasana perasaan yg meningkat).
Episode manik
Episode depresif
Gangguan afektif bipolar

EPISODE MANIK
Afek meningkat
Aktifitas fisik meningkat
Banyak bicara
Kebutuhan tidur berkurang
Harga diri melambung
Mudah tersinggung
Mudah curiga
Terlalu optimis
Pemikiran serba hebat
Suka belanja, boros
Perhatian mudah dialihkan

EPISODE DEPRESIF
Afek depresif
Kehilangan minat & kegembiraan
Mudah lelah
Aktivitas menurun
Konsentrasi & perhatian berkurang
Harga diri & kepercayaan diri berkurang
Rasa bersalah & tak berguna
Pandangan masa depan suram & pesimis
Nafsu makan menurun
Tidur terganggu
Gagasan bunuh diri

Waktu minimal 2 minggu.


Jenis/tipe episode depresif:
Episode depresif ringan
Episode depresif sedang
Episode depresif berat tanpa gejala psikotik
Episode depresif berat dengan gejala psikotik
Episode depresif lainnya

GANGGUAN AFEKTIF
BIPOLAR

Episode manik bisa langsung disusul dengan episode depresif


Episode manik, normal lalu disusul dengan episode depresif

Episode berulang (sekurangnya 2 episode)

Afek penderita & tingkat aktivitas jelas terganggu

Pd wkt tertentu terdiri dr peningkatan afek px disertai


penambahan energi & aktivitas (mania/hipomania). Pd wkt
lain terdiri dr penurunan afek disertai pengurangan energi &
aktifitas (depresi)

GANGGUAN
SKIZOAFEKTIF
Gejala skizofrenia & gejala afektif sama-sama menonjol pada saat yang
bersamaan.

Tipe gangguan skizoafektif :

1.

2.
3.

Gangguan skizoafektif tipe manik


Afek harus meningkat scr menonjol/ada peningkatan
afek yang tdk begitu menonjol dikombinasi dg
iritabilitas/kegelisahan yang memuncak
Gangguan skizoafektif tipe depresif
Afek depresi harus menonjol
Gangguan afektif tipe campuran
Gejala skizofrenia & gejala afektif bipolar campuran
berada scr bersama-sama

Terima Kasih

60

GEJALA POSITIF : peningkatan atau distorsi fungsi normal seperti : waham,


halusinasi, peningkatan pembiacaraan, asosiasi longgar dan katatonia
GEJALA NEGATIF : pengurangan atau kehilangan fungsi norma seperti :
ekspresi efektif tumpul atau datar, kemiskinan pembiacaraan atau pikiran,
anhedonia, kurang motivasi, penarikan diri.

You might also like