Professional Documents
Culture Documents
UJI SIGIT
EKO YULIANTO
ASUHAN KEPERAWATAN
PERIANESTESI
PADA TNM DENGAN
DIAGNOSA EPIDURAL
HAEMATOMA ( EDH )
TINDAKAN
CRANIOTOMY DENGAN
GENERAL ANESTESI
DI OK IGD RSUD
Prof.DR. MARGONO
SOEKARJO
PURWOKERTO
EDH
Pengertian
Epidural hematom adalah salah satu jenis perdarahan
intracranial yang paling sering terjadi karena fraktur
tulang tengkorak. Pada epidural hematom terdapat
pengumpulan darah diantara tulang tengkorak dan
duramater akibat pecahnya pembuluh darah/cabangcabang arteri meningeal media yang terdapat di
duramater, pembuluh darah ini tidak dapat menutup
sendiri karena itu sangat berbahaya. Dapat terjadi
dalam beberapa jam sampai 1 2 hari. Lokasi yang
paling sering yaitu dilobus temporalis dan parietalis.
ETIOLOGI
EDH
Penatalaksanaan
Intubasi
Lanjutan
Dexametazon
lanjut
Pemasangan
NGT
Craniotomy (Indikasi tindakan
kraniotomi yaitu bila terdapat hematom
pada daerah otak lebih dari 30 ml)
Tinjuan kasus
A. PENGKAJIAN
Dilakukan pada hari minggu, 09 juni 2013, Pukul 10.00 wib
1. Identitas
Nama
: Tn. M
Umur
: 40 Tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Status perkawinan
: Menikah
Suku / bangsa
: Jawa / Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Alamat
: Adiraja 02/ 06,Adipala,Cilacap
Pekerjaan
: buruh
Diagnose Medis
: Epidural Haematoma ( EDH )
No. RM
: 27.84.57
Klasifikasi ASA
:3E
BB
: 80 kg
B. Riwayat Penyakit
1.
C. PENGKAJIAN SISTEM
BREATH
Jalan nafas bagian atas tidak clear, sekret, bentuk thoraks normal,
RR 32 x per menit,terpasang mayo no 4, NRM 10 liter/menit,
stridor / ngorok (+), wheezing (-), ronchi (-)
BLOOD
TD : 160 / 90 mmHg, Nadi : 84 x /mnt, capillery refiil < 2 detik,
akral hangat
BRAIN
GCS 6, E1M4V1, gelisah
BLADDER
Terpasang DC no 18, produksi urine 600 cc (pre anestesi urine
dibuang)
BOWEL
Peristaltik (+), distensi abdomen (-)
BONE
Tidak terdapat kelainan di muskuloskeletaL, brill hematom.
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Lanjutan..
Hidung
Terpasang NGT,Tidak terdapat devisiasi septum, cukup
bersih, terdapat rambut hidung, lubang hidung sama
besar, tidak terdapat polip.
Mulut
Bibir dan mukosa mulut lembab,tidak menggunakan
gigi palsu,malampati sulit dinilai karena penurunan
GCS, sekret, terpasang mayo no 4
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan nodul limfe
pada kedua sisi leher, tidak terdapat peningkatan vena
jugularis pressure (JVP), jarak menthal hyoid > 6,5 cm.
Lanjut
Dada
Bentuk dada simetris, tidak ada ketinggalan
gerak antara yang sebelah kanan dan kiri,
tidak ada benjolan tulang costa saat pasien
bernafas, tidak ada nyeri tekan.
Abdomen
Abdomen supel, tidak terdapat acites, hepar
tidak membesar, tidak ada distensi abdomen.
Genetalia
Terdapat rambut pubis, tidak ada penyakit
kulit, normal, terpasang DC / cateter.
LANJUT..
EKSTREMITAS
ATAS: turgor kulit elastic, tidak ada
odema, tak ada kelemahan gerak
,sebelah kiri terpasang IVFD NACL 0.9%
20 tts/mnt
BAWAH:tidak ada kelemahan gerak, tak
tampak oedema
Pemeriksaan Penunjang
laboratorium 9 Juni 2013
Darah
Hb
: 13,6 gr/dl
Ht
: 42 %
Leukosit
: 14120/ l
Eritrosit
: 5,1 Juta/ l
Trombosit
: 247.000/ l
450.000
PT
: 14,1 Detik
APPT
: 30,1Detik
GDS
: 130mg/ dl
14.0 18,0
42 - 52
4800 10.800
4,7 6,1 juta
150.000
10,8 14,
24 36
< 200
Elektrolit..
Natrium
Kalium
Klorida
Kalsium
10,
: 136 mmol/l
: 3,4 mmol/l
: 98 mmol/l
: 9,2 mm0l/l
137 - 145
3,5 5,1
98 107
8,6
Lanjut..
CT
SCAN
EDH
Foto thorak
kelainan
: Terdapat gambaran
: pulmo tak tampak
Riwayat Operasi
Operasi dilakukan tanggal 09 juni 2013 pukul 10.30
sampai 12.30 dengan General Anestesi. Obat yang
digunakan adalah :
Fentanyl
100g
Profofol 100 mg
Roculac 40 mg
Lidokain40 mg
Presedek 32 g/jam via syring pump.
Kalnek 500mg.
Vit K 2 amp
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
Kebutuhan Cairan
TN.M BB : 80Kg
Maintenence. 10x4=40
10x2=20
60x1=60
M= 120cc
Puasa= lama puasa x Maintenanc
8x120=960cc
Operasi,kecil,sedang,berat(4,6,8) X BB
O= 8x80= 640cc
Jam I.(10.30 s/d 11.30) = M+O+1/2P = 1240cc
Jam II (11.30 s/d 12.30) =M+O+1/4P=1000cc
Jam III (12.30 s/d 13.3.)=M+O+1/4P=1000cc
Jam IV dst M+O
EBV = 75x80=6000
ABL= jumlahHt%xEBVx3
(39-30) X3x6000
100
=1.620cc
PERENCANAAN
DIAGNOSA 1 Gangguan perfusi jaringan otak
berhubungan dengan adanya perdarahan intra
cerebral
NOC :
Circulation
status
Tissue perfussion cerebral
Status neurologis
Indikator :
LANJUT
NIC:
Peningkatan perfusi cerebral
Perawatan sirkulasi
Peningkatan status neurologi
Pemantauan respirasi
pantau tanda vital dan Lakukan penilaian sirkulasi perifer
( cek nadi perifer, edema, pengisian kapiler, warna dan
suhu ekstremitas
Monitor ukuran,bentuk dan -kesimetrisan pupil
Monitor tingkat kesadaran
Pantau tanda peningkatan TIK
atur posisi dengan bantal tipis
kolaborasi therapy sesuai program
Ciptakan lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung
lanjutt
NIC :
Pemantaun respirasi dan sirkulasi
Aktifitas;
Kaji dan pantau pernapasan, reflek batuk dan
sekresi
Posisikan tubuh sejajar dan kepala tidak menekan.
Penghisapan sekresi dengan suction
Auskultasi dada untuk mendengarkan bunyi jalan
napas setiap 4 jam
lakukan fisioterapy dada
Kolaborasi :
Berikan oksigenasi sesuai advis
pantau BGA dan Hb sesuai indikasi
Implementasi..
/Jam
Minggu,
09/06/2013
10.15
Dx 1
Implementasi
Evaluasi
1. memantau tanda vital dan melakukan penilaian S : sirkulasi perifer ( cek nadi perifer, edema, O :
pengisian kapiler, warna dan suhu ekstremitas Tgl
2.Memonitor
pupil
ukuran,bentuk
dan
Ku
lemah,
kesadaran
sopor,GCS:
6
E1M4V1,terpasang mayo
- TD :130/90 mmHg
MAP: 80
N : 90x / menit
RR: 32x / menit
SpO2 : 97 %
S : 37,5
-kesimetrisan
atau kejang
Posisi kepala sejajar
A :
efektif
P:
-
Pertahankan
dan
intervensi
-
Management airway
Pemantauan sirkulasi
lanjutkan
INTRAANESTESI
Persiapan Alat
Mesin anestesi beserta monitornya
ETT no. 6,5 7- 7,5 masing-masing 1 bh
Konektor ETT
Magil forcep
Laringoskope dengan blade no 2
Spuit 3 cc, 5 cc, 10 cc
Mayo
Stetoskop
Plester
Gunting
Suction yang berfungsi dan kanulanya.
Nasal kanul untuk oksigen
Standar infuse
Ambu bag
Stilet
Persiapan obat
Obat premedikasi :
Sulfas Atropin 0,25 mg 2 ampul
Midazolam 5 mg/5ml 1 ampul
Fentanyl 100 mcg 1 ampul
Ondansetron 4mg/2ml
Obat induksi :
Propofol 100 mg
Roculac 50 mg/ml
Obat untuk maintenance
Agen inhalasi Sevoflurane,Isoflurane oksigen dan N2O
Obat analgetika
Ketorolak 30 mg 1 ampul
Presedex 200 mikro
Cairan kristaloid dan koloid
Ringer Laktat
Nacl
HES
Obat-obat emergensi 1 paket
Prostigmin sebagai reversal
lanjut
Setelah
Lanjut..
Kemudian cuff ET diisi dengan udara 10 cc
menggunakan spuit 10 cc, sambungkan ET
dengan konektor curogated mesin anestesi.
Selanjutnya cek kedalaman ET apakah
sudah tepat di atas carina dengan
mendengarkan suara napas menggunakan
stetoskop, apakah suara napas pada kedua
paru sudah sama sambil terus dibagging.
Posisi ET sudah benar-benar baik, ET diberi
tanda plester tanpa mengfiksasi.
Sambil memasang infus di kaki kiri dengan
iv cath no 18,memasang syring pump untuk
obat presedek 32mc/jam.
Lanjut..
Jam 10.35 wib, TD 115/75 mmHg, Nadi 92 x/mnt, SpO2
99 %, gas anestesi diberikan secara titrasi sambil terus
diventilasi secara teratur kira-kira 12 x/menit sampai
kedalaman anestesi mencapai stadium pembedahan
yaitu Stadium III plana 3, cek tanda vital, jika normal,
operator dipersilahkan mulai pembedahan.
Jam 10.45 dimulai incisi, Nadi 84 x/menit, SpO2 99 %,
suara napas bersih, Infus diganti RL 500 cc sekitar 20
tetes/menit.
Jika setelah incisi respon tanda vital pasien tetap stabil,
menandakan kedalaman anestesi telah tercapai sesuai
kebutuhan, maka gas anestesi (isofluran) idialnya
diturunkan sampai pada 0,8 volume %, ventilasi
dipertahankan dengan control.
Jam
mmHg, Nadi 88
bersih.
mmHg, Nadi 90
bersih.
mmHg, Nadi 89
tetap bersih.
mmHg, Nadi 80
tetap bersih
mmHg, Nadi 82
tetap bersih
mmHg, Nadi 84
tetap bersih
mmHg, Nadi 75
tetap bersih
x/menit,
x/menit,
x/menit,
x/menit,
x/menit,
x/menit,
x/menit,
Lanjut..
Jam
HARI /
TANGGAL
JAM
NO
DATA
MASALAH
ETIOLOGI
Minggu,09
DS :
juni 2013
Jam 10.30
adekuat
DO :
-
obat anestesi
Roculac 40 mg.
(propofol dan
Roculac)
neuromuskuler
dampak skunder
ekspirasi.
Diagnosa keperawatan
Pola
intervensi
TUJUAN
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30
menit, pernapasan adekuat, dengan kriteria hasil :
-
RR antara 12 20 x/menit
SpO2 : 96 100 %.
INTERVENSI
Bantu pernapasan pasien dengan kontrol jika
RASIONAL
Membantu proses inspirasi dan ekspirasi dalam
adekuat.
pasien.
respirasi pasien.
implementasi
-
S:
O:
periodik.
Kontrol : 10 12 kali/menit.
SpO2 100 %
TD : 110/65 mmHg,
Nadi 84 x/menit,
evaluasi
SpO2 : 99 %.
P : Lanjutkan intervensi.
Analisa data
HARI /
TANGGAL
JAM
N
O
DATA
Minggu
DS :
kecelakaan
cedera
@. Ku lemah,belum sadar
@. TD 112 /70mmHg,
@. Nadi 88 x /menit,
@. SpO2 100 %,
@. Pasien masih terpasang
ETT,telah
dilakukan GA
ETIOLOGI
Resiko
09/06/2013 DO :
J 12.40
MASALAH
Efek sekunder GA
DIAGNOSA
TUJUAN
INTERVENSI
Resiko
Setelah
Manajemen
12.45
kecelakaan
dilakukan
WIB
tindakan
sekunder GA
keperawatan
DS :
DO :.KU lemah
.Psn blm
GA
Mengetahui
Memantau tingkat
S:
pencegahan
status
kesadaran pasien
kecelakan cedera
neurologis
Pantau tingkat
pasien
aman
terjatuh
mengantar ke ICU
sampai di ICU
menghinda
Memasang
Pasien
kesadaran
kecelakaan
pasien
ri terjadinya
Dampingi
kejadian
tidur sampai di
Pasien
pasien selama
yang tidak
ICU
Sadar
pemulihan
di inginkan
A; Tujuan tercapai
Menurunkan
sebagian.
resiko jatuh
P;
cedera
Pasien
aman
tidak
.pasien
tindakan
EVALUASI
,tidak terjadi
sadar
telah dilakukan
IMPLEMENTASI
RASIONAL
jatuh
Pasien
sadar
penuh
kesadaran
Pasang
pengaman
tempat tidur
masih
masih
blm
Lanjutkan
Intervensi
THANKS YA BROOOO