Professional Documents
Culture Documents
PEMENUHAN KEBUTUHAN
KEAMANAN
BY
V.M.Endang Sri Purwadmi Rahayu
PENGERTIAN
Keamanan adalah keadaan bebas dari
cedera fisik dan psikologis atau keadaan
aman dan tenteram
Keselamatan
adalah
keadaaan
seseorang atau lebih yang terhindar dari
ancaman bahaya / kecelakaan.
Kecelakaan merupakan kejadian yang
tidak dapat diduga dan tidak diharapkan
yang dapat menimbulkan kerugian.
2. Kelembaban
Kelembaban relatif adalah jumlah uap air di udara
dibandingkan dengan uap air maksimum yang
dapat dikandung oleh udara pada suhu yang
sama. Jika kelembaban relatifnya tinggi, maka
kelembaban kulit terevaporasi lambat, begitu pula
sebaliknya. Orang tidak akan nyaman bila berada
pada cuaca panas dan lembab. Orang akan
merasa dingin dan nyaman bila berada pada suhu
322 0 C dengan kelembaban 30%.
Peningkatan kelembaban lingkungan memberikan
keuntungan bagi anak-anak dan orang dewasa
yang menderita infeksi saluran pernafasan bagian
atas. Bila alat tersebut diletakkan dalam kamar,
kelembaban relatif yang dihirup dapat membantu
mengencerkan sekret.
3. Nutrisi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat dan aman
memerlukan kontrol lingkungan dan pengetahuan. Kulkas,
air
bersih
dan
pembuangan
sampah
diperlukan
pengetahuan yang benar, sehingga pemenuhan kebutuhan
nutrisi menjadi aman.
Makanan yang tidak dikelola dengan baik akan
meningkatkan terjadinya risiko infeksi dan keracunan
makanan. Infeksi bakteri melalui makanan disebabkan
karena adanya kontaminasi makanan dengan bakteri
seperti salmonela, shigela, dan listeriosa. Keracunan
makanan seringkali disebabkan oleh ingesti toksin bakteri
seperti stafilokokus dan klostridium yang dihasilkan dalam
makanan.
Walaupun sebagian besar penyakit akibat makanan
disebabkan oleh bakteri, tetapi penyakit hepatitis A
disebabkan oleh virus hepatitis A yang disebarkan melalui
kontaminasi feses terhadap makanan, air, atau susu.
4. Suhu
Suhu lingkungan yang nyaman bervariasi untuk setiap individu.
Suhu yang nyaman berada pada rentang 183 0 239 0 C.
Terpapar suhu udara yang sangat dingin dalam waktu yang lama
menyebabkan radang dingin (frostbite) dan hipotermia. Hipotermi
terjadi saat suhu tubuh = atau < 35 0 C, denyut jantung lemah
dan tidak teratur, pernafasan dangkal dan lambat, muka pucat,
menggigil. Dapat terjadi kematian. Pemaparan panas yang
ekstrem dapat menyebabkan heatstroke (sengatan terik
matahari) atau heat exhaustion (udara yang panas). Heat
exhaustion menyebabkan diaforesis yang berlebihan, hipotensi,
perubahan status mental, kejang otot, dan mual. Heatstroke
adalah salah satu kondisi yang mengancam kehidupan dengan
ditandai oleh perubahan status mental yang berat, koma,
hiperpireksia dengan kulit kering yang panas, dan suhu rectal >
405 0 C.
Klien yang menderita sakit kronik, lansia dan bayi mempunyai
risiko terbesar mengalami cedera akibat panas yang ekstrem.
5. Polusi
Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang
bebas polusi. Polutan adalah zat kimia atau
sampah meterial yang berbahaya yang dibuang
ke dalam air, tanah, udara.
Polusi udara adalah kontaminasi terhadap
atmosfir, seperti di perkotaan sampah industri
dan
zat
buangan
kendaraan
bermotor.
Sedangkan di rumah, sekolah atau tempat kerja
: asap rokok menjadi penyebab utama polusi
udara.
Pemaparan
yang
lama
akan
menyebabkan terjadinya penyakit paru-paru.
Polusi
tanah
dapat
disebabkan
oleh
pembuangan
radioaktif
dan
pembuangan
sampah bioaktif yang tidak tepat, misalnya
seperti dioksin.
Usia
Tingkat kesadaran
Emosi
Status mobilisasi
Gangguan persepsi sensori
Informasi/komunikasi
Usia
Pada bayi, todler, dan prasekolah,
cedera
merupakan
penyebab
terbesar kematian dan kecacatan
anak-anak yang berusia di atas 1
tahun daripada akibat penyakit lain.
Seperti
:
keracunan
(ingesti
kepingan cat yang mengandung
logam)
karena
meningkatnya
aktivitas oral dan mengeksplorasi
lingkungan
Status mobilisasi
Perubahan
mobilisasi
akibat
kelemahan, kelumpuhan, koordinasi
dan keseimbangan yang buruk
merupakan
faktor
utama
yang
menyebabkan klien jatuh. Imobilisasi
menyebabkan bertambahnya bahaya
fisiologis dan emosional klien, akan
menyebabkan
pembatasan
mobilisasi dan kemandirian klien.
MACAM-MACAM BAHAYA
DAN KECELAKAAN
1. Di Rumah : tersedak, jatuh, tertelan alatalat rumah tangga, tersiram air panas, jatuh
dari jendela, terpotong, luka tusuk / gores,
luka bakar, tenggelam, terkena pecahan
kaca, terkunci dalam kamar, jatuh dari
sepeda, dan keracunan.
2. Di RS : mikroorganisme, cahaya, kebisingan,
temperatur, kelembaban, cedera / jatuh,
kesalahan
prosedur,
peralatan
medik,
radiasi, keracunan inhalasi, elektrik syok,
asfiksia dan kebakaran.
PENCEGAHAN KECELAKAAN DI
RUMAH SAKIT
1. Mengkaji tingkat kemampuan klien
untuk melindungi diri
2. Menjaga keselamatan klien yang
gelisah selama berada di tempat
tidur, seperti pasang pagar tempat
tidur, restrain atau ambularm.
3. Menjaga keselamatan klien yang
dibawa dengan kursi roda
4. Menghindari kecelakaan :
Mengunci roda kereta dorong saat
berhenti
Tempat tidur dalam keadaan rendah
dan ada penghalang pada klien yang
gelisah
Bel berada pada tempat yang mudah
dijangkau
Meja yang mudah dijangkau
Kereta dorong ada penghalangnya
5. Mencegah kecelakaan pada klien
yang menggunakan alat listrik,
6.Mencegah
10.Mencegah
terjadinya
kebakaran
akibat
pemasangan alat bantu penerangan
11. Mempertahankan kebersihan ruangan, lantai,
dan kamar mandi, seperti : keset yang ada di
tangga dan lantai dan noda basah di lantai.
12.Mengontrol bahaya yang ada di kamar mandi,
kecelakaan seperti jatuh, kebakaran dan
keracunan, seringkali terjadi di kamar mandi
13.Menyiapkan alat pemadam kebakaran dalam
keadaan
siap
pakai
dan
mampu
menggunakannya
14.Mencegah kesalahan prosedur : identitas klien
harus jelas. Mencegah kecelakaan pada klien
yang menggunakan.
PENGKAJIAN
1. Faktor faktor yang berhubungan dengan
sistem sensori komunikasi klien seperti
adanya perubahan perilaku klien karena
perubahan sensori komunikasi : halusinasi,
gangguan proses pikir, kelesuan, ilusi,
kebosanan dan tidak bergairah, perasaan
terasing, kurangnya konsentrasi, kurangnya
koordinasi dan keseimbangan.
2. Faktor risiko yang berhubungan dengan
keadaan
klien
:
kesadaran
menurun,
kelemahan fisik, immobilisasi, penggunaan
alat bantu.
5. Remaja
Penggunaan obat-obatan dan alkohol
yang
bisa
menyebabkan
pembunuhan dan bunuh diri
Kecelakaan kendaraan bermotor
6. Orang dewasa
Penggunaan alkohol
Perokok
7. Lansia
Risiko jatuh
Luka bakar, kecelakaan mobil
NURSING DIAGNOSIS
1. Risiko injuri b.d kurangnya informasi
tentang keamanan; kelemahan; gangguan
kesadaran; kurangnya koordinasi otot;
epilepsi;
episode
kejang;
vertigo;
gangguan persepsi; perubahan mobilisasi;
penataan lingkungan fisik di rumah sakit /
rumah
2. Perubahan proteksi b.d defisit imunologi;
malnutrisi; kemoterapi / efek pengobatan;
penglihatan yang kurang; kurang informasi
tentang keselamatan.
No
1.
Intervensi
Cek keadaan klien tiap jam dan berikan penghalang pada
Rasional
Pencegahan primer
tempat tidurnya
2.
pernafasan
3.
tidurnya
an
Dibutuhkan
pada tempatnya
emergensi
5.
Mempertahankan keamanan
6.
Mencegah aspirasi
7.
Mencegah jatuh
8.
persepsi klien
gangguan sensori
9.
Mencegah kecelakaan
10.
Mencegah
injuri
4.
pada
komplikasi
saat
akibat
2. Perubahan proteksi
Kondisi
dimana
klien
mengalami
penurunan
kemampuan untuk melindungi dirinya dari penyakit,
baik dari luar maupun dari dalam tubuhnya.
Kemungkinan berhubungan dengan defisit imunologi;
malnutrisi;
kemoterapi
/
efek
pengobatan;
penglihatan yang kurang; kurang informasi tentang
keselamatan.
Kemungkinan data yang ditemukan : riwayat
kecelakaan; lingkungan yang berisiko.
usia
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
(kematangan, sangat tua); nutrisi kurang; gangguan
darah; pembedahan; radiasi / kemoterapi; penyakit
imun; AIDs.
Tujuan yang diharapkan : klien tidak mengalami
infeksi nosokomial.
No
Intervensi
1.
Rasional
Mengurangi
isolasi
penyakit
2.
3.
4.
Monitor vital
sign,
integritas kulit;
efek obat,
dan
Data
risiko
penularan
dasar
untuk
membandingkan
adanya
gangguan proteksi
5.
Menghindari perdarahan
6.
Meningkatkan
daya
tahan
tubuh
7.
Memberikan
a.
Pemberian pengobatan
dasar
tentang
b.
Mempertahankan keamanan
keamanan diri.
c.
pengetahuan
menjaga
No
Intervensi
1.
Rasional
Dasar-dasar untuk mengetahui
keadaan normal
2.
3.
Meningkatkan
daya
tahan
tubuh
4.
5.
Mencegah komplikasi
6.
7.
8.
Memberikan
a.
dasar
b.
memproteksi diri
c.
Hidup sehat
pengetahuan
bagaimana
cara
EVALUASI
1. Tidak terjadi injuri, seperti perlukaan
2. Tidak terjadi infeksi nosokomial
3. Pasien dapat menunjukkan penurunan
infeksi; tidak ada tanda-tanda infeksi,
seperti
panas, nyeri, bengkak,
kemerahan dan gangguan fungsi (calor,
dolor, tumor, dan fungsio laesa)