You are on page 1of 24

REFERAT

PENATALAKSANAAN ACUTE CORONER


SYNDROME (ACS) PADA PASIEN
HIPERGLIKEMIA

Dosen Pembimbing : dr.


Nama : Satrio Fadlullah
NIM : 112015-091
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam
RSPAU. dr. Esnawan Antariksa
Periode 2016

Pendahuluan

Acute Coroner Syndrome


(ACS)
Sindroma klinik yang mempunyai dasar
fisiologi yang sama yaitu adanya erosi,
fisura ataupun robeknya plak atheroma
sehingga menyebabkan thrombosis
intravascular yang menimbulkan
ketidakseimbangan pasokan dan
kebutuhan oksigen miokard.

Patogenesis
Trombus tidak oklusif pada plak
yang sudah ada
Obstruksi dinamik
Obstruksi mekanik yang
progresif
Inflamasi dan/atau infeksi
Faktor atau keadaan pencetus

Patogenesis

Manifestasi Klinis

Pemeriksaan

Anamnesis
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan

Fisik
Elektrokardiogram
Marka Jantung
Laboratorium

Penatalaksanaan ACS
Tindakan Umum dan Langkah
Awal
1. Tirah baring
2. Suplemen oksigen harus diberikan segera
bagi mereka dengan saturasi O2 arteri <95%
atau yang mengalami distres respirasi
3. Suplemen oksigen dapat diberikan pada
semua pasien SKA dalam 6 jam pertama,
tanpa mempertimbangkan saturasi O2 arteri
4. Aspirin 160-320 mg diberikan segera pada
semua pasien yang tidak diketahui
intoleransinya terhadap aspirin.
5. Penghambat reseptor ADP (adenosine
diphosphate) : ticagrelor, clopidogrel,
Nitrogliserin (NTG) spray/tablet sublingual,
Morfin sulfat 1-5 mg intravena.

Penatalaksanaan ACS

Penatalaksanaan ACS

Terapi pada Acute Coroner


Syndrome (ACS)

Anti Iskemia
Penyekat Beta (Beta blocker)

Nitrat

Penatalaksanaan ACS

Calcium channel blockers (CCBs)

Penatalaksanaan ACS
Anti Platelet

Penghambat Reseptor Glikoprotein IIb/IIIa


Pemilihan kombinasi agen antiplatelet oral, agen
penghambat reseptor glikoprotein IIb/IIIa dan
antikoagulan dibuat berdasarkan risiko kejadian
iskemik dan perdarahan.

Penatalaksanaan ACS
Antikoagulan

Kombinasi Antiplatelet dan Antikoagulan


Jika antikoagulan diberikan bersama aspirin dan
clopidogrel, terutama pada penderita tua atau
yang risiko tinggi perdarahan.

Penatalaksanaan ACS
Inhibitor ACE dan Penghambat Reseptor
Angiotensin

Statin

Tanpa melihat nilai awal kolesterol LDL dan tanpa


mempertimbangkan modifikasi diet, inhibitor
hydroxymethylglutary-coenzyme A reductase
(statin) harus diberikan pada semua penderita
UAP/NSTEMI.

Penatalaksanaan ACS
Heparin

Hiperglikemia
Pada keadaan hiperglikemia mudah
terjadi infeksi karena adanya
disfungsi fagosit. Hiperglikemia akut
dapat menyebabkan berbagai efek
buruk pada system kardiovaskular,
antara lain memudahkan terjadinya
gagal jantung.

Penatalaksanaan Hiperglikemia

Sasaran kendali glukosa darah


Puasa/ sebelum makan
: 80 110 mg/dL
1 jam setelah makan
: < 180 mg/dL
Pasien bedah dan keadaan kritis
: 80 110
mg/dL

Penatalaksanaan Hiperglikemia
CARA PEMBERIAN INSULIN
Insulin infus intravena

Penatalaksanaan Hiperglikemia
Insulin subkutan

Penatalaksanaan (ACS) pada Pasien Hiperglikemia

Manajemen pasien dengan NSTEMI dan


Unstable Angina Pectoris (UAP)
Menilai status risiko
Tindakan invasif dini, yakni dengan
melakukan angografi koroner dan
revaskularisasi dalam 12 48 jam.
terapi konservatif pada pasien NSTEMI/UAP
adalah dengan ONIMA + Heparin. Kemudian
lakukuan EKG dan Cardiac Marker secara
serial.

Penatalaksanaan ACS pada Pasien Hiperglikemia


Manajemen pasien dengan hiperglikemi
Kadar gula darah perlu dijaga dari
hiperglikemia (>180-200 mg/dL) dan
hipoglikemia (<90 mg/dL).
Pemberian antitrombotik dan terapi insulin
agar glukosa darah tetap terjaga pada pasien
hiperglikemia baik yang diabetik maupun
pasien non diabetik sangat di perlukan.
Pada pasien hiperglikemia, disarankan untuk
melakukan strategi invasif awal.
Pembedahan CABG lebih disarankan
dibandingkan dengan IKP untuk pasien
hiperglikemia dengan diabetik lesi di batang
utama dan/atau penyakit multi pembuluh yang
lanjut.

Penatalaksanaan (ACS) pada Pasien Hiperglikemia

Manajemen pasien dengan STEMI


Tentukan onset serangan
Tindakan yang sebaiknya dipilih
(Fibrinolisis / PCI ?)
Lakukan penilaian derajat risiko pasien
STEMI tersebut, Penilaian dapat
dilakukan dengan klasifikasi Kilip
Periksa ada tidaknya kontraindikasi
dilakukan Fibrinolisis pada pasien Berikut
kontraindikasi absolut terapi fibrinolisis

You might also like