You are on page 1of 22

A.

MENIDENTIFIKASI
PERSALINAN KALA LL
Yang dimaksud dengan kala II persalinan adalah proses
pengeluaran buah kehamilan sebagai hasil pengenalan proses dan
penatalaksanaan kala pembukaan, batasan kala II di mulai ketika
pembukaan serviks sudah lengkap ( 10 cm ) dan berakhir dengan
kelahiran bayi, kala II juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi
(Depkes RI 2001).
Kala II persalinan adalah kala pengeluaran, dimulai saat serviks
telah membuka lengkap dan berlanjut hingga bayi lahir.
Mendurasi kala II pada persalinan spontan tanpa komplikasi
adalah sekitar 40 menit pada primi gravida dan 15 menit pada
multipara. Bayi yang gagal lahir dalam batas waktu ini tidak
harus mengindikasikan persalinan operatif, tetapi tentunya
memerlukan penilaian ulang situasi dalam hal posisi atau ukuran
bayi dalam hubungannya dengan panggul. Kontraksi selama kala
dua adalah sering, kuat dan sedikit lebih lama yaitu kira-kira 2
menit yang berlangsung 60-90 detik dengan interaksi tinggi.

PERUBAHAN FISIK PADA KALA II


Tekanan Darah

Tekanan darah dapat meningkat 15 sampai 25 mmHg selama kontraksi pada kala dua. Upaya mengedan pada ibu
juga dapat memengaruhi tekanan darah, menyebabkan tekanan darah meningkat dan kemudian menurun dan
pada akhirnya berada sedkit diatas normal. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi tekanan darah dengan cermat
diantara kontraksi. Rata-rata peningkatan tekanan darah 10 mmHg di antara kontraksi ketika wanita telah
mengedan adalah hal yang normal (Varney, 2008).
Metabolisme
Peningkatan metabolisme yang terus-menerus berlanjut sampai kala dua disertai upaya mengedan pada ibuyang
akan menambah aktivitas otot-otot rangka untuk memperbesar peningkatan metabolisme (Varney, 2008).
Denyut Nadi

Frekuensi denyut nadi ibu bervariasi pada setiap kali mengedan. Secara keseluruhan, frekuensi nadi meningkat
selama kala dua persalinan disertai takikardi yang mencapai puncaknya pada saat persalinan (Varney, 2008).
Suhu
Peningkatan suhu tertinggi terjadi pada saat persalinan dan segera setelahnya. Peningkatan normal adalah0,5
sampai 1oC (Varney, 2008).
Perubahan Sistem Pernapasan
Sedikit peningkatan frekuensi pernapasanmasih normal selama persalinan dan mencerminkan peningkatan
metabolisme yang terjadi (Varney, 2008).

Perubahan Ginjal

Poliuria sering terjadi selama persalinan. Kondisi ini dapat diakibatkan peningkatan lebih lanjut
curah jantung selama persalinan dan kemungkinan peningkatan laju filtrasi glomelurus dan aliran
plasma ginjal. Poliuria menjadi kurang jelas pada posisi terlentang karena posisi ini membuat
aliran urine berkurang selama kehamilan (Varney, 2008).

Perubahan Gastrointestinal

Penurunan motilitas lambung berlanjut sampai kala dua. Muntah normalnya hanya terjadi sesekali.
Muntah yang konstan dan menetap merupakan hal yang abnormal dan kemungkinan merupakan
indikasi komplikasi obstetrik, seperti ruptur uterus (Varney, 2008).

Dorongan Mengejan

Perubahanfisiologis terjadi akibat kontinuasi kekuatan serupa yang telah bekerja sejak jamjam awal persalinan, tetapi aktivitas ini mengalami akselerasi setelah serviks berdilatasi lengkap
namun, akselerasi ini tidak terjadi secara tiba-tiba. Beberapa wanita merasakan dorongan
mengejan sebelum serviks berdilatasi lengkap dan sebagian lagi tidak merasakan aktivitas ini
sebelum sifat ekspulsif penuh (Myles, 2009).
Kontraksi menjadi ekspulsif pada saat janin turun lebih jauh kedalam vagina. Tekanan dan bagian
janin yang berpresentasi menstimulasi reseptor saraf di dasar pelvik (hal ini disebut reflek
ferguson) dan ibu mengalami dorongan untuk mengejan. Refleks ini pada awalnya dapat
dikendalikan hingga batas tertentu, tetapi menjadi semakin kompulsif, kuat, dan involunter pada
setiap kontraksi. Respon ibu adalah menggunakan kekuatan ekspulsi sekundernya dengan
mengontraksikan otot abdomen dan diafragma (Myles, 2009).

Pergeseran jaringan lunak.

Saat kepala janin yang keras menurun, jaringan lunak pelvismengalami


pergeseran. Dari anterior, kandung kemih terdorong keatas kedalam
abdomentempat risiko cedera terhadap kendung kemih lebih sedikit selama
penurunan janin. Akibatnya, terjadi peregangan dan penipisan uretra sehingga
lumen uretra mengecil. Dari posterior rektum menjadi rata dengan kurva sakrum,
dan tekanan kepala menyebabkan keluarnya materi fekal residual. Otot levator
anus berdilatasi, menipis, dan bergeser kearah lateral, dan badan perineal menjadi
datar, meregang dan tipis. Kepala janin menjadi terlihat pada vulva, maju pada
setiap kontraksi, dan mundur diantara kontraksi sampai
terjadinyacrowning(Myles, 2009).

PerubahanHematologi

Hemoglobin meningkat rata-rata 1.2 gm /100ml selama persalinan dan kembali ke


kadar sebelum persalinan padahari pertama paska partum jika tidak ada
kehilangan darah yang abnormal. Waktu koagulasi darah berkurang dan terdapat
peningkatan fibrinogen plasma lebih lanjut selama persalinan.
Gula darah menurun selama persalinan, menurun drastis pada persalinanyang
lama dan sulit, kemungkinan besar akibat peningkatan aktivitas otot uterus dan
rangka (Varney, 2008).

PERUBAHAN PERUBAHAN PADA UTERUS DAN JALAN LAHIR


DALAM PERSALINAN.

. Keadaan segmen atas dan segmen bawah rahim


Sejak kehamilan yang lanjut uterus dengan jelas terdiri dari 2 bagian, ialah
segmen atas rahim yang dibentuk oleh korpus uteri dan segmen bawah
rahim yang terjadi dari isthmus uteri. Dalam persalinan perbedaannya lebih
jelas lagi. Segmen atas berkontraksi dan dindingnya bertambah tebal dengan
majunya persalinan. Sebaliknya, segmen bawah rahim dan serviks
mengadakan relaksasi dan dilatasi menjadi saluran tipis dan teregang yang
akan dilalui bayi.
Segmen atas makin lama makin mengecil, sedangkan segmen bawah makin
diregang dan makin tipis dan isi rahim sedikit demi sedikit pindah ke
segmen bawah. Karena segmen atas makin tebal dan segmen bawah makin
tipis, maka batas antara segmen atas dan segmen bawah menjadi jelas.
Batas ini disebut lingkaran retraksi yang fisiologis. Kalau segmen bawah
sangat diregang maka lingkaran retraksi lebih jelas lagi dan naik mendekati
pusat dan disebut lingkaran retraksi yang patologis (Lingkaran Bandl).
Lingkaran Bandl adalah tanda ancaman robekan rahim dan terjadi jika
bagian depan tidak dapat maju misalnya panggul sempit.

Perubahan bentuk rahim


Pada tiap kontraksi sumbu panjang rahim bertambah panjang sedangkan
ukuran melintang maupun ukuran muka belakang berkurang.

Faal ligamentum rotundum dalam persalinan


Ligamentum rotundum mengandung otototot polos dan kalau uterus
berkontraksi, otototot ligamentum rotundum ikut berkontraksi hingga
ligamentum rotundum menjadi pendek.
Perubahan serviks
Serviks akan mengalami pembukaan yang biasanya didahului oleh pendataran
serviks yaitu pemendekan dari kanalis servikalis, yang semula berupa sebuah
saluran yang panjangnya 1-2 cm, menjadi suatu lubang saja dengan pinggir
yang tipis. Lalu akan terjadi pembesaran dari ostium eksternum yang tadinya
berupa suatu lubang dengan diameter beberapa milimeter menjadi lubang yang
dapat dilalui anak, kirakira 10 cm. Pada pembukaan lengkap tidak teraba lagi
bibir portio, segmen bawah rahim, serviks dan vagina telah merupakan satu
saluran.

Perubahan pada vagina


Sejak kehamilan vagina mengalami perubahanperubahan sedemikian rupa,
sehingga dapat dilalui bayi. Setelah ketuban pecah, segala perubahan,
terutama pada dasar panggul diregang menjadi saluran dengan dinding
dinding yang tipis oleh bagian depan anak. Waktu kepala sampai di vulva,
lubang vulva menghadap ke depan atas

PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA KALA II

Sering timbul rasa jengkel, tidak nyaman, saat bersalin ibu merasakan nyeri akibat
kontraksi uterus yang semakin kuat dan semakin sering,berkeringat dan mulas ini
juga menyebabkan ketidaknyamanan.
Badan selalu kegerahan, karena saat ini metabolism ibu meningkat denyut jantung
meningkat, nadi, suhu, pernapasan meningkat ibu berkeringat lebih banyak,
akibatnya ibu merasa lelah sekali kehausan ketika bayi sudah di lahirkan karena
tenaga habis dipakai untuk meneran.
Tidak sabaran, sehingga harmoni antara ibu dan janin yang dikandungnya
terganggu. Hal ini disebabkan karena kepala janin sudah memasuki panggul dan
timbul kontraksi-kontraksi pada uterus. Muncul rasa kesakitan dan ingin segera
mengeluarkan janinnya.
Setiap ibu akan tiba pada tahap persalinan dengan antisipasinya dan tujuannya
sendiri serta rasa takut dan kekhawatiran. Para ibu mengeluh bahwa bila mampu
mengejan terasa lega.Tetapi ibu lain sangat berat karena intensitas sensasi yang
dirasakan.Efek yang dapat terjadi pada ibu karena mengedan ,yaituExhaustion ,
ibu merasa lelah karena tekanan untuk mengejan sangat kuat.danibu merasa
dirinya distress dengan ketidaknyamanan panggul ibu karena terdesak oleh kepala
janin. Serta ibu akan panik jika janinnya tidak segera keluar dan takut
persalinannya lama

B.MENDIAGNOSA PERSALINAN KALA II


Untuk menetapkan diagnosa maka kita harus mengetahui hal-hal sebagai berikut;
Tanda-tanda bahwa kala 2 persalinan sudah dekat :
a.Ibu merasa ingin meneran (dorongan meneran/doran)bersamaan dengan adanya
kontaksi.
b.Perineum menonjol (perjol)
c.Vulva vagina membuka (vulka)
d.Adanya tekanan pada spincter anus (teknus) sehingga ibu merasa ingin BAB
e.Jumlah pengeluaran air ketuban meningkat
f.Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir

Dengan adanya his persalinan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan:
1) Pendataran dan pembukaan
2) Pembukaan menyebabkan selaput lendir yang terdapat pada kanalis servikalis terlepas
3) Terjadi perdarahan karena kappiler pembuluh darah pecah
Masuknya kepala janin kedalam panggul dapat dirasakan oleh wanita hamil dengan tandatanda sebagai berikut :
1) Terasa ringan dibagian atas dan rasa sesak berkurang
2) Di bagian bawah terasa penuh dan menganjal
3) Kesulitan saat berjalan
4) Sering berkemih

Kontraksi
Sangat kuat durasi 60-70 detik, 2-3 menit sekali
Sangat sakit dan akan mengurang bila mengejan
Kontraksi mendorong kepal keruang panggul
yang menimbulkan tekanaan pada otot dasar
panggul sehingga timbul reflek dorongan
mengejan
Diagnosis pasti :
a.Telah terjadi pembukaan lengkap
b.Tampak bagian kepala janin melalui bukaan
introitus vagina

PEMANTAUAN PERSALINAN KALA


II

Mekanisme persalinan adalah gerakan posisi yang dilakukan janin


untuk menyesuaikan diri terhadap pelvis ibu.pemahaman
mekanisme persalinan memerlukan pengetahuan mengenai
diameter rata-rata kepala janin yang esensial.
Mekanisme kepala janin yang harus diperhatikan:
Diameter bipariental(9,5 cm) jarak antara 2 tonjolan pariental
diameter traversum kepala janin yang terbesar digumakana dalam
definisi engagement
Suboksipitobragmatika (9,5cm)jarak dari persambungan leher dan
oksiput ke bregma (fontanel anterior)(vertex)
Oksipitofrontal (11,5cm) jarak dari oksiput ke batang hidung
( sinsiput)
Oksifitomental (12,5-13,5cm) jarak dari fontale posterior ke mentum
(dagu) diameter terbesar kepala janin (kening)
Trakelo (submento)bregmatika (9,5 cm) jarak dari persambungan
leher dan rahang bawah ke bregma( wajah)(hellen varney:2002)

Adapun gerakan gerakan janin dalam persalinan :

1.Engagement adalah peristiwa ketika diameter bipariental melewati pintu atas panggul dengan
satura sagitalis melintang /obliq didalam jalan lahir dan sedikit pleksi jika kepala masuk kedalam pintu
atas panggul dengan satura sagitalis melintang di jalan lahir ,tulang parietal kanan dan kiri sama
tinggi maka keadaan ini di sebut sinklitismus
Kepala saat melewati pintu atas panggul atas panggul dapat juga dalam keadaan dimana satura
sagitalis lebih dekat ke promontorium atau ke sympisis maka hal ini disebut asinklitismus (posterior
dan anterior)

2.Penurunan Kepala
Penurunan kepala terjadi bersamaan dengan mekanisme lainnya kekuatan yang mendukung menurut
cuninghan dalam buku obsetri wlliam yang diterbitkan tahu 1995 dalam ilmu kebidanan varney 2002:
Teknanan cairan amnion
Tekanan langsung fundus pada bokong
Kontraksi otot otot abdomen
Ekstensi dan pelusuran badan janin atau tulang belakang janin.

3.Fleksi

Gerakan fleksi disebabkan karena janin terus didorong majutetapi kepala janin terhambat oleh
servix,dinding panggul dan dasar panggul.
Pada kepala janin,dengan adanya fleksi maka diameter oksipitofrontalis 12 cm berubah menjadi
suboksipitobregmatika 9 cm
Posisi dagu bergeser ke arah dada janin
Pada pemeriksaan dalam ubun-ubun kecil lebih jelas terab dari pada ubun ubun besar.

. Rotasi Dalam ( Putaran Paksi Dalam )


Adalah pemutaran bagian terendah janin dari posisi sebelumnya
kearah depan sampai kearah simpysis.bila presentasi belakang
kepala dimana sebagian terendah janin adalah ubun-ubun kecil
maka ubun-ubun kecil memutar kedepan sampai berada di
bawah simpisis.gerakan ini adalah upaya kepala janin untuk
menyesuaikana dengan bentuk jalan lahir yaitu bentuk bidang
tengah dan pitu bawah panggul.ratasi dalam terjadi bersamaan
dengan majunya kepala.rotasi ini terjadi setelah kepala
melewati hooge III (stinggi spina)atau setelah didasar panggu.
Pada pemeriksaaan dlam ubun-ubun kecil mengarah ke jam 1

Sebab sebab adanya putran paksi dalam yaitu


Bagian terendah kepala adalah bagian belakng kepala pada
letak fleksi.
Bagian belakang kepala menjadi tahanan yang paling sedikit
yang disebelah depan atas yaitu heatus genetalia atara
musculus levator ani kiri dan kanan

5. Ekstensi
Gerkan ekstensi merupakan gerkan dimana oksiput berhimpit
langsng pada margo inferior simpisis pubis.
Penyebab dikarenakan sumbu jala lahir pada pintu bawah
panggul mengarah kedepan dan atas,sehingga kepala
menyesuaikan dengan cara ekstensi agar dapat melaluinya.pada
saat epal janin mencapai dasar panggul tidak langsung
terekstensi,akan tetapi terus didorong kebawah sehinnnga
mendesak ke jaringan perinium.pada saat itu ada 2 gaya yang
mempengaruhi yaitu:
Gaya dorong dari fundus uteri kearah belakng
Tahanan dasar panngul dan simpisis ke arah depan
Hasil dari kedua gaya tersebut mendorong ke vulva dan tejadilah
ekstensi
Gerakan ekstensi ini menyebabkan bertambahnya penegangan
pada perinium dan itruitus vagian.ubun ubun kecil semakin
banyak terlihat dan sebagai hypomochlion atau pusat pergerakan
maka beransur-ansur lahirlah ubun-ubun kecil .ubun-ubun
besar,dahi,mata ,hidung,mulut dan dagu.pada saat sudah lahir
seluruhnya,dagu berda diatas anus ibu .

Rotasi Luar
Terjadi gerakan rotasi luar ata putaran faksi luar dipengeruhi oleh
faktor-faktor panggul,sam seperti pada rotasi dalam.
Merupakan gerakan memutar ubun-ubun kecil ke arah pungung janin
,bagian belakang berhadapan dengan tuberisiadika kanan atau
kiri,sedangkan muka janin menghadap salah satu paha ibu.bila ubunubun kecil pada mulanya di sebelah kiri maka ubun-ubun kecil akan
berputar ke arah kiri begitu juga sebalik nya
Gerakan rotasi luar atau putaran paksi luar ini menjadikan diameter
biakrromial janin searah dengan diameter anteroposterior pintu
bawah panggul,dimana satu bahu di anterior di belakng simpisis dan
bahu yang satunya di bagian posterior vdi belakang perineum.
Sutura sagitalis kembali melintang

7. Ekspulsi
Setelah rotasi luar,bahu depan berfungsi sebagai hypomochlion untuk
kelahiran bahu belakang. Kemudian setelah kedua bahu lahir
barulah disusul lahirnya trochanter depan dan belakang sampai lahir
janin seluruhnya.gerakan kelahiran bahu depan ,bahu belakang,bada
seluruhnya.

PEMANTAUAN KALA II
Pemeriksaan nadi ibu setiap 30 menit,meliputi
frekuensi,irama dan itensitas.
Frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit.
Warna ketuban.
Djj setiap selesai mengejan antara 5-10 menit.
Penurunan kepal setiap 30 menit VT setiap atau atas
indikasi.
Adakah presentasi majemuk.
Apakah terjadi putaran paksi luar.
Adakah kemabar tidak terdeteksi.

You might also like