Professional Documents
Culture Documents
Ruptur diksus
Tindakan operasi
Gangguan rasa
nyaman (nyeri)
Raeksi peradangan
Edema
pembengkakan
Kehilangan kontrol
tonus vasomotor
persyarafan simpatis ke
jantung
Kelumpuhan otot
pernafasan
Terputusnya jarungan
saraf di medula spinalis
Penekanan saraf dan
pembuluh darah
Reflek spinal
Mengaktifkan sistem
saraf simpatis
Konstriksi
pembuluh darah
Kerusakan
mobilitas fisisk
Kelemahan fisik
Pengkajian
1. Identitas
HNP terjadi pada umur pertengahan (30 50 tahun), kebanyakan pada
jenis kelamin pria dan pekerjaan atau aktivitas berat (mengangkat baran
berat atau mendorong benda berat)
2. Riwayat kesehatan
Keluhan Utama : Biasanya pasien mmengeluh nyeri pada punggung
bawah.
P : trauma (mengangkat atau mendorong benda berat).
Q : sifat nyeri seperti ditusuk-tusuk atau seperti disayat, mendenyut,
seperti kena api, nyeri tumpul atau kemeng yang terus-menerus.
Penyebaran nyeri apakah bersifat nyeri radikular atau nyeri acuan
(referred fain). Nyeri tadi bersifat menetap, atau hilang timbul, makin
lama makin nyeri.
R : Nyeri terasa pada punggung bagian bawah
S : Nyeri terasa pada posisi duduk dan nyeri menjalar hinga
ekstermitas bawah, dengan skala nyeri 3-5.
T : Sifanya akut, sub akut, perlahan-lahan atau bertahap, bersifat
menetap, hilang timbul, makin lama makin nyeri.
Suhu : 36,5-37,5 c
RR : 16-20x/menit
Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada tanda
kelainan lainnya.
Palpasi : Konsistensi lembek, suhu
hangat, palpasi
hepatosplenomegani negatif, palpasi lien
negatif, palpasi ginjal negatif.
Perkusi : Tidak ada tanda acites, perkusi
sonor.
Auskultasi : BU 5 12 kali per menit,
terdengar bising aorta
Anus Dan Genetalia
Pemeriksaan anus dan genetalia tidak
diperlukan pada penyakit ini.
Ekstremitas
Atas
Bawah
B1 (Breathing)
Tidak menganggu sistem pernapasan, :
tidak sesak napas, tidak mengalami batuk,
frekuensi pernapasan normal, suaran
lapang paru sonor
B2 (Blood)
Hipotensi : berkaitan dengan gangguan
pada pengaturan tekanan darah oleh
system persarafan otonom.
B3 (Brain)
Di dapatkan perubahan gaya berjalan,
Parestesia,
Pengkajian tingkat kesadaran : Tingkat
kesadran klien biasanya compos metis
Pengkajian fungsi serebral. Status
mental : Biasanya setatus mental klien
mengalami perubahan yang berhubungan
dengan penurunan status kongnitif, status
persepsi, dan penurunan memoty.
B4 (Bladder)
Penurunan jumlah urine dan peningkatan
retensi cairan akibat penurunan perfusi
pada ginjal
B5 (Bowel)
Nafsu makan menurun, mual muntah,
konstipasi.
B6 (Bone)
Adanya kesulitan untuk beraktifitas dan
menggerakkan badan karena adanya
nyeri, kelemahan, kehilangan sensori,
serta mudah lelah
Aktifitas/Istirahat
Gejala : Riwayat pekerjaan yang perlu
menganggkat beban berat, duduk, mengemudi
dalam waktu lama. Penurunan rentan gerak
dari ekstermitas pada salah satu bagian tubuh.
Tidak mampu melakukan aktifitas yang
biasanya di lakukan
Tanda : Atrofi otot pada bagian tubuh yang
terkenak. Gangguan pada berjalan.
Eliminasi
Gejala : Konstipasi, mengalami kesulitan dalam
defekasi, adanya inkontinensia/retensi urin.
Integritas Ego
Gejala : Ketakutan akan timbulnya
paralisis, ansietasmasalah pekerjaan,
financial keluarga.
Tanda : Tampak cemas, depresi,
menghindar dari keluarga/orang terdekat.
Neurosensori
Gejala : Kesemutan, kekakuan, kelemahan
dari tangan/kaki
Tanda : Penurunan reflex tendon dalam,
kelemahan otot, hipotonia. Nyeri
tekan/spasme otot paravertebralis,
penurunan persepsi nyeri (sensori).
Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri seperti tertusuk pisau, yang akan
semakin memburuk dengan adanya batuk,
bersin, membengkokkan badan, mengangkat,
defekasi, mengangkat kaki atau fleksi pada
leher : nyeri yang tidak ada hentinya atau
adanya apisode nyeri yang lebih berat secara
intermiten, nyeri yang menjalar kekaki, bokong
(lumbal) atau bahu/lengan, kaku pada leher
(servikal). Keterbatasan untuk
mobilisasi/membungkuk kedepan.
Tanda : Sikap ; dengan cara bersandar dari
bagian tubuh yang terkena, perubahan cara
berjalan, berjalan dengan terpincang-pincang,
pinggang terangkat pada bagian tubuh yang
terkena, Nyeri pada palpasi.
Keamanan
Gejala : Adanya riwayat masalah
punggung yang baru saja terjadi
1.
2.
3.
4.
1.
Perubahan rasa nyaman (nyeri) berhubungan
dengan dampak penjepitan saraf pada radiks
intervertebralis
Tujuan :
Setelah dilakukan keperawatan selama 1 x 24 jam
diharapkan nyeri berkurang.
Kriteria Hasil :
K : pasien mengerti bagaimana cara mengatasi nyeri
dan mengerti tentang penyebabnya
A : klien mengatakan nyeri berkurang
P : pasien mampu melaksanakan teknik distraksi dan
relaksasi
P : skala nyeri berkurang 0 2, lokasi nyeri minimal,
wajah tidak menyeringai
INTERVENSI
RASIONAL
cara mengatasinya
nyeri.
relaksasi.
Terapi analgetik
INTERVENSI
1.
2.
3.
4.
5.
RASIONAL
berkomunikasi
menggunakan
pernah
mengalami
gangguan
seperti
yang 2.
dengan
alat
khusus,
tanpa
sehingga
dapat
mengurangi
perawat.
komunikasi
berhubungan
dengan
yang
paling
justru
tepat
malah
untuk
kecemasan,
efektif
tingkat
penyakit,
keterampilannya
sehingga
dapat
5.