Professional Documents
Culture Documents
CANCER
Fisiologi normal
Keterangan :
A ducts (Pembuluh, pipa, saluran)
B lobules
C dilated section of duct to hold milk
(daerah pelebaran untuk
mengeluarkan air susu)
D nipple (putting susu)
E fat (lemak)
F pectoralis major muscle (otot pektoralis
utama)
G chest wall/rib cage (dinding dada)
Pembesaran
A Normal duct cells (Sel duktus yang
normal)
B Basement membrane
(Membran dasar)
C Lumen (center of duct)
Pembesaran :
A Sel duktus yg normal
B Sel kanker
C Membran dasar
D Pembuluh limfe
E Pembuluh darah
F Jaringan payudara
Faktor endokrin
Ketidakstabilan hormonal atau
ketidakstabilan produksi estrogen pada
wanita :
menstruasi yang terlalu dini (<12 tahun)
Keterlambatan monopause (>55 tahun)
Kehamilan pertama diusia yg cukup tua
(30 thn)
Wanita yg tidak menyusui
Adanya terapi pengganti hormon
(hormone replacing therapy) terutama pd
wanita monopause
Gen abnormal
Kromosom 17
Kromosom 13
BRCA1
BRCA 2
antigen sendiri
(self).
Antigen tumor
berada dibawah kontrol genetik yang terbentuk
oleh agen onkogenik shg memicu sistem imun . Antigen ini
disebut TAA (Tumor associated antigen).
BERDASARKAN KEGANASAN
Benign / jinak
Malignant / ganas
BERDASARKAN LETAK
Ductal carcinoma (Non-invasive dan
invasive)
Lobular Carcinoma (Non-invasive dan
invasive)
BERDASARKAN TNM
BERDASARKAN LETAK
PATOLOGI
A: Sel
normal
Jaringan lobular
DUCTAL CARCINOMA IN
B: Sel
kanker
PATOLOGI
KARSINOMA INVASIF
A: Sel
normal
B: Sel
3. COLLOID CARCINOMA
4. TUBULAR
CARCINOMA
5. MEDULLAR
CARCINOMA
Tumor size
T 0 : tidak ditemukan tumor primer
T 1 : ukuran tumor diameter 2 cm atau
kurang
T 2 : ukuran tumor diameter antara 2-5
cm
T 3 : ukuran tumor diameter > 5 cm
T 4 : ukuran tumor berapa saja, tetapi
sudah ada penyebaran ke kulit
atau dinding dada atau pada
keduanya , dapat berupa borok, edema
atau bengkak, kulit payudara
kemerahan atau ada benjolan kecil di
kulit di luar tumor utama
Kanker noninvasif
Kanker invasif
1. SKRINING-DETEKSI DINI
Tujuan : menemukan kanker sebelum
menimbulkan gejala
a. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI /SARARI)
b. Mamogram skrining
Wanita 40-49 tahun diperiksa 2 tahun sekali, >
50 tahun diperiksa berkala pertahun hasil dari
skrining ini tiap tahunnya mendekati:
- 90 % dari semua hasil skrining menunjukkan
tidak adanya kanker
- 10% dari semua hasil skrining menunjukkan
ketidaknormalan
perlu tes diagnosis
lainnya.
tahun
tahun
tahun
tahun
Amati
Amati kesimetrisan,
kesimetrisan, perubahan
perubahan bentuk,
bentuk, urat
urat yang
yang menonjol,
menonjol,
perubahan warna,perubahan
warna,perubahan pada
pada puting,
puting,
perubahan
kerutan/pengelupasan kulit.
kulit.
kerutan/pengelupasan
Kedua
Kedua lengan
lengan diangkat
diangkat ke
ke atas
atas
Tangan
Tangan didekap
didekap di
di belakang
belakang kepala
kepala dan
dan tekan
tekan ke
ke depan.
depan.
Tangan
Tangan ditekan
ditekan erat
erat pada
pada pinggul
pinggul dan
dan sedikit
sedikit menunduk
menunduk ke
ke
depan cermin
cermin ketika
ketika menarik
menarik punggung
punggung dan
dan sikut
sikut ke
ke depan
depan
depan
Pemeriksaan medik
Mammogram diagnostik
Ultrasound
BIOPSI
Oncotype dx
Status estrogen reseptor
(ER) dan status
progesteron reseptor(PR)
Status human epidermal
growth factor receptor
(HER-2)
MAMMOGRAM
DIAGNOSTIK
Pemeriksaan payudara
dengan alat rontgen
(x-rays)
Sederhana, tidak sakit
dan hanya memakan
waktu 5-10menit
Saat terbaik, seminggu
setelah selesai
menstruasi
Benjolan 0,25 cm dpt
terlihat dari
mammogram
BIOPSI
BIOPSI : pengambilan sejumlah jaringan
payudara untuk dilakukan pemeriksaan
mikroskopik histopatologi
Jenis biopsi :
needle biopsi fine needle aspiaration
biopsy, core needle biopsy
Open (surgical) biopsy incisional
biopsy, excisional biopsy
Sentinel limph node biopsy
Ultra sound
Menggunakan gelombang suara
Tidak sakit dan tubuh tidak terpapar
radiasi
Oncotype DX
Untuk memperkirakan kemungkinan kanker
payudara timbul kembali setelah terapi dilakukan
Bermanfaat dalam menentukan terapi adjuvant
yang sebaiknya diberikan
Hanya untuk dengan kanker payudara stadium
I atau II, ER/PR +, nodus limfe -, atau
mikrometastasis pada nodus limfe
Prosedur: RT-PCR 21 gen dalam tumor
Dinilai score recurrence (0-100)
a. Stadium kanker
stadium kanker makin tinggi prognosis makin buruk
b. Status nodus
makin banyak nodus limfe terkena prognosis makin
buruk
c. Gambaran histologi
gambaran histologi makin buruk prognosis makin buruk
d. Status menopausal dan reseptor hormonal
Sebagian besar pasien post menopause memiliki reseptor
hormonal + berespon terhadap terapi hormonal.
Kelompok dgn hormonal reseptor positif prognosis yg
lebih baik
1. Operasi
2. Radiasi
OPERAS
I
Merupakan terapi lokal
Jenis Operasi:
Breast conserving surgery
Lumpektomi
Mastektomi parsial atau quadrantektomi
Mastektomi total
Mastektomi radikal
Mastektomi radikal yang dimodifikasi
Prosedur pembedahan yang dilakukan pada pasien
kanker payudara tergantung pada stadium
penyakit, jenis tumor, umur dan kondisi umum
pasien.
lumpectomy
Total
mastectomy
Indikasi operasi :
1. Kanker payudara
stadium dini (stadium I
dan II).
2. Kanker payudara
stadium lanjut lokal
dengan
persyaratan tertentu.
3. Keganasan jaringan
OPERAS
I
Komplikasi Operasi
a. Komplikasi dini Pendarahan
b. Komplikasi Lambat
Infeksi
Nekrosis
Seroma
Edema lengan
Kekakuan sendi bahu
Efek samping :
Peradangan otot
Kelelahan
Kulit menjadi gatal, kering
dan kemerahan
Efek samping yang jarang
terjadi :
Cacat paru-paru
Lymphoedema
Kerusakan hati
Sarcoma (kanker lainnya)
Mungkin terjadi lebih dari 5
tahun setelah terapi dan
jarang terjadi.
Radiasi Eksternal
Intracavitary brachytherapy
RADIASI INTERNAL
Ballon implant
Dosis: 10-16 Gy
dengan
2 Gy/fraksi
Umumnya digunakan
sebagai booster
Interstitial
brachytherapy
Dosis: 10-16 Gy
dengan 2 Gy/fraksi
Umumnya digunakan
sebagai booster
TERAPI FARMAKOLOGI
Kemoterapi
Terapi Endokrin
Terapi Biologi
OBAT KEMOTERAPI
Golongan obat
obat
Mekanisme kerja
Inhibitor
topoimerase
Adriamisin
(doxorubicyn)
Epirubisin
Zat
pengalkilasi
Cytosan
Turunan mustard
(cyclophospami Membentuk ikatan kovalen antara gugus alkil
de)
yang reaktif dengan gugus nukleofilik dari
protein atau asam nukleat
Crosslink DNA
replikasi DNA terhambat.
5-flourouracil
Analog basa pirimidin uracil
Dimetabolisme menjadi bentuk aktif
fluorodeoxyuridine monophosphat, dengan
adanya folat bentuk aktif ini berikatan dan
mengganggu kerja timidilat sintase yang
berperan dalam sintesis basa timidin
Antimetabolit
Gemcitabine
Turunan antrasena
Berinteraksi dengan DNA sehingga
menyebabkan perubahan struktur yang akan
mengganggu sintesis DNA dan RNA
Analog Cytidine
Bergabung dengan DNA sehingga menghambat
aktivitas DNA polimerase. Juga menghambat
aktivitas enzim ribonukleotida reduktase yang
berfungsi mengubah ribonukleotida menjadi
deoksiribonukleotida
Purine synthesis
Methotrexate
Menghambat
sintesis cincin
purin
Pirimidine Synthesis
Ribonucleotid
e
Deoxyribonucleoti
de
Menghambat
sintesis dTMP
Doxorubicin
Epirubicin
Interkalasi
dengan DNA
Capecitabine
5-fluorouracil
Menghambat
sintesis dTMP
Gemcitabine
DNA
Menghambat sintesis
DNA
Alkylating agent:
cyclophosphamid
e crosslink DNA
Menghambat
sintesis RNA
Taxane:
paclitaxel,
docetaxel
Menghambat
fungsi mikrotubul
Prinsip:
Hormon seks terlibat dalam menstimulasi dan
mengatur proliferasi dan fungsi jaringan tertentu
Reseptor sel permukaan pada kanker payudara
adalah estrogen
Sehingga, pertimbangan pemberian terapi
endokrin berdasarkan atas kehadiran protein
reseptor estrogen pada tumor atau metastasis
Terapi endokrin:
- Inhibitor aromatase,
- Anti estrogen,
- Analog Luteinizing Hormon Releasing Hormon
(LHRH)
- Progestin
a. Inhibitor
Aromatase
Aromatase mengkatalisis
pengubahan androgen
menjadi estrogen
Inhibitor aromatase
menurunkan tingkat
estrogen
Hanya untuk pasien post
menopause
b. Anti Estrogen
Terdiri atas Selective
Estrogen Receptors
Modulators (SERMs) dan
anti estrogen murni atau
Selective Estrogen
Receptors
Downregulating (SERDs)
Molekul obat berikatan
dengan ER membentuk
kompleks obat-ER
menurunkan jumlah ER
Kelas
Obat
Dosis
Efek Samping
Inhibitor aromatase
Non
steroid
Anastrozole
Letrozole
Steroid
Exemestane
Kemerahan,arthralgias,
mualgias, sakit kepala,
diare, mual
Anti estrogen
SERMs
Tamoxifen
Toremifene
Kemerahan, vaginal
discharge, mual,
thromboembolism, kanker
endometrial
SERDs
Fulvestrant
Analog
LHRH
Goserelin
Leuprolide
Triptorelin
Kemerahan, amenorrhea,
gejala post menopause,
reaksi daerah injeksi
Progestin
Megestrol acetate
Medroxyprogester
one
TERAPI
ENDOKRIN
Penggunaan Klinis
TERAPI
ENDOKRIN
Penggunaan Klinis
TERAPI
ENDOKRIN
Penggunaan Klinis
TERAPI
ENDOKRIN
Penggunaan Klinis
Pembelahan sel
kanker terhenti
2. Interferon
interferon alfa :obat imunoterapi yang digunakan untuk
mengobati kanker. Sitokin ini juga diproduksi dalam tubuh, tetapi
jumlahnya <<.
Selain langsung menyerang sel kanker, interferon alfa juga dapat
menghentikan pertumbuhan kanker atau mengubahnya menjadi
sel normal. Diduga interferon juga merangsang kerja sel NK, sel
T, dan makrofag; serta mengurangi suplai darah ke sel kanker.
3. Vaksin
vaksin kanker baru, masih dalam tahap penelitian dan uji klinis,
sehingga belum bisa digunakan secara umum. Vaksin tersebut
merangsang sistem kekebalan tubuh manusia untuk mampu
mengenali sel-sel kanker, menghentikan pertumbuhannya,
mencegah kekambuhannya, dan membersihkan sisa-sisa kanker
dari pengobatan operasi, kemoterapi, atau radiasi. Jika diberikan
dalam tahap dini, vaksin kanker dapat membuatnya sembuh
secara total.
TERAPI
BIOLOGI
Inhibitor
Lapatinib
inhibitor tyrosine kinase menarget HER-2 dan
reseptor faktor pertumbuhan
epidermal(EGFR/HER-1)
Untuk kanker payudara metastasis, terutama yg
tidak berespon pada kemoterapi dan
transtuzumab.
Diberikan dalam kombinasi dengan capecitabine
Dosis:
Capecitabine: 1000 mg/m2 PO 2 x 1 (hari 1-14)
lapatinib : 1250 mg PO setiap hari (hari 1-21)
pemberian diulang setiap 21 hari
Efek samping: ruam, diare, hepatotoksis,
perpanjangan interval QT
INTERAKSI OBAT
1. KEMOTERAPI
Obat I
Siklofosfamid
Doxorubicin
Obat 2
Interaksi:
Doxorubicin
Trastuzumab
Toksisitas kardiak
Allopurinol
Busulfan
Kloramfenikol
Prednison
Paclitaxel
Toksisitas kardiak
Traztuzumab
Toksisitas kardiak
Siklosporin
Obat 1
Fluorouracil
Methotrexate
Docetaxel
Vinblastine
Obat 2
Interaksi
Cimetidine
Cisplatin
Toksisitas
Kardiotoksik (cisplatin dosis
besar)
Asam folat
Metronidazol
Toksisitas
Fluorouracil
krim
Aminoglikosida
oral
Absorpsi methotrexate di GI
NSAID
Senyawa
Penicillin
Clearance methotrexate
Toksisitas methotrexate
Eritromisin,
ketoconazole,
midazolam, dll
Senyawa
barbiturat
Bleomycin +
Toksisitas kardiak
INTERAKSI OBAT
2. TERAPI
Kelas
Obat I
ENDOKRIN
Aromatas Anastrazol
e
e
Inhibitor
Letrozol
Eksemesta
n
Anti
Esteroge
n
Obat II
Interaksi
- Esterogen
- Tamoksifen
- Efek antagonis
- C serum anastrazol turun
- Esterogen
- Tamoksifen
- Efek antagonis
- C serum letrozol turun
- Esterogen
- Inducer CYP3A4
- Efek antagonis
- Metabolisme eksemestan
meningkat
Tamoksifen Aminogluthethimide
- Obat herbal
- HRT
Medroksiprogestero
n
- Inducer CYP3A4
- Obat Antikoagulan
Kelas
Anti
Esterog
en
Analog
LHRH
Obat I
Obat II
Interaksi
Toremifen
- Inducer
CYP3A4
- Inhibitor
CYP3A4
- Metabolisme toremifen
- Metabolisme toremifen
turun
Fulvestrant
Obat
antikoagulan
Resiko pendarahan
meningkat
Goserelin
Obat-obat
antidiabetes
Aminogluthetim
ide
- Warfarin
- C serum progestin
meningkat
- Efek warfarin meningkat
Leuprolide
Triptorelin
Progesti
n
Megestrol asetat
dan
Medroksiprogest
eron
INTERAKSI OBAT
3. TERAPI BIOLOGI
NO
Obat I
Obat II
Interaksi
Trastuzuma Paclitaxel
b
C serum trastuzumab
meningkat
Lapatinib
- Metabolisme Lapatinib
meningkat
- Metabolisme Lapatinib
turun
- C Lapatinib dalam sel otak
meningkat
- Inducer CYP3A4
- Inhibitor
CYP3A4
- Inhibitor PGlikprotein
Pedoman terapi
Pustaka