You are on page 1of 7

Journal reading

Effect of Pterygium Surgery


on Tear Osmolarity
Pembimbing :
dr. Ida Nugrahani, Sp.M

Oleh: RR. ANGGRAENI INDAH, S.Ked

PENDAHULUAN
Pterygium adalah penyakit dari permukaan

mata yang ditandai dengan invasi jaringan


fibrobrovascular dari konjungtiva bulbar ke
kornea.
Salah satu etiologi dari pterygium adalah
paparan ultraviolet (UV) yang diduga menjadi
faktor risiko utama. Usia, faktor keturunan,
infamasi kronis, mikrotrauma, dan mata
kering merupakan faktor lain yang mungkin
berkontribusi.

Pengobatan yang paling utama untuk

pterygium adalah eksisi bedah. Namun,


tingkat kekambuhan setelah operasi tinggi.

Tujuan
untuk mengetahui perubahan osmolaritas air

mata, dan hasil tes Schirmer pada pasien


yang telah menjalani operasi pterygium
Untuk mengevaluasi kekambuhan pterygium
setelah operasi primer.

Metode
1. Semua pasien diberitahu tentang prosedur penelitian

dan memberikan persetujuan tertulis untuk


berpartisipasi. Penelitian ini mengikuti dari Deklarasi
Helsinki dan telah disetujui oleh Fakultas Kedokteran
Komite Etika Recep Tayyip Erdogan University.
2. Setiap pasien menjalani pemeriksaan oftalmologi
standar untuk mengeksklusi pasien dengan penyakit
mata atau luar mata selain pterygium yang dapat
mempengaruhi fungsi air mata, seperti blepharitis,
alergi okular, penyakit tiroid, gangguan sistem
lakrimal, diabetes, penyakit kolagen, dan
penggunaan setiap topikal atau obat sistemik.

3. 74 Pasien didiagnosis pterigium jika ada

jaringan fibrovascular dengan panjang


horisontal dari limbus ke kornea 2 mm
(diukur dengan lampu celah biomicroscopy)
dan diobati dengan pembedahan pterygium.
4. Kunjungan dilakukan sebelum operasi dan
setelah operasi (hari ke 1, 7, 15, dan bulan
ke 3, 12, 18)
5. Pada kunjungan bulan ke 3, 12, dan 18,
dilakukan pengukuran air mata osmolaritas,
uji Schirmer.

6. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok: Kelompok

1 yang terdiri dari pasien yang pterygium


tidak kambuh, dan kelompok 2, yang terdiri
dari pasien yang kambuh setelah operasi
pterygium.
7. Pertumbuhan fibrovascular ke kornea> 0,5
mm selama periode tindak lanjut pasca
operasi menunjukkan adanya kekambuhan
pterigium.

You might also like