You are on page 1of 9

Handayani dwi utami

Blok 3.1 sub bab etikomedikolegal, 31 oktober 2013]


1

Nona

F adalah korban perkosaan tentara


perang 5 th yang lalu.
Sekarang Nona F akan menikah dengan
tunangannya.
Calon suami dan keluarga mengharap
pengantinnya gadis yang masih virgin.
Nona F meminta dr. EBM untuk
merekontruksi hymennya agar tidak
merusak perkawinannya.
2

APA YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN


dr. EBMTERHADAP NONA F
DIPANDANG DARI SEGI MEDIS, ETIK,
HUKUM DAN HAK AZASI MANUSIA ?

UU

Praktik Kedokteran No.29 Th 2004


Psl 39 praktik kedokteran berdasarkan
kesepakatan pasien dengan dokter.
dibenarkan melakukan rekontruksi hymen
setelah ada informed consent yang
lengkap
kesepakatan.

UU

Praktik Kedokteran Psl 45 ayat (1),


(2),(3)
persetujuan diberikan
setelah pasien mendapat penjelasan
lengkap.
Atas permintaan Nona F,rekontruksi
hymen boleh dilakukan dengan segala
risiko di luar prosedur medis menjadi
tanggungan pasien.
5

dr.EBM

harus menjaga rahasia pasiennya.


Nona F berhak mendapat perlindungan
atas proses pengobatan/tindakan
terhadap dirinya.
dr.EBM boleh membuka permasalahan
hanya jika diminta oleh pengadilan dan
hanya sebatas treatment yang diberikan
kepada Nona F.
6

Nona

F berhak memperoleh tindakan


rekontruksi hymen untuk pemenuhan hak
sexualitas
Nona F berhak memperoleh kepercayaan dan
rasa hormat dari suami dan keluarganya.
Jika

mengaku tidak virgin,kemungkinan :


1.Calon suami memutuskan hubungan
2.Diterima dengan terpaksa.
7

* Pelecehan-pelecehan yang membawa


penderitaan batin Nona F.
* Berakibat konflik psikologis dalam
diri Nona F.
* Rumah tangganya tidak harmonis.
Nona F berhak mendapatkan kembali
virginitasnya dan berhak memperoleh
kehidupan yang harmonis bersama
suaminya.

Harus

ada konseling pra-nikah untuk


setiap calon pengantin guna meluruskan
tujuan pernikahan dan calon suami dapat
memahami dan menyatukan pendapat
tentang arti virgin.
sehingga Nona F tidak risau
lagi menghadapi pernikahannya.
9

You might also like