You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM

PERSEPSI SENSORI : KATARAK PADA


TN.T DI RUANG NURI
RSUD DR. M. ASHARI PEMALANG

ROMI ROFIANI
NIM : 12.0857.S

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
2016

PENGERTIAN

KATARAK
????

Etiol
ogi

1. Kelainan bawaan/
kongenital
2. Proses penuaan
3. Kelainan sistemik
atau metabolik
4. Genetik dan
gangguan
perkembangan
5. Infeksi virus di
masa
pertumbuhan
janin
6. Bahan toksik
7. Penyakit mata

Penglihata
n ganda
pada satu
mata
Perlu
pencahaya
an yang
lebih untuk
membaca

Penglihat
an tidak
jelas
Manifestasi
Klinik

Peka
terhadap
sinar/cahaya

Lensa mata
berubah
menjadi
buram

KLASIFIKASI

INSIPIEN

IMMATUR

MATUR

HIPER
MATUR

Kekeruhan

Ringan

Sebagian

Penuh

Masif

Cairan lensa

Normal

Bertambah

Normal

Berkurang

Iris

Normal

Terdorong

Normal

Termulans

Bilik mata depan

Normal

Dangkal

Normal

Dalam

Sudut bilik mata

Normal

Sempit

Normal

Terbuka

Shadow test

Negatif

Positif

Negatif

Pseudopods

Penyulit

glaukoma

Uveitis dan
glaukoma

PATWAYS


PEMERIKSAAN PENUNJANG

pengkajian
TIO

Alat yang dapat


digunakan untuk
mengukur TIO
yaitu tonometer
Dilakukan pada
pasien yang
berusia lebih dari
40 tahun.
Oftalmoskopi juga
dapat digunakan
untuk pemeriksaan
mata bagian
dalam.

PENATALAKSANAAN

ICCE

ECCE

Tindakan pembedahan dengan


mengeluarkan seluruh lensa
bersama kapsul.
Pada ICCE tidak akan terjadi katarak
sekunder
kontraindikasi pada pasien berusia
kurang dari 40
Tindakan pembedahan pada lensa
katarak dengan mengeluarkan isi
lensa dengan memecah atau
merobek kapsul lensa anterior
Pembedahan ini dilakukan pada
pasien dengan kelainan endotel,
implantasi lensa intra ocular
posterior
dapat terjadinya katarak sekunder.

PENGKAJIAN
trauma : trauma
mata, penggunaan
obat kortikosteroid,
penyakit diabetes
mellitus, hipotiroid,
uveitis, glaucoma.
Riwayat katarak.
Psikososial :
kemampuan
aktivitas, gangguan
membaca, resiko
jatuh,
berkendaraan.
Pengkajian umum
Usia.
Penyakit sistemik :
diabetes mellitus,
hipotiroid.

Pengkajian khusus
mata
Dengan pelebaran
pupil, ditemukan
gambaran
kekeruhan lensa
(berkas putih) pada
lensa.
pandangan
berkabut.
Penurunan tajam
penglihatan
(miopia).
Bilik mata depan
menyempit.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pre
Operasi

Post
Operasi

1. Gangguan persepsi sensori visual /


penglihatan berhubungan dengan
penurunan ketajaman penglihatan,
penglihatan ganda.
2. Ansietas berhubungan dengan
pembedahan yang akan dijalani dan
kemungkinan kegagalan untuk
memperoleh penglihatan kembali.

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri


akut) berhubungan dengan
prosedur invasif.
2. Resiko tinggi terjadinya infeksi
berhubungan dengan prosedur
invasif (bedah pengangkatan).

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM PERSEPSI


SENSORI : KATARAK PADA TN.T DI RUANG NURI
RSUD DR. M. ASHARI PEMALANG

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

Tn.T adalah laki-laki berusia 57 tahun beralamat di


Taman Pemalang bekerja sebagai petani dan dirawat di
Ruang Nuri RSUD Dr.M.Azhari. Pada saat dilakukan
pengkajian tanggal 16 Mei 2016 dengan keluhan
penglihatannya gelap sejak 2 tahun yang lalu.
Sebelumnya Tn.T sudah diperiksakan ke dokter dan
dokter menyarankan untuk segera dilakukan operasi
katarak pada mata kanan. Hasil TTV klien tekanan
darah klien 130/80 mmHg, nadi 83x/menit Rr
24x/menit dan suhu 36,3x/menit. Klien dilakukan
operasi pada mata kanan pada tanggal 17 Mei
2016.Tn.T mengatakan baru pertama kali dilakukan
pembedahan. Klien mengatakan lupa terhadap
imunisasinya dan tidak memiliki aleri terhadap apapun.

Tn.T memiliki riwayat merokok sejak beberapa tahun yang


lalu namun sudah berhenti merokok sejak 1 tahun yang
lalu. Untuk riwayat personal hyiene, pola nutrisi metabolik
dan eliminasi tidak ada keluhan terkait dengan
kesehatannya. Tn.T mengatakan untuk aktivitas sehari-hari
terganggu dikarenakan penglihatannya gelap dan kabur.
Klien mengatakan tidak ada keluhan terkait aktivitas tidur
klien. Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit
katarak . Selama sakit klien tidak dapat menjalankan
perannya sebagai ayah dan kepala keluarga dengan baik
karena klien tidak dapat bekerja. Untuk pemeriksaan fisik
hanya ada keluhan dan masalah pada mata tetapi klien
tidak menggunakan alat bantu penglihatan. Untuk hasil
laboratorium Tn.T kadar glukosa sewaktu adalah 144 mg/dl.
Terapi obat yang diberikan pada Tn.T adalah obat tetes
mata polidemisin tiap 3 jam pada mata kanan. Terapi obat
oral yang diberikan meliputi amoxicilin 500 mg 3x1,
natrium diklofenak 59 mg 2x1 dan amplodipin 10 mg 1x1.

MASALAH KEPERAWATAN

Masalah keperawatan yang muncul


pada Tn.T adalah
1.Gangguan persepsi sensori visual
berhubungan dengan penurunan
ketajaman penglihatan
2.Resiko tinggi terjadinya infeksi
berhubungan dengan prosedur invasif
(bedah pengangkatan katarak).

INTERVENSI
Intervensi yang diberikan pada Tn.T untuk
diagnosa gangguan persepsi sensori visual
berhubungan dengan penurunan
ketajaman penglihatan adalah :
Identifikasi kebiasaan dan faktor-faktor
yang mengakibatkan resiko jatuh
sediakan alat bantu tongkat (walker)
anjurkan pada kelurga untuk
menyediakan lantai yang tidak licin
ajarkan pada klien dan keluarga tentang
penggunaan tongkat.

Intervensi yang diberikan pada Tn.T


untuk diagnosa resiko tinggi terjadinya
infeksi berhubungan dengan prosedur
invasif (bedah pengangkatan katarak)
adalah
kaji tanda-tanda infeksi
bersikan lingkungan setalah dipakai
pasien lain
pertahankan lingkungan aseptik selama
pemasangan alat ajarkan cuci tangan
pada klien dan keluarga.

IMPLEMENTASI

Implementasi yang dilakukan pada Tn.T


pada tanggal 16 Mei 2016 meliputi
mengkaji kebiasaan yang
menyebabkan resiko jatuh,
membersihkan lingkungan setelah
dipakai pasien lain mengajarkan pada
keluarga tentang penggunaan alat
bantu mengajarkan cuci tangan pada
klien dan keluarga.

Implementasi yang dilakukan pada Tn.T pada


tanggal 17 Mei 2016 meliputi mengajarkan
penggunaan alat bantu membersihkan
lingkungan pasien, mengajarkan pada klien
dan keluarga untuk tidak menggunakan
lantai yang licin dan implementasi yang
dilakukan pada Tn.T pada tanggal 18 Mei
2016 meliputi mengajarkan penggunaan alat
bantu membersihkan lingkungan pasien,
mengajarkan pada klien dan keluarga untuk
tidak menggunakan lantai yang licin,
mengajarkan cuci tangan pada klien dan
keluarga.

You might also like