You are on page 1of 40

Fauzia Latifah

405110183

Pemicu 4

Aku Bukan Anak Bodoh

Learning Objective
1.
2.
3.
4.

MM menjelaskan anatomi dan histologi mata


MM menjelaskan fisiologi mata
MM menjelaskan visus dan pemeriksaanya
MM menjelaskan kelainan mata

Anatomi dan Histologi Mata

Anatomi Mata
Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang dibungkus oleh tiga
lapisan. Dari luar ke dalam, lapisanlapisan tersebut adalah : (1)
sklera/kornea, (2) koroid/badan siliaris/iris, dan (3) retina.
Sebagian besar mata dilapisi oleh jaringan ikat yang protektif dan kuat
di sebelah luar, sklera, yang membentuk bagian putih mata.
Di anterior (ke arah depan), lapisan luar terdiri atas kornea transparan
tempat lewatnya berkasberkas cahaya ke interior mata.
Lapisan tengah dibawah sklera adalah koroid yang sangat berpigmen
dan mengandung pembuluh-pembuluh darah untuk memberi makan
retina.
Lapisan paling dalam dibawah koroid adalah retina, yang terdiri atas
lapisan yang sangat berpigmen di sebelah luar dan sebuah lapisan syaraf
di dalam. Retina mengandung sel batang dan sel kerucut, fotoreseptor
yang mengubah energi cahaya menjadi impuls syaraf.

Anatomi Mata
Bola mata terbenam dalam corpus adiposum
orbitae, namun terpisah darinya oleh selubung
fascia bola mata. Bola mata terdiri atas tiga
lapisan dari luar ke dalam, yaitu :
1. Tunica Fibrosa
2. Lamina Vasculosa
3. Tunica Sensoria

HISTOLOGI MATA
Bola Mata // Bulbus Oculi
Tunica fibrosa
Tunica vasculosa

Isi Bola Mata


Aqueous humour
Corpus vitreum
Lensa kristalina

Nervus Opticus
Vaskularisasi Mata

HISTOLOGI MATA Bulbus Oculi


TUNICA FIBROSA
SKLERA
EPISCLERAL
SKLERA POTICUS
LAMINA FIBROSA // SUPRACHOROID

CORNEA
EPITEL CORNEA
MEMBRAN BOWMAN
STROMA CORNEA
MEMBRAN DESCEMTI
ENDOTEL

LIMBUS : peralihan sclera dan cornea


LAMINA CRIBOSA : tempat masuk nervus opticus

HISTOLOGI MATA
TUNICA VASCULOSA
CHOROID
LAMINA SUPRACHOROID
STRATUM VASCULOSUM
LAPISAN CHORIOCAPILLARY
MEMBRANA BRUCH // LAMINA VITREA

CORPUS SILIARIS
MUSCULUS CILLIARIS
M.TENSOR CHOROID
M.RADIALIS
M.CIRCULARIS MULLER

VASCULARIS CILLIARIS
PARS CILLIARIS RETINAE
LUAR : berpigmen
DALAM : tak berpigmen

HISTOLOGI MATA
IRIS, dari permukaan anterior posterior
Mesenchymal epitelium
Stroma
Lap. Vaskulosa
Lap. Otot Polos
Epitel torak berpigmen

IRIS ANGLE
Celah fontana
Celah sclemm

HISTOLOGI MATA
RETINA, anterior posterior
1. Epitel berpigmen
2. Rod dan conus
3. Membran limitas eksterna
4. Lap. Nuklear Luar
5. Lap. Plexiform luar
6. Lap. Nuklear dalam
7. Lap. Plexiform dalam
8. Lap. Sel ganglion
9. Lap. Serat Sel Saraf Optik
10. Membran Limitas Interna

HISTOLOGI MATA
Epitel cornea

Stroma kornea

HISTOLOGI MATA
anterior
posterior
iris

HISTOLOGI MATA
Nuklea dalam

Nuklea luar

Fisiologi Mata

FISIOLOGI MATA
Aqueous Humor, diantara rongga antara kornea
dan lensa, mengandung zat gizi untuk kornea
dan lensa, berbentuk cairan jernih yang terus
menerus di bentuk
Corpus Cilliaris, turunan khusus lap.koroid
anterior, membentuk cincin mengelilingi tepi
luar lensa, membentuk aqueous humor dan
mengandung otot siliaris

FISIOLOGI MATA
BINTIK BUTA // DISCUS OPTICUS, titik
sedikit di luar pusat di retina, tidak
mengandung fotoreseptor, merupakan rute
berjalannya saraf opticus dan pembuluh
darah
FOVEA, di tengah retina, ketajaman tinggi
IRIS, cincin otot yang berpigmen dan
tampak dalam aqueous humor, untuk
mengubah ukuran pupil dengan
berkontraksi, menentukan warna mata

FISIOLOGI MATA
KORNEA, paling luar mata, jernih di anterior,
penting tuk refraktif mata
KOROID, ditengah mata, berpigmen tuk
mencegah berhamburannya berkas cahaya,
mengandung pembuluh darah tuk beri makan
retina, bagian anterior membentuk badan
siliaris dan iris
LENSA, diantara aqueous humor dan vitreous
humor, melekat otot siliaris melalui
ligamentum suspensorium, mengahsilkan
kemampuan refraktif bervariasi saat akomodasi

FISIOLOGI MATA
LIGAMETUM SUSPENSORIUM,
bergantung antara otot siliaris dan lensa,
penting dalam akomodasi
MAKULA LUTEA, sekitar fovea, ketajaman
tinggi byk sel kerucut
NEURON BIPOLAR, ditengah sel-sel saraf
retina,mengolah rangsangan cahaya
OTOT SILINDRIS, sirkuler, melekat ke
lensa melalui ligamentum suspensorium,
penting tuk akomodasi

FISIOLOGI MATA
PUPIL, lubang bundar anterior di tengah
iris, memungkinkan cahaya masuk
bervariasi
RETINA, paling dalam, fotoresptor(sel
batang dan kerucut)
SARAF OPTICUS, keluar dari diskus
opticus, jalur pertama ke otak
SEL BATANG, fotoreseptor paling luar
retina, sensitivitas tinggi, hitam-putih, tuk
malam

FISIOLOGI MATA
SEL KERUCUT, fotoreseptor paling luar
retina,kejataman pengeliahatan berwarna pada
siang hari
SEL GANGLION, paling dalam retina,
pengolahan ransangan cahaya, membentuk
saraf opticus
SKLERA, lapisan luar mata yang kuat, jaringan
ikat protektif membentuk lapisan putih yang
tampak, bagian anterior membentuk kornea
VITREOUS HUMOR, antara lensa dan retina,
seperti gel membantu mempertahankan bentuk
bulat mata

Proses Terbentuknya Bayangan

Refraksi Mata
Refraksi ialah tindakan atau proses
membiaskan. Media refrakta terdiri atas :
kornea, lensa, dan badan kaca.

Proses Refraksi Mata

Akomodasi
Kemampuan menyesuaikan kekuatan lensa sehingga cahaya dekat
atau jauh dapat fokus di retina.
Kekuatan lensa bergantung bentuk yang diatur otot siliaris, otot
siliaris dikontrol sistem saraf otonom.
Serat saraf simpatis menginduksi relaksasi otot tuk pengelihatan
jauh.
Serat saraf parasimpatis mengkontraksi otot tuk pengelihatan
dekat.
Ketika otot siliaris melemas, ligamentum suspensorium tegang dan
menarik lensa sehingga gepeng dg kekuatan refraksi minimal.
Saat berkontraksi, garis tengah otot siliaris berkurang dan
tengangan ligamentum suspensorium mengendur sehingga lensa
lensa membulat karena elastisitas inherennya.
Makin sferis(bulat) makin besar kekuatan membelokan cahaya.

Akomodasi
Mata normal, otot siliaris melemas dan lensa
mendatar tuk pengelihatan jauh, tapi otot
berkontraksi agar lensa lebih cembung dan kuat
tuk melihat dekat.
Mata normal, sumber cahaya jauh difokuskan
diretina tanpa akomodasi, sumber cahaya dekat
kekuatan lensa ditingkatkan oleh akomodasi tuk
memfokuskannya.

Akomodasi

Visus dan Pemeriksaanya

Visus
Visus adalah ketajaman atau kejernihan penglihatan, sebuah bentuk yang
khusus di mana tergantung dari ketajaman fokus retina dalam bola mata
dan sensitifitas dari interpretasi di otak.
Visus adalah sebuah ukuran kuantitatif suatu kemampuan untuk
mengidentifikasi simbol-simbol berwarna hitam dengan latar belakang
putih dengan jarak yang telah distandardisasi serta ukuran dari simbol yang
bervariasi. Ini adalah pengukuran fungsi visual yang tersering digunakan
dalam klinik.
Istilah visus 20/20 adalah suatu bilangan yang menyatakan jarak dalam
satuan kaki yang mana seseorang dapat membedakan sepasang benda.
Satuan lain dalam meter dinyatakan sebagai visus 6/6.
Dua puluh kaki dianggap sebagai tak terhingga dalam perspektif optikal
(perbedaan dalam kekuatan optis yang dibutuhkan untuk memfokuskan
jarak 20 kaki terhadap tak terhingga hanya 0.164 dioptri).
Untuk alasan tersebut, visus 20/20 dapat dianggap sebagai performa
nominal untuk jarak penglihatan manusia; visus 20/40 dapat dianggap
separuh dri tajam penglihatan jauh dan visus 20/10 adalah tajam
penglihatan dua kali normal.

CARA MEMERIKSA VISUS


PAPAN SNELLEN

CARA MEMERIKSA VISUS


Duduk pada kursi dengan jarak 5-6m dari
papan snellen
Membaca papan snellen dari atas kebawah
Huruf paling atas bernilai visus 6/60
Pemeriksaan dilanjutkan sampai huruf
terkecil yang dapat di baca sehingga nilai
visus diketahui
Lalu pemeriksaan dengan lensa yang dapat
di ganti-ganti agar mata dapat dengan jelas
membaca huruf paling bawah yang bernilai
visus 6/6

Kelainan Mata

Hiperopia
Dikarenakan bola mata terlalu pendek atau
sistem lensa telalu lemah
Pada kasus ini cahaya kurang dibelokan oleh
sistem lensa sehingga tdk terfokus di retina
Untuk mengatasinya otot siliaris berkontraksi
untuk meningkatkan kekuatan lensa

Miopia
Bola mata yg terlalu panjang dan daya bias lensa
terlalu kuat mengakibatkan sewaktu otot siliaris
relaksasi total,cahaya dr objek jauh difokuskan
di dpn retina
Seorang penderita miopia mempunyai titik
jauh yg terbatas untuk penglihatan jelas

Astigmatisme: fokus dua bidang yang saling


tegak lurus tidak berada pada tempat yang sama
Koreksi: lensa silendris

Daftar Pustaka
Guyton AC, Hall JE. Mata I. Sifat Optik Mata.
Dalam: Guyton AC, penyunting. Buku Ajar
FisiologiKedokteran edisi 9. Jakarta; Penerbit
buku Kedokteran EGC; 1996; 779-94.
Guyton AC, Hall JE. Mata I. Sifat Optik Mata.
Dalam: Guyton AC, penyunting. Buku Ajar
FisiologiKedokteran edisi 11. Jakarta; Penerbit
buku Kedokteran EGC; 1996; 647-48

Daftar Pustaka
Guyton AC, Hall JE. Mata I. Sifat Optik
Mata. Dalam: Guyton AC, penyunting.
Buku Ajar FisiologiKedokteran edisi 11.
Jakarta; Penerbit buku Kedokteran EGC;
1996; 645-46

You might also like