Professional Documents
Culture Documents
Masa Nifas :
Mobilisasi
Dosen : Yuli Farida, SST, M.Keb
Lanjutan...
Dari lantai ke kursi atau tempat tidur,
Bangkit dari duduk,
Berjalan : dengan bantuan (1). Penyangga kaki dari logam, 2). Sepatu
Bentuknya meliputi :
Mengatur posisi pasien di tempat tidur
1) Posisi fowler
Posisi dengan tubuh setengah duduk atau duduk
Tujuan :
) Mempertahankan kenyamanan
) Memfasilitas fungsi pernafasan
2) Posisi SIM
Pada posisi ini pasien berbaring miring, baik miring ke kanan
atau miring ke kiri.
Tujuan :
) Memberikan kenyamanan
) Melakukan hukna
) Memberikan obat per anus (supositorial)
) Melakukan pemeriksaan daerah anus
3) Posisi trendelenburg
Posisi ini menempatkan pasien di tempat tidur dengan
bagian kepala lebih rendah dari bagian kaki.
Tujuan :
Memperlancar peredaran darahke otak
5) Posisi Litotomi
Pada posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi terlentang
dengan mengangkat kedua kaki dan ditarik ke atas abdomen.
Tujuan :
) Pemeriksaan alat genetalia
) Proses persalinan
) Pemasangan alat kontrasepsi
Lanjutan...
d) Early Mobilization dilakukan beberapa jam setelah melahirkan
(Manuaba, 2001 : 285).
e) Ibu didorong untuk melakukan aktivitas secara bertahap
memberikan jarak antara aktivitas mereka, dan untuk istirahat
sebelum mereka menjadi keletihan (Hamilton, 1995 : 297).
f) Wanita yang baru saja melahirkan tidak lagi harus berada di
tempat tidur. Misalnya, ia boleh mulai berjalan-jalan sesegera
mungkin kalau ia mau, ke toilet kalau ia perlu dan beristirahat
kalau ia letih (Llewellyn & Hipokrates, 2002 : 83).
Lanjutan...
Latihan rentang gerak yang meliputi bagian tubuh dan tipe gerakan
1) Leher menggerakkan dagu menempel ke dada, mengembalikan kepala ke posisi tegak,
menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, memiringkan kepala sejauh mungkin ke
arah setiap bahu, memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler.
2) Bahu menaikkan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di atas
kepala, mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, menggerakkan lengan ke
belakang tubuh dan siku tetap lurus, menaikkan lengan ke posisi samping di atas
kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala, menurunkan lengan ke samping dan
menyilang tubuh sejauh mungkin, dengan siku fleksi lakukan putaran bahu dengan
menggerakkan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang dan
gerakkan lengan sampai ibu jari ke atas dan ke samping kepala, menggerakkan lengan
dengan lingkaran penuh.
Lanjutan...
3) Siku menekuk siku sehingga lengan bawah bergerak ke depan sendi bahu dan
tangan sejajar bahu, meluruskan siku dengan menurunkan tangan.
4) Lengan bawah : memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan
menghadap ke atas, memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke
bawah.
5) Pergelangan tangan : menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan
bawah, menggerakkan jari-jari sehingga jari-jari berada dalam arah yang sama,
membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin, menekuk
pergelangan tangan miring ke ibu jari dan ke arah lima jari.
6) Jari-jari tangan : membuat genggaman, meluruskan jari-jari tangan, menggerakkan
jari tangan ke belakang sejauh mungkin, merenggangkan jari-jari tangan yang satu
dengan yang lain, merapatkan kembali jari-jari tangan.
Lanjutan...
7) Ibu jari menggerakkan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan,
menggerakkan ibu jari lurus menjauh dari tangan, menjauhkan ibu jari
ke samping, menggerakkan ibu jari ke depan tangan, menyentuhkan
ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama.
8) Pinggul menggerakkan tungkai ke depan dan atas dan kembali ke
samping tungkai yang lain, menggerakkan tungkai ke belakang tubuh,
menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh, menggerakkan
tungkai kembali ke posisi medial dan melebihi jika mungkin, memutar
kaki dan tungkai ke arah tungkai lain dan menjauhi tungkai lain,
menggerakkan tungkai melingkar.
Lanjutan...
9) Lutut menggerakkan tumit ke arah belakang paha
mengembalikan tungkai ke lantai.
10)Mata kaki : menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki
menekuk ke atas dan ke bawah.
11)Kaki memutar telapak kaki ke samping dalam dan luar.
12)Jari-jari kaki : melengkungkan jari-jari kaki ke bawah,
meluruskan jari-jari kaki, merenggangkan jari-jari kaki
satu dengan yang lain.
b) Gaya berjalan
Digunakan untuk menggambarkan cara utama atau gaya ketika berjalan. Siklus gaya
berjalan dimulai dengan tumit mengangkat satu tungkai dan berlanjut dengan tumit
mengangkat tungkai yang sama.
c) Latihan dan Toleransi Aktivitas
Latihan adalah aktivitas fisik untuk membuat kondisi tubuh, meningkatkan
kesehatan, dan mempertahankan kesehatan jasmani.
Toleransi aktivitas adalah jenis dan jumlah latihan atau kerja yang dapat dilakukan
seseorang.
d) Kesejajaran tubuh
Dapat dilakukan dengan berdiri, duduk, atau berbaring
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEMAMPUAN GERAK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sendi
Tulang
Tendon
Ligamen
Otot
Sistem syaraf
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MOBILISASI DINI
1. Penyakit tertentu dan cidera
Penyakit-penyakit tertentu dan cidera berpengaruh terhadap mobilitas misalnya penderita
multipe aklerosis dan cidera pada urat saraf tulang belakang. Demikian juga pada pasien
post operasi atau yang mengalami nyeri, cenderung membatasi gerakan.
2. Budaya
Beberapa faktor budaya juga mempunyai pengaruh terhadap aktivitas. Misalnya di Jawa
berpenampilan halus dan merasa tabu bila mengerjakan aktivitas berat dan pria
cenderung melakukan aktivitas lebih berat.
3. Energi
Tingkat energi bervariasi pada setiap individu. Terkadang seseorang membatasi aktivitas
tanpa mengetahui penyebabnya. Selain itu tingkat usia juga berpengaruh terhadap
aktivitas. Misalnya orang pada usia pertengahan cenderung mengalami penurunan
aktivitas yang berlanjut sampai usia tua.
Lanjutan...
4. Rotasi
Yaitu gerakan memutari pusat axis dari tulang
5. Eversi
Yaitu tindakan memutarkan telapak kaki kebagian luar
6. Inversi
Yaitu putar bagian telapak kaki kebagian dalam membentuk sudut dari persendian
7. Pronasi
Yaitu pemutaran lengan bawah ke dalam
8. Supinasi
Yaitu gerakan memutar lengan bawah ke luar. (Hincliff, 1999)