You are on page 1of 34

Asuhan Keperawatan Pada

Pasien Dengan Bantuan Ventilasi


Mekanik (Ventilator)

I.

PENGERTIAN
Ventilator adalah suatu alat yang
digunakan untuk membantu sebagian
atau seluruh proses ventilasi untuk
mempertahankan oksigenasi.

II

INDIKASI PEMASANGAN
VENTILATOR
Pasien dgn respirator failure (gagal
nafas)
Pasien dgn operasi tehnik hemodilusi
Post trepanasi dgn black out

1.
2.
3.

III. PENYEBAB GAGAL NAFAS


1.
a.

b.
c.
d.

Penyebab Sentral
Trauma Kepala : Contusio Cerebri
Radang Otak : Enchepalitis
Gangguan Vaskuler
: Pendarahan
otak
Obat-obatan : Narkotika , obat anestesi

2. Penyebab Perifer

a. Kelainan neuro muskuler


Guillain bare syndrom
Tetanus
Trauma servical
Obat pelemas otot
b. Kelainan jalan nafas
Obstruksi jalan nafas
Asma bronchiale
c. Kelainan di paru
Edema paru, atelektasis, ARDS

d. Kelainan tulang iga

Fraktur costae, pneumo thorax, haema thorax


e. Kelainan jantung

Kegagalan jantung kiri

10

IV. KRITERIA PEMASANGAN


VENTILATOR
Menurut pontopidan seseorang perlu
mendapat bantuan ventilasi mekanik
(ventilator)bila frekuensi nafas lebih dari 35 kali
per menit, hasil analisa gas darah dgn O2
masker PaCO2 kurang dari 70 mmHg, PaCO2
lebih dari 60 mmHg, AaDO2 dengan O2 100%
hasilnya lebih dari 350 mmHg, dan vital
capacity kurang dari 15 ml/kg BB.

11

V. MACAM-MACAM VENTILATOR
Menurut sifatnya ventilator dibagi 3 tipe, yaitu
1. Volume Cycled Ventilator
Prinsip dasar ventilator ini adalah cyclusnya
berdasarkan volume. Mesin berhenti bekerja
dan terjadi ekspirasi bila telah mencapai
volume yang ditentukan.
Keuntungan volume cycled ventilator adalah
perubahan pada komplain paru pasien tetap
memberikan volume tidal yang konsisten.

12

2. Pressure Cycled Ventilator


Prinsip dasar ventilator type ini adalah
cyclusnya menggunakan tekanan. Mesin
berhenti bekerja dan terjadi ekspirasi bila
telah mencapai tekanan yang telah
ditentukan. Pada titik tekanan ini, katup
inspirasi tertutup dan ekspirasi terjadi dgn
pasif.
Kerugian :
pada type ini bila ada perubahan pada
komplain paru, maka volume udara yang
diberikan juga berubah. Sehingga pada
pasien yg status parunya tdk stabil,
penggunaan ventilator tipe ini tidak
dianjurkan.

13

3. Time Cycled Ventilator


Prinsip kerja dari ventilator type ini
adalah cyclusnya berdasarkan waktu
ekspirasi dan inspirasi yg telah
ditentukan. Waktu ekspirasi ditentukan
oleh waktu dan kecepatan inspirasi
( jumlah nafas per menit )
Normal rasio I : E (Inspirasi : Ekspirasi) 1
:2

14

VI. MODE MODE VENTILATOR


Pasien yg mendapat bantuan ventilasi
mekanik dgn menggunakan ventilator tdk
selalu dibantu sepenuhnya oleh mesin
ventilator tetapi tergantung dari mode yg kita
seting. Mode-mode tersebut adalah sbb:

1. Mode Control
Pada mode control mesin secara terus
menerus
membantu pernafasan pasien. Ini diberikan
pd pasien yg pernafasannya masih sangat
jelek,lemah sekali atau bahkan apnea.

15

2. Mode IMV/SIMV (Intermitten


Mandatory
Ventilation/Syncronized Intermitten
Mandatory Ventilation).
Pada mode ini ventilator memberikan bantuan
nafas secara selang seling dgn nafas pasien itu
sendiri. Pada mode IMV pernafasan mandatory
diberikan pd frekuensi yg diset tanpa
menghiraukan apakah pasien pd saat inspirasi
atau ekspirasi shg bisa terjadi fighting dgn
segala akibatnya.
Mode IMV/SIMV diberikan pd pasien yg sudah
bisa nafas spontan tetapi belum normal shg
masih memerlukan bantuan.

16

3. Mode ASB/PS (Assisted Spontaneus


Breathing/Pressure Support)
Mode ini diberikan pd pasien yg sudah bisa
nafas spontan atau pasien yg masih bisa
bernafas tetapi tidal volumenya tdk cukup krn
nafasnya dangkal.

4. CPAP (Continuous Positive Air


Pressure)
Pada mode ini mesin hanya memberikan
tekanan positif dan diberikan pada pasien yg
sudah bisa bernafas dengan adekuat. Tujuan
pemberian mode ini adalah untuk mencegah
atelektasis dan melatih otot-otot pernafasan
sebelum pasien dilepas dari ventilator.

17

I. SISTEM ALARM
Ventilator digunakan untuk mendukung
hidup. Sistem alarm perlu untuk
mewaspadakan perawat tentang adanya
masalah.
VIII. PELEMBABAN DAN SUHU

Ventillasi mekanis yg melewati jalan


nafas buatan meniadakan mekanisme
pertahanan tubuh untuk pelembaban dan
penghangatan. 2 proses ini harus
digantikan dgn suatu alat yg disebut dgn
Humidifier.

18

I.

X.

FISIOLOGI PERNAFASAN VENTILASI


MEKANIK
Pada pernafasan dgn ventilasi mekanik, ventilator
mengirimkan udara dgn memompakan ke paru pasien,
shg tekanan selama inspirasi adalah positif dan
menyebabkan tekanan intra thorakal meningkat. Pada
akhir inspirasi tekanan dlm rongga thorax paling positif.
EFEK VENTILASI MEKANIK
Akibat dari tekanan positif pd rongga thorax, darah yg
kembali ke jantung terhambat, venus return
menurun maka cardiac output juga menurun. Bila
kondisi penurunan respon(misalnya karena hipovolemia,
obat,dan usia lanjut) maka bisa mengakibatkan
hipotensi.

19

I.

KOMPLIKASI VENTILASI MEKANIK


(VENTILATOR)
Ventilator adalah alat untuk membantu
pernafasan pasien, tapi bila perawatnya tdk
tepat bisa menimbulkan komplikasi seperti :

1. Pada paru
a. Baro Trauma
b. Atelektasis/kolaps alveoli diffuse
c. Infeksi paru
d. Keracunan oksigen
e. Jalan nafas buatan tertekuk,
terekstubasi, tersumbat
f. Aspirasi cairan lambung
g. Tidak berfungsinya ventilator
h. Kerusakan jalan nafas bagian atas

20

2. Pada sistem kardio vaskuler


Hipotensi, menurunnya cardiac output
dikarenakan menurunnya aliran balik vena akibat
meningkatnya tekanan intrathorax pada
pemberian ventilasi mekanik dgn tekanan tinggi.

3. Pada sistem syaraf pusat


a. Vaso konstriksi cerebral
b. Oedema cerebral
c. Peningkatan tekanan intrakranial
d. Gangguan kesadaran
e. Gangguan tidur

21

XII. PROSEDUR PEMBERIAN VENTILATOR

Sebelum memasang ventilator pd pasien,


lakukan tes paru pd ventilator untuk
memastikan pengesetan sesuai dgn
pedoman standar.

22

XIII. KRITERIA PENYAPIHAN


Pasien yg mendapat bantuan ventilasi mekanik
dapat dilakukan penyapihan bila memenuhi
kriteria sbb :
Kapasitas vital 10-15 ml/kg BB, volume tidal 4-5
ml/kg BB, kekuatan inspirasi 20 cm H2O atau
lebih besar, dan frekuensi pernafasan kurang
dari 20 kali/menit.

23

PERAWATAN PASIEN DEWASA DENGAN


VENTILATOR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Observasi observasi
Penghisapan / suction
Pertukaran gas secara optimal
Kebersihan umum
Emosi
Nutrisi
Pencegahan komplikasi

24

1. Observasi Observasi
a. Tindakan

observasi yg paling penting ialah


pengawasan perawat terhadap pasien dan
yakin bahwa keadaan pasien selaras, pasien
tidak mengadakan perlawanan terhadap
ventilator atau tidak adanya hubungan antara
pasien dan ventilator.
b. Tanda-tanda vital
Tiap jam : Tekanan darah, nadi, irama pernafasan,
observasi neurologi
Tiap 2 jam

: CVP

Tiap jam: Suhu


a.

Analisa gas darah minimal tiap hari.

b.

Dengarkan suara paru pasien tiap sebelum melakukan


suction

25

e. Keseimbangan cairan untuk mengetahui cairan


keluar dan masuk
- Cek keseimbangan cairan tiap 2 3 jam
- Urine output normal > 50 ml/hari, minimal 30
ml/hari

2. Suction
Dilakukan untuk membersihkan paru-paru dari
sekresi-sekresi dan untuk menghindari
sumbatan pada tube, hal ini penting tidak hanya
untuk membersihkan sekret-sekret dari paruparu namun juga mengecek ETT tidak
tersumbat. Minimal dilakukan 2 jam sekali.

26

3. Pertukaran gas secara optimal


Untuk meningkatkan jalan nafas dilakukan
ventilasi pada paru-paru. Posisi yg baik
diberikan adalah posisi semifowler walaupun
ada kontra indikasi seperti cedera pada tulang
belakang. Dengan bantuan perawat pasien
diberi posisi upright agar paru-paru dpt
mengembang lebih mudah.
Pasien juga memerlukan miring kiri dan kanan
untuk membantu kerja paru-paru dan
mencegah adanya daerah-daerah yang
tertekan.

27

4. Kebersihan secara keseluruhan dan


perawatan kulit.
a. Memandikan pasien
Dilakukan setiap hari kecuali jika banyak
keringat atau kotor.
b. Perawatan mulut
Dilakukan 2 jam sekali untuk mencegah adanya
infeksi jamur, dibersihkan dgn cairan normal

saline.

c. Perawatan mata
Dilakukan untuk menjaga kelembaban dan mata tetap
tertutup
d. Perawatan daerah yang tertekan
Dua jam sekali dilakukan ganti posisi

28

5. Emosi
Munculnya perasaan yg sangat menakutkan pd
pasien-pasien dgn ventilator , hal ini karena :
- Pasien tidak bisa bicara
- Pasien tidak dpt mengerti dgn baik krn
penyakitnya
- Daya ingat pasien kurang baik karena
pemberian
obat- obatan

29

6. Nutrisi
Untuk mempertahankan kekuatan otot.
Nutrisi sangat penting bagi pasien dengan
ventilator walaupun keadaan pasien mulai
membaik. Jika pasien menggunakan ventilator
selama lebih dari 3 hari, pasien seharusnya
diberikan makanan parenteral atau enteral.
Makanan enteral memiliki beberapa keuntungan
yg penting dibanding TPN, yaitu :
1. Membantu mencegah stress ulcers
2. Mempertahankan lingkungan GIT yg normal
3. Sedikit menimbulkan infeksi

30

7.

Mencegah Komplikasi

Mempertahankan jalan nafas dengan cara


:
1. Mencegah extubasi oleh pasien sendiri Ikatan
tube dalam keadaan baik dan hentikan pasien
dari menarik-narik tube.
2. Mencegah tersumbatnya tube
Sering suction dan berikan pelembab / humidifier

Tata cara penggunaan


ventilator
Dapatkan hasil AGD dasar
Sebelum ventilasi dimulai dan/atau di ulangi
sebelum memindahkan pasien yang
menggunakan ventilator.
2. Set volume tidal (Vt)
Pada permulaan 10 ml/kg dan disesuaikan
dengan hasil AGD
3. Set kecepatan pernafasan (RR)
Pada permulaan antara 12-20 dan disesuaikan
berdasarkan hasil AGD
1.

4.

5.

6.

Set fraksi awal oksigen yang diinspirasi


(FIO) pada 100%
Buatlah penyesuaian dengan
menggunakan persamaan udara
alveolar berdasarkan hasil AGD.
Pilih kecepatan aliran pada level sedang,
sesuaikan untuk mencegah lompatan
dan meminimalkan kelelahan pasien.
Pastikan ventilasi menit (VE) cukup untuk
mempertahankan PaCO2 dasar (baseline)
yang normal

Set sensitivitas awal pada -2cmH2O


tanpa PEEP.
Naik/Turunkan jika PEEP diberikan
atau
dihentikan .
8. Set PEEP pada permulaan pada 5 cm
H2O (naikkan sesuai kebutuhan 2-3
kali dengan maksimal 10 cm H2O)
9. Set kecepatan hembusan pada 2/menit
dengan VT= 20 ml/kg (gunakan hanya
jika diminta dokter)
10. Set tekanan POP off 3-10 cm H2O di
atas tekanan puncak.
7.

TERIMA KASIH

You might also like